Beranda / CEO / Ibu, CEO Tampan itu Ayahku! / Bab 199 Tidak Tahu Diri

Share

Bab 199 Tidak Tahu Diri

Penulis: Gardenia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sementara itu, adegan yang mencekam tengah terjadi di dalam kamar. Meskipun pria itu berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan pakaian Juanita, usahanya selalu dihalangi oleh perlawanan keras wanita itu. Awalnya, pria itu masih cukup sabar. Namun, kini dia telah kehilangan kesabaran.

"Dasar jalang! Sebaiknya kamu lebih nurut!" maki si pria.

Lantaran ditimpa oleh pria itu, air mata Juanita telah mulai mengalir. Dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi .... Apalagi ... masih ada anak Tommy di dalam perutnya. Sebelumnya, posisi janinnya tidak stabil karena beberapa hal. Jika terjadi hal semacam ini, anaknya mungkin tidak bisa selamat.

Setiap kalinya ... Juanita selalu dijebak seperti ini. Kenapa dia tidak pernah belajar dari pengalaman? Juanita pun menyalahkan dirinya sendiri di dalam hati. Dia tidak boleh membiarkan orang-orang itu berhasil menghancurkannya, juga tidak boleh kehilangan anak yang didapatkannya dengan susah payah.

"Kamu ... lepaskan aku!" Mungkin karena efek obat yang tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 200 Tidak Ada yang Boleh Pergi

    Begitu pintu terbuka, Tommy tidak menyangka dirinya akan menyaksikan kejadian semengerikan ini. Seluruh tubuh dan wajah Juanita berlumuran darah. Gaun yang hari ini Juanita kenakan dengan anggun sedari tadi telah dirobek. Saat ini, rambutnya juga sangat berantakan.Ketika Tommy melihat Juanita, Juanita tampak seperti akan melompat ke bawah. Sementara itu, pria yang ada di depan Juanita sedang berjalan ke arah Juanita sembari berteriak marah, "Dasar wanita nggak tahu diri! Bisa menjadi kekasihku adalah keberuntunganmu. Kamu malah berani menolak? Sudah bosan hidup, ya?"Juanita menoleh ke belakang dan berencana untuk melompat ke bawah. Bagaimanapun juga, dia tidak akan membiarkan pria ini melecehkan dirinya. Juanita meletakkan satu tangannya di atas perut. Jika dirinya melompat, bayi yang ada di dalam kandungannya tidak akan lahir ke dunia ini. Buah cintanya dengan Tommy pun akan lenyap begitu saja. Juanita menatap pria itu dengan tajam. Dia merasa enggan dan marah. Ketika pria itu meny

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 201 Paling Tenang kalau Ada Dia

    Sesudah sekelompok orang terus mencari, mereka akhirnya menemukan Jingga di sebuah gudang. Ketika Jacky melihatnya, dia sedang bersandar di samping kardus-kardus. Karena gudang ini tertutup, Jingga yang kekurangan oksigen pun jatuh pingsan.Hati Jacky seketika menegang melihatnya. Untung saja, Tommy tidak melihat secara langsung. Kondisi Juanita saja sudah termasuk menyedihkan barusan. Kalau Tommy melihat Jingga seperti ini, mungkin bosnya akan langsung menghancurkan tempat ini.Jacky berjongkok sambil menepuk-nepuk wajah Jingga. Dia memanggil, "Ingga? Ingga?" Ketika melihat Jingga kehilangan kesadarannya, dia buru-buru menggendongnya.Pada saat yang sama, polisi juga sudah tiba. "Pak Jacky," sapa polisi sambil menghampiri Jacky. Karena Jacky sering membantu Tommy menghubungi mereka, jadi para polisi pun mengenalnya.Barusan, ada orang yang menelepon polisi sehingga mereka buru-buru kemari. Setibanya di sini, orang yang terlibat malah sudah pergi. Beberapa polisi tetap berada di tempat

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 202 Hampir Kehilangan

    Sesudah bersandar sesaat di pelukan Tommy, Juanita mengantuk lagi. Dia bergumam, "Tommy, aku lelah sekali ...."Melihat wajah Juanita yang pucat, hati Tommy seketika merasa sakit. Dia jelas-jelas ingin melindungi Juanita, tetapi kenapa wanita ini terus berada dalam bahaya?Meskipun orang-orang takut padanya, Tommy malah merasa dirinya sungguh tidak berguna sekarang. Dia bahkan tidak sanggup melindungi wanita yang dicintainya, suami macam apa dia?"Juan, maaf .... Kamu lagi-lagi terluka karena aku," ucap Tommy dengan suara agak rendah. Pria yang selalu bersikap tangguh malah tampak agak sedih sekarang.Juanita merasa agak asing terhadap Tommy yang seperti ini. Namun, dia tahu Tommy menjadi seperti ini karena dirinya.Hati Juanita seketika melunak. Dia mengangkat tangan untuk mengelus rambut Tommy, lalu berkata, "Tommy, kamu nggak salah. Aku yang kurang hati-hati. Lagi pula, nggak mungkin kamu menemaniku setiap saat."Tommy memeluk Juanita dengan makin erat. Setelah meletakkan dagunya di

