Share

53. Perdebatan Fania dan keluarga Mauren

"Kalaupun ayah belum bisa menerima kehadiran Ridel sekarang. Tapi setidaknya jaga perasaannya, Yah. Dia manusia, hatinya juga bisa tersakiti dengan semua ucapan, ayah," pinta Fania.

"Kau bisa menjaga perasaannya, tapi kenapa kau tak bisa menjaga perasaan ayah, ha? Bisa-bisanya didepan para wartawan, kau berdebat denganku? Apa bagimu harga diri suamimu lebih penting? Apa kata orang diluar sana?" teriak Vicenzo murka mendengar ucapan Putri sulungnya.

Fania diam membisu, dia tahu tindakannya tadi telah diluar batas.

"Fania ... Fania ... apa kau pikir pria miskin ini," menunjuk Ridel, "Benar-benar menikahi mu karena cinta? Tidak, Kak. Dia hanya ingin membalaskan dendamnya padaku. Tidak lebih."

Fania menatap sang adik dalam kebingungan, "Apa maksudnya?"

"Kalau dia benar-benar mencintaimu, terus untuk apa dia melamarku satu hari sebelum hari pernikahan mu? Dia tak bisa move on, jadi menggunakan kamu sebagai batu loncatan agar bisa melihatku setiap hari," jelas Nadia. Seolah-olah tahu s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status