Share

Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa
Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa
Penulis: prasidafai

1. Milikmu Sangat Luar Biasa!

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-21 10:07:58

Di hari ulang tahun putranya, bukan pesta atau kado yang Sydney siapkan, melainkan peti mati dan doa perpisahan.

Isaac, putra Sydney yang seharusnya meniup lilin pertamanya, kini hanya nama di batu nisan setelah meninggal akibat penyakit imun yang dideritanya.

"Kudengar bocah itu bisa selamat kalau mendapatkan transplantasi sumsum. Dengan kekayaan keluarganya, kenapa operasi itu tidak dilakukan saja?" ujar salah satu kerabat yang menghadiri pemakaman. 

“Kamu tidak tahu? Kata dokter, satu-satunya yang bisa mendonorkan sumsum itu adalah sang ayah, tapi karena hubungan Sydney dan suaminya buruk, sampai anak itu mati, tidak ada transplantasi yang dilakukan.”

“Astaga, malangnya. Karena ibu dan ayahnya yang tidak bertanggung jawab, jadi anak yang menjadi korban.”

Sydney tersenyum pahit mendengar gosip kerabat di sekelilingnya.

Orang-orang ini tidak tahu mengenai apa yang benar-benar terjadi, tapi dengan mudah memperbincangkan keluarganya.

Seperti yang dikatakan, penyakit langka yang Isaac derita memang hanya bisa terobati dengan transplantasi sumsum tulang dari ayahnya, dan Lucas, selaku suami Sydney, ayah Isaac, dan satu-satunya orang yang memiliki kecocokan sempurna sebagai donor, menolak memberikan kesempatan hidup bagi darah dagingnya.

Semua karena pria itu membencinya!

“Anak itu tidak pernah kuinginkan, jadi jangan pernah melibatkanku dengan apa pun yang berkaitan dengannya! Bahkan bila dia mati, aku tidak akan peduli!”

Kalimat keji yang terlontar dari bibir Lucas terekam jelas di benak Sydney. Dia sudah memohon dan berlutut, tapi suaminya untuk dua tahun itu dengan begitu mudah pergi.

Kini, Isaac telah tiada, bukan karena penyakitnya tak bisa disembuhkan, tapi karena ayahnya sendiri memilih untuk tidak menyelamatkannya!

Setelah semua kerabat telah pergi meninggalkan Sydney sendiri, getaran ponsel membuat wanita tersebut sadar dari lamunannya. Dia meraih benda pipih itu dan melihat sebuah pesan video dari nomor tak dikenal. 

Saat ia menekan tombol putar, rekaman Lucas yang sedang memacu tubuh seorang wanita pun terlihat!

“Aaaah, Vienna! Milikmu sangat luar biasa!” seru Lucas dalam video.

Wanita yang tengah berada di bawah pria itu tersenyum binal. “Katakan kamu lebih suka bermain denganku dibanding Sydney, Lucas!”

“Jangan sebut namanya lagi!” Lucas berkata setengah berteriak, nafsu terpancar jelas dari matanya. “Fokuslah dengan bagaimana aku akan membuatmu tidak bisa berjalan besok pagi, Sayang!”

Tangan Sydney bergetar. Sudah lama dia tahu mengenai perselingkuhan Lucas dengan Vienna, sepupunya. Namun, tidak pernah dia bayangkan bahwa di saat putranya terbaring sakit, menantikan kehadiran seorang ayah di tengah meregang nyawa, pria itu justru lebih mementingkan nafsunya!

Belum selesai keterkejutan itu menyerangnya, sebuah pesan teks masuk ke layar ponsel Sydney.

[Apakah kau menikmati pertunjukannya? Lihat ke kanan, Sayang.]

Dengan cepat, Sydney mengangkat wajahnya dan menoleh ke samping. Tepat di sebelah tangga bukit pemakaman, seorang wanita berdiri dengan senyum penuh kemenangan.

Vienna Zahlee.

Menghampiri Vienna, Sydney langsung bertanya, “Apa maumu?”

Vienna terkekeh. “Mengunjungi keponakan malangku yang meninggal tanpa dipedulikan ayah kandungnya sendiri. Tentu aku harus hadir sebagai gantinya, bukan?” katanya dengan nada penuh kepalsuan.

Ucapan itu membuat darah Sydney mendidih. Kekhawatiran yang munafik itu terdengar memuakkan!

“Putraku sudah mati, suamiku juga telah menjadi milikmu. Karena sekarang aku tidak punya apa-apa lagi, berhentilah menggangguku dengan hal menjijikkan seperti ini, Vienna,” ucap Sydney.

