Share

Bab 4. Semakin Tidak yakin

Penulis: Nona Squerpants
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-25 21:26:53

Setelah menerima kabar melalui telepon, Arjuna, Sasha, dan Melody kembali ke rumah sakit untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kegagalan kualitas sperma Arjuna dalam mencapai tahap fertilisasi.

"Jadi, hasil dari analisis kualitas sperma yang kami lakukan sebelumnya menunjukkan ada penurunan yang cukup signifikan," kata dokter dengan suara tenang, namun penuh perhatian. "Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Yang paling umum adalah stres, pola hidup yang tidak sehat, atau bahkan faktor lingkungan."

Melody yang duduk di samping Arjuna, meremas tangannya sendiri, perasaan semakin berat seiring penjelasan dokter.

"Apa ada solusi, Dok, untuk meningkatkan kualitas sperma?" tanya Sasha yang nampak sangat berharap.

"Stres harus dikurangi, gaya hidup lebih sehat, dan kami akan menunggu satu minggu lagi untuk evaluasi ulang," jawab dokter, memandang mereka dengan penuh perhatian.

"Apakah ada suplemen atau obat yang bisa membantu?" tanya Sasha, merasa khawatir jika hal ini memerlukan waktu lama untuk melihat perubahan.

"Untuk sementara, kami akan lebih fokus pada perubahan gaya hidup Anda. Suplemen seperti vitamin C dan zinc bisa bermanfaat, tetapi itu bukan solusi utama," jawab dokter dengan penuh perhatian.

Sasha mengangguk, tampak sedikit lega. "Baik, terima kasih, Dok. Kami akan coba yang terbaik."

Dokter tersenyum, memberikan semangat. "Saya tahu Anda berdua pasti bisa. Minggu depan kita akan kembali mengambil sel sperma, semoga kualitasnya bagus."

Setelah kembali ke rumah, suasana semakin tegang. Melody merasa semakin tertekan, bukan hanya oleh masalah ini, tetapi juga oleh perlakuan Sasha yang semakin dingin.

Sasha yang baru saja masuk ke ruang tamu, tanpa basa-basi, melirik Melody dengan ekspresi yang seolah tidak suka. "Sambil menunggu proses di rumah sakit, sebaiknya kamu bantu pekerjaan di dapur, supaya kehadiranmu bisa sedikit lebih berguna," katanya, suaranya terdengar datar, bahkan terkesan menyindir.

Namun, Sasha tidak begitu mudah puas. "Tapi ingat, jaga kondisi rahimu jangan sampai kamu kecewakan kami," kata Sasha, nada suaranya terdengar keras, seakan menuntut.

Sasha sering melontarkan komentar tajam, memperingatkan Melody untuk lebih berhati-hati dalam segala hal. Setiap kali Sasha berbicara, Melody merasa semakin terpojok. Perasaan cemas dan tertekan itu semakin menggerogoti pikirannya.

******

Minggu berikutnya, mereka kembali ke rumah sakit. Melody yang sudah lelah dengan tekanan yang terus-menerus datang, hanya bisa mengikuti arus, merasa semakin tertekan. Setiap langkah terasa berat, dan kecemasan semakin menggerogoti hatinya.

"Hasilnya... masih belum memadai," kata dokter dengan hati-hati. "Kami akan terus memantau, namun jika situasinya tidak membaik, kita mungkin perlu mempertimbangkan pilihan lain."

Mendengar hal itu, Melody merasa dunia seolah runtuh. Ia bisa melihat ekspresi kecewa di wajah Arjuna, meski ia mencoba untuk menyembunyikannya. Sasha, yang sedari tadi hanya diam, akhirnya menghela napas panjang, wajahnya tampak semakin cemberut.

"Jadi kita harus menunggu lagi?" tanya Sasha, suara tegang di balik kata-katanya.

Dokter mengangguk. "Iya, kita akan menjadwalkan pemeriksaan ulang minggu depan sampai kita mendapatkan sampel sperma terbaik. Tidak ada yang pasti, tapi kita masih punya waktu untuk mencoba."

Hingga beberapa saat, semua masih terdiam dengan pikiran masing-masing.

“Apa mungkin belakangan ini Pak Arjuna sedang banyak pikiran atau pekerjaan?” tanya Dokter akhirnya karena merasa cukup aneh dengan apa yang terjadi.

Saat pertama kali melakukan tes kesehatan, hasil pemeriksaan Arjuna dinyatakan cukup bagus. Namun, hal itu justru berbeda ketika proses sudah berjalan semakin jauh.

