Share

46. Kirim Feli Giselia!

Penulis: Yully Kawasa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-19 20:44:09

***

Keesokan harinya.

Ridel terbangun lebih awal dari biasanya, dia yang tak bisa memejamkan mata akhirnya memilih membuka sosial media.

Mata Ridel membulat sempurna, ketika tak sengaja sebuah akun lewat di beranda nya. Akun yang mencari tenaga kerja yang siap bekerja dua puluh empat jam.

Bukan masalah akun yang mengganggunya, tapi uang yang ditawarkan tak main-main.

Merasa curiga, Ridel langsung saja ke kamar mandi ketika memastikan kalau sang istri masih tertidur lelap.

Begitu tiba di kamar mandi, Ridel langsung saja menekan lima digit angka pada layar ponsel. Tiba-tiba ponsel mulai melebar secara berlahan dan membentuknya notebook.

Dengan lincah jemari Ridel bermain di atas keyboard notebook, mencari siapa pemilik akun itu.

Alangkah terkejutnya Ridel, ketika menemukan kenyataan kalau pemilik akun itu ternyata mantan kekasihnya, Nadia Mauren.

Sial! Ternyata keluarga Mauren rela menurun harga dirinya dengan mencari tenaga kerja melalui jalur online?

Ridel langsung menek
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   47. Kalung permata hati yang hancur

    Dengan motor bututnya, Ridel menuju pasar tradisional untuk membeli ikan dan sayur sesuai pesanan Vicenzo. Setelah mendapatkan ikan dan sayuran segar, Ridel memilih kembali ke rumah sebelum sang istri pulang. Namun, dalam perjalanan, tiba-tiba Ridel menghentikan motor bututnya tepat disebuah toko perhiasan ternama. Bukankah aku belum pernah sekalipun membelikan sesuatu untuk Fania? Kalau aku membeli kalung permata hati yang hancur, pasti Fania akan sangat senang. Hitung-hitung itu sebagai hadiah keberhasilannya karena berhasil mendapatkan kontrak kerjasama dengan perusahaan ITr. Tapi bagaimana kalau dia justru curiga? Bukankah kalung itu mahal dan tidak mudah untuk mendapatkannya? Kalau menggunakan identitas asliku, maka tidak sulit untuk mendapatkannya, tapi? Ridel tersenyum, terbersit ide di kepalanya. Dia kemudian menambah koyak pakaiannya. Ridel menginginkan kalung itu bukan tanpa alasan. Ridel memergoki Fania yang sedang menatap kalung permata hati yang hancur itu dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   48. Keinginan Sang Dokter

    *** Sama seperti hari-hari sebelumnya. Meski tak menerima kehadiran Ridel, tapi keluarga Mauren tetap membiarkan pria itu duduk untuk sarapan bersama. "Fania, kau lihat wanita itu," ujar Arzenio sambil menunjuk Feli, "Namanya Feli. Mulai hari ini dia yang akan bertanggung jawab pada semua obat-obatan yang kau minum." Fania terkejut dan langsung saja mengajukan protes, "Kenapa harus pakai perawat, Kek? Aku sudah bisa berjalan, berlari, bahkan bertengkar. Lagipula kan ada Ridel yang mengingatkan ku untuk minum obat." "Kau bisa duduk sarapan bersama seperti saat ini, itu suatu anugerah. Jadi kakek tidak mau kalau terjadi keteledoran dalam menjagamu. Kakek benar-benar takut, kalau kejadian seperti dulu terulang kembali. Lagipula Ridel akan mengawasi Feli," jelas Arzenio. "Kau terima saja, Fania. Hitung-hitung kau juga membantu orang miskin. Bukankah mencari pekerjaan sekarang sangat sulit?" bisik Ridel. Fania menatap Ridel sejenak, sebelum memberikan jawaban, "Baik, Kek." H

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   49. Balkon outdoor

    Tanpa bertanya, wanita itu langsung mendorong sang dokter ke ranjang. "Aku sendiri yang memastikan, kalau pil pemberianmu diberikan oleh petugas apoteker kepada suami wanita brengsek itu," bisik wanita itu ditelinga Albert. Albert hanya memejamkan mata, ketika tangan nakal wanita itu mulai berkelana. Auw .... Albert mendesah pelan, ketika senjata andalannya dijadikan lolipop oleh wanita itu. Walaupun wanita itu memiliki wajah yang pas-pasan, bodinya yang agak gemuk, tapi harus Albert akui permainannya jauh lebih baik dibandingkan dengan Nadia Mauren. Dokter Albert tak bisa menolak, ketika wanita itu justru menariknya keluar kamar hotel dan menuju balkon outdoor nya. "Apa yang kau lakukan?" tanya dokter Albert mulai was-was. "Tenang saja, aku hanya ingin bermain-main di sini denganmu. Kau hanya perlu duduk di sini, sedangkan aku duduk dilantai," ujar wanita itu dan langsung saja menuntun sang dokter untuk duduk. Tanpa banyak kata, dia langsung mempermainkan adik kecil

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   50. Apakah tuan membawa surat cerai?