Vienna mengangkat alisnya dengan ekspresi terhibur. “Aku menolak.” Bibirnya melukiskan senyuman angkuh menjijikkan. “Aku terlalu senang melihatmu menderita.”

Ketenangan Sydney seketika goyah.

“Kenapa, Vienna?!” suara Sydney pecah. “Sejak kecil, aku selalu bersikap baik padamu, memberikan apa pun yang bisa kuberikan, menganggapmu saudari kandungku, tapi kenapa?! Kenapa kamu melakukan semua ini padaku?! Apa salah yang pernah kulakukan padamu?!”

Vienna hanya tersenyum tipis, ekspresi kemenangan terlukis di wajahnya. Namun, saat ia membuka mulutnya, nada suaranya berubah tajam, sarat dengan kebencian yang dingin.

“Hidup.”

Sydney membeku, mencoba memahami maksud Vienna.

“Kesalahanmu adalah kamu memiliki hidup yang lebih baik dariku.”

Lalu, wajah Vienna yang awalnya tampak puas berubah menjadi sesuatu yang lebih gelap, lebih bengis. 

“Dan sekarang, aku sangat berharap kamu bisa mati.”

Sydney menghirup napas tajam, tetapi sebelum tubuhnya bisa bereaksi, Vienna sudah mengayunkan tangannya dan mendorongnya sekuat tenaga.

Dunia tiba-tiba berputar. Udara mencengkeram tubuhnya saat Sydney kehilangan keseimbangan. Pandangannya berguncang ketika tubuhnya menghantam anak tangga pertama. Hantaman kedua membuat seluruh tubuhnya menjerit kesakitan. Lalu, yang ketiga, yang paling mematikan–kepalanya menghantam beton dengan suara memilukan.

Pandangan Sydney kabur, dan dunianya perlahan meredup. Namun, telinganya masih bisa mendengar suara Vienna yang melengking penuh kepalsuan.

“Tolong! Ada yang jatuh! Seseorang panggil ambulans!”

Sydney menatap langit. Nafasnya tersengal, darah hangat merembes di pelipisnya, menetes ke tanah. Matanya mulai kehilangan fokus.

Bayangan Isaac muncul dalam kabut kesadarannya, menyebabkan air mata kembali luruh menuruni wajahnya.

Isaac, Mama akan menyusulmu….

Bab terkait

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   2. Jatuh Ke Jurang Terdalam

    “Dokter! Pasien ruang 187 sudah sadar!”Seruan bersemangat itu menembus kesadaran Sydney yang masih samar. Dia membuka matanya perlahan, mencoba membiasakan diri dengan cahaya yang menusuk mata.“Telepon keluarganya! Kabarkan Nona Sydney akhirnya terbangun.”Setelah dokter dan suster menjalankan pemeriksaan terhadap dirinya, pintu bangsal Sydney terbuka.“Sydney!”Sydney menoleh, mengira yang tiba adalah orang tua atau suaminya, tapi … dia harus berakhir kecewa karena yang dia lihat malah bibi dan pamannya, Ghina dan Fred. Ghina memeluk Sydney erat. “Syukurlah kau sudah bangun, Nak,” suara Ghina terdengar lega. Namun, dalam hitungan detik, nada suaranya berubah menjadi isakan tertahan. “Kenapa, Nak? Kenapa kamu berniat bunuh diri seperti itu?!”Sydney mengerutkan kening, rasa pening menyelimuti kepalanya seiring kebingungan menyelimutinya.Bunuh diri? Apa maksud bibinya? Walau kepalanya sempat terbentur, tapi Sydney ingat ada yang telah mendorongnya! Sydney mendudukkan diri perlahan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   3. Dadamu Basah, Nona

    Melihat Sydney tidak bereaksi, pria asing itu menghela napas dan berkata, “Walau aku senang kita berada dalam posisi seperti ini, tapi tolong bangun dari tubuhku, Nona.” Dia mendorong Sydney menjauh sebelum akhirnya membantu wanita itu berdiri.Morgan Draxus melihat Sydney hanya menatapnya dalam diam. Sepasang manik hitam indah wanita tersebut seperti mempertanyakan kenapa pria itu memedulikannya, dan hal itu membuat tatapan Morgan yang tadi tajam mulai melunak.“Sekali lagi, aku akan mengingatkanmu. Jangan merepotkan orang lain jika ingin mengakhiri hidup,” ucap Morgan. “Aku orang yang sibuk, jadi aku tidak punya waktu untuk menjadi saksi kasus bunuh diri seorang wanita yang tidak kukenal.”Sydney mengerjapkan mata beberapa kali dan memindai Morgan. Walau wajahnya terpahat dengan begitu sempurna, tapi tubuh besarnya yang penuh tato dan bekas luka membuat Morgan begitu cocok menjadi kambing hitam bagi para polisi.Sydney mengerti keresahan pria itu. Namun, alih-alih membuat gestur mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   4. Bagaimana Denganku?

