Beranda / Pernikahan / Ipar Pergi Saat Kami Tak Punya Uang Lagi / Bab 71. Balasan yang Kami Harapkan

Share

Bab 71. Balasan yang Kami Harapkan

“Kita ke rumah sakit sekarang. Maaf, Pak. Di depan tidak usah belok ya, Pak. Langsung ke rumah sakit kota!” ucapku kepada pengemudi taxi online.

Santi semakin menunjukkan raut wajah kebingungan. Sembari memegang lenganku dia bertanya kembali. “Siapa yang sakit, Mbak? Ibu?”

Aku tersenyum melihat reaksinya yang berlebihan. Memang ibu mertuaku beberapa hari ini kurang sehat, tapi ini bukan kabar tentang beliau. Ini tentang kehadiran anggota baru di keluarga ini.

“Bukan, San. Mas Farhan kirim pesan, Dek Hana sudah akan melahirkan,” jawabku sambil menepuk punggung tangannya.

Seketika senyuman terbit di wajahnya. “Alhamdulillah. Cowok atau cewek?”

“Akan melahirkan. Jadi belum. Makanya kita harus ke rumah sakit memberi dukungan kepadanya. Mas Farhan dan Ibu sudah menunggui di sana.”

Lumayan berat ketika melahirkan tidak didampingi suami. Rendra, suami Dek Hana masih terikat kontrak di perusahaan pelayaran. Hanya kami-kamilah yang mendampingi dia menyambut kelahiran buah hati mereka.

De
Astika Buana

Terima kasih sudah membaca cerita ini. Sebagai keluarga, jangan lupa untuk saling menguatkan, mengingatkan, dan selalu menyayangi.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Salmah Jaafar
Thor, lanjut cerita Santi ama Bayu yuk.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status