Share

22. Ketika Nadia Puas

***

Setelah menemukan targetnya, Nadia melangkah dengan lunglai.

Tiba-tiba tangannya ditarik seorang pria yang seumuran dengan ayahnya. "Kalau jalan itu hati-hati, Dek. Kalau kau masih menabrak pohon itu, mendingan. Bagaimana kalau kau justru menabrak mobil yang lewat? Bukankah itu berbahaya?"

Pria itu kebingungan, ketika wanita yang ditolongnya justru menangis. "Maaf, bukannya mau menyinggung. Tapi, om hanya mau mengingatkan mu untuk berhati-hati."

"Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, Om," ujar Fania.

Tak tega melihat wanita itu menangis, pria itu menuntunnya memasuki cafe dan memesan teh manis. "Apa kau punya masalah, Dek. Kebetulan aku seorang pengacara, jika kau butuh bantuan hukum, aku bersedia membantumu."

"Mantan pacarku yang belum move on kini kembali. Dia tidak ingin melihat ku bahagia dengan pria pilihanku. Untuk menghancurkan kepercayaan suamiku, dia bahkan nekat mengirim foto-foto kebersamaan kami dulu," ujar Nadia sambil menyodorkan amplop cokelat kepada san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status