Share

26. Bukan hanya menyelesaikan, tapi juga membunuh

Ridel langsung saja mengangkat Fania ke dalam pelukannya. "Diam lah, Fania. Tak ada waktu untuk menjelaskannya. Kau pura-pura lah tidur."

Dengan cepat Ridel langsung berlari dan membaringkan Fania di ranjang. Walaupun tak paham dengan sikap Ridel, tapi Fania memilih memejamkan matanya.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka, membuat Fania sadar kenapa sang suami melakukan hal itu padanya secara mendadak.

"Apakah kau merawat putriku dengan baik? Ingat, mungkin bagi ayahku, kau adalah cucu menantunya. Tapi bagiku, kau tak lebih dari sekedar sampah jalanan!" cetus Vicenzo.

Ridel memilih diam, dia malas berdebat dengan sosok seperti Vicenzo yang selalu merasa diri paling benar dan sempurna.

"Apa tak cukup bagimu untuk menjadi benalu bagi keluarga Mauren? Sekarang kau menambah satu benalu lagi?" ketus Nadia emosi.

Entah kenapa, Nadia tak bisa mengendalikan emosinya saat melihat Ridel menggenggam erat telapak tangan Fania.

"Aku akan kembali ke kampung halamanku, dalam waktu tiga ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status