Beranda / CEO / Ibu, CEO Tampan itu Ayahku! / Bab 204 Benar-Benar Bukan Aku

Share

Bab 204 Benar-Benar Bukan Aku

Penulis: Gardenia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Di sisi lain, Tanya dan Yolanda sedang khawatir karena masalah ini. Malam ini sudah sangat kacau, tetapi tujuan mereka masih belum tercapai. Juanita gagal dilecehkan, bahkan diselamatkan Tommy.

Jika Juanita berhasil dinodai, Tommy mungkin akan marah karena kejadian ini. Namun, situasi berbeda dari yang mereka bayangkan sekarang. Juanita hanya terluka tanpa ternodai sedikit pun.

Memikirkan hal ini, Yolanda menggertakkan giginya dengan geram. Pria yang mereka sewa itu benar-benar tidak berguna. Yolanda sudah menyuruhnya bertindak cekatan, tetapi pria ini malah membuang-buang waktu.

Tommy sudah datang, tetapi mereka gagal menghancurkan Juanita. Kini, Tanya dan Yolanda pun mulai cemas karena kejadian ini telah terungkap.

Dilihat dari situasi sekarang, Tommy pasti makin mencintai Juanita. Dia tidak mungkin mencampakkan wanita itu. Asalkan wanita itu menangis tersedu-sedu, Tommy pasti tidak akan mengampuni dalang di balik kejadian ini. Jadi, mereka hanya bisa berharap identitas mereka tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 205 Ingin Sekali Mati

    Begitu pelayan ini masuk dan melihat ekspresinya yang panik, Tommy tahu dia diperintahkan oleh seseorang."Kalau menolak mengaku, kami punya cara untuk membuatmu bicara," ancam Jacky.Melihat dirinya tidak bisa mengelabui orang-orang ini, pelayan itu mengepalkan tangan dan berucap dengan gemetaran, "Aku akan bilang."Para staf sering membahas tentang kehebatan Tommy di waktu senggang. Pria kekar dan kuat bahkan memohon pengampunan saat diinterogasi olehnya.Lagi pula, Yolanda sudah memberinya sebuah ide. Jika menyebut nama orang itu, dia mungkin masih memiliki harapan. Pelayan itu melirik Juanita beberapa kali, lalu berkata, "Nona Keluarga Sandoro.""Hah? Siapa?" tanya Juanita sembari mengernyit."Nona Nanda," jawab pelayan itu. Setelah mengamati raut wajah Tommy yang tidak berubah banyak, dia pun merasa lega."Apa yang dia perintahkan? Kenapa dia harus mencarimu?" tanya Tommy.Pelayan ini telah mengingat semua instruksi Yolanda. Jadi, dia menjelaskan semuanya dengan tenang, "Aku nggak

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 206 Apakah Konos Sudah Gila?

    Tommy terkekeh-kekeh sinis, lalu ekspresinya seketika menjadi murung. Amarah berkecamuk dalam hatinya, sampai-sampai kertas di tangannya telah diremas hancur. "Lancang sekali Nanda ini, dia kira aku nggak berani melawan karena mereka disokong Keluarga Setiawan? Kalau mereka bukan keluarga Juanita, aku nggak akan sesungkan ini."Jacky tahu Tommy berbicara seperti ini karena akan melakukan sesuatu terhadap Nanda. Dia berucap, "Tuan, apa Nyonya akan ....""Nggak apa-apa, aku akan menjelaskannya kepada Juan nanti," sahut Tommy yang yakin Juanita tidak akan keberatan setelah mengetahuinya. Lagi pula, bagi Juanita, Nanda hanyalah orang asing yang tidak punya hubungan dengannya.Jacky pun tidak berani bicara terlalu banyak karena Tommy sudah memiliki rencana sendiri. Kemudian, Tommy melemparkan kertas di tangannya dan berkata, "Karena Nanda sudah terlalu bernyali, aku akan menjatuhkan penyokongnya. Setelah perlahan-lahan mendesaknya ke jalan buntu, mari kita lihat, dia masih berani mencelakai

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 207 Bagaimana Bisa Rela?

