Share

Bab 3. Proses Bayi Tabung

last update Last Updated: 2025-01-25 21:26:04

Pembantu di rumah Arjuna mengetuk pintu kamar Melody dengan suara lembut namun tegas, "Nyonya Sasha dan Tuan Arjuna sudah menunggu, Nona."

Melody yang terburu-buru segera bergegas membangunkan Alea dan menitipkannya pada pembantu. Ia mencium kening anaknya dengan lembut, "Alea, Ibu akan segera kembali."

"Seharusnya kamu bersiap lebih awal," kata Sasha, suaranya dingin dan penuh tekanan. "Apa kamu tidak mengerti arti disiplin?"

Melody menundukkan kepala, wajahnya dipenuhi ketegangan. Kata-kata itu menghujamnya, tetapi ia tidak mampu membalas tatapan tajam Sasha. Perasaan cemas semakin menghimpit hatinya.

“Ma–maaf, Nyonya,” kata Melody lirih.

Sasha hanya berdecak, lalu melangkah lebih dulu. Jelas ia ingin semua ini cepat dilakukan dan cepat mendapat hasil.

****

Setibanya di rumah sakit, perasaan campur aduk menyelimuti mereka bertiga. Melody, yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan rahim, tampak cemas namun berusaha tegar. Ini adalah langkah besar dalam perjalanan mereka—Melody bersedia menjadi ibu pengganti untuk anak Arjuna dan Sasha, dan ia merasakan beban yang berat.

Sasha dan Arjuna menjalani prosedur pengambilan sel telur dan sperma untuk IVF. Sasha melalui aspirasi folikel, sementara Arjuna mengumpulkan sampel sperma yang akan diperiksa kualitasnya. Meski cemas, keduanya bertekad untuk memiliki anak dengan cara ini, berharap proses ini berjalan lancar.

"Kondisi rahim Nyonya Melody sangat baik. Tidak ada tanda-tanda infeksi, fibroid, atau kelainan lainnya. Anda bisa tenang," ujar dokter, mencoba menenangkan.

Melody menatap dokter, tapi suara Sasha memecah ketenangan. "Apa dokter yakin? Aku hanya tidak ingin rahimnya menyimpan banyak bakteri atau virus," katanya dengan nada yang tajam, seraya melirik Melody dengan pandangan penuh kecemasan.

Hati Melody terasa perih mendengar ucapan yang pedas itu. Ia menahan napas, mencoba untuk tidak membiarkan kata-kata Sasha menghancurkan keinginannya untuk tetap kuat.

"Anda tidak perlu khawatir, kondisi rahim Melody bersih dan sangat siap untuk segera mengandung," jawab dokter dengan meyakinkan.

"Baiklah, bagaimana dengan program bayi tabung yang akan kami jalani, Dok?" tanya Sasha, berusaha tetap fokus.

"Ini adalah bagian dari program fertilisasi in-vitro, atau IVF. Sel telur yang berhasil diambil dari Sasha dan sperma dari Arjuna akan diuji dan dibuahi di luar tubuh, di laboratorium," jelas dokter dengan tenang. "Proses ini memberikan kesempatan besar bagi pasangan yang kesulitan hamil secara alami."

Dokter melanjutkan, "Kualitas sel telur dan sperma sangat penting. Kami akan terus memantau keduanya untuk memastikan hasil yang terbaik. Jika keduanya sehat dan berkualitas, kemungkinan keberhasilan akan lebih tinggi."

Melody mendengarkan, meskipun sebagian besar penjelasan itu masih terasa asing baginya.

Perasaan cemas kembali merasuki dirinya. Beban yang ia rasakan semakin berat, seolah seluruh tanggung jawab untuk keberhasilan proses ini ada di pundaknya. Ia menatap kosong, mencoba menenangkan dirinya, namun rasa takutnya semakin menguasai.

Melody masih tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan ini padanya. Hal seperti ini tentu saja bukan sesuatu yang remeh dan tidak memiliki resiko besar di masa depan.

“Dokter yakin kan kalau pertumbuhan janin masih akan baik meskipun dilakukan di rahim yang berbeda?” tanya Arjuna dengan wajah serius.

“Tentu. Selama rahim itu sehat dan pemilik tubuhnya bisa menjaga pola hidupnya dengan baik, tidak akan menjadi masalah. Kami juga tentunya akan selalu mengawasi perkembangan janin ketika sudah dimasukkan ke dalam rahim. Bapak, tidak perlu khawatir,” jelas Dokter dengan senyum di wajahnya.

Mendengar itu, Melody kembali bertanya-tanya, mungkinkah Arjuna sebenarnya juga tidak ingin melakukan langkah ini?

Namun, Melody tidak punya hak apapun selain patuh dan mengikuti mereka.