Arjuna terdiam sesaat, seolah sedang mempertimbangkan sesuatu. Namun, akhirnya ia menggeleng pelan. “Tidak juga, Dok.”

Dokter mengangguk pelan. “Saya sarankan, selama satu minggu ini Pak Arjuna tidak usah melakukan banyak kegiatan berat. Lakukan hal-hal yang menyenangkan, perbanyak makan makanan sehat, tidur teratur dan cukup, itu pasti akan membawa pengaruh baik untuk kualitas sel sperma, Bapak.”

Arjuna mengangguk pelan. Sementara Melody hanya bisa menatap Arjuna dan Sasha dengan perasaan bingung, tak tahu harus bagaimana.

Di satu sisi, Melody merasa jika program ini gagal, mungkin ia bisa kembali ke rumahnya dan tidak harus melakukan ini semua. Namun, ia jika itu terjadi mungkin uang yang sudah diberikan kepada suaminya juga akan diminta kembali, dan dari mana ia bisa mendapat uang sebanyak itu? Ia yakin, suaminya pasti sudah memakai uang itu.

Sesampainya di rumah, suasana di dalam rumah terasa semakin dingin. Melody tidak tahan lagi dengan tekanan yang semakin kuat.

Sementara itu, Arjuna duduk termenung di ruang tamu, matanya kosong, seolah mencari jawaban atas segala yang terjadi.

"Sayang, sebenarnya apa yang kamu pikirkan? Kenapa kamu bisa begitu stres? Apakah pekerjaan di kantor terlalu banyak?" tanya Sasha dengan penuh perhatian.

Arjuna menghela napas panjang, lalu menundukkan kepala, tampak ragu. "Aku tidak tahu."

Sasha menggenggam tangannya, mencoba memberikan kekuatan. “Sayang, kita harus terus berjuang, kita pasti bisa melewati ini bersama, demi masa depan dan impian kita untuk memiliki anak."

Arjuna menatapnya dengan tatapan penuh kebingungan dan keputusasaan. "Aku ragu dan tidak yakin dengan program bayi tabung ini."

“Apa maksudmu?” tanya Sasha terkejut.

Namun, Arjuna tidak menjawab dan langsung melangkah pergi dengan langkah pasti, meninggalkan Sasha yang terdiam di tempat dengan rasa terkejut.

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 5. Keputusan Terbesar

    Arjuna duduk di tepi ranjang, wajahnya tampak gelisah. Sasha berjalan masuk, membawa secangkir kopi panas dan meletakkannya di meja. Dia duduk di seberang Arjuna, menatap pria itu dengan wajah yang tegang. "Sayang, kita perlu bicara," kata Sasha, suaranya datar namun tegas. Arjuna menatapnya tajam, seolah mencoba membaca maksud di balik kata-katanya. "Apa lagi? Tentang bayi tabung itu?" Sasha mengangguk. "Iya, kamu tidak bisa menyerah begitu saja." Arjuna berusaha untuk lebih tenang, "Sebaiknya kamu saja yang hamil, dengan begitu kita tidak perlu repot-repot menjalani program bayi tabung." Sasha terdiam sejenak, hatinya serasa tercekat. "Aku tidak mau hamil. Aku tidak siap melihat tubuhku berubah, aku juga belum siap kehilangan karirku di dunia model," ujarnya, suaranya kini bergetar, tangan memegangi lengan Arjuna, seakan mencoba mencari pemahaman di mata suaminya. “Lagipula, kita juga sudah terlanjur membayar Melody,” kata Sasha lagi. “Jadi apa yang aku harus lakukan, Sasha?

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 1. Kabar Mengejutkan

    “Siapkan semua barangmu, aku sudah menjualmu pada seorang CEO dengan imbalan 1 miliar,” kata Suripto dengan begitu santai ketika baru memasuki rumahnya.Melody yang sedari tadi sibuk membersihkan dapur langsung terkejut mendengar ucapan suaminya. “Maksudmu apa, Mas?”“Aku sudah menjualmu, seorang CEO kaya sedang mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya untuk mengandung anaknya. Jadi, aku menjualmu kepadanya untuk mendapat imbalan itu,” jelas Suripto seolah tidak ada yang salah di sini. “Aku butuh uang itu untuk bayar hutang karena kalah judi.”Melody membelalakkan matanya lebar-lebar. Ia tahu, menikah dengan Suripto adalah penyesalan terbesarnya, dan sekarang semua itu benar-benar membuatnya menjadi semakin menyesal. Namun, saat itu dia harus menuruti permintaan terakhir neneknya, melihatnya menikah dengan Suripto yang dianggap sebagai laki-laki paling baik di kampungnya.“Kenapa harus aku yang menanggung semuanya? Kenapa aku yang harus membayar harga dari kesalahanmu? Semua itu ul