    Nanda akhirnya telah mendengar kabar tentang Setiawan Group. Lagi pula, kemerosotan Setiawan Group sudah masuk berita. Banyak orang yang menyayangkannya, entah siapa yang disinggung mereka sampai bisa menjadi seperti ini.Namun, Nanda tidak punya waktu untuk memedulikan semua ini. Bagaimanapun, perusahaan mereka langsung terhubung dengan Setiawan Group. Dengan kata lain, perusahaan Nanda pasti mendapatkan dampak buruk karena situasi Setiawan Group.Sebelumnya, Nanda membuat banyak promosi untuk produk mereka. Faktanya, sebagian besar dana diinvestasikan oleh Setiawan Group. Perusahaan Nanda selalu memiliki hubungan kerja sama dengan mereka.Kini, Setiawan Group yang mengalami keterpurukan tentu melibatkan perusahaan Nanda. Sebelumnya, ada beberapa klien besar yang ingin bekerja sama dengan mereka untuk jangka waktu panjang. Akan tetapi, begitu mengetahui prospek Setiawan Group yang sekarang, mereka khawatir pada masa depan perusahaan Nanda sehingga mundur satu per satu.Pada saat yang

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 208 Siapa yang Berani Menyakiti Orangku?

    Ketika Nanda tiba di Setiawan Group, kebetulan sekali Andre sedang naik pitam. Suasana hati Andre benar-benar buruk karena berbagai masalah yang terjadi belakangan ini. Begitu melihat Nanda datang mendadak, dia tahu wanita ini memiliki tujuan sendiri."Kenapa kamu datang?" tanya Andre sembari mengernyit. Sikapnya tidak selembut saat berhubungan intim dengan Nanda.Nanda telah menduga situasi seperti ini akan terjadi. Lagi pula, sejak kapan mereka memiliki perasaan untuk satu sama lain? Mereka hanya saling memanfaatkan.Hanya saja, Nanda masih ingin mengambil keuntungan dari Andre, meskipun pria ini terkena masalah. Itu sebabnya, dia berusaha untuk berbicara selembut mungkin, "Andre, perusahaan kosmetikku dalam masalah. Apa kamu ... bisa meminjamku sedikit uang?"Nanda menatap wajah murung Andre dengan gugup. Namun, supaya perusahaan bisa melewati krisis ini, Nanda terpaksa memberanikan diri untuk mengajukan permintaan seperti ini."Kamu nggak tahu kondisi perusahaanku sekarang? Aku ngg

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 209 Semua Gara-Gara Dia

    Hari ini, seseorang yang tidak diharapkan oleh Juanita tiba-tiba menjenguknya. Begitu mendengar suara ketukan pintu, Juanita menengadah untuk melihat. Tanpa diduga, dia malah mendapati Serafina berdiri di depan sana."Kak." Meskipun terkejut, Juanita berusaha untuk menutupinya. Kemudian, dia mencoba untuk duduk lebih tegak dengan bantuan tangannya.Serafina maju beberapa langkah sambil buru-buru berkata, "Santai saja, aku cuma datang melihatmu. Aku nggak lama kok."Seusai berbicara, Serafina meletakkan barang bawaannya ke nakas. Melihat ini, Juanita segera berujar dengan sungkan, "Terima kasih, Kak. Lain kali nggak perlu bawa barang sebanyak ini."Serafina hanya menimpali dengan datar, "Nggak apa-apa, sudah seharusnya." Saat berikutnya, kedua wanita ini sama-sama terdiam.Sejak awal, hubungan antara Juanita dengan Serafina memang sangat aneh. Juanita sendiri tidak tahu bagaimana sikap Serafina terhadapnya.Serafina memang kakak Tommy, jadi seharusnya menjenguk Juanita. Namun, berdasark

