Share

Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO
Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO
Penulis: Nona Squerpants

Bab 1. Kabar Mengejutkan

Penulis: Nona Squerpants
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-25 21:24:15

“Siapkan semua barangmu, aku sudah menjualmu pada seorang CEO dengan imbalan 1 miliar,” kata Suripto dengan begitu santai ketika baru memasuki rumahnya.

Melody yang sedari tadi sibuk membersihkan dapur langsung terkejut mendengar ucapan suaminya. “Maksudmu apa, Mas?”

“Aku sudah menjualmu, seorang CEO kaya sedang mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya untuk mengandung anaknya. Jadi, aku menjualmu kepadanya untuk mendapat imbalan itu,” jelas Suripto seolah tidak ada yang salah di sini. “Aku butuh uang itu untuk bayar hutang karena kalah judi.”

Melody membelalakkan matanya lebar-lebar. Ia tahu, menikah dengan Suripto adalah penyesalan terbesarnya, dan sekarang semua itu benar-benar membuatnya menjadi semakin menyesal. Namun, saat itu dia harus menuruti permintaan terakhir neneknya, melihatnya menikah dengan Suripto yang dianggap sebagai laki-laki paling baik di kampungnya.

“Kenapa harus aku yang menanggung semuanya? Kenapa aku yang harus membayar harga dari kesalahanmu? Semua itu ulahmu sendiri karena senang berjudi!" Suara Melody terdengar serak, penuh amarah yang tertahan.

“Tidak ada jalan keluar lagi, Mel. Aku sudah menggadaikan rumah ini dan itu masih belum cukup.” Suripto menatap Melody sekilas, seolah tidak menganggap ini semua hal besar.

“Kamu benar-benar mengorbankan aku untuk membayar hutangmu, Mas?” kata Melody lirih, benar-benar tidak habis pikir dengan suaminya.

Melody merasa dunia seakan runtuh di hadapannya. Semua perjuangannya untuk keluarga ini terasa sia-sia. Bagaimana bisa suaminya yang pernah dia percayai, yang seharusnya menjadi pelindungnya, kini malah mengkhianatinya dengan cara yang tak terbayangkan?

"Semua akan baik-baik saja," ujar Suripto lagi, ia berdiri dan mendekat, berusaha meyakinkan Melody. "CEO itu punya segalanya. Kamu bisa hidup dengan baik di sana bersama Alea."

Namun kata-kata itu justru terasa hampa, tanpa keyakinan sedikit pun.

Melody menatap suaminya untuk terakhir kalinya. Kebencian dan kesedihan bergumul di matanya.

Melody ingin berteriak, ingin melemparkan semua amarah dan kekecewaannya pada suaminya, namun ada rasa kosong yang menggerogoti hatinya. Ia merasa seolah-olah ia tidak lagi mengenali orang yang berdiri di depannya. Semua yang mereka bangun bersama terasa seperti ilusi yang runtuh begitu saja.

Suripto bukanlah suami yang baik untuk Melody. Hobi judi yang telah lama menggerogoti rumah tangga mereka kini membawa keluarga mereka pada kehancuran. Setiap kali Suripto berjanji akan berubah, Melody hanya mendapatkan kebohongan. Semua itu membuat Melody merasa terperangkap dalam hubungan yang sudah tak lagi sehat, terjebak dalam janji-janji kosong yang akhirnya terbayar dengan pengkhianatan besar ini.

“Kamu benar-benar tidak peduli dengan perasaanku, ya?” kata Melody dengan suara yang tercekat, matanya menatap tajam ke arah Suripto, mengisyaratkan amarah yang selama ini telah ia tahan.

Di tengah kecamuk perasaannya, pintu depan rumah terdengar terbuka, mengalihkan perhatian Melody dari pikirannya yang kacau. Langkah kaki terdengar masuk ke dalam ruangan, keras dan mantap. Melody menoleh perlahan, dan matanya langsung bertemu dengan sosok pria yang baru saja melangkah masuk—seorang pria tinggi dengan jas biru navy rapi, wajahnya dingin dan tegas.

Itu pasti CEO yang disebut-sebut oleh Suripto!

“Tuan Arjuna,” sapa Suripto begitu melihat Arjuna, sang CEO yang berdiri di ambang pintu. Ia langsung datang mendekat ke arah Arjuna. “Ini Melody, wanita yang akan menyewakan rahimnya untuk Tuan.”

Melody menatap nanar suaminya yang tampak begitu bersemangat, seolah tidak ada yang salah dari keputusannya ini.

Sementara itu, Arjuna itu tidak langsung menjawab. Ia menatap Melody dengan senyum tipis yang tidak bisa Melody tafsirkan.

“Bagus,” kata Arjuna singkat. “Ini uang yang aku janjikan.”