    “Bagaimana jika saya tidak menemukannya dalam dua hari?” tanya Morgan, lebih terdengar seperti ancaman.“Jika tidak, kami terpaksa menggunakan susu formula dari kedelai, tapi saya tidak bisa menjamin hasilnya akan sebaik ASI,” jawab dokter hati-hati.“Tidak ada cara lain?” tanya Morgan menyelidik.Dokter menggeleng dan berkata, “Keadaan mereka sangat mendesak, Tuan. Atau mungkin, Tuan dapat membawa ibu mereka ke sini untuk memberi susu.”Morgan menyipitkan mata ke arah dokter. Seketika hawa dingin menerpa sekitarnya dan membuat lawan bicaranya menutup mulut.“Mereka tidak punya ibu. Hanya ada saya seorang,” jawab Morgan penuh penekanan.Dokter menunduk, memutus tatapan Morgan yang mampu menembus matanya itu. Dia sudah menyinggung pria itu.Sydney yang sejak tadi bersembunyi di balik tembok, menggigit bibirnya. Sekilas, dia menangkap ekspresi Morgan yang terlihat frustasi.‘Anak mana yang tidak punya ibu?’ Sydney tertegun dalam hati.Satu-satunya kemungkinan yang bisa Sydney pikirkan a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   5. Pergi Tanpa Bilang

    [Kenapa kamu pergi tanpa bilang Tante, Sydney?]Sydney menatap layar ponselnya cukup lama. Ibu jarinya menggantung di atas layar, menimbang-nimbang jawaban yang pantas diberikan untuk wanita paruh baya yang selalu baik padanya itu.Morgan sudah membayar lunas tagihan rumah sakit Sydney, jadi sesuai kesepakatan wanita itu akan menjadi ibu susu si kembar. Itu sebabnya sekarang mereka duduk bersebelahan di kursi belakang mobil yang sedang melaju menuju kediaman Morgan.Sementara Jade dan Jane yang dinyatakan bisa meninggalkan ruang NICU pagi ini, ada di mobil lain yang ada di belakang."Maaf, Tante. Aku harus mencari uang untuk membayar utang Lucas." Sydney membalas pesan Ghina.Pesan terkirim. Hanya beberapa detik berselang, ponsel Sydney kembali bergetar dengan balasan lain.[Setidaknya beri tahu Tante ke mana kamu pergi. Tante khawatir, Sayang.]Sydney menggigit bibir. Jari-jarinya mengetik jawaban lain."Aku akan memberi tahu Tante, tapi tidak sekarang. Jangan khawatir."Kali ini, Gh

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21

Bab terbaru

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   5. Pergi Tanpa Bilang

    [Kenapa kamu pergi tanpa bilang Tante, Sydney?]Sydney menatap layar ponselnya cukup lama. Ibu jarinya menggantung di atas layar, menimbang-nimbang jawaban yang pantas diberikan untuk wanita paruh baya yang selalu baik padanya itu.Morgan sudah membayar lunas tagihan rumah sakit Sydney, jadi sesuai kesepakatan wanita itu akan menjadi ibu susu si kembar. Itu sebabnya sekarang mereka duduk bersebelahan di kursi belakang mobil yang sedang melaju menuju kediaman Morgan.Sementara Jade dan Jane yang dinyatakan bisa meninggalkan ruang NICU pagi ini, ada di mobil lain yang ada di belakang."Maaf, Tante. Aku harus mencari uang untuk membayar utang Lucas." Sydney membalas pesan Ghina.Pesan terkirim. Hanya beberapa detik berselang, ponsel Sydney kembali bergetar dengan balasan lain.[Setidaknya beri tahu Tante ke mana kamu pergi. Tante khawatir, Sayang.]Sydney menggigit bibir. Jari-jarinya mengetik jawaban lain."Aku akan memberi tahu Tante, tapi tidak sekarang. Jangan khawatir."Kali ini, Gh

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   4. Bagaimana Denganku?