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 210 Menggugurkan Kandunganmu

    Santi mendengus dingin, lalu bertanya, "Lalu, bagaimana dengan properti atas namaku?""Apa harta kita ada bedanya? Bukannya milikmu juga milikku?" balas Jerry.Santi menarik napas dalam-dalam, lalu menimpali, "Benar, nggak ada bedanya. Kalau kamu menggadaikan semua properti ini, bagaimana dengan Nanda?"Begitu mendengar nama Nanda dan memikirkan perbuatannya, Jerry sontak kesal. "Itu perbuatannya sendiri. Sekarang keluarga kita bahkan nggak bisa memenuhi kebutuhan hidup. Kita nggak punya uang lagi untuk melunasi utang Nanda.""Ayah!" pekik Nanda sambil mengentakkan kaki. Dia tidak menyangka Jerry akan berkata seperti itu. Mendengar ini, Santi juga merasa kesal. Dia berkata dengan lantang, "Nanda itu putrimu!" "Dia memang putriku, lalu kenapa? Apa dia nggak paham kondisi keluarga kita sekarang? Beraninya dia membuat masalah di luar sana. Nggak masuk akal!" balas Jerry. Jerry membanting meja sembari berdiri dan melanjutkan, "Biar dia yang menyelesaikan masalahnya sendiri. Aku nggak pu

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 211 Dijebak

    Pelayan bergegas berlari ke kantor Yosef dan berkata, "Pak Yosef, tampaknya terjadi sesuatu dengan Nyonya, tolong Anda segera periksa!"Melihat ekspresi pelayan yang panik, hati Yosef menjadi muram. Dia juga tidak menyangka masih akan terjadi sesuatu pada malam harinya. Dia buru-buru bangkit dari kursinya dan segera pergi ke kamar pasien Juanita bersama pelayan itu.Begitu pelayan pergi mencari Yosef, Juanita sudah mulai memaksa dirinya untuk memuntahkan obat yang diminumnya tadi. Meskipun sudah memuntahkan sebagian pilnya, dia masih merasa khawatir. Dia berpikir apa yang harus dia lakukan.Saat Juanita masih bingung, terjadi hal yang lebih buruk lagi. Dia menyadari tubuhnya mulai terasa sangat sakit. Kali ini, hatinya benar-benar sangat panik. Dia tidak berani membayangkan apa yang harus dia lakukan jika dia kehilangan anaknya karena hal ini. Saat ini, dia tidak berani sembarangan bertindak lagi. Dia hanya bisa menunggu Yosef datang dengan sabar sambil memegang perutnya.Saat Yosef me

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 212 Diam-Diam Melarikan Diri

    Saat kepala rumah sakit memerintahkan orang untuk mengeluarkan rekaman kamera pengawas, Juanita juga akhirnya keluar dari ruangan pertolongan pertama. Setelah kesakitan seperti itu, Juanita sudah dalam keadaan pingsan saat ini. Melihat mata Juanita tertutup dengan rapat, Tommy merasa hatinya sangat sakit.Pada saat ini, Yosef juga ikut keluar di belakang Juanita. Tommy buru-buru mendekat dan bertanya, "Bagaimana dengan Juanita?"Ekspresi Yosef sangat serius. Tatapan Tommy terlihat mulai makin khawatir, karena takut mendengar kabar buruk begitu Yosef berbicara."Untungnya masih sempat diselamatkan, sekarang situasinya sudah tidak berbahaya lagi." Mendengar perkataan Yosef, Tommy akhirnya menghela napas lega.Yosef melirik ekspresi Tommy sebentar, lalu lanjut menjelaskan lagi, "Ya, efek pil itu sangat kuat. Untungnya dosisnya sedikit, kalau tidak ... anak dalam kandungannya mungkin tak akan selamat lagi.""Baiklah, aku tahu," jawab Tommy dengan ekspresi muram.Tommy pasti akan menyelidik

