Share

24. Dapatkan akte nikah secepatnya

Penulis: Yully Kawasa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-05 21:28:01

Bukannya merespon umpatan Ridel, Dirga justru melihat jam tangannya, "Sekarang waktunya bagi Fania untuk kembali belajar berjalan. Apakah Alex sudah siap diseberang?"

Ya! Dalam sehari Dirga menjadwalkan tiga kali latihan. Saat subuh, jam 04.00 WITA. Saat siang hari, jam 14.00 WITA. Dan malam hari, jam 20.00 WITA.

Disaat jam segitu, maka Alex akan mengambil alih CCTV di mana Fania dirawat. Jadi apabila ada keluarga Mauren yang tiba-tiba datang, maka dia akan segera memberitahu Ridel.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WITA, keduanya menuju ruang perawatan Fania.

Pengaruh obat yang diberikan Dirga padanya, membuat Fania sering ketiduran. Dia hanya akan bangun saat akan latihan berjalan.

Dirga menatap Fania yang masih terlelap, "Bukan hanya berjalan, Fania bahkan bisa berlari kearah Arzenio. Namun, itu bukan berarti pengobatannya juga berakhir. Tapi itu adalah permulaan dia beralih pada obat racikan."

Mata Ridel membulat sempurna, "Apa? Obat racikan?"

"Iya, obat racikan. But
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   25. Ketika Fania Marah

    "Aku menyayangi mereka melebihi hidupku," jawab Fania yakin. "Terus, apa kau percaya, kalau perhatian keluarga Mauren itu benar-benar tulus?" tanya Ridel penasaran. Pertanyaan Ridel, seperti pisau tajam yang menusuk jantung Fania. Hingga membuatnya sesak nafas untuk sesaat. "Sepertinya kau tak yakin," kata Ridel kembali menuntun langkah kaki Fania agar lebih cepat. "Jujur saja, aku sendiri bingung dengan sikap keluarga ku. Kadang mereka terlihat sangat baik, tapi kadang juga perkataan mereka benar-benar menyakiti hati. Namun, aku ragu kalau ayah tidak menyayangiku. Buktinya? Ayah bahkan mempercayakan perusahaan Galaxy padaku disaat usiaku dua puluh tiga tahun. Waktu itu kondisi keuangan perusahaan baik-baik saja," jelas Fania. "Bagaimana dengan kakek Arzenio?" kejar Ridel. "Tanpa kakek, aku bukan siapa-siapa. Semenjak ibu meninggal, kakeklah sosok yang selalu ada untukku," jawab Fania tersenyum. "Hanya orang bodoh yang tak bisa membedakan, apakah perhatian yang diteriman

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   26. Bukan hanya menyelesaikan, tapi juga membunuh

    Ridel langsung saja mengangkat Fania ke dalam pelukannya. "Diam lah, Fania. Tak ada waktu untuk menjelaskannya. Kau pura-pura lah tidur." Dengan cepat Ridel langsung berlari dan membaringkan Fania di ranjang. Walaupun tak paham dengan sikap Ridel, tapi Fania memilih memejamkan matanya. Ceklek Suara pintu yang terbuka, membuat Fania sadar kenapa sang suami melakukan hal itu padanya secara mendadak. "Apakah kau merawat putriku dengan baik? Ingat, mungkin bagi ayahku, kau adalah cucu menantunya. Tapi bagiku, kau tak lebih dari sekedar sampah jalanan!" cetus Vicenzo. Ridel memilih diam, dia malas berdebat dengan sosok seperti Vicenzo yang selalu merasa diri paling benar dan sempurna. "Apa tak cukup bagimu untuk menjadi benalu bagi keluarga Mauren? Sekarang kau menambah satu benalu lagi?" ketus Nadia emosi. Entah kenapa, Nadia tak bisa mengendalikan emosinya saat melihat Ridel menggenggam erat telapak tangan Fania. "Aku akan kembali ke kampung halamanku, dalam waktu tiga ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   27. Rencana Cadangan

