Home / Urban / Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas / 34. Ketika Alex Smith mendatangi kantor Capil

Share

34. Ketika Alex Smith mendatangi kantor Capil

Author: Yully Kawasa
last update Last Updated: 2024-08-10 21:23:14

***

Keesokan harinya, tepat pukul sembilan pagi.

Dengan mengenakan masker, Alex melangkahkan kakinya mendekati seorang pria yang sedang duduk dibalik meja kerjanya.

"Maaf, adakah yang bisa kami bantu, Pak?" tanya pria itu sopan.

Tanpa permisi, Alex langsung duduk tepat didepan pria itu. "Aku mau mengambil akte nikah yang aku daftarkan. Ini KTP nya," ujar Alex sambil menyodorkan KTP milik Ridel dan Fania.

"Maaf, ini dengan bapak siapa?"

"Apa katamu? Bapak? Apa kau pikir aku ini bapak mu, ha? Aku ke sini mau mengambil akte nikah, bukannya mencari anak angkat!" bentak Alex kesal.

"Maaf, Pak. Tapi,"

"Apa katamu? Maaf? Apa dengan kata maaf, terus kau akan mengganti uang jalanku? Apa dengan kata maaf, kau akan mengganti uang makanku? Apa dengan kata maaf, kau akan mengganti waktu ku yang terbuang, ha? Aku capek harus bolak-balik ke sini!" bentak Alex menunjukkan kemarahannya.

"Maaf, tanggal berapa bapak mendaftar pernikahan itu?" tanya pria itu gemetar.

"Tanggal 3 Agust
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   35. Sosok dibalik email yang dibekukan

    "Tu kan mudah, gini aja kok repot. Kalau kau memberitahu ku dari awal, mungkin tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan akte nikah ini," ujar Ridel santai. Bukannya merespon ucapan Ridel, Alex justru menatap sahabatnya tanpa berkedip. "Kenapa kau tak menggunakan keahlian mu dalam bidang IT? Bukankah kau bisa mendapatkan uang dengan mudah? Uang gajimu setahun itu tak sebanding dengan bayaranmu dalam memperbaiki sistem keamanan perusahaan yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit bagimu. Kenapa email yang selama ini kau gunakan, kau bekukan?" "Saat diusir dari rumah ayah, aku sempat ingin menggunakan keahlian itu untuk menghasilkan uang. Namun, setiap penghinaan yang aku terima rata-rata dari golongan kelas menengah ke atas. Hingga membuatku geram dan memilih membekukan email itu untuk sementara waktu. Aku tidak ingin menolong orang-orang yang hanya menganggap orang miskin sebagai sampah. Mereka memuja ku karena butuh keahlian ku," geram Ridel. "Jangan kau katakan, kalau bebera

    Last Updated : 2024-08-11
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   36. Perusahaan ITr

    "Kalau hanya untuk memintaku mundur dari jabatan CEO, tak perlu repot-repot untuk mengadakan rapat pemegang saham. Tanpa kalian minta pun, aku akan menyerahkan jabatan CEO kepada kakakku setelah kak Fania sembuh," ujar Nadia menyembunyikan kekesalannya. "Apa ibu Nadia yakin akan melepaskan jabatan CEO dan menyerahkannya kepada ibu Fania, jika beliau sembuh nanti?" tanya Maruli tersenyum misterius. Sesuai nasehat sang kakek, maka Nadia tersenyum walau hatinya panas. "Apakah ada diantara kalian yang bisa membawa perusahaan Galaxy sampai ke titik ini? Bukankah tidak ada? Satu-satunya yang bisa itu hanya kakakku." Laura berdiri dan berkata dengan tegas, "Kalian ingin menggantikan Nadia dengan Fania, tapi sebagai salah satu pemegang saham aku tidak suka dengan cara kalian! Apa selama ini Nadia mengecewakan kalian? Bukankah tidak? Nadia bahkan berhasil membawa perubahan besar bagi perusahaan, juga bagi keluarga kalian!" "Keluarga Mauren bisa menjadi salah satu konglomerat golongan k

    Last Updated : 2024-08-11
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   37. Dokter Albert mengunjungi desa Santigi

