Share

58. Hari yang ditunggu keluarga Mauren

Auw .....

Nadia kembali menjerit, ketika tangan sang dokter kemudian mempermainkan area itu secara berlahan kemudian cepat. Begitu seterusnya.

"Bagaimana? Apakah nikmat?" bisik sang dokter.

Nadia tak menjawab, dia memejamkan mata menikmati setiap sentuhan kasar yang disuguhkan oleh sang dokter.

Melihat ekspresi Nadia, membuat sang dokter semakin bersemangat mempermainkan gua gelap itu. Jarinya keluar masuk tak beraturan, sementara tangan yang satunya mulai melepaskan setiap helai yang menutupi tubuh Nadia.

Mereka lupa sedang berada di tangga darurat, tangga yang kapan saja seseorang bisa masuk untuk keperluan darurat.

Jlep!

Auw ...

Nadia menjerit, ketika merasakan benda keras dan tumpul menerobos masuk secara paksa ke dalam gua gelap dengan bau khasnya.

Keduanya kini telah menyatu, goyangan dan jeritan juga ikut menjadi satu.

Anak tangga menjadi saksi bisu, di mana kedua manusia tak seharusnya menyatukan diri untuk menikmati kenikmatan dunia.

Keringat sang dokter mengalir menetes di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status