Share

Bab 67

“Aku kangen kamu, Ti ...” lirihku.

Tian merah tanganku dan menggenggamnya erat.

“Aku juga kangen, Sher. Mengapa beberapa hari ini aku merasa kamu menghindariku? Apa ada sesuatu yang terjadi?”

Aku menggeleng.

“Ya sudah. Kamu istrirahat yang banyak, ya. Tidak usah mikirn kerjaan dulu. Kalau perlu biar nanti aku yang memintakan izin pada atasanmu. Kurasa ia pasti akan memberimu izin. Kalau enggak salah namanya Pak Randy kan? Yang waktu itu ngantar kita ke puskesmas saat kamu pingsan.”

‘Jangan menyebut namanya, Tian!' pekikku dalam hati. Kukepalkan tanganku yang sedang berada dalam genggaman tangannya. Tian menatapku heran ketika merasa aku mengeratkan genggaman tanganku padanya.

“Kenapa, Sher?” tanyanya.

“Enggak apa, Ti. Kamu enggak perlu ke kantorku. Aku sudah mengurus cutiku.”

Tian mengangguk.

“Bersabarlah, Sayang. Aku akan segera meminangmu setelah urusan pemberkasanku untuk pengangkatan ASN selesai. Kamu enggak perlu kerja lagi jika kita sudah menikah nanti. Biar kamu di rumah aja, n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status