    "Sampai sekarang pun, itu masih menjadi misteri," jawab Maruli. "Bagaimana kalau membiarkan Fania sebagai penanggung jawabnya. Tapi semua materinya nanti akan disediakan oleh Nadia. Bukankah itu lebih aman untuk perusahaan, juga tidak beresiko bagi kesehatan Fania? Karena dalam hal ini, Fania tidak akan berpikir keras tapi Nadia lah yang akan bekerja," ujar Arzenio memberi solusi. "Kembali lagi kepada ibu Nadia. Apakah beliau bersedia bekerja dibelakang layar untuk ibu Fania? Kalau kerjasama dengan perusahaan ITr gagal, itu tidak akan menyakitkan. Tapi bagaimana kalau ternyata berhasil? Bukankah itu akan merugikan ibu Nadia dan menguntungkan bagi ibu Fania?" ujar Maruli. Tangan Nadia terkepal erat, dia tak menyangka kalau sang kakek akan memberikan solusi gila itu. Namun, mendapatkan anggukan dari Arzenio akhirnya Nadia menjawab, "Demi perusahaan aku sama sekali tak keberatan." Setelah semua orang bubar, kini tinggallah keluarga Mauren dan Arzenio di dalam ruangan itu. "Aku ini c

    Last Updated : 2024-08-12
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   38. Ridel, aku mau sekolah kedokteran.

    Di tengah-tengah kepanikan Dirga. Tiba-tiba ada pesan aplikasi hijau yang masuk ke ponselnya. Pesan dari dokter Albert. [Halo, Dirga. Bagaimana? Apa kau sudah melihat hadiah dariku? Apakah kau menyukainya? Kalian memang memahami pengobatan ilmu medis tradisional. Tapi sayangnya, wanita itu mengalami masalah dengan jantungnya. Aku hanya menukar satu butir obatnya dengan pil lain. Pil yang akan menghambat pernapasannya. Dia tak bisa disembuhkan dengan obat tradisional. Yang dibutuhkannya sekarang adalah dokter spesialis jantung seperti diriku.] Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan. Dirga mengumpat kesal ketika menemukan nomor dokter Albert tidak aktif. Apa si brengsek itu telah naik pesawat? Dirga memegang telapak tangan ibu angkatnya. "Ibu Hutri, kau harus bertahan. Jangan membuatku menghabiskan sisa hidup dengan penuh penyesalan. Kini Dirga sadar kenapa dokter Albert mengajaknya berkeliling kampung. Ternyata dokter itu hanya ingin mencari mangsa yang tepat. Ya! Men

    Last Updated : 2024-08-12
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   39. Simbiosis Mutualisme

    "Apa kau yakin akan sekolah kedokteran?" tanya Ridel seakan tak percaya pada pendengarannya. "Kejadian hari ini benar-benar membuka mataku. Kau benar, orang seperti dokter Albert harus dihentikan. Dan hanya orang yang menguasai ilmu medis tradisional sekaligus dunia kedokteran yang bisa. Kalau dunia kedokteran bisa dipelajari, berbeda dengan ilmu medis tradisional yang kini sangat langka. Hanya segelintir kecil orang yang memilikinya. Dan aku salah satu sosok yang memiliki ilmu medis tradisional yang seimbang dengan dokter brengsek itu! Dia sama sekali tidak pantas menyandang gelar dokter!" Tangan Dirga terkepal erat. Dia semakin marah, ketika mengingat ibu angkatnya hampir meregang nyawa akibat perbuatan dokter Albert. "Akhirnya kau sadar juga, satu-satunya sosok yang bisa menyaingi dokter Albert itu hanya kamu. Sekarang belajarlah dengan rajin. Kau tahu sendiri kan bagaimana prestasi dokter Albert dalam dunia kedokteran? Dia merupakan salah satu dokter terbaik di Indonesia. Me

    Last Updated : 2024-08-13
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   40. Pulang ke rumah keluarga Mauren

    *** Sementara itu, di rumah sakit Arzenio berusaha keras untuk mendapatkan persetujuan dokter agar mengizinkan sang cucu untuk rawat jalan. Namun, semakin keras dia mencoba, justru semakin tegas dokter menolak. Untuk mendapatkan persetujuan pulang. Maka Ridel harus menandatangani berkas yang isinya menjelaskan di mana dokter belum mengizinkan Fania Stephani Mauren pulang. Tapi, karena adanya paksaan dari pihak keluarga, maka pihak rumah sakit sama sekali tidak bertanggung jawab atas pasien, jika terjadi sesuatu yang merugikan pasien dikemudian hari. Sedangkan Ridel hanya berpegang teguh pada pendapat dokter, dengan alasan demi kebaikan Fania. Walaupun marah dengan sikap Ridel, tapi Arzenio tetap bersabar, karena dalam hal ini dia masih membutuhkan Ridel. Pada akhirnya Arzenio menggunakan cara terakhir. Dia membujuk Fania agar bersedia pulang dan melakukan rawat jalan. Sekaligus memohon bantuannya untuk mendapat proyek dengan perusahaan ITr. Mendengar Perusahaan ITr, s

