Share

21. Kekecewaan Nadia

"Kenapa kita tak gunakan perempuan sebagai jebakan? Seperti cerita di novel yang pernah ku baca. Tidur bareng, ambil foto, besoknya mengancamnya biar mau kerjasama. Kalau tidak maka foto itu akan bocor ke publik?" ujar Vicenzo memberi pendapat.

"Kalau dia berasal dari keluarga biasa, sudah ayah lakukan sejak dulu. Tapi ini? Keluarganya merupakan konglomerat golongan kelas satu! Karena itu dia tidak pernah tertarik dengan uang kita," jelas Arzenio.

"Kakek jangan bercanda, mana mungkin seorang pengacara sepertinya memiliki keluarga yang berasal dari konglomerat golongan kelas satu," protes Nadia tak percaya.

"Bukan itu saja, pengacara itu merupakan anak sahabat baik Bernard Liu. Pengusaha yang sangat di takuti oleh semua konglomerat," Arzenio menarik nafas panjang. Dia bingung harus menghadapi pengacara itu dengan cara apa.

Tiba-tiba Nadia berdiri dan tersenyum, "Serahkan pengacara brengsek itu padaku. Aku yang akan mengurusnya."

"Caranya?" tanya Arzenio penasaran.

"Bukanka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status