แชร์

50. Berpihak Pada Pelakor

ผู้เขียน: Aksara Ocean
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-28 23:08:10

Bab 50 Berpihak Pada Pelakor

"Ngapain kamu datang ke sini? Mau cari mati?" tanya Dina benar-benar tak ramah.

Dina sengaja berkunjung ke rumah Sandra. Ia ingin memberikan dukungan moral, bahwa Sandra tak boleh menyerah. Selama ini, Dina mati-matian menahan diri, kendati ia tak suka pada Aruna—seorang perempuan miskin yang tiba-tiba saja menjadi istri dari keponakannya.

"Kenapa Tante ada di sini?" Aruna balik bertanya, berusaha tetap meneguhkan kedua kakinya agar tak goyah.

"Menurut kamu, kenapa saya ada di sini?" Terang-terangan Dina menatap Aruna dari ujung kepala sampai ujung kaki. Senyum ejekan tercetak begitu jelas. "Kalau berpenampilan seperti ini, kamu mirip seperti orang kaya. Tapi sayangnya ... wajah kampungan kamu masih terlihat jelas!" bisiknya tepat di telinga Aruna.

Menelan ludah, sekali lagi Aruna berusaha tidak mundur ke mana pun. Dina memang bukan tandingannya. Namun, jika perempuan paruh baya itu berada di pihak Sandra, maka Aruna harus berani melawan.

"Siapa, Tan?" tan
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   1. Ide Gila

    Bab 1"Saya terima nikah dan kawinnya, Aruna Rumaisha binti Heru Muchtar dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai!" Suara Bastian Widjaya menggema melalui pengeras suara.Penghulu menatap para saksi. "Sah?""Sah!" Serempak semua orang mengucap kata serupa, diakhiri kalimat hamdalah sebagai pertanda syukur atas halalnya hubungan Aruna dan Bastian.Aruna mencium tangan lelaki gagah yang telah menjadi suaminya. Jepretan kamera dinyalakan. Senyum salah tingkahnya tercipta, saat Bastian memegang kedua pundaknya, kemudian melabuhkan satu ciuman di kening."Emang bener, ya, suaminya si Aruna itu orang kaya?" Perempuan seumuran Aruna yang duduk tak jauh dari meja pelaminan, mencolek lengan temannya yang tengah terharu. "Apa jangan-jangan Aruna bohong, ya?""Ah, gak mungkin! Emangnya kamu gak bisa liat, gimana dekorasi pernikahannya Aruna? Kalau suaminya itu gak kaya raya, mustahil dia bisa sewa MUA terkenal di kota kita!""Dia pasti main pelet!" tuduh Evi yang langsung mendapatkan pelototan d

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   2. Abu-abu

    Bab 2Matahari telah muncul di ufuk timur, membuat Aruna dilanda gelisah. Semalaman tadi ia tak bisa tenang. Aruna sadar diri, jika lelaki kaya seperti Bastian yang kerap bersinggungan dengan perempuan cantik dan berpenampilan menarik, jelas tak akan sudi menyentuh perempuan kampung sekaligus pekerja paruh waktu di banyak tempat seperti Aruna."Kami berbeda," gumamnya mengulang kalimat serupa. "Aku gak boleh menyesal sama pernikahan ini. Apa pun yang dilakukan sama Mas Bastian, harus aku terima. Toh, aku yang mau nikah sama dia."Aruna mengangguk. Lantas ia beranjak dari tempat tidur dan membuka lemari. Aruna hendak mengambil pakaian, kemudian mandi pagi. Ketika ia keluar kamar, matanya tertuju pada Bastian dan Heru yang tengah bicara di kursi tua ruang tengah."Sejak kapan Mas Bastian pulang?" tanya Aruna dalam hati.Segera ia meleburkan wajah bingungnya dan melanjutkan langkah ke kamar mandi. Akan Aruna coba untuk bersikap biasa saja. Seolah ia dan Bastian berada di kamar pengantin

