Share

27. Rencana Cadangan

Tak tahan dengan godaan itu, sang dokter langsung saja menarik Nadia keluar dari bawah meja, kemudian mendudukkannya di atas meja.

"Apa kau menyukai tantangan?" bisik dokter Albert di telinga Nadia.

Nadia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Mendapat anggukan, sang dokter tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dia langsung saja menyerang area sensitif Nadia. Hingga membuat gadis itu seperti cacing kepanasan.

Mendapat serangan yang bertubi-tubi, membuat Nadia menjerit kenikmatan.

Jeritan yang sama, saat mereka memadu kasih di apartemen milik sang dokter beberapa hari lalu.

"Jangan keras-keras, Cantik. Ruangan ini tidak kedap suara," bisik sang dokter dan langsung membungkam mulut Nadia menggunakan bibirnya.

Sementara itu tangan kanannya berkelana, mencari gua yang terletak ditengah hutan rimba.

Auw ... Akkhh ....

Nadia semakin keras menjerit, hingga membuat sang dokter kelabakan sendiri. "Jangan keras-keras, ini rumah sakit, cantik."

Namun, Nadia tak mempedulik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status