    *** Keesokan harinya, tepat pukul 08.00 WITA, keluarga Mauren dan Arzenio serta dokter Albert telah berkumpul di villa dipinggiran kota. "Bagaimana, dokter Albert? Apakah pil yang kau berikan tidak tertukar?" tanya Arzenio tak sabar. "Tidak ada yang salah dengan pil itu. Kemungkinan terbesarnya hanya satu, sosok yang menolong Fania menambah dosis Gingseng Akar Cinta," ujar sang dokter menyadari keteledorannya. "Maksudnya?" tanya Vicenzo kebingungan. "Itu artinya, kita masuk ke dalam jebakan Ridel. Walaupun miskin, tapi otaknya juga tak ikutan miskin. Tapi dia dapat berpikir cerdas," ujar sang dokter menarik nafas panjang. "Maksudnya?" "Ridel tahu kalau kita tak lebih dari sekelompok penjahat yang ingin melenyapkan Fania!" geram dokter Albert. "Apakah kita akan masuk penjara?" tanya Nadia khawatir. "Andai saja dia teledor dan melaporkan kita ke penjara, maka itu akan lebih bagus lagi. Dengan begitu kita bisa melapor balik dengan tuduhan pencemaran nama baik. Tapi sepe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   51. Wartawan

    *** "Brengsek! Siapa yang memanggil wartawan sepagi ini, ha?" teriak Arzenio kesal. "Bukankah ini berita heboh yang ayah katakan kemarin? Ku pikir ayah sengaja memanggil mereka ke sini," ujar Vicenzo kebingungan. "Kenapa aku harus memanggil wartawan, ha? Apa untuk mempermalukan keluarga ku sendiri? Atau ingin mengungkapkan seberapa kotor keluarga Mauren untuk merebut warisan yang ditinggalkan almarhumah ibu Fania? Yang benar saja!" ketus Arzenio tambah kesal. "Terus kenapa mereka ke sini? Apa mungkin ini ada hubungannya dengan kontrak kerjasama yang dimenangkan oleh Fania? Tapi kenapa mereka ke sini, bukannya ke perusahaan?" ucap Nadia tanpa melepaskan pandangan matanya dari balik kaca jendela raksasa yang terletak di lantai tiga rumah itu. Tak mau menerka-nerka, akhirnya keluarga Mauren dan Arzenio memilih turun ke lantai satu. Baru saja membuka pintu utama, para wartawan yang selalu haus akan berita langsung saja menyerbu mereka dengan berbagai pertanyaan tak terduga.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   52. Pertama kalinya Fania menentang keluarga Mauren

    Fania diam membisu, pandangan matanya menyapu sekitar. Mengira-ngira siapa yang menyebarkan informasi palsu, hingga sang suami menjadi korban.Kemunculan Fania menambah semangat para wartawan. Mereka bersiap-siap mengorek informasi tentang sosok misterius yang berhasil meluluhkan hati gadis yang berhati dingin itu."Apakah benar ibu Fania menikah tanpa adanya restu dari orangtua?""Apa benar pria itu tidak sederajat dengan keluarga Mauren yang merupakan konglomerat golongan kelas tiga?""Menurut keluarga ibu Fania sendiri, pria itu hanya seorang penipu. Bagaimana tanggapan Anda, Bu Fania?""Apakah suami ibu Fania ada di sini? Kalau ada dapatkah kami menanyakan sesuatu padanya? Atau setidaknya meminta foto sebagai pelengkapnya?""Benar, Bu Fania. Banyak yang penasaran dengan sosok misterius itu. Hanya dalam semalam, pencarian mengenai pernikahan dadakan putri sulung keluarga Mauren langsung berada diposisi teratas."Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan para wartawan. Namun, Fania mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   53. Perdebatan Fania dan keluarga Mauren