    Last Updated : 2024-08-14
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   41. Ketika Vicenzo Shock

    "Baiklah, besok aku akan memasak sesuatu yang spesial dan berbeda." Vicenzo menatap sekeliling, "Ingat, jangan ada yang membantunya. Awas saja kalau ayah melihatmu menambahkan uang padanya, Fania." "Tapi, Yah," "Tidak ada tapi-tapian. Saat ayah masih seusianya uang segitu bisa membeli stok makanan buat sebulan. Ini? Ayah memberikannya hanya untuk digunakan sehari." "Uang segitu mana cukup, Yah? Lagian di zaman ayah, semua bahan pangan masih murah. Sekarang? Semua serba mahal," protes Fania berusaha membela sang suami. "Uang segitu kalau di kelola oleh orang seperti mu, maka tidak ada harganya. Sedangkan bagi orang miskin sepertinya, uang segitu bisa untuk makan selama seminggu! Paham?!" ketus Vicenzo. "Yah," "Cukup, Fania!" bentak Vincenzo menatap Fania. Detik berikutnya pandangannya beralih pada Ridel, "Ingat, kalau besok tak ada makanan di atas meja atau tidak sesuai pesanan! Maka kau akan menerima hukumannya," tegas Vicenzo. Keluarga Mauren langsung meninggalkan Rid

    Last Updated : 2024-08-14
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   42. Ketika Fania lolos seleksi

    "Terus semua bahan makanan ini mau diapain, Yah?" tanya Nadia kesal. Vicenzo menatap pria itu, "Kau buang saja, kami tak membutuhkannya!" Pria itu membelalakkan matanya, ketika Vicenzo justru memerintah membuang bahan makanan itu. "Maafkan ayah saya, Pak. Tolong bagikan bahan makanan itu ke panti asuhan yang bisa kau jangkau. Katakan saja itu sumbangan dari keluarga yang tidak mau menyebutkan nama," ujar Fania sambil mengeluarkan beberapa lembar uang, kemudian memberikannya kepada pria itu, "Ini uang jalan, Kamu. Terima kasih karena telah membuka supermarket didepan. Di waktu yang tepat." *** Ridel yang hendak memberikan obat racikan kepada Fania, bingung ketika melihat tumpukan berkas yang berantakan di atas meja. "Minumlah obat ini, Fania." Tanpa basa basi, Fania langsung saja meneguk obat itu sampai habis. "Ini berkas apaan?" "Posisi adikku sedang terancam, jadi aku sedang berusaha membuat proposal terbaik agar perusahaan ITr tertarik bekerjasama dengan perusahaa

    Last Updated : 2024-08-16

Latest chapter

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   222. Akhir cerita

    ___ "Tidak! Pasti buka, Ridel," teriak Fania tersadar dari pingsannya. "Apakah anda baik-baik saja? Tadi anda pingsan di bandara. Jadi kami melarikan mu ke rumah sakit." "Saya tidak butuh ke rumah sakit. Turunkan aku di sini saja, aku mau menemui Ridel!" tegas Fania dengan pikiran kacau. "Kalau yang kau maksud itu Ridel Liu seorang pengusaha muda. Maka kau tidak perlu turun, karena ambulance ini kebetulan akan menuju ke rumah sakit di mana Ridel berada." "Berita yang sedang beredar itu bohong, kan? Ridel tidak mungkin meninggal, kan?" teriak Fania histeris. Bukannya memberi jawaban, mereka justru diam membisu. Begitu tiba di rumah sakit, Fania langsung saja turun dan berlari menuju di mana ruangan Ridel berada. "Berita yang beredar luas itu bohong, kan, Alex?! Ridel tidak mungkin meninggal, kan? Jawab!" teriak Fania mengguncang pundak Alex ketika dia melihat Alex. Airmata terus saja mengalir membasahi wajah cantiknya. Tangisan Fania meledak, ketika dua perawat mendor

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   221. Kematian palsu

    *** Raya mundur selangkah demi selangkah, kakinya terasa lemas. Tubuh yang lemah itu jatuh hampir menyentuh lantai kalau saja terlambat ditangkap oleh sang suami yang baru saja selesai mengangkat telepon dari anak keduanya. "Putra kita tidak mungkin meninggal kan, yah? Aku pasti sedang bermimpi! Bangunkan aku. Aku ingin melihat putraku," bisik Raya lemah.Dia membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami. Pakaian yang dikenakan Liu basah oleh airmata sang istri. Sejenak Bernad Liu diam membisu, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari mulut si istri, sampai akhirnya dia memilih bertanya, "Dokter, apa yang dikatakan istriku benar? Apa Anda tidak salah memberi informasi?" airmata mengalir dari kelopak mata Liu. Hatinya terluka, luka yang tidak bisa diobati dengan cara apapun. Dokter menatap pasangan suami istri itu, bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pasangan suami istri ini justru menangis? Apa aku mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan mereka? Tapi apa?! Buk

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   220. Jangan ada yang bergerak!