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 203 Tidak akan Berani Lagi

    Saat itu, yang ikut serta dalam kejadian ini ada 3 orang pelayan. Begitu mendengar pernyataan ini, ekspresi Tommy tampak makin masam.Masalah ini pasti berkaitan dengan salah satu dari ketiga pelayan itu. Tommy segera memberitahukan hal ini kepada Jacky."Baik, aku akan segera mencari ketiga orang itu." Sesudah mendapatkan informasi ini, Jacky langsung memahami maksud bosnya.Beberapa saat kemudian, Yosef memasuki bangsal dan berkata, "Tommy, Jingga sudah bangun. Sudah kuperiksa barusan, dia baik-baik saja.""Ingga sudah bangun?" Begitu mendengar nama Jingga, Juanita pun merasa emosional. Dia langsung bangkit dari ranjang, tetapi kepalanya seketika merasa pusing karena gerakannya terlalu mendadak.Melihat ini, Tommy mengernyit dengan kesal. Dia berucap dengan nada agak menyalahkan, "Aku tahu kamu khawatir pada Ingga, tapi kesehatanmu juga harus diperhatikan.""Baiklah ...." Meskipun tahu dirinya salah, Juanita tetap merasa kesal mendengar teguran Tommy.Di sisi lain, Tommy yang bersika

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 204 Benar-Benar Bukan Aku

    Di sisi lain, Tanya dan Yolanda sedang khawatir karena masalah ini. Malam ini sudah sangat kacau, tetapi tujuan mereka masih belum tercapai. Juanita gagal dilecehkan, bahkan diselamatkan Tommy.Jika Juanita berhasil dinodai, Tommy mungkin akan marah karena kejadian ini. Namun, situasi berbeda dari yang mereka bayangkan sekarang. Juanita hanya terluka tanpa ternodai sedikit pun.Memikirkan hal ini, Yolanda menggertakkan giginya dengan geram. Pria yang mereka sewa itu benar-benar tidak berguna. Yolanda sudah menyuruhnya bertindak cekatan, tetapi pria ini malah membuang-buang waktu.Tommy sudah datang, tetapi mereka gagal menghancurkan Juanita. Kini, Tanya dan Yolanda pun mulai cemas karena kejadian ini telah terungkap.Dilihat dari situasi sekarang, Tommy pasti makin mencintai Juanita. Dia tidak mungkin mencampakkan wanita itu. Asalkan wanita itu menangis tersedu-sedu, Tommy pasti tidak akan mengampuni dalang di balik kejadian ini. Jadi, mereka hanya bisa berharap identitas mereka tidak

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 205 Ingin Sekali Mati

    Begitu pelayan ini masuk dan melihat ekspresinya yang panik, Tommy tahu dia diperintahkan oleh seseorang."Kalau menolak mengaku, kami punya cara untuk membuatmu bicara," ancam Jacky.Melihat dirinya tidak bisa mengelabui orang-orang ini, pelayan itu mengepalkan tangan dan berucap dengan gemetaran, "Aku akan bilang."Para staf sering membahas tentang kehebatan Tommy di waktu senggang. Pria kekar dan kuat bahkan memohon pengampunan saat diinterogasi olehnya.Lagi pula, Yolanda sudah memberinya sebuah ide. Jika menyebut nama orang itu, dia mungkin masih memiliki harapan. Pelayan itu melirik Juanita beberapa kali, lalu berkata, "Nona Keluarga Sandoro.""Hah? Siapa?" tanya Juanita sembari mengernyit."Nona Nanda," jawab pelayan itu. Setelah mengamati raut wajah Tommy yang tidak berubah banyak, dia pun merasa lega."Apa yang dia perintahkan? Kenapa dia harus mencarimu?" tanya Tommy.Pelayan ini telah mengingat semua instruksi Yolanda. Jadi, dia menjelaskan semuanya dengan tenang, "Aku nggak

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 206 Apakah Konos Sudah Gila?