    "Kalaupun ayah belum bisa menerima kehadiran Ridel sekarang. Tapi setidaknya jaga perasaannya, Yah. Dia manusia, hatinya juga bisa tersakiti dengan semua ucapan, ayah," pinta Fania. "Kau bisa menjaga perasaannya, tapi kenapa kau tak bisa menjaga perasaan ayah, ha? Bisa-bisanya didepan para wartawan, kau berdebat denganku? Apa bagimu harga diri suamimu lebih penting? Apa kata orang diluar sana?" teriak Vicenzo murka mendengar ucapan Putri sulungnya. Fania diam membisu, dia tahu tindakannya tadi telah diluar batas. "Fania ... Fania ... apa kau pikir pria miskin ini," menunjuk Ridel, "Benar-benar menikahi mu karena cinta? Tidak, Kak. Dia hanya ingin membalaskan dendamnya padaku. Tidak lebih." Fania menatap sang adik dalam kebingungan, "Apa maksudnya?" "Kalau dia benar-benar mencintaimu, terus untuk apa dia melamarku satu hari sebelum hari pernikahan mu? Dia tak bisa move on, jadi menggunakan kamu sebagai batu loncatan agar bisa melihatku setiap hari," jelas Nadia. Seolah-olah tahu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   54. Ancaman Ridel

    *** Malam harinya sebelum pukul 19.00 WITA. Mobil keluarga Mauren meluncur dengan kecepatan sedang menuju restoran barat.Saat mobil mulai mendekati sebuah gedung bertingkat. Perasaan Ridel mulai gelisah. Apa mungkin itu restoran yang dituju? Tidak! Semoga bukan yang itu. Kegugupannya, membuat Ridel memejamkan mata.Ketika mobil berhenti, dia membuka mata secara berlahan. Dia terkejut menemukan kenyataan, kalau ternyata itulah restoran yang menjadi tujuan keluarga Mauren.Gleg!Dia sama sekali tak menyangka, ternyata pertemuan diadakan di restoran barat memilikinya sendiri.Restoran yang dihadiahkan sang kakek untuknya setelah menyabet juara satu lomba matematika se-Asia.Restoran yang dulunya biasa-biasa saja, dibuatnya berkembang pesat hanya dalam waktu setahun. Hingga bisa menjadi salah satu restoran terkemuka di industrinya. Bahkan memiliki beberapa cabang didalam maupun diluar negeri.Namun, semenjak dia meninggalkan rumah. Terpaksa sang ayah mengambil alih pengelolaannya, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25

Bab terbaru

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   222. Akhir cerita

    ___ "Tidak! Pasti buka, Ridel," teriak Fania tersadar dari pingsannya. "Apakah anda baik-baik saja? Tadi anda pingsan di bandara. Jadi kami melarikan mu ke rumah sakit." "Saya tidak butuh ke rumah sakit. Turunkan aku di sini saja, aku mau menemui Ridel!" tegas Fania dengan pikiran kacau. "Kalau yang kau maksud itu Ridel Liu seorang pengusaha muda. Maka kau tidak perlu turun, karena ambulance ini kebetulan akan menuju ke rumah sakit di mana Ridel berada." "Berita yang sedang beredar itu bohong, kan? Ridel tidak mungkin meninggal, kan?" teriak Fania histeris. Bukannya memberi jawaban, mereka justru diam membisu. Begitu tiba di rumah sakit, Fania langsung saja turun dan berlari menuju di mana ruangan Ridel berada. "Berita yang beredar luas itu bohong, kan, Alex?! Ridel tidak mungkin meninggal, kan? Jawab!" teriak Fania mengguncang pundak Alex ketika dia melihat Alex. Airmata terus saja mengalir membasahi wajah cantiknya. Tangisan Fania meledak, ketika dua perawat mendor

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   221. Kematian palsu

    *** Raya mundur selangkah demi selangkah, kakinya terasa lemas. Tubuh yang lemah itu jatuh hampir menyentuh lantai kalau saja terlambat ditangkap oleh sang suami yang baru saja selesai mengangkat telepon dari anak keduanya. "Putra kita tidak mungkin meninggal kan, yah? Aku pasti sedang bermimpi! Bangunkan aku. Aku ingin melihat putraku," bisik Raya lemah.Dia membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami. Pakaian yang dikenakan Liu basah oleh airmata sang istri. Sejenak Bernad Liu diam membisu, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari mulut si istri, sampai akhirnya dia memilih bertanya, "Dokter, apa yang dikatakan istriku benar? Apa Anda tidak salah memberi informasi?" airmata mengalir dari kelopak mata Liu. Hatinya terluka, luka yang tidak bisa diobati dengan cara apapun. Dokter menatap pasangan suami istri itu, bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pasangan suami istri ini justru menangis? Apa aku mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan mereka? Tapi apa?! Buk

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   220. Jangan ada yang bergerak!