"Baik, Dok, terima kasih untuk penjelasannya," ujar Sasha yang langsung berdiri dari tempat duduk.

"Sama-sama, kami akan mengabari, jika hasilnya sudah keluar," ujar sang Dokter.

Saat mereka keluar dari ruang pemeriksaan, Sasha terus mengamati Melody, tatapannya begitu tajam hingga tak lama kemudian Sasha membuka pembicaraan.

"Melody, kami sangat berharap padamu. Jika program bayi tabung itu berhasil, tolong jaga dengan sepenuh hati benih cinta kami nantinya, jika benih itu berhasil tertanam dalam rahimmu," ujar Sasha, matanya penuh harapan, menatap Melody dengan penuh emosi.

Melody hanya bisa terdiam dan mengangguk, pikirannya berputar. Kenapa Sasha menolak untuk hamil dan melahirkan? Sebuah pertanyaan yang semakin mengguncang hatinya.

Sementara Arjuna, meskipun di luar ia terlihat begitu tenang, di dalam dirinya juga ada keraguan dan kecemasan lain. Namun, ia tidak bisa mengungkapkannya.

****

Keesokan paginya, sarapan khas Skotlandia terhidang di meja—jeroan domba dengan bawang dan rempah. Melody merasa mual dengan aroma kuat yang asing, berusaha tetap tenang meski perutnya terasa bergejolak.

Sasha yang duduk di ujung meja menatapnya tajam dan berkata dengan nada datar, "Kamu harus terbiasa dengan hidangan seperti ini, Melody. Ini adalah bagian dari tradisi keluarga kami."

Melody hanya mengangguk, meski perutnya berontak menolak makanan itu. Sementara itu, Alea yang duduk di sebelahnya menatap piringnya dengan ragu. Ia memandang jeroan domba itu dengan penuh kebingungan, lalu menggelengkan kepala.

"Aku nggak mau makan ini, Ibu," kata Alea pelan, matanya berkaca-kaca.

Melody mengusap punggung tangan putrinya, berusaha menenangkan, "Gak apa-apa, Alea. Coba sedikit saja."

Namun, Alea hanya mengambil sepotong roti, menolaknya dengan lembut dan tegas.

Sasha yang melihat itu tampak tidak sedikit kesal. “Jangan pilih-pilih makanan.”

Sementara Arjuna tidak begitu banyak bicara, seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi. Namun, tak lama kemudian terdengar suara dering ponsel milik Arjuna, lalu ia meninggalkan meja makan untuk mengangkat telepon.

"Selamat pagi, Pak Arjuna," suara dokter terdengar di seberang sana. "Kami ingin menginformasikan bahwa kami telah melakukan evaluasi terhadap sampel sperma Anda. Sayangnya, kualitas sperma yang kami ambil tidak memenuhi standar yang dibutuhkan untuk proses pembuahan."

Hati Arjuna langsung berdebar. Ia terdiam sesaat, mencoba mencerna kabar yang baru saja diterimanya.

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 4. Semakin Tidak yakin

    Setelah menerima kabar melalui telepon, Arjuna, Sasha, dan Melody kembali ke rumah sakit untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kegagalan kualitas sperma Arjuna dalam mencapai tahap fertilisasi."Jadi, hasil dari analisis kualitas sperma yang kami lakukan sebelumnya menunjukkan ada penurunan yang cukup signifikan," kata dokter dengan suara tenang, namun penuh perhatian. "Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Yang paling umum adalah stres, pola hidup yang tidak sehat, atau bahkan faktor lingkungan."Melody yang duduk di samping Arjuna, meremas tangannya sendiri, perasaan semakin berat seiring penjelasan dokter."Apa ada solusi, Dok, untuk meningkatkan kualitas sperma?" tanya Sasha yang nampak sangat berharap."Stres harus dikurangi, gaya hidup lebih sehat, dan kami akan menunggu satu minggu lagi untuk evaluasi ulang," jawab dokter, memandang mereka dengan penuh perhatian."Apakah ada suplemen atau obat yang bisa membantu?" tanya Sasha, merasa khawatir jika hal ini memerlukan waktu

    Last Updated : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 5. Keputusan Terbesar

