Share

Kedatangan Mama Denisa

“Mya, tunggu, jangan pergi! Aku tidak sanggup jika harus jauh darimu. Please Mya, jangan pergi. Kita akan coba luluhkan hati Mama secara perlahan, asalkan jangan kamu tinggalkan aku,” pinta Kevin setengah mengiba.

“Kevin, dari mana kamu tahu kalau aku akan pergi?” tanya Mya.

Tadinya, aku ingin mengantarkan ini,” ujarnya sambil menunjukkan power bank milik Mya.

“Lalu aku melihat surat yang kamu seliipkan ini. Aku pun segera melajukan mobilku menuju ke bandara, berharap aku bisa mengejarmu sebelum kamu pergi. Please Mya, batalkan penerbanganmu. Masih banyak jalan untuk kita tempuh tanpa harus berpisah Mya,” ujar Kevin.

Mya pun duduk di kursi tunggu. Wanita itu menatap wajah sang sahabat yang memang serius padanya. “Baiklah, aku beri kamu satu kesempatan. Batas waktu akhirmu, 3 bulan sebelum aku melahirkan. Jika sampai saat itu Mama kamu masih belum bisa menerimaku, ijinkan aku pergi,” pinta Mya.

Kevin memeluk tubuh Mya. “Terima kasih sayang. Terima kasih,” bisik Kevin.

Mya akhirnya kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status