Bab terbaru

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 279 Tidak akan Meninggalkanmu Lagi

    Setelah Tommy selesai bicara, Juanita yang merasa bersalah menunduk. Hati Tommy melunak saat melihat sikap Juanita, tetapi Tommy harus menegaskan beberapa hal kepada Juanita. Bagaimanapun, Tommy tidak ingin mengalami hal yang menakutkan seperti ini lagi.Tommy berujar, "Juanita, waktu itu aku benar-benar nggak menyangka kamu berani bersembunyi dariku. Apa kamu tahu aku takut sekali nggak bisa menemukanmu?"Juanita yang merasa bersalah sama sekali tidak berbicara. Tommy tertawa dan melanjutkan ucapannya, "Setelah menemukanmu, aku masih merasa kesal kepadamu karena kamu nggak percaya aku bisa menyelesaikan masalah ini, kamu bahkan berniat meninggalkanku. Jadi, sekalipun aku tahu keberadaanmu, aku juga sengaja nggak mencarimu. Aku mau kamu tahu apa yang kurasakan supaya kelak kamu nggak berani meninggalkanku lagi."Kelak Juanita tidak akan meninggalkan Tommy lagi. Juanita yang merasa sedih memeluk Tommy dengan erat. Dia tahu kali ini dirinya telah membuat Tommy ketakutan. Setelah melihat

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 278 Terjebak

    Keluarga Saloza masih merasa kesal setelah meninggalkan lokasi pernikahan. Kenapa pernikahannya bisa berakhir seperti ini? Jelas-jelas, semuanya berjalan dengan lancar dan Tanya hampir menjadi menantu Keluarga Ador. Namun, pengantin wanitanya malah menjadi orang lain dalam sekejap.Di luar lokasi pernikahan, ekspresi Tommy tampak lembut. Apalagi, dia sedang menggendong Juanita yang memakai gaun pengantin. Juanita memukul punggung Tommy sembari berkata, "Turunkan aku dulu."Tommy menuruti perkataan Juanita, sepertinya dia khawatir Juanita merasa tidak nyaman karena sedang hamil. Juanita bertanya, "Apa kita akan pergi sekarang? Bagaimana dengan keluargamu dan Keluarga Saloza?" Juanita khawatir masalah ini akan memengaruhi Tommy.Tommy malah mengalihkan topik pembicaraan, "Apa tadi kamu terkejut?"Juanita mengatupkan bibirnya dan tidak menanggapi ucapan Tommy. Sewaktu menyadari keberadaannya, jantung Juanita berdegup kencang. Namun ... kapan Tommy mulai merencanakan semua ini?Tommy melir

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 277 Mau Menikahi Siapa?

    Pernikahan menjadi kacau sehingga tidak bisa dilanjutkan lagi. Para tamu mulai heboh karena tidak menyangka pernikahan bisa berakhir seperti ini. Kejadian hari ini telah mempermalukan kedua keluarga, jadi pengurus rumah segera bertindak dan menyuruh para pengawal untuk mengantar semua tamu keluar. Dengan demikian, kedua keluarga bisa menyelesaikan masalah hari ini.Akhirnya, hanya tersisa anggota dari kedua keluarga di lokasi pernikahan. Juanita yang tidak tahu harus berbuat apa merasa sangat panik. Hanya saja, Juanita tahu sekarang dia tidak boleh pergi. Dia harus menemani Tommy untuk menghadapi semua permasalahan, apalagi sekarang Tommy berada di sisinya.Keberadaan Tommy sudah cukup memberi Juanita rasa aman. Jadi, Juanita hanya panik sesaat, lalu dia berusaha menenangkan dirinya.Aula yang awalnya dipenuhi orang-orang seketika menjadi sunyi setelah para tamu lainnya pergi. Anggota Keluarga Saloza tidak menyangka Tommy akan bertindak seperti ini dan mempermalukan mereka. Semua anggo

