"Tuan Muda, kalau kamu nggak punya kerjaan, silakan kembali ke kamar untuk beristirahat," sahut Meghan. Dia menyadari bahwa dirinya akan sulit berkonsentrasi jika Danzel ada di sini.Tanpa disangka, Danzel malah menyunggingkan senyuman lebar di hadapan para pelayan ini. Tindakan ini membuat Meghan tertegun, sedangkan para pelayan itu langsung terpesona. Beberapa pelayan ini masih muda sehingga air liur mereka hampir mengalir saat melihat pesona Danzel."A ... apa maksudmu?" Meghan benar-benar heran saat melihat Danzel yang tiba-tiba bertingkah aneh seperti ini."Istriku sedang sibuk mengurus rumah tangga, mana mungkin aku kembali ke kamar untuk istirahat," timpal Danzel. Apabila Meghan tidak tahu sifat asli Danzel, dia pasti mengira pria ini sedang berakting.Hanya saja, Meghan tetap tidak memahami maksud Danzel ini, meskipun mengetahui karakter aslinya. Dilihat dari situasi ini, orang lain pun mungkin akan mengira keduanya sangat harmonis.Setelah menggertakkan giginya, Meghan berusah
Danzel tidak bertanya lebih banyak lagi dan langsung menyetujui permintaan Meghan ini. Faktanya, Meghan tidak menyangka bahwa Danzel akan mengiakan secepat ini. Dia juga hanya memanfaatkan situasi ini untuk meminta imbalan.Keduanya telah bersama selama 3 tahun. Meghan juga merupakan Presdir Grup Amore sehingga tahu bahwa Danzel sangat hebat dan gesit dalam mengurus masalah perusahaan. Jujur saja, reputasi besar Grup Lewis bahkan membuat para perusahaan kecil takut hanya dengan mendengar namanya saja.Sementara itu, Danzel juga bukan orang yang ramah dan mudah didekati. Karismanya yang begitu kuat membuat siapa pun segan terhadapnya. Pria seperti ini mana mungkin menyetujui permintaan dengan mudah.Meghan yang merasa agak bingung pun hendak bertanya, tetapi akhirnya mengurungkan niatnya. Dia tentu merasa sangat berterima kasih pada Danzel yang bersedia membantunya. Namun, mereka tidak akan memiliki hubungan apa pun lagi dalam beberapa bulan ke depan. Paling-paling, mereka hanya akan be
Bagi Meghan, ini adalah pertama kalinya dia menunjukkan kerapuhan dirinya kepada Danzel. Mungkin merasa mabuk karena anggur merah atau emosi. Perasaannya tidak enak karena harus melawan ayah kandungnya, lebih parahnya lagi ayahnya justru menikmati situasi ini."Mengenai haknya sendiri, kalau Anda secara langsung merebut kemampuan dan dananya, dia tidak akan menyerah begitu saja."Meghan mendongak dan melihat Danzel dengan tatapan yang lembut. Cahaya matahari terbenam di luar jendela menerangi pipi Danzel dan semuanya terlihat sempurna. Dalam sekejap, Meghan merasa dirinya terlalu berlebihan, dia belum pernah begitu emosional sebelumnya. Setelah ibunya meninggal, hubungan Meghan dan anggota Keluarga Oswald seperti musuh dalam selimut."Kenapa melihatku seperti ini?"Mungkin karena ekspresi Meghan yang terpaku cukup lama dan membuat Danzel merasa tidak nyaman. Namun, Meghan hanya menggelengkan kepalanya dengan perasaan yang kalut di dalam hatinya.Setelah meminum gelas kedua, pipi Meghan
Setelah Danzel mengatakan itu, bukan hanya Jacob, bahkan Meghan juga terkejut. Hal seperti ini tentu saja tidak mungkin dianggap sebagai lelucon."Tuan Danzel, Anda ...."Jacob mengedipkan matanya, lalu menatap Danzel dan tanpa sadar menelan ludah. Lagi pula, ini adalah Grup Lewis, mereka tidak pernah terlibat dalam proyek kerja sama seperti ini. Namun, jika Danzel benar-benar memutuskan untuk bergabung, dana investasi dan prosesnya juga pasti akan lebih stabil."Bagaimana? Kalau aku bergabung dalam kerja sama ini, aku juga dapat memantau agar proyek selesai tepat waktu."Begitu mendengar kata memantau, Meghan mengepalkan tangannya yang berada di bawah meja dan hampir saja meninju Jacob. Sesuai dengan dugaan mereka, Jacob langsung buru-buru menganggukkan kepalanya, khawatir Danzel akan berubah pikiran."Baiklah kalau begitu, kita sepakat dan akan menandatangani kontraknya setelah detail kontraknya selesai nanti."Setelah mengatakan itu, Jacob segera berpamitan. Bagaimanapun juga, ini a