    Arjuna duduk di tepi ranjang, wajahnya tampak gelisah. Sasha berjalan masuk, membawa secangkir kopi panas dan meletakkannya di meja. Dia duduk di seberang Arjuna, menatap pria itu dengan wajah yang tegang. "Sayang, kita perlu bicara," kata Sasha, suaranya datar namun tegas. Arjuna menatapnya tajam, seolah mencoba membaca maksud di balik kata-katanya. "Apa lagi? Tentang bayi tabung itu?" Sasha mengangguk. "Iya, kamu tidak bisa menyerah begitu saja." Arjuna berusaha untuk lebih tenang, "Sebaiknya kamu saja yang hamil, dengan begitu kita tidak perlu repot-repot menjalani program bayi tabung." Sasha terdiam sejenak, hatinya serasa tercekat. "Aku tidak mau hamil. Aku tidak siap melihat tubuhku berubah, aku juga belum siap kehilangan karirku di dunia model," ujarnya, suaranya kini bergetar, tangan memegangi lengan Arjuna, seakan mencoba mencari pemahaman di mata suaminya. “Lagipula, kita juga sudah terlanjur membayar Melody,” kata Sasha lagi. “Jadi apa yang aku harus lakukan, Sasha?

    Last Updated : 2025-01-26
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 1. Kabar Mengejutkan

    “Siapkan semua barangmu, aku sudah menjualmu pada seorang CEO dengan imbalan 1 miliar,” kata Suripto dengan begitu santai ketika baru memasuki rumahnya.Melody yang sedari tadi sibuk membersihkan dapur langsung terkejut mendengar ucapan suaminya. “Maksudmu apa, Mas?”“Aku sudah menjualmu, seorang CEO kaya sedang mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya untuk mengandung anaknya. Jadi, aku menjualmu kepadanya untuk mendapat imbalan itu,” jelas Suripto seolah tidak ada yang salah di sini. “Aku butuh uang itu untuk bayar hutang karena kalah judi.”Melody membelalakkan matanya lebar-lebar. Ia tahu, menikah dengan Suripto adalah penyesalan terbesarnya, dan sekarang semua itu benar-benar membuatnya menjadi semakin menyesal. Namun, saat itu dia harus menuruti permintaan terakhir neneknya, melihatnya menikah dengan Suripto yang dianggap sebagai laki-laki paling baik di kampungnya.“Kenapa harus aku yang menanggung semuanya? Kenapa aku yang harus membayar harga dari kesalahanmu? Semua itu ul

    Last Updated : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 2. Tiba Di Rumah Arjuna

    Melody dan Alea memasuki kediaman Arjuna yang mewah, dengan lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut. Namun, Melody merasa terperangkap dalam kemewahan yang menindih, seperti berada di tempat yang salah. Mereka disambut oleh seorang wanita cantik bergaun merah, ia adalah Sasha istri Arjuna. Senyumnya manis, tapi tatapannya tajam, menyelidiki setiap inci diri Melody, membuatnya semakin tidak nyaman. "Sayang, apakah wanita ini yang akan mengandung anak kita nanti?" tanya Sasha, yang kini mendekat dan berdiri disamping Arjuna. Arjuna hanya mengangguk pelan, ekspresinya datar, Melody semakin tegang, memeluk putrinya, Alea, semakin erat seiring kekhawatirannya yang tumbuh. Tiba-tiba, tatapan Sasha beralih tajam ke arah Alea, penuh perhatian. "Lalu siapa anak kecil ini?" tanya Sasha lagi, sambil menunjuk ke arah Alea dengan tatapan penuh tanya. "Dia putrinya Melody," jawab Arjuna singkat, namun dengan nada yang tegas dan jelas. "Apa? Anak? Kenapa tidak cari yang masih single?" uj

    Last Updated : 2025-01-25

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 5. Keputusan Terbesar

    Arjuna duduk di tepi ranjang, wajahnya tampak gelisah. Sasha berjalan masuk, membawa secangkir kopi panas dan meletakkannya di meja. Dia duduk di seberang Arjuna, menatap pria itu dengan wajah yang tegang. "Sayang, kita perlu bicara," kata Sasha, suaranya datar namun tegas. Arjuna menatapnya tajam, seolah mencoba membaca maksud di balik kata-katanya. "Apa lagi? Tentang bayi tabung itu?" Sasha mengangguk. "Iya, kamu tidak bisa menyerah begitu saja." Arjuna berusaha untuk lebih tenang, "Sebaiknya kamu saja yang hamil, dengan begitu kita tidak perlu repot-repot menjalani program bayi tabung." Sasha terdiam sejenak, hatinya serasa tercekat. "Aku tidak mau hamil. Aku tidak siap melihat tubuhku berubah, aku juga belum siap kehilangan karirku di dunia model," ujarnya, suaranya kini bergetar, tangan memegangi lengan Arjuna, seakan mencoba mencari pemahaman di mata suaminya. “Lagipula, kita juga sudah terlanjur membayar Melody,” kata Sasha lagi. “Jadi apa yang aku harus lakukan, Sasha?