Kemudian, Arjuna memberikan satu koper yang penuh dengan uang kepada Suripto, membuat mata Suripto langsung berbinar.

Melody terdiam, tubuhnya membeku saat menyaksikan percakapan yang semakin menyesakkan dada. Setiap kata yang terdengar semakin menguatkan rasa terperangkap dalam situasi ini. Namun, Suripto perlahan mendekat, berusaha menjaga jarak dengan hati-hati, khawatir jika Melody mengucapkan sesuatu yang bisa menggagalkan semua rencananya.

“Jangan bicara apa-apa!” cegah Suripto dengan penuh penekanan.

Melody semakin terpojok, lidahnya terasa kaku, seolah tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Wajahnya tertunduk, berusaha keras menahan air mata yang sudah sejak tadi mengancam untuk jatuh. Suasana semakin berat, hingga tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang memecah keheningan itu.

“Ibu, aku sudah pulang. Mereka siapa, Bu?”

Melody terdiam sejenak, bingung dan terperangkap, tak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan dari putrinya, Alea, yang baru saja memasuki rumah usai sekolah. Rasa cemas menguasai dirinya, merasa terjepit oleh situasi yang tak dapat dijelaskan dengan mudah. Namun, sebelum ia sempat mengeluarkan sepatah kata, Suripto dengan cepat menyela dan memberi penjelasan kepada Alea.

"Ini Tuan Arjuna, Alea. Ibumu akan bekerja di rumahnya," kata Suripto dengan cepat, berusaha memberikan penjelasan yang sederhana. “Sekarang, Alea masuk saja ke kamar ya.”

Alea yang masih berusia 8 tahun itu tentu saja menurut dengan mudah, meskipun ada raut kebingungan di wajahnya.

Arjuna yang terkejut dengan situasi ini, lalu bertanya, "Jadi, Melody sudah memiliki anak?"

"Maaf Tuan, Melody seorang janda yang sudah memiliki seorang putri," jawab Suripto dengan wajah cemas, berusaha menghindari pertanyaan yang lebih dalam.

Melody semakin tercengang, kedua manik matanya membesar, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Demi uang, Suripto rela menyebut istrinya sebagai seorang janda, sebuah kata yang begitu tajam dan menyakitkan, seperti talak yang terlempar begitu saja tanpa perasaan. Hati Melody merasa hancur, terperosok dalam keheningan yang mencekam.

"Kenapa kamu tidak bilang sejak awal kalau Melody sudah memiliki seorang anak?" Arjuna menyelipkan pertanyaan itu dengan suara dingin, matanya tajam menatap Suripto, menunjukkan kekecewaan yang mendalam.

"Maaf Tuan, saya lupa untuk memberitahu Tuan," jawab Suripto terbata, merasa bersalah dan tertekan. "Tapi saya jamin, Melody seratus persen sehat dan tidak memiliki penyakit apapun."

Arjuna terdiam sejenak, berusaha menimang kembali apa yang terjadi saat ini. Namun, semua telah berjalan cukup jauh dan ia tidak memiliki waktu untuk mencari wanita lain lagi. 

“Kemasi barangmu, mulai sekarang kamu tinggal di rumahku,” kata Arjuna kepada Melody akhirnya.

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 2. Tiba Di Rumah Arjuna

    Melody dan Alea memasuki kediaman Arjuna yang mewah, dengan lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut. Namun, Melody merasa terperangkap dalam kemewahan yang menindih, seperti berada di tempat yang salah. Mereka disambut oleh seorang wanita cantik bergaun merah, ia adalah Sasha istri Arjuna. Senyumnya manis, tapi tatapannya tajam, menyelidiki setiap inci diri Melody, membuatnya semakin tidak nyaman. "Sayang, apakah wanita ini yang akan mengandung anak kita nanti?" tanya Sasha, yang kini mendekat dan berdiri disamping Arjuna. Arjuna hanya mengangguk pelan, ekspresinya datar, Melody semakin tegang, memeluk putrinya, Alea, semakin erat seiring kekhawatirannya yang tumbuh. Tiba-tiba, tatapan Sasha beralih tajam ke arah Alea, penuh perhatian. "Lalu siapa anak kecil ini?" tanya Sasha lagi, sambil menunjuk ke arah Alea dengan tatapan penuh tanya. "Dia putrinya Melody," jawab Arjuna singkat, namun dengan nada yang tegas dan jelas. "Apa? Anak? Kenapa tidak cari yang masih single?" uj