    Tak tahan dengan godaan itu, sang dokter langsung saja menarik Nadia keluar dari bawah meja, kemudian mendudukkannya di atas meja. "Apa kau menyukai tantangan?" bisik dokter Albert di telinga Nadia. Nadia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Mendapat anggukan, sang dokter tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dia langsung saja menyerang area sensitif Nadia. Hingga membuat gadis itu seperti cacing kepanasan. Mendapat serangan yang bertubi-tubi, membuat Nadia menjerit kenikmatan. Jeritan yang sama, saat mereka memadu kasih di apartemen milik sang dokter beberapa hari lalu. "Jangan keras-keras, Cantik. Ruangan ini tidak kedap suara," bisik sang dokter dan langsung membungkam mulut Nadia menggunakan bibirnya. Sementara itu tangan kanannya berkelana, mencari gua yang terletak ditengah hutan rimba. Auw ... Akkhh .... Nadia semakin keras menjerit, hingga membuat sang dokter kelabakan sendiri. "Jangan keras-keras, ini rumah sakit, cantik." Namun, Nadia tak mempedulik

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   28. Keputusan Dirga

    *** Waktu terus berlalu, tak terasa tinggal tiga hari lagi Arzenio akan merayakan hari bahagianya. Itu artinya, sudah waktunya bagi Dirga untuk kembali ke kampung halamannya, Desa Santigi. "Dirga, jadilah dokter hebat. Pulihkan profesi dokter yang telah dikotori oleh Albert," pinta Ridel serius. "Aku tidak tertarik menjadi dokter, Ridel. Maaf." "Dokter Albert memiliki keahlian yang luar biasa dalam ilmu medis. Sayangnya, dia bukan hanya menyelamatkan banyak nyawa tapi juga sebaliknya, membunuh. Dan Fania bukanlah korban pertamanya." "Tugasku di sini hanya untuk memastikan istrimu sembuh. Selebihnya, sama sekali bukan urusanku. Mau dokter Albert seorang pembunuh atau bukan, itu sama sekali tak ada hubungannya denganku. Maaf, Ridel," tegas Dirga yakin pada keputusannya. "Satu-satunya sosok yang bisa mengimbangi dokter Albert itu hanya kamu, Dirga. Karena kalian berdua menguasai ilmu medis tradisional. Kalau soal ilmu kedokteran, kau bisa mempelajarinya," ujar Ridel berhara

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   29. Mr.Chang

    "Selamat malam, hadirin sekalian. Mari kita panggil Bintang kita malam hari ini, Tuan Arzenio. Di hari ulang tahunnya yang ke enam puluh tahun, tapi justru membuatnya terlihat seperti empat puluhan tahun," teriak MC penuh semangat, yang langsung disambut dengan tepuk tangan penuh kebahagiaan. Disaksikan oleh para pemegang saham perusahaan Galaxy, alumni Institusi Teknologi Bandung yang lebih dikenal dengan ITB angkatan tahun 1998, beserta undangan lainnya. Dengan pasti, Arzenio melangkahkan kakinya menuju podium dan menempati tempat duduk yang khusus disediakan untuknya. Acara demi acara berlangsung dengan penuh canda dan tawa, sampai pada bagian terakhir. Penyerahan bingkisan kado ulang tahun untuk Arzenio Mauren. "Sekarang tiba saatnya bagi kita untuk menyerahkan hadiah untuk tuan Arzenio, yang merupakan bintang malam ini," ujar MC. Sesuai permintaan keluarga Mauren, maka pihak keluarga akan menjadi yang terakhir membawa hadiah ulang tahun.Satu persatu tamu undangan membe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   30. Ketika keluarga Mauren shock

    Dokter Albert diam membisu. Matanya tak berkedip melihat pemandangan yang berada tak jauh darinya. Bagaimana mungkin? Harusnya Fania tetap terbaring di ranjang setelah operasi. Kenapa justru sebaliknya? Harusnya dalam waktu seminggu, obatnya sudah berkerja! Ingatan Fania harusnya berlahan memudar. Dan orang-orang akan menganggap itu efek samping dari operasi. Tapi ini? Bukan hanya bisa berjalan dengan bebas, Fania juga terlihat lebih sehat dari sebelumnya. Walaupun tak percaya pada penglihatan. Tapi dokter Albert juga tak bisa menolak kenyataan, kalau sosok yang berdiri didepan Arzenio adalah Fania, mantan pasiennya. Sementara itu Arzenio berusaha keras menyembunyikan kegelisahan hatinya. Setelah dapat menguasai keadaan, Arzenio kembali menatap Fania. Mengucek matanya dan bertanya, "Apakah ini mimpi? Cucuku bisa berjalan? Bukan itu saja, dia bahkan bisa menaiki tangga?" Berlahan Fania melangkah mendekati sang kakek yang masih tak bergeming dari tempatnya. Dia menggengg

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   31. Ketika Dokter Albert Curiga