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   3. Adaptasi

    Bab 3"Ayo, Ma, kita masuk ke rumah!" Fathan menarik ibu barunya ke dalam rumah.Meski sudah tiga kali masuk ke dalam sana, tetapi Aruna masih saja terpana dengan semua kemewahan yang tampak di kedua mata. Apalagi sekarang ia mendapatkan fakta, bahwa di istana baru ini, dirinya akan menjadi seorang ratu."Tenang, Run, kamu gak boleh terlalu jumawa," gumam Aruna dalam hati, mengusap dadanya pelan."Selamat sore, Bu Aruna. Biar kami yang membawakan koper milik Ibu."Panggilan yang disematkan oleh kepala asisten rumah tangga itu membuat Aruna merasa sangat canggung. Inginnya menolak agar mereka tak terlalu formal padanya, tapi itu sangat mustahil. Aruna yakin, kalau Bastian sudah memberikan arahan pada semua pekerja di rumah untuk memperlakukannya dengan baik."Kamar Bu Aruna ada di atas," ucap Marini mempersilakan Aruna masuk lebih dulu ke dalam lift yang akan membawa mereka ke lantai dua.Mereka sengaja tak menggunakan tangga, karena khawatir sang nyonya rumah yang baru, akan merasa ke

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   4. Pembelaan

    Bab 4Wajah pucat Lusiana, serta permintaan Fathan membuat Aruna tersadar, kalau di rumah besar yang telah ia tempati, tak ada satupun foto yang menunjukkan ibu Fathan.Sejujurnya, Aruna sudah sangat penasaran bagaimana Bastian dan ibu Fathan berpisah. Apakah perempuan itu meninggal saat melahirkan Fathan, atau melarikan diri bersama lelaki lain?"Mam, kalau aku minta kita foto bareng-bareng, Mami mau gak?"Lusiana terkesiap. Ia mengangguk disertai senyum canggung di bibirnya. "Cucu Oma yang ganteng, kamu mau ikut gak, jalan-jalan sama Oma dan Mama?" tanyanya berusaha mengalihkan pembicaraan."Mau, Oma! Emangnya Oma sama Mama mau ke mana?""Pertama, Oma mau ngajak Mama pergi ke mall, terus pergi ke klinik supaya Mama sama Oma tambah cantik!""Aku mau, Oma! Aku ganti baju dulu, ya!" Penuh semangat Fathan berlari. Aruna hendak menyusul, tetapi Lusiana melarang."Udah ada pengasuh Fathan, kamu duduk aja di sini," ucap perempuan paruh baya itu.Aruna mengangguk. Kurang dari 15 menit, Fath

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   5. Peringatan

    Bab 5"Mami sampai belain kamu segitunya?" tanya Bastian sedikit terperangah. Lelaki menyimpan sendok di piring dan mengabaikan menu makan malamnya selama beberapa saat. Setengah jam lalu ia baru saja pulang.Baru saja Aruna menceritakan apa yang terjadi di klinik kecantikan. Perempuan itu kentara merasa tak enak hati, karena sudah membuat Lusiana bersitegang dengan teman-temannya. Apalagi keluar ancaman kejam dari mulut mertuanya. Aruna gelisah. Bagaimana kalau perempuan-perempuan tadi yang bergerak lebih dulu menghancurkan Lusiana?"Kamu mikirin apa lagi?" tanya Bastian."Em ... gimana kalau Mami kenapa-kenapa, Mas?"Bastian tertawa saat itu juga. Entah tawa geli atau tawa mengejek. Aruna tak bisa menerkanya dengan pasti."Mami itu punya power. Gak mungkin Mami kalah sama orang seperti Tante Herma dan teman-temannya. Harusnya mereka yang khawatir.""Apa Mami mau melakukan sesuatu, Mas?""Entahlah, kamu tanya aja langsung sama Mami. Omong-omong, saya peringatkan supaya kamu dan Fatha

