Share

Kedatangan Papa Alya

“Lalu, aku harus bagaimana? Aku mencintai kamu. Aku tidak mau kehilangan kamu. Kita kawin lari aja ya,” pinta Kevin dengan nada frustasi.

Mya tersenyum. Wanita itu menggenggam tangan sahabatnya. “Baiklah, demi kamu. Aku akan tunggu hingga bayi ini lahir. Jika sampai saat itu, Mama belum juga merestui kita. Dengan berat hati, lupakan aku. Kita jalani hidup ini sendiri-sendiri,” putus Mya.

“Terima kasih sayang. Aku tahu, kamu memang wanita yang baik,” timpal Kevin.

“Namun, aku mohon dengan sangat, selama Mama kamu belum merestuiku. Jangan pernah datang lagi kemari. Datanglah saat Mama sudah merestui kita,” pinta Mya.

“Kenapa begitu Mya?” tanya Kevin tidak mengerti.

“Aku memiliki alasan untuk itu. Kamu boleh menelponku. Asalkan, jangan menemuiku. Percayalah, kalau jodoh, tak akan kemana,” tekannya.

Kevin sebenarnya ingin protes. Biarlah untuk sementara ini, dia mengalah terlebih dahulu. Dia tidak ingin Mya merubah keputusannya.

Mereka akhirnya makan bersama dalam diam. Keduanya sibuk den
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status