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 2. Tiba Di Rumah Arjuna

    Melody dan Alea memasuki kediaman Arjuna yang mewah, dengan lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut. Namun, Melody merasa terperangkap dalam kemewahan yang menindih, seperti berada di tempat yang salah. Mereka disambut oleh seorang wanita cantik bergaun merah, ia adalah Sasha istri Arjuna. Senyumnya manis, tapi tatapannya tajam, menyelidiki setiap inci diri Melody, membuatnya semakin tidak nyaman. "Sayang, apakah wanita ini yang akan mengandung anak kita nanti?" tanya Sasha, yang kini mendekat dan berdiri disamping Arjuna. Arjuna hanya mengangguk pelan, ekspresinya datar, Melody semakin tegang, memeluk putrinya, Alea, semakin erat seiring kekhawatirannya yang tumbuh. Tiba-tiba, tatapan Sasha beralih tajam ke arah Alea, penuh perhatian. "Lalu siapa anak kecil ini?" tanya Sasha lagi, sambil menunjuk ke arah Alea dengan tatapan penuh tanya. "Dia putrinya Melody," jawab Arjuna singkat, namun dengan nada yang tegas dan jelas. "Apa? Anak? Kenapa tidak cari yang masih single?" uj

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 3. Proses Bayi Tabung

    Pembantu di rumah Arjuna mengetuk pintu kamar Melody dengan suara lembut namun tegas, "Nyonya Sasha dan Tuan Arjuna sudah menunggu, Nona."Melody yang terburu-buru segera bergegas membangunkan Alea dan menitipkannya pada pembantu. Ia mencium kening anaknya dengan lembut, "Alea, Ibu akan segera kembali.""Seharusnya kamu bersiap lebih awal," kata Sasha, suaranya dingin dan penuh tekanan. "Apa kamu tidak mengerti arti disiplin?"Melody menundukkan kepala, wajahnya dipenuhi ketegangan. Kata-kata itu menghujamnya, tetapi ia tidak mampu membalas tatapan tajam Sasha. Perasaan cemas semakin menghimpit hatinya.“Ma–maaf, Nyonya,” kata Melody lirih.Sasha hanya berdecak, lalu melangkah lebih dulu. Jelas ia ingin semua ini cepat dilakukan dan cepat mendapat hasil.****Setibanya di rumah sakit, perasaan campur aduk menyelimuti mereka bertiga. Melody, yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan rahim, tampak cemas namun berusaha tegar. Ini adalah langkah besar dalam perjalanan mereka—Melody bersed

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 5. Keputusan Terbesar

    Arjuna duduk di tepi ranjang, wajahnya tampak gelisah. Sasha berjalan masuk, membawa secangkir kopi panas dan meletakkannya di meja. Dia duduk di seberang Arjuna, menatap pria itu dengan wajah yang tegang. "Sayang, kita perlu bicara," kata Sasha, suaranya datar namun tegas. Arjuna menatapnya tajam, seolah mencoba membaca maksud di balik kata-katanya. "Apa lagi? Tentang bayi tabung itu?" Sasha mengangguk. "Iya, kamu tidak bisa menyerah begitu saja." Arjuna berusaha untuk lebih tenang, "Sebaiknya kamu saja yang hamil, dengan begitu kita tidak perlu repot-repot menjalani program bayi tabung." Sasha terdiam sejenak, hatinya serasa tercekat. "Aku tidak mau hamil. Aku tidak siap melihat tubuhku berubah, aku juga belum siap kehilangan karirku di dunia model," ujarnya, suaranya kini bergetar, tangan memegangi lengan Arjuna, seakan mencoba mencari pemahaman di mata suaminya. “Lagipula, kita juga sudah terlanjur membayar Melody,” kata Sasha lagi. “Jadi apa yang aku harus lakukan, Sasha?