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   6. Amarah Bastian

    Bab 6Bastian kembali ke meja makan usai menuntaskan urusannya. Baru duduk dan ingin menyendok nasi, tatap matanya malah tertuju pada ponsel. Jelas Bastian tahu, kalau letak ponselnya telah berubah dari yang terakhir kali diingatnya.Tanpa kata, lebih dulu Bastian mengambil benda pipih itu. Wajahnya semakin datar saat melihat nama siapa yang tertera di riwayat panggilan tak terjawab. Ia mengangkat kepala, lantas pandangannya jatuh pada Aruna yang tengah menatapnya."Kamu yang pegang hp saya?" tanya Bastian membuat Aruna terkesiap."Nggak, Mas!""Jangan bohong!" Mendadak Bastian tidak bisa mengontrol suara. Ia sampai lupa ada Fathan yang memperhatikan dengan lekat. "Jangan pernah lancang, Aruna! Hp ini barang pribadi saya! Kamu harus tau batas privasi!""Mas—""Saya gak mau dengar apa-apa!" potong Bastian begitu arogan. "Ini peringatan pertama dan terakhir dari saya!"Aruna sudah menyiapkan berbagai macam kalimat untuk membela diri. Namun, lagi-lagi Fathan bergerak lebih cepat. Anak le

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   7. Penguat Hati

    Bab 7"Jangan pernah ganggu Aruna, Bas, atau kamu akan berhadapan sama Mami!"Bastian memukul setir kemudi. Masih teringat jelas peringatan keras yang diberikan oleh ibunya sendiri siang tadi. Lelaki yang tengah menempuh perjalanan menuju rumah itu tak bisa menahan umpatan di bibirnya."Sialan! Apa Aruna sengaja mau mengadu domba aku sama Mami? Kenapa dia cerita-cerita sama Mami segala?!"Setir kemudi kembali dipukul. Bastian tak peduli dengan rasa sakitnya, sebab ia perlu melampiaskan amarah ini, agar bisa terurai sedikit demi sedikit. Sejak awal Bastian pikir, kalau Aruna tidak akan pernah memiliki pengaruh sebesar ini setelah mereka menikah.Akan tetapi, apa faktanya? Aruna bisa sangat dekat dengan Fathan. Selain itu, Aruna juga mampu membuat Lusiana selalu berpihak padanya, sampai-sampai Lusiana berani menghadang teman-teman sosialitanya untuk membela si menantu, yang memang benar berasal dari keluarga miskin!Sampai di rumah, Bastian mencoba mengatur napas. Sekarang sudah pukul s

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   8. Direndahkan

    Bab 8Genap satu minggu Aruna tinggal di rumah Bastian. Berstatus sebagai istri dari lelaki kaya raya tentu membuat semua kebutuhannya tercukupi. Namun di sisi lain, Aruna merasa kebebasannya mulai terenggut. Ia masih bisa pergi ke luar rumah, entah untuk sekedar makan atau berbelanja makanan ringan di minimarket. Hanya saja, setiap gerak langkahnya selalu ditunggui oleh sopir, atau bahkan bodyguard yang sengaja ikut.Hari ini pun, Aruna hanya bisa melihat ke luar jendela. Untuk pertama kalinya, Aruna tak berselera menyantap semua makanan yang disiapkan di atas meja makan. Semuanya terasa hambar. Mendadak Aruna rindu pada kehidupannya sebelum menikah.Di tengah lamunan itu, ponselnya berdering. Aruna pun tersenyum karena sang ibu mertua yang menghubungi. Dua hari ini, Lusiana tengah bepergian bersama koleganya."Runa, Sayang ...." Di seberang sana, Lusiana memanggil hangat. "Besok kamu ikut ke rumah Om Liam, ya. Anaknya yang paling besar baru aja lulus jadi sarjana. Kita ke sana buat