    "Apa ini suatu kebetulan? Jawabannya, tidak! Pasti ada yang menolong Fania," ujar sang dokter dengan tangan terkepal. Dia tak bisa terima ada orang yang bisa mengalahkan keahliannya dalam ilmu medis tradisional. "Ada yang menolong, Fania? Tapi siapa? Itu sama sekali tidak masuk akal, Albert!" ketus Arzenio tambah kesal "Menurut perhitungan ku, seharusnya ingatan Fania baru mulai masuk pada awal memudar, belum hilang secara berlahan. Itu artinya, sosok yang menolongnya berada didekatnya sudah sekitar tiga Minggu atau bahkan mungkin sebulan," jelas dokter Albert mulai curiga adanya ketidak beresan. Nadia menatap sang dokter tanpa berkedip, "Apa kau yakin?" "Aku sendiri yang meracik obat untuk wanita itu. Aku sendiri juga yang menyuntik obat itu ke tubuhnya. Jadi kemungkinan terjadi kesalahan itu mustahil. Bukan itu saja selama hampir dua tahun, Fania berada di dalam pengawasan ku, sebelum dokter brengsek dari rumah sakit FO New York mengambil alih pengobatan Fania," jelas sang do

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   32. Ketika Andaikata Adalah Kebenaran

    Arzenio menatap sang cucu dengan kesal, "Apa yang kau lakukan, Nadia? Kenapa kau mengadakan pertemuan pemegang saham, tanpa memberitahu kakek, ha?" "Apa untungnya bagi Nadia, kalau mengadakan rapat pemegang saham disaat perusahaan sedang baik-baik saja?" cetus Nadia tidak terima, ketika sang kakek menyalahkannya. Arzenio menunjukkan pesan aplikasi hijau yang ada di layar ponselnya, "Terus ini apa? Bukankah kau CEO nya, kenapa kau jadi tidak tahu?" "Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi, Kek. Aku juga menerima pesan yang sama," Nadia menunjukkan pesan yang juga diterima olehnya. "Sudah ku duga ini akan terjadi, tapi aku tak menyangka semua akan secepat ini," ujar Vicenzo langsung terduduk lemas. "Maksud, Ayah?" tanya Nadia, bingung. "Pertemuan itu pasti untuk membahas pergantian posisimu, Nadia." "Apa mereka ingin kau yang mengambil alih perusahaan kembali, Sayang," tanya Laura menatap sang suami. "Bukan aku, tapi mereka menginginkan Fania," jawab Vicenzo. "Apa? Men

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09

Bab terbaru

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   222. Akhir cerita

    ___ "Tidak! Pasti buka, Ridel," teriak Fania tersadar dari pingsannya. "Apakah anda baik-baik saja? Tadi anda pingsan di bandara. Jadi kami melarikan mu ke rumah sakit." "Saya tidak butuh ke rumah sakit. Turunkan aku di sini saja, aku mau menemui Ridel!" tegas Fania dengan pikiran kacau. "Kalau yang kau maksud itu Ridel Liu seorang pengusaha muda. Maka kau tidak perlu turun, karena ambulance ini kebetulan akan menuju ke rumah sakit di mana Ridel berada." "Berita yang sedang beredar itu bohong, kan? Ridel tidak mungkin meninggal, kan?" teriak Fania histeris. Bukannya memberi jawaban, mereka justru diam membisu. Begitu tiba di rumah sakit, Fania langsung saja turun dan berlari menuju di mana ruangan Ridel berada. "Berita yang beredar luas itu bohong, kan, Alex?! Ridel tidak mungkin meninggal, kan? Jawab!" teriak Fania mengguncang pundak Alex ketika dia melihat Alex. Airmata terus saja mengalir membasahi wajah cantiknya. Tangisan Fania meledak, ketika dua perawat mendor

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   221. Kematian palsu

    *** Raya mundur selangkah demi selangkah, kakinya terasa lemas. Tubuh yang lemah itu jatuh hampir menyentuh lantai kalau saja terlambat ditangkap oleh sang suami yang baru saja selesai mengangkat telepon dari anak keduanya. "Putra kita tidak mungkin meninggal kan, yah? Aku pasti sedang bermimpi! Bangunkan aku. Aku ingin melihat putraku," bisik Raya lemah.Dia membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami. Pakaian yang dikenakan Liu basah oleh airmata sang istri. Sejenak Bernad Liu diam membisu, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari mulut si istri, sampai akhirnya dia memilih bertanya, "Dokter, apa yang dikatakan istriku benar? Apa Anda tidak salah memberi informasi?" airmata mengalir dari kelopak mata Liu. Hatinya terluka, luka yang tidak bisa diobati dengan cara apapun. Dokter menatap pasangan suami istri itu, bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pasangan suami istri ini justru menangis? Apa aku mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan mereka? Tapi apa?! Buk

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   220. Jangan ada yang bergerak!

