Share

Bab 70

“Wi, please! Jangan bawa-bawa Hannan,” pintaku. Kali ini dengan suara lembut.

“Bahkan kamu masih selembut itu menyebut namanya,” lirih Dewi.

“Sudah, ya. Tak ada gunanya kita berdebat. Kamu perlu istirahat.” Kembali kulembutkan suaraku, berdebat dengan nada tinggi dengan Dewi hanya akan menguras emosiku, apalagi ia sedang dalam kondisi hamil.

“Pokoknya aku nggak terima jika Mas punya wanita lain di luar sana. Aku bukan Mbak Hannan yang bisa dengan mudahnya Mas duakan!”

Aku tak mau menanggapinya lagi, meski sebenarnya ingin sekali aku menghardik Dewi.

“Mas tinggal sebentar, ya. Mau ambil ponselku di mobil, sekalian beli makan di kantin rumah sakit. Mau dibeliin sesuatu?” tanyaku lembut. Sekali lagi aku harus menekan egoku demi wanita hamil ini.

Dewi menggeleng. “Aku enggak lapar. Cukup Mas kembali ke sini segera, jangan berlama-lama dengan berbagai alasan.”

Ya Tuhan! Wanita ini benar-benar menguji kesabaranku!

Aku pun melangkah ke parkiran, mengambil gawaiku yang tergeletak di atas dash
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
iiihhhhh si Randy apa gak malu. km yg mendua km yg marah dan km yg cemburu. makan tuh si Dewi yg serem kayak Mak lampir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status