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14

บทล่าสุด

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   50. Berpihak Pada Pelakor

    Bab 50 Berpihak Pada Pelakor"Ngapain kamu datang ke sini? Mau cari mati?" tanya Dina benar-benar tak ramah.Dina sengaja berkunjung ke rumah Sandra. Ia ingin memberikan dukungan moral, bahwa Sandra tak boleh menyerah. Selama ini, Dina mati-matian menahan diri, kendati ia tak suka pada Aruna—seorang perempuan miskin yang tiba-tiba saja menjadi istri dari keponakannya."Kenapa Tante ada di sini?" Aruna balik bertanya, berusaha tetap meneguhkan kedua kakinya agar tak goyah."Menurut kamu, kenapa saya ada di sini?" Terang-terangan Dina menatap Aruna dari ujung kepala sampai ujung kaki. Senyum ejekan tercetak begitu jelas. "Kalau berpenampilan seperti ini, kamu mirip seperti orang kaya. Tapi sayangnya ... wajah kampungan kamu masih terlihat jelas!" bisiknya tepat di telinga Aruna.Menelan ludah, sekali lagi Aruna berusaha tidak mundur ke mana pun. Dina memang bukan tandingannya. Namun, jika perempuan paruh baya itu berada di pihak Sandra, maka Aruna harus berani melawan."Siapa, Tan?" tan

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   49. Tekad Aruna

    Bab 49 Tekad Aruna"Baguslah kalau Mas Bastian gak ketemu sama perempuan itu," ucap Aruna merasa lega. Ia tak sadar telah mengusap dadanya.Ada rasa bersalah dalam hatinya, karena ia sudah berketus ria pada Bastian tanpa memastikan semuanya lebih dulu. Selama ini, Aruna lebih memilih menduga-duga semuanya. Tentu ada alasan mengapa ia sampai melakukan itu.Sekali lagi, Aruna terlampau takut jika ia bicara terlalu banyak tentang Sandra. Bastian akan marah, karena merasa urusan pribadinya dicampuri oleh Aruna. Selain itu, suara Bastian yang kerap menggelegar saat memarahi dirinya, masih menjadi momok paling menakutkan."Tapi, Bi, apa Sandra bilang sesuatu soal saya?" tanya Aruna ingin tahu, barangkali Sandra membahas lagi soal perkataannya di depan rumah Bastian beberapa hari yang lalu."Ada," jawab Marini pelan."Bibi bisa ngasih tau saya?""Sandra cuma bilang, supaya saya menyampaikan pada Pak Bastian, kalau Sandra adalah perempuan terbaik. Kalau dibandingkan dengan Ibu, jelas Sandra l

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   48. Silent Treatment

    Bab 48 Silent TreatmentPulang dari tempat berenang, Aruna menjadi irit bicara. Semua itu ada sebabnya. Aruna yakin, Bastian benar-benar pergi menemui Sandra dan mengantarkan perempuan itu ke dokter, lantaran lelaki itu pergi setelah mengantarkannya dan Fathan pulang. Bastian baru kembali ke rumah, saat matahari sudah tak nampak di atas langit.Saat itu Aruna tak henti menggerutu. Ia yakin, Sandra yang sudah tinggal lama di Jakarta, pasti punya banyak kenalan yang bisa dimintai tolong. Lantas, kenapa Bastian mengatakan Sandra hanya punya dirinya seorang? Itu sungguh menyebalkan!Keesokan harinya, Bastian tak henti merasa keheranan. Ia merasa Aruna kerap menghindar darinya. Bahkan perempuan yang satu itu terkesan tak mau bicara padanya."Kamu kenapa?" Bastian tidak bisa tinggal diam, saat sikap orang terdekatnya mendadak berubah seperti ini.Aruna hanya menatap. Alih-alih menjawab, ia malah mengangkat bahu. Aruna bahkan tidak duduk di sebelah Bastian, saat suaminya itu baru saja pulang