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 276 Pengantin Wanita Paling Cantik

    Tommy tersenyum ketika mendengar jawaban Juanita. Tommy tahu Juanita pasti bersedia menikahinya. Tommy dan Juanita telah mengalami banyak rintangan, sekarang akhirnya mereka bisa menikah. Tommy tidak mungkin melepaskan kesempatan yang begitu bagus.Semua tamu merasa sangat senang melihat pasangan mempelai yang berdiri di atas panggung, kecuali Ruben. Dia terus mengamati Juanita dan merasa ada yang tidak beres, terutama saat Juanita bersuara. Ruben pernah bertemu dengan Tanya. Meskipun mereka jarang berhubungan, Ruben bisa mengenali suara Tanya.Tadi, suara wanita itu memang sangat mirip dengan Tanya, tetapi Ruben merasa wanita itu bukan Tanya. Sebenarnya, Ruben ingin mengekspos mereka. Hanya saja, Ruben tidak terlalu yakin sehingga tidak berani bertindak gegabah. Kemudian, pendeta berucap, "Selanjutnya, saatnya sepasang mempelai bertukar cincin."Juanita gemetaran begitu mendengar suara pendeta. Hanya tinggal selangkah lagi, Juanita akan menjadi istri Tommy secara sah dan anaknya bisa

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 275 Aku Bersedia

    Di dalam aula, Tommy berdiri di depan pendeta sembari menunggu pengantinnya dengan sabar. Di bawah tatapan serius orang-orang, pintu akhirnya dibuka, lalu disusul oleh sosok cantik yang berjalan masuk. Wajah wanita itu ditutup oleh kerudung, jadi mereka tidak bisa melihat parasnya. Sementara itu, gaun yang pas badan membuat si pengantin tampak sangat menawan."Wow, pengantinnya cantik sekali!""Benar, mereka memang serasi!"Para tamu mulai memuji sembari bertepuk tangan. Pada saat yang sama, banyak kelopak bunga yang berjatuhan.Ketika mendengar suara-suara itu, Juanita sungguh terkejut. Dia tidak menduga hasilnya akan menjadi seperti ini.Tangan Juanita terkepal erat. Dia tidak bisa menahan perasaan gugup ini. Sebuah pemikiran yang tidak pernah ada bahkan tiba-tiba muncul dalam benaknya, yaitu melarikan diri dari tempat ini.Orang yang berjalan di samping Juanita merasakan keanehan ini. Dia pun berbisik, "Demi masa depan anakmu, kamu harus terus berjalan."Juanita merasa dirinya sedan

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 274 Menukar Pengantin Wanita

    Beberapa saat kemudian, mobil akhirnya tiba di suatu tempat. Juanita pun dibawa turun oleh kedua pengawal itu.Juanita tidak berteriak-teriak lagi sekarang. Dia berusaha untuk tenang meskipun merasa sangat takut. Kini, banyak adegan penculikan dan pemerkosaan yang terlintas di benaknya.Entah sudah berapa kali Juanita hampir mengalami peristiwa seperti itu. Makin dipikirkan, dia merasa makin getir.Namun, yang menyambutnya bukanlah suara galak pria. Juanita seperti dibawa ke suatu tempat, lalu mendengar suara beberapa orang wanita."Bawa dia masuk," perintah seorang wanita dengan tegas. Kemudian, Juanita pun dibawa masuk oleh kedua wanita.Setelah melewati tirai, kedua wanita itu mengulurkan tangan dan membantu Juanita melepaskan baju. Juanita sontak panik. Dia berteriak, "Apa yang kalian lakukan? Aku bisa menuntut kalian kalau macam-macam!"Kedua wanita itu tidak berbicara, melainkan terus membantu Juanita melepaskan pakaiannya. Mana mungkin Juanita membiarkannya begitu saja, dia pun

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 273 Kenapa Menangkapku?