    Tidak ingin mengambil resiko, dokter langsung saja menelepon Direktur dan memintanya datang ke ruangan Ridel segera. Tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Direktur mengirim pesan kepada sang dokter yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Dokter terbaik yang sengaja didatangkan dari negeri seberang untuk menangani Ridel. [Setelah penandatanganan kontrak ini, aku langsung ke sana. Aku sudah menyuruh asistenku menemui kamu lebih dulu. Maaf atas ketidak-nyamanannya. Aku harap kamu maklum, keluarga Liu masih shock akan kejadian yang menimpah putra tunggal mereka.] Ya! Yang ada dipikiran Direktur rumah sakit hanya satu, pasti keluarga Liu tidak mengisinkan sahabatnya masuk. Direktur merasa itu wajar karena sahabatnya itu sama sekali tidak memiliki garis wajah orang Indonesia atau negara lainnya di Asia, karena dia murni keturunan barat. Setelah penandatanganan selesai, Direktur langsung melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Ridel. ‘Astaga! Apa sebenarnya yang ada dibe

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   219. Kenekatan Fania

    *** Akhirnya Fania dapat bernafas lega ketika pesawat mendarat dengan selamat di negera kebanggaannya, Indonesia. Bagaimana caraku masuk ke dalam rumah sakit? Pasti penjagaan di dalam sangat ketat, apalagi ini berkaitan dengan percobaan pembunuhan! Bagaimana kalau kepulangan ku kali ini justru membuat kondisi Ridel semakin memburuk? Bukankah Ridel sangat membenciku? Bagaimana juga kondisi si kembar? Kenapa aku harus jatuh cinta pada pria yang tidak bisa mencintaiku? Kalau dia menyayangi si kembar itu wajar, walau bagaimanapun dalam darah si kembar mengalir darahnya! Pertanyaan, keraguan, ketakutan, menjadi satu dalam benak Fania. Namun kerinduan mengalahkan semuanya. Ya! Lama berada di negeri seberang membuat Fania merindukan si kembar dan Ridel. Apalagi kejadian di malam panas itu membuat Fania sadar kalau tidak ada satu orangpun yang mampu menggantikan Ridel dihatinya. Dengan tekad yang bulat, Fania menyusun rencana sebaik mungkin. Karena hanya dengan rencana yang matang maka d

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   218. Kegelisahan Fania

    ***"Kamu," menunjuk salah satu perawat. "Ambil obat yang tertulis diresep ini sekarang juga!" Dokter itu memberikannya kertas yang bertuliskan resep obat. Jelas sekali ketegangan dari pancaran mata dokter itu.Ketakutan Bernad Liu dan Raya semakin bertambah ketika melihat satu demi satu dokter berlarian memasuki ruang perawatan Ridel. Apalagi ketika ada alat-alat lain yang juga didorong memasuki ruangan.Melihat hal itu membuat Raya ketakutan dan berbisik lemah di telinga sang suami, "Putra kita akan baik-baik saja, kan?" airmata kembali lolos dari pelupuk mata wanita yang berstatus ibu dari pasien yang tengah berjuang diujung kematiannya.Setelah menunggu lama akhirnya seorang dokter membuka pintu.Suami istri itu langsung berlari kearah dokter dengan airmata yang tidak terbendung. "Bagaimana keadaan anak kami, dokter? Dia baik-baik saja kan!"Dokter itu menatap pasangan suami-istri itu, kemudian menarik nafas panjang."Dokter, bagaimana putra saya?" Raya kembali bertanya ketakutan.