Saat mengatakan itu, mata Leona memerah dan berharap bisa membuat Danzel bersimpati kepadanya. Namun, Danzel malah tidak menahannya untuk tinggal di sana, bahkan tidak berniat untuk keluar dari vila.Awalnya, Leona hanya berpura-pura sakit hati, tetapi sekarang malah jadi kenyataan. Kedua tangan Leona mencengkeram tasnya, lalu merenung sejenak dan berbalik pergi.Jika ada yang melihat reaksi Leona, pasti akan merasa kasihan dengan wanita itu. Namun, Meghan sudah terbiasa dengan penampilan Leona ini. Dibandingkan dengan Leona, Meghan lebih penasaran dengan reaksi Danzel."Aku bilang ...."Pada saat itu, Danzel sudah berbalik dan hendak pergi, tetapi dia tertegun sejenak saat mendengar Meghan tiba-tiba berbicara."Kenapa?""Orang sudah datang jauh-jauh mengantar kue buatannya untukmu, tidak apa-apa kalau tidak mengizinkannya masuk, kamu bahkan tidak mengantarnya?"Saat mengatakan itu, Meghan juga tidak tahu apa yang dipikirkan dirinya. Mungkin karena kebingungan, dia jadi tiba-tiba berk
Setelah berkata demikian, Meghan langsung meletakkan ponselnya di depan Danzel bermaksud untuk menyuruhnya jangan mengganggu. Danzel mengambil ponsel dan melihat gambar perbandingan di sisi kiri dan kanan. Meskipun tidak ada tanda yang jelas, perbandingannya masih sangat jelas dan mudah dikenali."Apa semua bekas luka seperti ini?""Setiap bekas luka mungkin akan sedikit berbeda, tapi inti dari masalahnya tetap tidak berubah."Danzel tidak pernah meragukan kemampuan medis Meghan, tetapi meragukan Leona. Sebenarnya, sejak awal penyelidikan hingga saat ini, petunjuk dan bukti sudah makin jelas. Namun, di dalam hatinya, dia masih percaya pada Leona, apalagi mereka sudah bersama selama bertahun-tahun.Meskipun Danzel tahu betul Leona mungkin memiliki rencana tersembunyi terhadapnya, dia masih merasa Leona adalah orang yang tulus dan tidak akan berbohong kepadanya. Makin dipikirkan, Danzel makin bingung dan tidak menyadari ekspresi Meghan yang perlahan-lahan berubah.Saat ini, mulut Meghan
"Tidak, tidak ada!" sahut manajer personalia yang terkejut dengan karisma Meghan sehingga tidak berani menolak lagi. Dia terus mengangguk dan tersenyum. Tidak peduli bagaimana dia menyulitkan Meghan, pada akhirnya dia tetap harus menurut.Setelah semua prosedur selesai, Meghan membawa Harlem meninggalkan departemen personalia."Kita sudah lama nggak berjumpa, aku sampai lupa pada sikapmu yang begitu tugas saat bekerja," ujar Harlem.Meghan pun terkekeh-kekeh saat mendengar godaannya ini. Dia membalas, "Kalau aku lemah, mereka pasti sudah memanfaatkanku habis-habisan."Harlem sudah tahu semua yang dialami oleh Meghan. Ketika mendengar Meghan mengatakan semua ini dengan santai, dia merasa sedih sekaligus lega."Persiapkan dirimu dengan baik, banyak hal yang harus diurus nanti," pesan Meghan. Keduanya sudah tiba di depan ruang kantor presdir. Meghan menyerahkan dokumen di tangannya kepada Harlem.Keduanya saling bertukar pandang dan memahami bahwa ini akan menjadi pertempuran berat. Sesua
Meghan menunjukkan ekspresi penuh haru kepada para pemegang saham ini. Saking mendalami peran, dia sendiri sampai mengira ini bukan lagi sandiwara.Setelah mengantar para pemegang saham itu keluar, senyuman Meghan seketika menghilang. Dia pun berdiri di depan jendela besar, lalu menelepon Wesley sambil memandang punggung orang-orang itu. "Utus orang untuk membuntuti para senior Grup Oswald."Wesley tidak pernah menentang perintah Meghan ataupun menanyakan alasannya. Keesokan harinya, Meghan menerima pesan dari Wesley.Pesan ini dikirim melalui email. Begitu dibuka, Meghan baru tahu bahwa itu adalah sebuah audio yang telah diproses oleh tim teknis karena suaranya terdengar sangat jelas."Efendy, putrimu benar-benar hebat.""Benar, dia menyelidiki perbuatan jahatmu itu dalam waktu yang begitu singkat. Luar biasa.""Huh, hebat apanya? Dia tetap putriku! Tapi, kita harus memikirkan cara sekarang.""Proyek Danau Yutu akan segera dimulai. Semua danamu di sana, biarkan saja dia berinvestasi."