    Tidak ingin mengambil resiko, dokter langsung saja menelepon Direktur dan memintanya datang ke ruangan Ridel segera. Tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Direktur mengirim pesan kepada sang dokter yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Dokter terbaik yang sengaja didatangkan dari negeri seberang untuk menangani Ridel. [Setelah penandatanganan kontrak ini, aku langsung ke sana. Aku sudah menyuruh asistenku menemui kamu lebih dulu. Maaf atas ketidak-nyamanannya. Aku harap kamu maklum, keluarga Liu masih shock akan kejadian yang menimpah putra tunggal mereka.] Ya! Yang ada dipikiran Direktur rumah sakit hanya satu, pasti keluarga Liu tidak mengisinkan sahabatnya masuk. Direktur merasa itu wajar karena sahabatnya itu sama sekali tidak memiliki garis wajah orang Indonesia atau negara lainnya di Asia, karena dia murni keturunan barat. Setelah penandatanganan selesai, Direktur langsung melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Ridel. ‘Astaga! Apa sebenarnya yang ada dibe

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   219. Kenekatan Fania

    *** Akhirnya Fania dapat bernafas lega ketika pesawat mendarat dengan selamat di negera kebanggaannya, Indonesia. Bagaimana caraku masuk ke dalam rumah sakit? Pasti penjagaan di dalam sangat ketat, apalagi ini berkaitan dengan percobaan pembunuhan! Bagaimana kalau kepulangan ku kali ini justru membuat kondisi Ridel semakin memburuk? Bukankah Ridel sangat membenciku? Bagaimana juga kondisi si kembar? Kenapa aku harus jatuh cinta pada pria yang tidak bisa mencintaiku? Kalau dia menyayangi si kembar itu wajar, walau bagaimanapun dalam darah si kembar mengalir darahnya! Pertanyaan, keraguan, ketakutan, menjadi satu dalam benak Fania. Namun kerinduan mengalahkan semuanya. Ya! Lama berada di negeri seberang membuat Fania merindukan si kembar dan Ridel. Apalagi kejadian di malam panas itu membuat Fania sadar kalau tidak ada satu orangpun yang mampu menggantikan Ridel dihatinya. Dengan tekad yang bulat, Fania menyusun rencana sebaik mungkin. Karena hanya dengan rencana yang matang maka d

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   218. Kegelisahan Fania

    ***"Kamu," menunjuk salah satu perawat. "Ambil obat yang tertulis diresep ini sekarang juga!" Dokter itu memberikannya kertas yang bertuliskan resep obat. Jelas sekali ketegangan dari pancaran mata dokter itu.Ketakutan Bernad Liu dan Raya semakin bertambah ketika melihat satu demi satu dokter berlarian memasuki ruang perawatan Ridel. Apalagi ketika ada alat-alat lain yang juga didorong memasuki ruangan.Melihat hal itu membuat Raya ketakutan dan berbisik lemah di telinga sang suami, "Putra kita akan baik-baik saja, kan?" airmata kembali lolos dari pelupuk mata wanita yang berstatus ibu dari pasien yang tengah berjuang diujung kematiannya.Setelah menunggu lama akhirnya seorang dokter membuka pintu.Suami istri itu langsung berlari kearah dokter dengan airmata yang tidak terbendung. "Bagaimana keadaan anak kami, dokter? Dia baik-baik saja kan!"Dokter itu menatap pasangan suami-istri itu, kemudian menarik nafas panjang."Dokter, bagaimana putra saya?" Raya kembali bertanya ketakutan.

