Share

Bab 71

Sinar mentari pagi menembus masuk ke dalam kamar Abra, melalui celah ventilasi. Abraham yang baru saja membuka mata, tampak menggeliat perlahan untuk meregangkan otot-ototnya.

Abraham duduk lalu bersandar di kepala ranjang. Duda tampan beranak satu itu tiba-tiba mengusap wajahnya beberapa kali dengan kasar.

"Astaga … bisa-bisanya aku menawarkan Ayleen untuk mengantarnya mengunjungi makam ibunya. Apa-apaan kau ini, Abra!" rutuk Abra pada dirinya sendiri.

Ya, pria itu memang menyesali ucapannya pada Ayleen sepanjang malam. Ia pikir karena terbawa suasana saja sampai-sampai dia menawarkan untuk mengantar Ayleen.

"Cih, ada-ada saja kau, Abra. Terlalu terbawa suasana, malah mengatakan hal yang tak perlu," ucapnya lagi sambil mengusap-usap wajahnya yang terasa kasar. Cambang halusnya mulai memanjang, dan Abra pikir hari ini dia harus bercukur sedikit.

"Ayleen pasti bingung dengan perkataan saya itu, pokoknya saya harus jelaskan biar dia tidak salah paham," ucapnya.

Pria itu lantas turun d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ulfatu ludfiati
kapan ya abra menyadari perasaannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status