    Tommy terkekeh-kekeh sinis, lalu ekspresinya seketika menjadi murung. Amarah berkecamuk dalam hatinya, sampai-sampai kertas di tangannya telah diremas hancur. "Lancang sekali Nanda ini, dia kira aku nggak berani melawan karena mereka disokong Keluarga Setiawan? Kalau mereka bukan keluarga Juanita, aku nggak akan sesungkan ini."Jacky tahu Tommy berbicara seperti ini karena akan melakukan sesuatu terhadap Nanda. Dia berucap, "Tuan, apa Nyonya akan ....""Nggak apa-apa, aku akan menjelaskannya kepada Juan nanti," sahut Tommy yang yakin Juanita tidak akan keberatan setelah mengetahuinya. Lagi pula, bagi Juanita, Nanda hanyalah orang asing yang tidak punya hubungan dengannya.Jacky pun tidak berani bicara terlalu banyak karena Tommy sudah memiliki rencana sendiri. Kemudian, Tommy melemparkan kertas di tangannya dan berkata, "Karena Nanda sudah terlalu bernyali, aku akan menjatuhkan penyokongnya. Setelah perlahan-lahan mendesaknya ke jalan buntu, mari kita lihat, dia masih berani mencelakai

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 207 Bagaimana Bisa Rela?

    Nanda akhirnya telah mendengar kabar tentang Setiawan Group. Lagi pula, kemerosotan Setiawan Group sudah masuk berita. Banyak orang yang menyayangkannya, entah siapa yang disinggung mereka sampai bisa menjadi seperti ini.Namun, Nanda tidak punya waktu untuk memedulikan semua ini. Bagaimanapun, perusahaan mereka langsung terhubung dengan Setiawan Group. Dengan kata lain, perusahaan Nanda pasti mendapatkan dampak buruk karena situasi Setiawan Group.Sebelumnya, Nanda membuat banyak promosi untuk produk mereka. Faktanya, sebagian besar dana diinvestasikan oleh Setiawan Group. Perusahaan Nanda selalu memiliki hubungan kerja sama dengan mereka.Kini, Setiawan Group yang mengalami keterpurukan tentu melibatkan perusahaan Nanda. Sebelumnya, ada beberapa klien besar yang ingin bekerja sama dengan mereka untuk jangka waktu panjang. Akan tetapi, begitu mengetahui prospek Setiawan Group yang sekarang, mereka khawatir pada masa depan perusahaan Nanda sehingga mundur satu per satu.Pada saat yang

Bab terbaru

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 279 Tidak akan Meninggalkanmu Lagi

    Setelah Tommy selesai bicara, Juanita yang merasa bersalah menunduk. Hati Tommy melunak saat melihat sikap Juanita, tetapi Tommy harus menegaskan beberapa hal kepada Juanita. Bagaimanapun, Tommy tidak ingin mengalami hal yang menakutkan seperti ini lagi.Tommy berujar, "Juanita, waktu itu aku benar-benar nggak menyangka kamu berani bersembunyi dariku. Apa kamu tahu aku takut sekali nggak bisa menemukanmu?"Juanita yang merasa bersalah sama sekali tidak berbicara. Tommy tertawa dan melanjutkan ucapannya, "Setelah menemukanmu, aku masih merasa kesal kepadamu karena kamu nggak percaya aku bisa menyelesaikan masalah ini, kamu bahkan berniat meninggalkanku. Jadi, sekalipun aku tahu keberadaanmu, aku juga sengaja nggak mencarimu. Aku mau kamu tahu apa yang kurasakan supaya kelak kamu nggak berani meninggalkanku lagi."Kelak Juanita tidak akan meninggalkan Tommy lagi. Juanita yang merasa sedih memeluk Tommy dengan erat. Dia tahu kali ini dirinya telah membuat Tommy ketakutan. Setelah melihat

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 278 Terjebak

    Keluarga Saloza masih merasa kesal setelah meninggalkan lokasi pernikahan. Kenapa pernikahannya bisa berakhir seperti ini? Jelas-jelas, semuanya berjalan dengan lancar dan Tanya hampir menjadi menantu Keluarga Ador. Namun, pengantin wanitanya malah menjadi orang lain dalam sekejap.Di luar lokasi pernikahan, ekspresi Tommy tampak lembut. Apalagi, dia sedang menggendong Juanita yang memakai gaun pengantin. Juanita memukul punggung Tommy sembari berkata, "Turunkan aku dulu."Tommy menuruti perkataan Juanita, sepertinya dia khawatir Juanita merasa tidak nyaman karena sedang hamil. Juanita bertanya, "Apa kita akan pergi sekarang? Bagaimana dengan keluargamu dan Keluarga Saloza?" Juanita khawatir masalah ini akan memengaruhi Tommy.Tommy malah mengalihkan topik pembicaraan, "Apa tadi kamu terkejut?"Juanita mengatupkan bibirnya dan tidak menanggapi ucapan Tommy. Sewaktu menyadari keberadaannya, jantung Juanita berdegup kencang. Namun ... kapan Tommy mulai merencanakan semua ini?Tommy melir

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 277 Mau Menikahi Siapa?