    Tidak ingin mengambil resiko, dokter langsung saja menelepon Direktur dan memintanya datang ke ruangan Ridel segera. Tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Direktur mengirim pesan kepada sang dokter yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Dokter terbaik yang sengaja didatangkan dari negeri seberang untuk menangani Ridel. [Setelah penandatanganan kontrak ini, aku langsung ke sana. Aku sudah menyuruh asistenku menemui kamu lebih dulu. Maaf atas ketidak-nyamanannya. Aku harap kamu maklum, keluarga Liu masih shock akan kejadian yang menimpah putra tunggal mereka.] Ya! Yang ada dipikiran Direktur rumah sakit hanya satu, pasti keluarga Liu tidak mengisinkan sahabatnya masuk. Direktur merasa itu wajar karena sahabatnya itu sama sekali tidak memiliki garis wajah orang Indonesia atau negara lainnya di Asia, karena dia murni keturunan barat. Setelah penandatanganan selesai, Direktur langsung melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Ridel. ‘Astaga! Apa sebenarnya yang ada dibe

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   219. Kenekatan Fania

    *** Akhirnya Fania dapat bernafas lega ketika pesawat mendarat dengan selamat di negera kebanggaannya, Indonesia. Bagaimana caraku masuk ke dalam rumah sakit? Pasti penjagaan di dalam sangat ketat, apalagi ini berkaitan dengan percobaan pembunuhan! Bagaimana kalau kepulangan ku kali ini justru membuat kondisi Ridel semakin memburuk? Bukankah Ridel sangat membenciku? Bagaimana juga kondisi si kembar? Kenapa aku harus jatuh cinta pada pria yang tidak bisa mencintaiku? Kalau dia menyayangi si kembar itu wajar, walau bagaimanapun dalam darah si kembar mengalir darahnya! Pertanyaan, keraguan, ketakutan, menjadi satu dalam benak Fania. Namun kerinduan mengalahkan semuanya. Ya! Lama berada di negeri seberang membuat Fania merindukan si kembar dan Ridel. Apalagi kejadian di malam panas itu membuat Fania sadar kalau tidak ada satu orangpun yang mampu menggantikan Ridel dihatinya. Dengan tekad yang bulat, Fania menyusun rencana sebaik mungkin. Karena hanya dengan rencana yang matang maka d

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   218. Kegelisahan Fania

    ***"Kamu," menunjuk salah satu perawat. "Ambil obat yang tertulis diresep ini sekarang juga!" Dokter itu memberikannya kertas yang bertuliskan resep obat. Jelas sekali ketegangan dari pancaran mata dokter itu.Ketakutan Bernad Liu dan Raya semakin bertambah ketika melihat satu demi satu dokter berlarian memasuki ruang perawatan Ridel. Apalagi ketika ada alat-alat lain yang juga didorong memasuki ruangan.Melihat hal itu membuat Raya ketakutan dan berbisik lemah di telinga sang suami, "Putra kita akan baik-baik saja, kan?" airmata kembali lolos dari pelupuk mata wanita yang berstatus ibu dari pasien yang tengah berjuang diujung kematiannya.Setelah menunggu lama akhirnya seorang dokter membuka pintu.Suami istri itu langsung berlari kearah dokter dengan airmata yang tidak terbendung. "Bagaimana keadaan anak kami, dokter? Dia baik-baik saja kan!"Dokter itu menatap pasangan suami-istri itu, kemudian menarik nafas panjang."Dokter, bagaimana putra saya?" Raya kembali bertanya ketakutan.