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   217. Aku yang merencanakan, tapi kau yang membiayai

    “Tidak! Tidak mungkin!” Alvaro menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Kau berbohong kan, Nak? Bukankah waktu itu kau sendiri yang mengatakan pada ayah tiga tahu lalu? Bukan itu saja, bahkan bajingan ini bersedia berlutut dan memohon ampun pada ayah,” ketus Alvaro tidak percaya. “Pelakunya adalah bos di mana ayah bekerja. Pria bejat itu tahu persis, malam itu ayah tidak bisa membawa laporan secara langsung padanya. Karena kondisi ibu yang menurun drastis. Bukan hanya memperkosaku saja, tapi pria itu juga mau melemparkan aku ke bawah jembatan yang ber-air deras agar aku meninggal. Hanya dengan cara itu, dia bisa tenang menjalani hidupnya,” ujar Nanda lemas, hatinya terasa hancur.Ya! Hati Nanda hancur, ketika mengingat kejadian tragis yang menimpahnya tiga tahun lalu. Dia bahkan harus rela membatalkan pernikahan secara sepihak, tanpa alasan apapun. Sekarang hati Nanda tambah hancur, ketika menemukan sang ayah justru membuat Ridel harus terbaring koma dengan kemungkinan hidup yang sangat

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   216. Kenyataan

    "Sudah aku katakan, bukan aku pelakunya! Anda bertugas sebagai polisi, tapi inikah cara kalian meng-interogasi masyarakat kelas bawah? Lepaskan aku, Brengsek! Negara membayar kalian bukan untuk membeda-bedakan masyarakat!" umpat Alvaro semakin emosi. "Kami akui, kamu sangat pintar dan teliti sehingga mampu membuat polisi sama sekali tidak menemukan bukti apapun! Mungkin kalau tragedi ini menimpa orang lain, sudah pasti kamu akan hidup tenang sampai akhir hayatmu. Hanya saja kali ini yang Anda hadapi adalah keluarga Liu. Walaupun mustahil untuk menemukan siapa penyetok racun mematikan itu, tapi bukankah 0,01% juga merupakan suatu harapan? Hal itulah yang kami alami. Anak buah Bernad Liu berhasil menangkap penyetok racun itu dan dia sudah mengakui semuanya. Racun itu diracik khusus atas permintaan Anda." Ya, saat anak buah Adrian menjemput Alvaro di rumahnya, anak buah Bernad Liu menemukan peracik racun mematikan itu. Setelah bukti didapat mereka langsung menyeret pria paruh bayah

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   215. Saksi pertama dan kedua

    *** Siang berganti malam, malam berganti siang, jam terus saja berdetak, pertanda hari terus berganti. Namun tidak demikian dengan Ridel, pria itu tetap saja terbaring dalam kondisi koma, oksigen menjadi bagian dari tubuh Ridel, detak jantung Ridel sesekali berhenti sehingga membuat dokter menyediakan alat kejut jantung diruang perawatan Ridel. Bernad Liu dan sang istri membagi tugas. Kalau Bernad Liu berada di rumah sakit untuk mengawasi setiap perkembangan sang putra, berbeda dengan sang istri. Raya justru di rumah mendampingi si kembar. Meskipun Raya ingin menemani sang putra, tapi dia juga tak mau egois, si kembar membutuhkannya. Jadi Raya dan putrinya secara bergiliran menjaga si kembar dan mengunjungi Ridel di rumah sakit. Penjagaan pada anggota keluarga Liu di perketat. Sedangkan Perusahaan RnB untuk sementara waktu dikendalikan oleh Alex Smith. Meskipun tidak sadarkan diri, tapi setiap hari Alex mampir walau hanya sekedar mengomel agar Ridel segera bangun. Dia yakin m

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   214. Kenyataan pahit

    ---“Haha … itu bukan anakku, Brengsek! Kau ingin aku membunuhmu? Begitu? Kau benar-benar gila, mendoakan putraku bernasib naas seperti itu! Sekali lagi aku mendengar kau mengatakan hal tragis seperti itu tentang putraku, akan ku habisi nyawanmu dengan tanganku sendiri!” ketus istri Bernad Liu tertawa, sekaligus emosi. Dia pikir apa yang didengarnya hanya suatu candaan semata dan baginya itu sudah melewati batas.Dokter yang diutus untuk pemberitahuan resmi itu kebingungan dan berguman dalam hati, 'Bagaimana ini? Ibu Raya sama sekali tidak percaya!'Setelah mempertimbangkan akibatnya maka dokter itu memilih jalan aman, "Aku juga tidak terlalu yakin, tapi sebaiknya ibu Raya memastikan sendiri yang sedang terbaring itu Ridel atau bukan, bagaimana? Aku seorang dokter, ini Id.card dan KTP aku sebagai bukti kalau aku orang baik dan bukan berniat jahat kepada ibu."Setelah melihat identitas sang dokter, akhirnya Raya memilih mengukuti dokter dengan perasaan tak menentu. Tidak! Itu pasti buk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status