Kata-kata Meghan membuat semua orang tercengang. Tiba-tiba, mereka merasa bahwa gadis kecil di depan sudah benar-benar berbeda dari yang mereka ingat. Lihat saja, ekspresi Efendy yang duduk di samping sudah luar biasa masam."Hari ini, saya menerima kabar tentang rapat pemegang saham karena ada urusan perusahaan yang mendesak. Saya juga tidak akan menjelaskan lebih lanjut," kata Meghan.Saat melontarkan kata-kata itu, senyuman di wajah Meghan perlahan memudar. Kini, sorot matanya saat memandang orang-orang menjadi setajam pisau."Tapi, saya harap kalian akan mengingat kalau saat ini, saya adalah Presdir Grup Oswald. Jadi, hanya saya yang berhak membuka rapat pemegang saham," lanjut Meghan.Usai berkata begitu, pandangan Meghan jatuh pada Alex. Saat melihat Alex menundukkan kepalanya dengan malu, senyuman kembali muncul di wajah Meghan. Melihat situasi ini, Wesley segera mengambil kursi, lalu duduk dengan nyaman.Meghan berkata, "Baiklah, sekarang rapatnya bisa dimulai."Kata-kata itu t
Begitu mendengar perkataan asistennya, Danzel tak kuasa memikirkan situasi yang sedang dihadapi oleh Meghan sekarang. Tangannya pun terkepal erat.Danzel memerintahkan, "Suruh Departemen Teknis menggali informasi tentang aliran dana Grup Oswald." Mendengar hal tersebut, asisten Danzel sontak merasa senang dan bergegas menyelesaikan tugas tersebut.Sementara itu, rapat pemegang saham masih sedang berlangsung di Grup Oswald saat ini."Bu Meghan, meskipun perkataanku terdengar kasar, jatuhnya saham Grup Oswald sekarang pasti ada hubungannya denganmu.""Itu benar. Lagi pula, jabatan predir bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh anak kecil.""Meghan, menurut kami, sebaiknya kamu mengundurkan diri sebelum situasi ini menjadi lebih buruk. Paling nggak, masih ada jalan keluarnya."Meghan terus bermain-main dengan pulpen di tangannya sembari tersenyum tipis. Sebenarnya, dia tidak merasa kesal sama sekali, sebaliknya malah senang dengan situasi ini.Inilah alasan mengapa Meghan enggan langsung m
Meghan berjalan ke depan dan meletakkan tas kulitnya di sofa, lalu duduk di hadapan Danzel. Auranya yang alami dan tidak berlebihan itu membuat Danzel terpesona.Melihat orang di depannya, Danzel tak kuasa menahan senyuman sembari berkata, "Kalau ada mata-mataku di Grup Oswald, Nyonya Meghan nggak akan duduk di sini dengan begitu tenang."Begitu mendengar sebutan "nyonya", Meghan tampak mengerucutkan bibirnya, tetapi tidak menjawab Danzel. Sebaliknya, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan gambar dokumen yang baru saja diterimanya kepada Danzel.Danzel bertanya, "Apakah kamu ingin mengucapkan terima kasih? Cukup mentraktirku makan malam saja."Sepanjang percakapan ini, pandangan Danzel tidak pernah berpaling dari wajah Meghan. Alhasil, wanita itu malah mengabaikan kata-katanya."Apa lagi yang kamu temukan dalam penyelidikan?" Meghan membuka percakapan dengan nada sedikit putus asa. Efendy jelas telah memanipulasi beberapa hal di perusahaan. Ada beberapa informasi yang tida
"Oke, aku setuju," sahut Meghan. Dia tidak berniat melakukan apa pun terhadap pria ini, tetapi jika berteman ....Meghan menengadah melirik Danzel saat memikirkan hal ini. Kelihatannya, pria ini tidak termasuk menjengkelkan juga.Jawaban yang begitu lugas ini membuat Danzel merasa lega. Dia pun menghela napas. Kemudian, dia berkata, "Sudah sore, ayo pulang."Meghan tentu tahu Danzel menyuruhnya pulang ke mana. Bagaimanapun, dia telah berjanji tidak akan pindah untuk beberapa bulan ini. Jadi, mereka tidak perlu berdebat untuk masalah ini. Namun, wanita murahan itu tentu tidak boleh berada di sana.Dalam perjalanan, keduanya terus mengobrol seputar masalah Grup Lewis. Asisten yang mengendarai mobil terus melirik melalui kaca spion tengah. Keduanya tampak sangat harmonis.Sesampainya di vila, Danzel baru menyadari bahwa tidak ada pelayan yang memasak. Meskipun masih ada pelayan lain setelah Danzel memecat salah satunya, mereka semua memiliki tugas masing-masing. Kebetulan sekali, pelayan
