Share

Bab 73

Kudekap tubuh Hannan dari belakang, sambil mengendus-endus pipinya dengan ujung hidungku. Hannan menggeliat, ia terlihat sedang sibuk menyiapkan menu makan siang yang tadi dibawanya.

“Sekarang udah boleh nyium kamu,” bisikku di dekat telinganya. Hannan memang sudah membuka jilbabnya dan menggulung rambutnya ke atas, membuat leher putih jenjangnya terpampang indah di depan mataku.

“Mas! Lepasin! Aku sedang nyiapin makan siang kita.”

“Tapi aku nggak lapar, Sayang. Aku justru lapar ingin memakanmu. Kamu seksi sekali,” gumamku sambil terus menenggelamkan wajahku di ceruk leher Hannan.

“Mas! Ini makanannya ....”

“Nanti aja, Bun. Kita urusin yang lain dulu, ya. Aku benar-benar nggak bisa nunggu,” pintaku tak membiarkan Hannan melanjutkan kalimatnya.

Hannan pun pasrah. Inilah yang kusuka dari Hannan, ia selalu menomorsatukan aku, suaminya. Semua yang keluar dari bibirku seakan perintah bagi Hannan. Ia tak pernah membantah selama aku tak menyuruhnya melakukan yang aneh-aneh. Kemudian tempat t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
dr rayyan selalu romantis
goodnovel comment avatar
Richlein Gerson
Duh, cepetan kasih zayn dedek om dok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status