    Meskipun berpikir demikian, para wanita muda itu tidak memiliki latar belakang seperti Tanya. Jadi, mereka tidak bisa menjadi istri dari pria terhebat di Kota Andara. Mereka hanya bisa menjadi saksi dari pernikahan ini. Bagaimanapun, ini sudah merupakan suatu kehormatan bagi mereka.Saat ini, Tanya yang berada di kamar rias menggigit bibirnya karena tidak bisa mengontrol perasaannya. Kalau bukan karena harus menjaga citranya yang lemah lembut, dia pasti sudah melompat dan berlari kegirangan, lalu memberi tahu semua orang di dunia ini bahwa dirinya akan menjadi istri Tommy.Ruben dan Yolanda juga berada di kamar rias. Ketika melihat wajah cantik Tanya, Yolanda pun memuji, "Cantik sekali, kamu sudah pasti pengantin tercantik di dunia ini."Tanya pun menunduk sembari tersenyum manis. Melihat ini, Ruben segera memuji, "Siapa yang tidak jatuh cinta melihat kecantikan Nona Besar Keluarga Saloza?"Tanya menjadi besar kepala karena terus dipuji. Wanita mana yang tidak senang saat dipuji oleh p

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 272 Pernikahan Megah

    Mendengar ini, terlihat keraguan pada ekspresi Harfi. Dia memang mengkhawatirkan Juanita, tetapi pekerjaannya sangat banyak belakangan ini. Memang agak repot baginya kalau harus datang ke rumah sakit setiap hari."Tapi, Kak ...." Harfi menggaruk kepalanya, tidak langsung menyetujui perkataan Juanita.Juanita tentu tahu bahwa Harfi agak sibuk belakangan ini. Itu sebabnya, dia menasihati, "Kamu sangat sibuk akhir-akhir ini. Aku benar-benar nggak enak hati kalau kamu terus datang.""Baiklah, untuk sementara waktu ini, aku nggak akan datang setiap hari. Tapi, kalau ada masalah, kamu harus menghubungiku," ujar Harfi sambil menatap Juanita dengan serius.Harfi khawatir Juanita tidak ingin dirinya cemas sehingga menutupi semuanya darinya. Mendengar ini, Juanita segera mengangguk dan mengiakan....."Telepon saja aku kalau ada masalah. Aku sudah menyewa perawat untukmu. Kamu cukup beristirahat dengan baik. Nah, kubelikan makanan karena takut kamu nggak cocok dengan makanan rumah sakit," ucap Y

  • Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!   Bab 271 Hanya Ingin Melindunginya

    "Ya, ya, aku bersumpah. Kalau aku memberi tahu Tommy, aku akan menjadi impoten. Sudah puas?" tanya Yosef sembari menatap Juanita.Kalau tidak sedang kesakitan, Juanita pasti akan merasa lucu mendengarnya. Namun, di situasi seperti ini, dia benar-benar tidak bisa tertawa. Juanita hanya menggigit bibirnya sambil berkata dengan serius, "Terima kasih."Yosef merasa agak malu melihat Juanita yang mengucapkan terima kasih dengan begitu tulus. Benar-benar bodoh, Tommy jelas-jelas sudah tahu semuanya. Dia tidak perlu menutupi apa pun dari pria ini.Yosef merasa lega melihat Juanita yang sudah lebih tenang. Namun, begitu teringat pada sumpahnya barusan, dia seketika merasa sangat getir. Entah dosa apa yang telah diperbuatnya sampai terlibat hal seperti ini.Sesudah melakukan pemeriksaan, Yosef pun menghela napas lega. Kondisi Juanita tidak separah yang dibayangkannya. Bagaimanapun, Tommy terdengar sangat panik saat meneleponnya barusan. Juanita baik-baik saja.Juanita yang berbaring di ranjang

DMCA.com Protection Status