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   47. Ketegasan Aruna

    Bab 47 Ketegasan Aruna"Oke, San, aku atur waktunya dulu," kata Bastian, kemudian memutuskan sambungan telepon.Lelaki itu duduk di meja makan lebih dulu. Hari ini, adalah hari pertama Fathan mengikuti les berenang. Tentunya ia harus mengantarkan sang putra. Biarlah soal Sandra, akan ia urus nanti."Sayang, ayo kita sarapan!" ajak Bastian.Fathan dan Aruna menghampiri, ikut bergabung dengannya di meja makan. Keluarga kecil itu tampak harmonis dengan berbagai macam obrolan ringan di pagi hari."Nanti Papa temenin aku sampai lesnya beres, ya?" pinta Fathan.Menyadari sesuatu, Aruna menatap Bastian karena suaminya tidak langsung mengangguk. Biasanya, Bastian akan selalu mengiyakan apa pun keinginan Fathan tanpa perlu berpikir seperti saat ini."Kok diem, Pa? Papa ada urusan?" tanya Fathan yang juga ikut menyadari sesuatu."Gak ada, Sayang. Papa bisa temani kamu sampai lesnya selesai," jawab Bastian seraya mengulas senyum.Fathan makin senang. Ia bersemangat menyelesaikan sarapan, lantas

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   46. Tipu Muslihat

    Bab 46 Tipu Muslihat"Bibi!"Pagi-pagi sekali, suara Fathan sudah menggema di rumah besar itu. Semua orang yang tengah berkutat dengan tugas masing-masing kontan menoleh, pada si tuan muda yang tergesa menuruni undakan tangga. Di belakangnya, ada Wulan yang kesulitan menyamakan langkah dengan Fathan."Bi Mar!" panggil Fathan telah duduk di atas kursi bar."Ada apa, Den Fathan?" Marini berbalik, melupakan sejenak pekerjaannya di dapur."Tau gak, Bi, kemarin malam aku tidur sama Mama dan Papa!" Fathan sangat bersemangat kala mengatakan itu.Pertama-tama, Marini mengerutkan kening lantas menatap Wulan, dengan isyarat tanya di kedua matanya. Tanpa kata, Wulan pun mengangguk. Sebelum berkata heboh pada semua orang seperti saat ini, Fathan lebih dulu menyampaikan hal tersebut padanya. "Kamu seneng, ya?" tanya Marini ikut tersenyum lebar. Apapun yang membuat senang si tuan muda, pasti akan menular pada semua orang yang ada di rumah ini. "Senang banget, Bi!" jawab Fathan seraya tertawa.Sem

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   45. Mulai Akur

    Bab 45 Mulai AkurBerbagai macam menu telah tersaji di atas meja. Bastian menikmati makanan di piringnya dengan lahap, sementara Aruna hanya memakan seadanya saja."Menunya gak cocok di kamu?" tanya Bastian karena Aruna masih berkutat dengan makanan pembuka."Cocok," jawab Aruna dengan suara sangat pelan."Makan kalau gitu. Saya gak perlu nyuruh staf restoran buat nyuapin kamu, kan?"Barulah bibir Aruna mencebik, tapi anehnya Bastian malah tertawa geli."Nanti malem saya sama Fathan mau nonton bola. Klub favorit kami main jam satu pagi.""Itu malem banget, gak baik kalau Fathan tidur jam segitu!" protes Aruna mendadak tegas."Besok Fathan libur sekolah. Nonton bola juga gak setiap hari, bahkan sebulan sekali juga nggak.""Kenapa nggak nonton siaran ulangnya aja?" tanya Aruna."Kamu ini gak ngerti bola. Antara live sama siaran ulang, jelas euforianya beda.""Kalau aku bilang Fathan gak boleh nonton gimana?" Aruna menatap suaminya yang batal melahap tuna bercampur racikan saus ke dalam