    “Bagaimana jika saya tidak menemukannya dalam dua hari?” tanya Morgan, lebih terdengar seperti ancaman.“Jika tidak, kami terpaksa menggunakan susu formula dari kedelai, tapi saya tidak bisa menjamin hasilnya akan sebaik ASI,” jawab dokter hati-hati.“Tidak ada cara lain?” tanya Morgan menyelidik.Dokter menggeleng dan berkata, “Keadaan mereka sangat mendesak, Tuan. Atau mungkin, Tuan dapat membawa ibu mereka ke sini untuk memberi susu.”Morgan menyipitkan mata ke arah dokter. Seketika hawa dingin menerpa sekitarnya dan membuat lawan bicaranya menutup mulut.“Mereka tidak punya ibu. Hanya ada saya seorang,” jawab Morgan penuh penekanan.Dokter menunduk, memutus tatapan Morgan yang mampu menembus matanya itu. Dia sudah menyinggung pria itu.Sydney yang sejak tadi bersembunyi di balik tembok, menggigit bibirnya. Sekilas, dia menangkap ekspresi Morgan yang terlihat frustasi.‘Anak mana yang tidak punya ibu?’ Sydney tertegun dalam hati.Satu-satunya kemungkinan yang bisa Sydney pikirkan a

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   3. Dadamu Basah, Nona

    Melihat Sydney tidak bereaksi, pria asing itu menghela napas dan berkata, “Walau aku senang kita berada dalam posisi seperti ini, tapi tolong bangun dari tubuhku, Nona.” Dia mendorong Sydney menjauh sebelum akhirnya membantu wanita itu berdiri.Morgan Draxus melihat Sydney hanya menatapnya dalam diam. Sepasang manik hitam indah wanita tersebut seperti mempertanyakan kenapa pria itu memedulikannya, dan hal itu membuat tatapan Morgan yang tadi tajam mulai melunak.“Sekali lagi, aku akan mengingatkanmu. Jangan merepotkan orang lain jika ingin mengakhiri hidup,” ucap Morgan. “Aku orang yang sibuk, jadi aku tidak punya waktu untuk menjadi saksi kasus bunuh diri seorang wanita yang tidak kukenal.”Sydney mengerjapkan mata beberapa kali dan memindai Morgan. Walau wajahnya terpahat dengan begitu sempurna, tapi tubuh besarnya yang penuh tato dan bekas luka membuat Morgan begitu cocok menjadi kambing hitam bagi para polisi.Sydney mengerti keresahan pria itu. Namun, alih-alih membuat gestur mem

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   2. Jatuh Ke Jurang Terdalam

    “Dokter! Pasien ruang 187 sudah sadar!”Seruan bersemangat itu menembus kesadaran Sydney yang masih samar. Dia membuka matanya perlahan, mencoba membiasakan diri dengan cahaya yang menusuk mata.“Telepon keluarganya! Kabarkan Nona Sydney akhirnya terbangun.”Setelah dokter dan suster menjalankan pemeriksaan terhadap dirinya, pintu bangsal Sydney terbuka.“Sydney!”Sydney menoleh, mengira yang tiba adalah orang tua atau suaminya, tapi … dia harus berakhir kecewa karena yang dia lihat malah bibi dan pamannya, Ghina dan Fred. Ghina memeluk Sydney erat. “Syukurlah kau sudah bangun, Nak,” suara Ghina terdengar lega. Namun, dalam hitungan detik, nada suaranya berubah menjadi isakan tertahan. “Kenapa, Nak? Kenapa kamu berniat bunuh diri seperti itu?!”Sydney mengerutkan kening, rasa pening menyelimuti kepalanya seiring kebingungan menyelimutinya.Bunuh diri? Apa maksud bibinya? Walau kepalanya sempat terbentur, tapi Sydney ingat ada yang telah mendorongnya! Sydney mendudukkan diri perlahan

  • Ibu Susu Bisu Bayi Kembar Tuan Penguasa   1. Milikmu Sangat Luar Biasa!

    Di hari ulang tahun putranya, bukan pesta atau kado yang Sydney siapkan, melainkan peti mati dan doa perpisahan.Isaac, putra Sydney yang seharusnya meniup lilin pertamanya, kini hanya nama di batu nisan setelah meninggal akibat penyakit imun yang dideritanya."Kudengar bocah itu bisa selamat kalau mendapatkan transplantasi sumsum. Dengan kekayaan keluarganya, kenapa operasi itu tidak dilakukan saja?" ujar salah satu kerabat yang menghadiri pemakaman. “Kamu tidak tahu? Kata dokter, satu-satunya yang bisa mendonorkan sumsum itu adalah sang ayah, tapi karena hubungan Sydney dan suaminya buruk, sampai anak itu mati, tidak ada transplantasi yang dilakukan.”“Astaga, malangnya. Karena ibu dan ayahnya yang tidak bertanggung jawab, jadi anak yang menjadi korban.”Sydney tersenyum pahit mendengar gosip kerabat di sekelilingnya.Orang-orang ini tidak tahu mengenai apa yang benar-benar terjadi, tapi dengan mudah memperbincangkan keluarganya.Seperti yang dikatakan, penyakit langka yang Isaac d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status