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 3. Proses Bayi Tabung

    Pembantu di rumah Arjuna mengetuk pintu kamar Melody dengan suara lembut namun tegas, "Nyonya Sasha dan Tuan Arjuna sudah menunggu, Nona."Melody yang terburu-buru segera bergegas membangunkan Alea dan menitipkannya pada pembantu. Ia mencium kening anaknya dengan lembut, "Alea, Ibu akan segera kembali.""Seharusnya kamu bersiap lebih awal," kata Sasha, suaranya dingin dan penuh tekanan. "Apa kamu tidak mengerti arti disiplin?"Melody menundukkan kepala, wajahnya dipenuhi ketegangan. Kata-kata itu menghujamnya, tetapi ia tidak mampu membalas tatapan tajam Sasha. Perasaan cemas semakin menghimpit hatinya.“Ma–maaf, Nyonya,” kata Melody lirih.Sasha hanya berdecak, lalu melangkah lebih dulu. Jelas ia ingin semua ini cepat dilakukan dan cepat mendapat hasil.****Setibanya di rumah sakit, perasaan campur aduk menyelimuti mereka bertiga. Melody, yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan rahim, tampak cemas namun berusaha tegar. Ini adalah langkah besar dalam perjalanan mereka—Melody bersed

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 4. Semakin Tidak yakin

    Setelah menerima kabar melalui telepon, Arjuna, Sasha, dan Melody kembali ke rumah sakit untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kegagalan kualitas sperma Arjuna dalam mencapai tahap fertilisasi."Jadi, hasil dari analisis kualitas sperma yang kami lakukan sebelumnya menunjukkan ada penurunan yang cukup signifikan," kata dokter dengan suara tenang, namun penuh perhatian. "Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Yang paling umum adalah stres, pola hidup yang tidak sehat, atau bahkan faktor lingkungan."Melody yang duduk di samping Arjuna, meremas tangannya sendiri, perasaan semakin berat seiring penjelasan dokter."Apa ada solusi, Dok, untuk meningkatkan kualitas sperma?" tanya Sasha yang nampak sangat berharap."Stres harus dikurangi, gaya hidup lebih sehat, dan kami akan menunggu satu minggu lagi untuk evaluasi ulang," jawab dokter, memandang mereka dengan penuh perhatian."Apakah ada suplemen atau obat yang bisa membantu?" tanya Sasha, merasa khawatir jika hal ini memerlukan waktu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 5. Keputusan Terbesar

    Arjuna duduk di tepi ranjang, wajahnya tampak gelisah. Sasha berjalan masuk, membawa secangkir kopi panas dan meletakkannya di meja. Dia duduk di seberang Arjuna, menatap pria itu dengan wajah yang tegang. "Sayang, kita perlu bicara," kata Sasha, suaranya datar namun tegas. Arjuna menatapnya tajam, seolah mencoba membaca maksud di balik kata-katanya. "Apa lagi? Tentang bayi tabung itu?" Sasha mengangguk. "Iya, kamu tidak bisa menyerah begitu saja." Arjuna berusaha untuk lebih tenang, "Sebaiknya kamu saja yang hamil, dengan begitu kita tidak perlu repot-repot menjalani program bayi tabung." Sasha terdiam sejenak, hatinya serasa tercekat. "Aku tidak mau hamil. Aku tidak siap melihat tubuhku berubah, aku juga belum siap kehilangan karirku di dunia model," ujarnya, suaranya kini bergetar, tangan memegangi lengan Arjuna, seakan mencoba mencari pemahaman di mata suaminya. “Lagipula, kita juga sudah terlanjur membayar Melody,” kata Sasha lagi. “Jadi apa yang aku harus lakukan, Sasha?

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 5. Keputusan Terbesar

    Arjuna duduk di tepi ranjang, wajahnya tampak gelisah. Sasha berjalan masuk, membawa secangkir kopi panas dan meletakkannya di meja. Dia duduk di seberang Arjuna, menatap pria itu dengan wajah yang tegang. "Sayang, kita perlu bicara," kata Sasha, suaranya datar namun tegas. Arjuna menatapnya tajam, seolah mencoba membaca maksud di balik kata-katanya. "Apa lagi? Tentang bayi tabung itu?" Sasha mengangguk. "Iya, kamu tidak bisa menyerah begitu saja." Arjuna berusaha untuk lebih tenang, "Sebaiknya kamu saja yang hamil, dengan begitu kita tidak perlu repot-repot menjalani program bayi tabung." Sasha terdiam sejenak, hatinya serasa tercekat. "Aku tidak mau hamil. Aku tidak siap melihat tubuhku berubah, aku juga belum siap kehilangan karirku di dunia model," ujarnya, suaranya kini bergetar, tangan memegangi lengan Arjuna, seakan mencoba mencari pemahaman di mata suaminya. “Lagipula, kita juga sudah terlanjur membayar Melody,” kata Sasha lagi. “Jadi apa yang aku harus lakukan, Sasha?