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   44. Tidak Menolak

    Bab 44 Tidak MenolakAruna ingat betul, bagaimana reaksi Lusiana saat Sandra mengatakan kalimat seperti itu di depan rumah Bastian kemarin sore. Ibu mertuanya sangat murka, ia hendak turun di depan gerbang, tapi kala itu Fathan yang melarang."Oma jangan ketemu lagi sama Tante Jahat."Hanya dengan satu kalimat, Lusiana berhasil ditahan. Sehingga ia tetap melajukan kendaraan roda empatnya. Kemarin pun, Lusiana pulang ke rumahnya tepat pada pukul delapan malam, karena ia tak mau berpapasan dengan Sandra yang katanya tetap bertahan di depan gerbang sampai pukul enam sore.Hari ini, Aruna mencoba tak memikirkan soal kejadian kemarin. Seperti kata Lusiana di telepon, ia harus segera bersiap-siap untuk makan siang bersama dengan Bastian. Private room di sebuah restoran milik teman Lusiana telah direservasi, Aruna tinggal datang saja ke sana, tentunya setelah memilih pakaian rapi dan berdandan cantik."Aku salah gak, ya? Gimana kalau Mas Bastian marah dan hubungan kami renggang lagi?" tanya

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   43. Level Rendah

    Bab 43 Level Rendah"Kamu keterlaluan, Bas! Demi perempuan baru itu, kamu tega merendahkanku kayak gini!" Sandra tak henti merutuk. Harga dirinya seakan jatuh, kemudian diinjak-injak oleh Bastian yang tega mengerahkan anak buahnya. Sandra yakin, kalau Bastian melakukan itu semua, demi Aruna alias si istri baru."Awas aja kamu, Bas, aku gak akan tinggal diam! Kamu gak boleh hidup bahagia selain sama aku!" cetusnya penuh tekad.Tanpa sadar air matanya luruh begitu saja, sampai Sandra harus menyeka kedua mata berulang kali, lantaran saat ini ia masih menyetir. Selama beberapa saat Sandra bingung harus pergi ke mana."Aku gak bisa tinggal di rumah lamaku," ucapnya mengingat jarak antara rumah lamanya dengan Bastian cukup jauh. Untuk mengambil mobil yang tengah dikendarainya saja, ia harus membuang waktu selama hampir satu jam."Kalau aku tinggal di sana, aku gak bisa memantau Bastian sama istrinya!"Di tengah rasa penuh dendam itu, Sandra teringat akan keluarga Liam. Ia pun memutuskan per

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   42. Pengusiran

    Bab 42 Pengusiran"Lho, ngapain perempuan itu ada di sini?!"Aruna terperanjat, karena rupanya Lusiana melihat pemandangan yang sama. Ia menahan tangan ibu mertuanya yang hendak turun dari mobil."Mam, kita masuk aja," ucap Aruna tak mau ada keributan apa pun di sekolah Fathan.Mengerjap, Lusiana baru sadar, jika Aruna melihat Sandra lebih dulu di depan gerbang. "Kamu tau siapa dia?" tanyanya."Iya, Mam, kemarin dia datang ke rumah."Kontan saja Lusiana berdecak. Amarahnya melesat naik, sehingga ia bersikeras ingin menegur Sandra dan meminta perempuan itu tak mengusik kehidupan rumah tangga anak dan menantunya. Namun, lagi-lagi Aruna menahan."Jangan, Mam. Kasian Fathan kalau tau ada Sandra di sekolahnya. Dia gak mau liat Sandra, kan?""Tapi Mami gak bisa membiarkan perempuan busuk itu berkeliaran di sini! Mami harus kasih dia pelajaran! Kamu jangan menghalangi Mami, Run! Kalau bukan Mami yang bergerak, lalu siapa lagi? Bastian pasti melindungi mantan kurang ajarnya itu!""Nggak sama

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status