    Pernikahan menjadi kacau sehingga tidak bisa dilanjutkan lagi. Para tamu mulai heboh karena tidak menyangka pernikahan bisa berakhir seperti ini. Kejadian hari ini telah mempermalukan kedua keluarga, jadi pengurus rumah segera bertindak dan menyuruh para pengawal untuk mengantar semua tamu keluar. Dengan demikian, kedua keluarga bisa menyelesaikan masalah hari ini.Akhirnya, hanya tersisa anggota dari kedua keluarga di lokasi pernikahan. Juanita yang tidak tahu harus berbuat apa merasa sangat panik. Hanya saja, Juanita tahu sekarang dia tidak boleh pergi. Dia harus menemani Tommy untuk menghadapi semua permasalahan, apalagi sekarang Tommy berada di sisinya.Keberadaan Tommy sudah cukup memberi Juanita rasa aman. Jadi, Juanita hanya panik sesaat, lalu dia berusaha menenangkan dirinya.Aula yang awalnya dipenuhi orang-orang seketika menjadi sunyi setelah para tamu lainnya pergi. Anggota Keluarga Saloza tidak menyangka Tommy akan bertindak seperti ini dan mempermalukan mereka. Semua anggo

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 276 Pengantin Wanita Paling Cantik

    Tommy tersenyum ketika mendengar jawaban Juanita. Tommy tahu Juanita pasti bersedia menikahinya. Tommy dan Juanita telah mengalami banyak rintangan, sekarang akhirnya mereka bisa menikah. Tommy tidak mungkin melepaskan kesempatan yang begitu bagus.Semua tamu merasa sangat senang melihat pasangan mempelai yang berdiri di atas panggung, kecuali Ruben. Dia terus mengamati Juanita dan merasa ada yang tidak beres, terutama saat Juanita bersuara. Ruben pernah bertemu dengan Tanya. Meskipun mereka jarang berhubungan, Ruben bisa mengenali suara Tanya.Tadi, suara wanita itu memang sangat mirip dengan Tanya, tetapi Ruben merasa wanita itu bukan Tanya. Sebenarnya, Ruben ingin mengekspos mereka. Hanya saja, Ruben tidak terlalu yakin sehingga tidak berani bertindak gegabah. Kemudian, pendeta berucap, "Selanjutnya, saatnya sepasang mempelai bertukar cincin."Juanita gemetaran begitu mendengar suara pendeta. Hanya tinggal selangkah lagi, Juanita akan menjadi istri Tommy secara sah dan anaknya bisa

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 275 Aku Bersedia

    Di dalam aula, Tommy berdiri di depan pendeta sembari menunggu pengantinnya dengan sabar. Di bawah tatapan serius orang-orang, pintu akhirnya dibuka, lalu disusul oleh sosok cantik yang berjalan masuk. Wajah wanita itu ditutup oleh kerudung, jadi mereka tidak bisa melihat parasnya. Sementara itu, gaun yang pas badan membuat si pengantin tampak sangat menawan."Wow, pengantinnya cantik sekali!""Benar, mereka memang serasi!"Para tamu mulai memuji sembari bertepuk tangan. Pada saat yang sama, banyak kelopak bunga yang berjatuhan.Ketika mendengar suara-suara itu, Juanita sungguh terkejut. Dia tidak menduga hasilnya akan menjadi seperti ini.Tangan Juanita terkepal erat. Dia tidak bisa menahan perasaan gugup ini. Sebuah pemikiran yang tidak pernah ada bahkan tiba-tiba muncul dalam benaknya, yaitu melarikan diri dari tempat ini.Orang yang berjalan di samping Juanita merasakan keanehan ini. Dia pun berbisik, "Demi masa depan anakmu, kamu harus terus berjalan."Juanita merasa dirinya sedan

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 274 Menukar Pengantin Wanita