Ketika hendak memisahkan ikan dari tulangnya, Meghan tiba-tiba teringat pada sesuatu. Berapa lama lagi dia akan tinggal di vila ini? Sepertinya, dia tidak seharusnya menyetujui permintaan Danzel begitu saja.Meghan awalnya ingin memberikan beberapa saran kepada Danzel, tetapi dia mengurungkan niatnya saat mengingat hal ini. Tebersit keinginan untuk segera meninggalkan vila ini dalam benaknya.Meghan tidak terlalu menghiraukannya. Mungkin, dia sudah terbiasa merasakan perasaan seperti ini. Ketika memikirkan semua ini, Meghan pun tidak memedulikan ekspresi pada wajahnya karena mengira Danzel tidak akan menyadari apa pun.Namun, Meghan tidak tahu bahwa Danzel terus memperhatikannya sambil makan. Mungkin karena suasana hati Danzel juga agak kacau sehingga dia tidak mengatakan apa pun.Keesokan harinya, Danzel bersikeras untuk mengantar Meghan ke perusahaannya. Meghan pun tidak menolak. Sama seperti sebelumnya, dia merasa tidak dirugikan karena memiliki sopir gratis seperti Danzel.Setibany
"Tuan Muda, kalau kamu nggak punya kerjaan, silakan kembali ke kamar untuk beristirahat," sahut Meghan. Dia menyadari bahwa dirinya akan sulit berkonsentrasi jika Danzel ada di sini.Tanpa disangka, Danzel malah menyunggingkan senyuman lebar di hadapan para pelayan ini. Tindakan ini membuat Meghan tertegun, sedangkan para pelayan itu langsung terpesona. Beberapa pelayan ini masih muda sehingga air liur mereka hampir mengalir saat melihat pesona Danzel."A ... apa maksudmu?" Meghan benar-benar heran saat melihat Danzel yang tiba-tiba bertingkah aneh seperti ini."Istriku sedang sibuk mengurus rumah tangga, mana mungkin aku kembali ke kamar untuk istirahat," timpal Danzel. Apabila Meghan tidak tahu sifat asli Danzel, dia pasti mengira pria ini sedang berakting.Hanya saja, Meghan tetap tidak memahami maksud Danzel ini, meskipun mengetahui karakter aslinya. Dilihat dari situasi ini, orang lain pun mungkin akan mengira keduanya sangat harmonis.Setelah menggertakkan giginya, Meghan berusah
Danzel tidak bertanya lebih banyak lagi dan langsung menyetujui permintaan Meghan ini. Faktanya, Meghan tidak menyangka bahwa Danzel akan mengiakan secepat ini. Dia juga hanya memanfaatkan situasi ini untuk meminta imbalan.Keduanya telah bersama selama 3 tahun. Meghan juga merupakan Presdir Grup Amore sehingga tahu bahwa Danzel sangat hebat dan gesit dalam mengurus masalah perusahaan. Jujur saja, reputasi besar Grup Lewis bahkan membuat para perusahaan kecil takut hanya dengan mendengar namanya saja.Sementara itu, Danzel juga bukan orang yang ramah dan mudah didekati. Karismanya yang begitu kuat membuat siapa pun segan terhadapnya. Pria seperti ini mana mungkin menyetujui permintaan dengan mudah.Meghan yang merasa agak bingung pun hendak bertanya, tetapi akhirnya mengurungkan niatnya. Dia tentu merasa sangat berterima kasih pada Danzel yang bersedia membantunya. Namun, mereka tidak akan memiliki hubungan apa pun lagi dalam beberapa bulan ke depan. Paling-paling, mereka hanya akan be
Bagi Meghan, ini adalah pertama kalinya dia menunjukkan kerapuhan dirinya kepada Danzel. Mungkin merasa mabuk karena anggur merah atau emosi. Perasaannya tidak enak karena harus melawan ayah kandungnya, lebih parahnya lagi ayahnya justru menikmati situasi ini."Mengenai haknya sendiri, kalau Anda secara langsung merebut kemampuan dan dananya, dia tidak akan menyerah begitu saja."Meghan mendongak dan melihat Danzel dengan tatapan yang lembut. Cahaya matahari terbenam di luar jendela menerangi pipi Danzel dan semuanya terlihat sempurna. Dalam sekejap, Meghan merasa dirinya terlalu berlebihan, dia belum pernah begitu emosional sebelumnya. Setelah ibunya meninggal, hubungan Meghan dan anggota Keluarga Oswald seperti musuh dalam selimut."Kenapa melihatku seperti ini?"Mungkin karena ekspresi Meghan yang terpaku cukup lama dan membuat Danzel merasa tidak nyaman. Namun, Meghan hanya menggelengkan kepalanya dengan perasaan yang kalut di dalam hatinya.Setelah meminum gelas kedua, pipi Meghan