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   217. Aku yang merencanakan, tapi kau yang membiayai

    “Tidak! Tidak mungkin!” Alvaro menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Kau berbohong kan, Nak? Bukankah waktu itu kau sendiri yang mengatakan pada ayah tiga tahu lalu? Bukan itu saja, bahkan bajingan ini bersedia berlutut dan memohon ampun pada ayah,” ketus Alvaro tidak percaya. “Pelakunya adalah bos di mana ayah bekerja. Pria bejat itu tahu persis, malam itu ayah tidak bisa membawa laporan secara langsung padanya. Karena kondisi ibu yang menurun drastis. Bukan hanya memperkosaku saja, tapi pria itu juga mau melemparkan aku ke bawah jembatan yang ber-air deras agar aku meninggal. Hanya dengan cara itu, dia bisa tenang menjalani hidupnya,” ujar Nanda lemas, hatinya terasa hancur.Ya! Hati Nanda hancur, ketika mengingat kejadian tragis yang menimpahnya tiga tahun lalu. Dia bahkan harus rela membatalkan pernikahan secara sepihak, tanpa alasan apapun. Sekarang hati Nanda tambah hancur, ketika menemukan sang ayah justru membuat Ridel harus terbaring koma dengan kemungkinan hidup yang sangat

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   216. Kenyataan

    "Sudah aku katakan, bukan aku pelakunya! Anda bertugas sebagai polisi, tapi inikah cara kalian meng-interogasi masyarakat kelas bawah? Lepaskan aku, Brengsek! Negara membayar kalian bukan untuk membeda-bedakan masyarakat!" umpat Alvaro semakin emosi. "Kami akui, kamu sangat pintar dan teliti sehingga mampu membuat polisi sama sekali tidak menemukan bukti apapun! Mungkin kalau tragedi ini menimpa orang lain, sudah pasti kamu akan hidup tenang sampai akhir hayatmu. Hanya saja kali ini yang Anda hadapi adalah keluarga Liu. Walaupun mustahil untuk menemukan siapa penyetok racun mematikan itu, tapi bukankah 0,01% juga merupakan suatu harapan? Hal itulah yang kami alami. Anak buah Bernad Liu berhasil menangkap penyetok racun itu dan dia sudah mengakui semuanya. Racun itu diracik khusus atas permintaan Anda." Ya, saat anak buah Adrian menjemput Alvaro di rumahnya, anak buah Bernad Liu menemukan peracik racun mematikan itu. Setelah bukti didapat mereka langsung menyeret pria paruh bayah

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   215. Saksi pertama dan kedua

    *** Siang berganti malam, malam berganti siang, jam terus saja berdetak, pertanda hari terus berganti. Namun tidak demikian dengan Ridel, pria itu tetap saja terbaring dalam kondisi koma, oksigen menjadi bagian dari tubuh Ridel, detak jantung Ridel sesekali berhenti sehingga membuat dokter menyediakan alat kejut jantung diruang perawatan Ridel. Bernad Liu dan sang istri membagi tugas. Kalau Bernad Liu berada di rumah sakit untuk mengawasi setiap perkembangan sang putra, berbeda dengan sang istri. Raya justru di rumah mendampingi si kembar. Meskipun Raya ingin menemani sang putra, tapi dia juga tak mau egois, si kembar membutuhkannya. Jadi Raya dan putrinya secara bergiliran menjaga si kembar dan mengunjungi Ridel di rumah sakit. Penjagaan pada anggota keluarga Liu di perketat. Sedangkan Perusahaan RnB untuk sementara waktu dikendalikan oleh Alex Smith. Meskipun tidak sadarkan diri, tapi setiap hari Alex mampir walau hanya sekedar mengomel agar Ridel segera bangun. Dia yakin m

  • Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas   214. Kenyataan pahit

    ---“Haha … itu bukan anakku, Brengsek! Kau ingin aku membunuhmu? Begitu? Kau benar-benar gila, mendoakan putraku bernasib naas seperti itu! Sekali lagi aku mendengar kau mengatakan hal tragis seperti itu tentang putraku, akan ku habisi nyawanmu dengan tanganku sendiri!” ketus istri Bernad Liu tertawa, sekaligus emosi. Dia pikir apa yang didengarnya hanya suatu candaan semata dan baginya itu sudah melewati batas.Dokter yang diutus untuk pemberitahuan resmi itu kebingungan dan berguman dalam hati, 'Bagaimana ini? Ibu Raya sama sekali tidak percaya!'Setelah mempertimbangkan akibatnya maka dokter itu memilih jalan aman, "Aku juga tidak terlalu yakin, tapi sebaiknya ibu Raya memastikan sendiri yang sedang terbaring itu Ridel atau bukan, bagaimana? Aku seorang dokter, ini Id.card dan KTP aku sebagai bukti kalau aku orang baik dan bukan berniat jahat kepada ibu."Setelah melihat identitas sang dokter, akhirnya Raya memilih mengukuti dokter dengan perasaan tak menentu. Tidak! Itu pasti buk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status