    Beberapa saat kemudian, mobil akhirnya tiba di suatu tempat. Juanita pun dibawa turun oleh kedua pengawal itu.Juanita tidak berteriak-teriak lagi sekarang. Dia berusaha untuk tenang meskipun merasa sangat takut. Kini, banyak adegan penculikan dan pemerkosaan yang terlintas di benaknya.Entah sudah berapa kali Juanita hampir mengalami peristiwa seperti itu. Makin dipikirkan, dia merasa makin getir.Namun, yang menyambutnya bukanlah suara galak pria. Juanita seperti dibawa ke suatu tempat, lalu mendengar suara beberapa orang wanita."Bawa dia masuk," perintah seorang wanita dengan tegas. Kemudian, Juanita pun dibawa masuk oleh kedua wanita.Setelah melewati tirai, kedua wanita itu mengulurkan tangan dan membantu Juanita melepaskan baju. Juanita sontak panik. Dia berteriak, "Apa yang kalian lakukan? Aku bisa menuntut kalian kalau macam-macam!"Kedua wanita itu tidak berbicara, melainkan terus membantu Juanita melepaskan pakaiannya. Mana mungkin Juanita membiarkannya begitu saja, dia pun

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 273 Kenapa Menangkapku?

    Meskipun berpikir demikian, para wanita muda itu tidak memiliki latar belakang seperti Tanya. Jadi, mereka tidak bisa menjadi istri dari pria terhebat di Kota Andara. Mereka hanya bisa menjadi saksi dari pernikahan ini. Bagaimanapun, ini sudah merupakan suatu kehormatan bagi mereka.Saat ini, Tanya yang berada di kamar rias menggigit bibirnya karena tidak bisa mengontrol perasaannya. Kalau bukan karena harus menjaga citranya yang lemah lembut, dia pasti sudah melompat dan berlari kegirangan, lalu memberi tahu semua orang di dunia ini bahwa dirinya akan menjadi istri Tommy.Ruben dan Yolanda juga berada di kamar rias. Ketika melihat wajah cantik Tanya, Yolanda pun memuji, "Cantik sekali, kamu sudah pasti pengantin tercantik di dunia ini."Tanya pun menunduk sembari tersenyum manis. Melihat ini, Ruben segera memuji, "Siapa yang tidak jatuh cinta melihat kecantikan Nona Besar Keluarga Saloza?"Tanya menjadi besar kepala karena terus dipuji. Wanita mana yang tidak senang saat dipuji oleh p

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 272 Pernikahan Megah

    Mendengar ini, terlihat keraguan pada ekspresi Harfi. Dia memang mengkhawatirkan Juanita, tetapi pekerjaannya sangat banyak belakangan ini. Memang agak repot baginya kalau harus datang ke rumah sakit setiap hari."Tapi, Kak ...." Harfi menggaruk kepalanya, tidak langsung menyetujui perkataan Juanita.Juanita tentu tahu bahwa Harfi agak sibuk belakangan ini. Itu sebabnya, dia menasihati, "Kamu sangat sibuk akhir-akhir ini. Aku benar-benar nggak enak hati kalau kamu terus datang.""Baiklah, untuk sementara waktu ini, aku nggak akan datang setiap hari. Tapi, kalau ada masalah, kamu harus menghubungiku," ujar Harfi sambil menatap Juanita dengan serius.Harfi khawatir Juanita tidak ingin dirinya cemas sehingga menutupi semuanya darinya. Mendengar ini, Juanita segera mengangguk dan mengiakan....."Telepon saja aku kalau ada masalah. Aku sudah menyewa perawat untukmu. Kamu cukup beristirahat dengan baik. Nah, kubelikan makanan karena takut kamu nggak cocok dengan makanan rumah sakit," ucap Y

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 271 Hanya Ingin Melindunginya

    "Ya, ya, aku bersumpah. Kalau aku memberi tahu Tommy, aku akan menjadi impoten. Sudah puas?" tanya Yosef sembari menatap Juanita.Kalau tidak sedang kesakitan, Juanita pasti akan merasa lucu mendengarnya. Namun, di situasi seperti ini, dia benar-benar tidak bisa tertawa. Juanita hanya menggigit bibirnya sambil berkata dengan serius, "Terima kasih."Yosef merasa agak malu melihat Juanita yang mengucapkan terima kasih dengan begitu tulus. Benar-benar bodoh, Tommy jelas-jelas sudah tahu semuanya. Dia tidak perlu menutupi apa pun dari pria ini.Yosef merasa lega melihat Juanita yang sudah lebih tenang. Namun, begitu teringat pada sumpahnya barusan, dia seketika merasa sangat getir. Entah dosa apa yang telah diperbuatnya sampai terlibat hal seperti ini.Sesudah melakukan pemeriksaan, Yosef pun menghela napas lega. Kondisi Juanita tidak separah yang dibayangkannya. Bagaimanapun, Tommy terdengar sangat panik saat meneleponnya barusan. Juanita baik-baik saja.Juanita yang berbaring di ranjang

DMCA.com Protection Status