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 4. Semakin Tidak yakin

    Setelah menerima kabar melalui telepon, Arjuna, Sasha, dan Melody kembali ke rumah sakit untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kegagalan kualitas sperma Arjuna dalam mencapai tahap fertilisasi."Jadi, hasil dari analisis kualitas sperma yang kami lakukan sebelumnya menunjukkan ada penurunan yang cukup signifikan," kata dokter dengan suara tenang, namun penuh perhatian. "Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Yang paling umum adalah stres, pola hidup yang tidak sehat, atau bahkan faktor lingkungan."Melody yang duduk di samping Arjuna, meremas tangannya sendiri, perasaan semakin berat seiring penjelasan dokter."Apa ada solusi, Dok, untuk meningkatkan kualitas sperma?" tanya Sasha yang nampak sangat berharap."Stres harus dikurangi, gaya hidup lebih sehat, dan kami akan menunggu satu minggu lagi untuk evaluasi ulang," jawab dokter, memandang mereka dengan penuh perhatian."Apakah ada suplemen atau obat yang bisa membantu?" tanya Sasha, merasa khawatir jika hal ini memerlukan waktu

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 3. Proses Bayi Tabung

    Pembantu di rumah Arjuna mengetuk pintu kamar Melody dengan suara lembut namun tegas, "Nyonya Sasha dan Tuan Arjuna sudah menunggu, Nona."Melody yang terburu-buru segera bergegas membangunkan Alea dan menitipkannya pada pembantu. Ia mencium kening anaknya dengan lembut, "Alea, Ibu akan segera kembali.""Seharusnya kamu bersiap lebih awal," kata Sasha, suaranya dingin dan penuh tekanan. "Apa kamu tidak mengerti arti disiplin?"Melody menundukkan kepala, wajahnya dipenuhi ketegangan. Kata-kata itu menghujamnya, tetapi ia tidak mampu membalas tatapan tajam Sasha. Perasaan cemas semakin menghimpit hatinya.“Ma–maaf, Nyonya,” kata Melody lirih.Sasha hanya berdecak, lalu melangkah lebih dulu. Jelas ia ingin semua ini cepat dilakukan dan cepat mendapat hasil.****Setibanya di rumah sakit, perasaan campur aduk menyelimuti mereka bertiga. Melody, yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan rahim, tampak cemas namun berusaha tegar. Ini adalah langkah besar dalam perjalanan mereka—Melody bersed

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 2. Tiba Di Rumah Arjuna

    Melody dan Alea memasuki kediaman Arjuna yang mewah, dengan lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut. Namun, Melody merasa terperangkap dalam kemewahan yang menindih, seperti berada di tempat yang salah. Mereka disambut oleh seorang wanita cantik bergaun merah, ia adalah Sasha istri Arjuna. Senyumnya manis, tapi tatapannya tajam, menyelidiki setiap inci diri Melody, membuatnya semakin tidak nyaman. "Sayang, apakah wanita ini yang akan mengandung anak kita nanti?" tanya Sasha, yang kini mendekat dan berdiri disamping Arjuna. Arjuna hanya mengangguk pelan, ekspresinya datar, Melody semakin tegang, memeluk putrinya, Alea, semakin erat seiring kekhawatirannya yang tumbuh. Tiba-tiba, tatapan Sasha beralih tajam ke arah Alea, penuh perhatian. "Lalu siapa anak kecil ini?" tanya Sasha lagi, sambil menunjuk ke arah Alea dengan tatapan penuh tanya. "Dia putrinya Melody," jawab Arjuna singkat, namun dengan nada yang tegas dan jelas. "Apa? Anak? Kenapa tidak cari yang masih single?" uj

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 1. Kabar Mengejutkan

    “Siapkan semua barangmu, aku sudah menjualmu pada seorang CEO dengan imbalan 1 miliar,” kata Suripto dengan begitu santai ketika baru memasuki rumahnya.Melody yang sedari tadi sibuk membersihkan dapur langsung terkejut mendengar ucapan suaminya. “Maksudmu apa, Mas?”“Aku sudah menjualmu, seorang CEO kaya sedang mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya untuk mengandung anaknya. Jadi, aku menjualmu kepadanya untuk mendapat imbalan itu,” jelas Suripto seolah tidak ada yang salah di sini. “Aku butuh uang itu untuk bayar hutang karena kalah judi.”Melody membelalakkan matanya lebar-lebar. Ia tahu, menikah dengan Suripto adalah penyesalan terbesarnya, dan sekarang semua itu benar-benar membuatnya menjadi semakin menyesal. Namun, saat itu dia harus menuruti permintaan terakhir neneknya, melihatnya menikah dengan Suripto yang dianggap sebagai laki-laki paling baik di kampungnya.“Kenapa harus aku yang menanggung semuanya? Kenapa aku yang harus membayar harga dari kesalahanmu? Semua itu ul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status