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 4. Semakin Tidak yakin

    Setelah menerima kabar melalui telepon, Arjuna, Sasha, dan Melody kembali ke rumah sakit untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kegagalan kualitas sperma Arjuna dalam mencapai tahap fertilisasi."Jadi, hasil dari analisis kualitas sperma yang kami lakukan sebelumnya menunjukkan ada penurunan yang cukup signifikan," kata dokter dengan suara tenang, namun penuh perhatian. "Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Yang paling umum adalah stres, pola hidup yang tidak sehat, atau bahkan faktor lingkungan."Melody yang duduk di samping Arjuna, meremas tangannya sendiri, perasaan semakin berat seiring penjelasan dokter."Apa ada solusi, Dok, untuk meningkatkan kualitas sperma?" tanya Sasha yang nampak sangat berharap."Stres harus dikurangi, gaya hidup lebih sehat, dan kami akan menunggu satu minggu lagi untuk evaluasi ulang," jawab dokter, memandang mereka dengan penuh perhatian."Apakah ada suplemen atau obat yang bisa membantu?" tanya Sasha, merasa khawatir jika hal ini memerlukan waktu

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 3. Proses Bayi Tabung

    Pembantu di rumah Arjuna mengetuk pintu kamar Melody dengan suara lembut namun tegas, "Nyonya Sasha dan Tuan Arjuna sudah menunggu, Nona."Melody yang terburu-buru segera bergegas membangunkan Alea dan menitipkannya pada pembantu. Ia mencium kening anaknya dengan lembut, "Alea, Ibu akan segera kembali.""Seharusnya kamu bersiap lebih awal," kata Sasha, suaranya dingin dan penuh tekanan. "Apa kamu tidak mengerti arti disiplin?"Melody menundukkan kepala, wajahnya dipenuhi ketegangan. Kata-kata itu menghujamnya, tetapi ia tidak mampu membalas tatapan tajam Sasha. Perasaan cemas semakin menghimpit hatinya.“Ma–maaf, Nyonya,” kata Melody lirih.Sasha hanya berdecak, lalu melangkah lebih dulu. Jelas ia ingin semua ini cepat dilakukan dan cepat mendapat hasil.****Setibanya di rumah sakit, perasaan campur aduk menyelimuti mereka bertiga. Melody, yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan rahim, tampak cemas namun berusaha tegar. Ini adalah langkah besar dalam perjalanan mereka—Melody bersed

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 2. Tiba Di Rumah Arjuna

    Melody dan Alea memasuki kediaman Arjuna yang mewah, dengan lampu kristal yang memantulkan cahaya lembut. Namun, Melody merasa terperangkap dalam kemewahan yang menindih, seperti berada di tempat yang salah. Mereka disambut oleh seorang wanita cantik bergaun merah, ia adalah Sasha istri Arjuna. Senyumnya manis, tapi tatapannya tajam, menyelidiki setiap inci diri Melody, membuatnya semakin tidak nyaman. "Sayang, apakah wanita ini yang akan mengandung anak kita nanti?" tanya Sasha, yang kini mendekat dan berdiri disamping Arjuna. Arjuna hanya mengangguk pelan, ekspresinya datar, Melody semakin tegang, memeluk putrinya, Alea, semakin erat seiring kekhawatirannya yang tumbuh. Tiba-tiba, tatapan Sasha beralih tajam ke arah Alea, penuh perhatian. "Lalu siapa anak kecil ini?" tanya Sasha lagi, sambil menunjuk ke arah Alea dengan tatapan penuh tanya. "Dia putrinya Melody," jawab Arjuna singkat, namun dengan nada yang tegas dan jelas. "Apa? Anak? Kenapa tidak cari yang masih single?" uj

  • Ibu Pengganti 1 Milyar Untuk Anak CEO   Bab 1. Kabar Mengejutkan

    “Siapkan semua barangmu, aku sudah menjualmu pada seorang CEO dengan imbalan 1 miliar,” kata Suripto dengan begitu santai ketika baru memasuki rumahnya.Melody yang sedari tadi sibuk membersihkan dapur langsung terkejut mendengar ucapan suaminya. “Maksudmu apa, Mas?”“Aku sudah menjualmu, seorang CEO kaya sedang mencari wanita yang mau menyewakan rahimnya untuk mengandung anaknya. Jadi, aku menjualmu kepadanya untuk mendapat imbalan itu,” jelas Suripto seolah tidak ada yang salah di sini. “Aku butuh uang itu untuk bayar hutang karena kalah judi.”Melody membelalakkan matanya lebar-lebar. Ia tahu, menikah dengan Suripto adalah penyesalan terbesarnya, dan sekarang semua itu benar-benar membuatnya menjadi semakin menyesal. Namun, saat itu dia harus menuruti permintaan terakhir neneknya, melihatnya menikah dengan Suripto yang dianggap sebagai laki-laki paling baik di kampungnya.“Kenapa harus aku yang menanggung semuanya? Kenapa aku yang harus membayar harga dari kesalahanmu? Semua itu ul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status