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 4. Semakin Tidak yakin

    Setelah menerima kabar melalui telepon, Arjuna, Sasha, dan Melody kembali ke rumah sakit untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kegagalan kualitas sperma Arjuna dalam mencapai tahap fertilisasi."Jadi, hasil dari analisis kualitas sperma yang kami lakukan sebelumnya menunjukkan ada penurunan yang cukup signifikan," kata dokter dengan suara tenang, namun penuh perhatian. "Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Yang paling umum adalah stres, pola hidup yang tidak sehat, atau bahkan faktor lingkungan."Melody yang duduk di samping Arjuna, meremas tangannya sendiri, perasaan semakin berat seiring penjelasan dokter."Apa ada solusi, Dok, untuk meningkatkan kualitas sperma?" tanya Sasha yang nampak sangat berharap."Stres harus dikurangi, gaya hidup lebih sehat, dan kami akan menunggu satu minggu lagi untuk evaluasi ulang," jawab dokter, memandang mereka dengan penuh perhatian."Apakah ada suplemen atau obat yang bisa membantu?" tanya Sasha, merasa khawatir jika hal ini memerlukan waktu

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 3. Proses Bayi Tabung

    Pembantu di rumah Arjuna mengetuk pintu kamar Melody dengan suara lembut namun tegas, "Nyonya Sasha dan Tuan Arjuna sudah menunggu, Nona."Melody yang terburu-buru segera bergegas membangunkan Alea dan menitipkannya pada pembantu. Ia mencium kening anaknya dengan lembut, "Alea, Ibu akan segera kembali.""Seharusnya kamu bersiap lebih awal," kata Sasha, suaranya dingin dan penuh tekanan. "Apa kamu tidak mengerti arti disiplin?"Melody menundukkan kepala, wajahnya dipenuhi ketegangan. Kata-kata itu menghujamnya, tetapi ia tidak mampu membalas tatapan tajam Sasha. Perasaan cemas semakin menghimpit hatinya.“Ma–maaf, Nyonya,” kata Melody lirih.Sasha hanya berdecak, lalu melangkah lebih dulu. Jelas ia ingin semua ini cepat dilakukan dan cepat mendapat hasil.****Setibanya di rumah sakit, perasaan campur aduk menyelimuti mereka bertiga. Melody, yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan rahim, tampak cemas namun berusaha tegar. Ini adalah langkah besar dalam perjalanan mereka—Melody bersed

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 2. Tiba Di Rumah Arjuna

    Melody dan Alea memasuki kediaman Arjuna yang mewah, dengan lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut. Namun, Melody merasa terperangkap dalam kemewahan yang menindih, seperti berada di tempat yang salah. Mereka disambut oleh seorang wanita cantik bergaun merah, ia adalah Sasha istri Arjuna. Senyumnya manis, tapi tatapannya tajam, menyelidiki setiap inci diri Melody, membuatnya semakin tidak nyaman. "Sayang, apakah wanita ini yang akan mengandung anak kita nanti?" tanya Sasha, yang kini mendekat dan berdiri disamping Arjuna. Arjuna hanya mengangguk pelan, ekspresinya datar, Melody semakin tegang, memeluk putrinya, Alea, semakin erat seiring kekhawatirannya yang tumbuh. Tiba-tiba, tatapan Sasha beralih tajam ke arah Alea, penuh perhatian. "Lalu siapa anak kecil ini?" tanya Sasha lagi, sambil menunjuk ke arah Alea dengan tatapan penuh tanya. "Dia putrinya Melody," jawab Arjuna singkat, namun dengan nada yang tegas dan jelas. "Apa? Anak? Kenapa tidak cari yang masih single?" uj

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 1. Kabar Mengejutkan

    “Siapkan semua barangmu, aku sudah menjualmu pada seorang CEO dengan imbalan 1 miliar,” kata Suripto dengan begitu santai ketika baru memasuki rumahnya.Melody yang sedari tadi sibuk membersihkan dapur langsung terkejut mendengar ucapan suaminya. “Maksudmu apa, Mas?”“Aku sudah menjualmu, seorang CEO kaya sedang mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya untuk mengandung anaknya. Jadi, aku menjualmu kepadanya untuk mendapat imbalan itu,” jelas Suripto seolah tidak ada yang salah di sini. “Aku butuh uang itu untuk bayar hutang karena kalah judi.”Melody membelalakkan matanya lebar-lebar. Ia tahu, menikah dengan Suripto adalah penyesalan terbesarnya, dan sekarang semua itu benar-benar membuatnya menjadi semakin menyesal. Namun, saat itu dia harus menuruti permintaan terakhir neneknya, melihatnya menikah dengan Suripto yang dianggap sebagai laki-laki paling baik di kampungnya.“Kenapa harus aku yang menanggung semuanya? Kenapa aku yang harus membayar harga dari kesalahanmu? Semua itu ul

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status