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   217. Aku yang merencanakan, tapi kau yang membiayai

    “Tidak! Tidak mungkin!” Alvaro menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Kau berbohong kan, Nak? Bukankah waktu itu kau sendiri yang mengatakan pada ayah tiga tahu lalu? Bukan itu saja, bahkan bajingan ini bersedia berlutut dan memohon ampun pada ayah,” ketus Alvaro tidak percaya. “Pelakunya adalah bos di mana ayah bekerja. Pria bejat itu tahu persis, malam itu ayah tidak bisa membawa laporan secara langsung padanya. Karena kondisi ibu yang menurun drastis. Bukan hanya memperkosaku saja, tapi pria itu juga mau melemparkan aku ke bawah jembatan yang ber-air deras agar aku meninggal. Hanya dengan cara itu, dia bisa tenang menjalani hidupnya,” ujar Nanda lemas, hatinya terasa hancur.Ya! Hati Nanda hancur, ketika mengingat kejadian tragis yang menimpahnya tiga tahun lalu. Dia bahkan harus rela membatalkan pernikahan secara sepihak, tanpa alasan apapun. Sekarang hati Nanda tambah hancur, ketika menemukan sang ayah justru membuat Ridel harus terbaring koma dengan kemungkinan hidup yang sangat

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   216. Kenyataan

    "Sudah aku katakan, bukan aku pelakunya! Anda bertugas sebagai polisi, tapi inikah cara kalian meng-interogasi masyarakat kelas bawah? Lepaskan aku, Brengsek! Negara membayar kalian bukan untuk membeda-bedakan masyarakat!" umpat Alvaro semakin emosi. "Kami akui, kamu sangat pintar dan teliti sehingga mampu membuat polisi sama sekali tidak menemukan bukti apapun! Mungkin kalau tragedi ini menimpa orang lain, sudah pasti kamu akan hidup tenang sampai akhir hayatmu. Hanya saja kali ini yang Anda hadapi adalah keluarga Liu. Walaupun mustahil untuk menemukan siapa penyetok racun mematikan itu, tapi bukankah 0,01% juga merupakan suatu harapan? Hal itulah yang kami alami. Anak buah Bernad Liu berhasil menangkap penyetok racun itu dan dia sudah mengakui semuanya. Racun itu diracik khusus atas permintaan Anda." Ya, saat anak buah Adrian menjemput Alvaro di rumahnya, anak buah Bernad Liu menemukan peracik racun mematikan itu. Setelah bukti didapat mereka langsung menyeret pria paruh bayah

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   215. Saksi pertama dan kedua

    *** Siang berganti malam, malam berganti siang, jam terus saja berdetak, pertanda hari terus berganti. Namun tidak demikian dengan Ridel, pria itu tetap saja terbaring dalam kondisi koma, oksigen menjadi bagian dari tubuh Ridel, detak jantung Ridel sesekali berhenti sehingga membuat dokter menyediakan alat kejut jantung diruang perawatan Ridel. Bernad Liu dan sang istri membagi tugas. Kalau Bernad Liu berada di rumah sakit untuk mengawasi setiap perkembangan sang putra, berbeda dengan sang istri. Raya justru di rumah mendampingi si kembar. Meskipun Raya ingin menemani sang putra, tapi dia juga tak mau egois, si kembar membutuhkannya. Jadi Raya dan putrinya secara bergiliran menjaga si kembar dan mengunjungi Ridel di rumah sakit. Penjagaan pada anggota keluarga Liu di perketat. Sedangkan Perusahaan RnB untuk sementara waktu dikendalikan oleh Alex Smith. Meskipun tidak sadarkan diri, tapi setiap hari Alex mampir walau hanya sekedar mengomel agar Ridel segera bangun. Dia yakin m

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   214. Kenyataan pahit

    ---“Haha … itu bukan anakku, Brengsek! Kau ingin aku membunuhmu? Begitu? Kau benar-benar gila, mendoakan putraku bernasib naas seperti itu! Sekali lagi aku mendengar kau mengatakan hal tragis seperti itu tentang putraku, akan ku habisi nyawanmu dengan tanganku sendiri!” ketus istri Bernad Liu tertawa, sekaligus emosi. Dia pikir apa yang didengarnya hanya suatu candaan semata dan baginya itu sudah melewati batas.Dokter yang diutus untuk pemberitahuan resmi itu kebingungan dan berguman dalam hati, 'Bagaimana ini? Ibu Raya sama sekali tidak percaya!'Setelah mempertimbangkan akibatnya maka dokter itu memilih jalan aman, "Aku juga tidak terlalu yakin, tapi sebaiknya ibu Raya memastikan sendiri yang sedang terbaring itu Ridel atau bukan, bagaimana? Aku seorang dokter, ini Id.card dan KTP aku sebagai bukti kalau aku orang baik dan bukan berniat jahat kepada ibu."Setelah melihat identitas sang dokter, akhirnya Raya memilih mengukuti dokter dengan perasaan tak menentu. Tidak! Itu pasti buk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status