Share

BAB 30.

Penulis: QIEV
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Itu? ... itu apa?" desak Hana saat pandangan mereka beradu.

Kayshan lagi-lagi tak langsung menjawab, membuat Farhana menebak-nebak sendiri.

"Waktu itu juga demam, dan mual muntah. Apakah karena kambuh?" runut Hana pelan sambil mengamati ekspresi Kayshan. "Tapi, bau alkohol ... Ck, aku nggak yakin, sih, kalau Abang teler," ungkapnya merasa curiga.

Farhana lalu mulai menyambungkan beberapa kejadian silam dengan pengakuan Kay saat ini. Bermula dari Katrin yang dipanggilnya, perkumpulan sahabat Kay malam itu, sampai-sampai apartemennya bagai club malam.

Lebih jauh lagi, ingatan Farhana tertuju pada saat Katrin turun dari tangga, sementara Kay berkeringat dan hanya mengenakan bathrobe.

Suaminya juga selalu pergi dengan Katrin. Dan yang paling akhir, Kay pulang dipapah Gery serta Kamala pun turut hadir hari itu.

Farhana berpikir keras. Dahi sang nyonya mengerut di ikuti manik mata menegas di satu titik, membuat wajah oval itu melukis gurat paras wanita dewasa. Cantik walau tanpa make-up.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
QIEV
Saking banyaknya yaa haha
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
Aku lupa ucapan Abang kala itu Nono šŸ«¢...
goodnovel comment avatar
QIEV
Ya begitulah, jujur itu mahal dan syulit ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 31.

    Kayshan yang hendak masuk ke kamar, mendadak berhenti mendengar pertanyaan sang istri. Masih berdiri menghadap ambang pintu, dia berkata, "Bukankah tadi kubilang aku nggak sentuh miras. Itu artinya?" Kay lalu menekan tuas pintu dan masuk ke dalamnya.Iris coklat tua Farhana melebar, ini di luar pemikirannya. Jika Kay tidak meminum alkohol itu berarti dia tak pernah teler.Sedangkan malam itu Kayshan berkata agar Farhana melupakan kejadian tersebut, dan menganggap hanya sebuah kesalahan karena efek mabuk.Bukan, bukan karena imbas alkohol tapi tanda-tanda penyakit lamanya kambuh. Kay mengatakan itu agar Farhana tak lagi meminta nafkah batin karena sakit hati, pikirnya.Farhana melongo. Seketika kekurangan oksigen sehingga dia berbalik badan dan membuka lawang balkon. Dia berdiri, berpasrah pada senja yang menyapa.Wajah oval itu memerah, helaan napasnya agak berat meski tarikan diafragma terasa panjang. Sebuah senyum tipis tersungging meski berujung pada luruhnya setetes butir bening.

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 32.

    Langkah kaki terdengar menapaki anak tangga, Farhana masih di ujung undakan dasar saat Kayshan kembali turun. Dia lalu menarik pergelangan tangan Hana dan mengajaknya duduk di sofa. "Ada apa?" tanya Hana lembut sebab melihat kekuatiran di wajah Kayshan."Dia bukan sosok kalem dan polos seperti yang kamu lihat. Dia mulai serakah!" ucap Kayshan menyiratkan seseorang.Farhana mengernyit. "Siapa?" "Kamu akan tahu. Tapi, aku minta ... jangan terlena oleh rupa kesahajaannya," sambung sang CEO.Farhana mendesah panjang. Rupanya Kayshan tidak memakai cermin diri sehingga pria ini tak menyadari, bahwa dirinya pun serupa dengan orang yang sedang diperbincangkan.Wanita ayu itu tersenyum samar melihat suaminya. Dia menelusuri setiap jengkal sosok di hadapan, seakan sedang memberi tahu Kayshan agar mawas diri.Kayshan jadi tak enak hati, dia melepaskan tautan jemari mereka dan mengikuti arah pandangan Farhana."Aku pernah terlena dengan penampilan seseorang," kata Hana menahan senyum. "Kukira

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 33.

    Melihat putranya keluar ruangan, Kamala pun ikut mengejar Kayshan. Wanita paruh baya itu berlari kecil saat sang CEO turun ke lobby gedung.Dia menduga Kay akan pulang ke rumahnya untuk menemui seseorang. Kamala memang meminta beliau untuk datang. Selain karena di dera rindu, sudah waktunya anak itu dikenalkan ke publik.Satu jam terjebak kemacetan, membuat Kayshan makin gusar. Saat mulai memasuki pelataran rumah Kamala, dia memarkirkan mobilnya asal.Lelaki itu berjalan tergesa menuju ruang keluarga sambil berteriak. "Woy!" serunya, sekeliling ruangan terasa lengang. "Dimana kamu?" lirih Kayshan sambil mencari-cari.Ternyata sosok yang Kay cari muncul dari pintu samping. Dia baru saja memberi makan ikan koi kesayangan sang ayah. "Ngapain teriak-teriak sih, Bang?" ujarnya lembut seperti biasa. Dia menghampiri Kay hendak meminta salim. "Aku bukan penjahat," imbuh Kemal pelan."Nggak usah acting, lu!" sengit Kay, melayangkan pukulan menyasar wajah Kemal.Pria muda itu menghindar, tapi

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 34.

    Farhana melongo. Dia diajak paksa oleh Murni pergi ke sini atas perintah suaminya. Tapi, sampai detik ini, dia belum paham mengapa Kayshan memintanya turut hadir.Kemal masih tidak percaya terhadap penjelasan Kamala. Satu-satunya orang yang bisa dia mintai keterangan adalah Khuzaemah. Namun, wanita itu selalu memasang wajah sedih bila Kemal bertanya tentang ummanya."Tapi Ma, kenapa umma nyuruh papa ceraikan Mama?" tanya Kemal. "Bukankah umma punya usaha dagang sendiri sebelum ketemu papa, masa minta jaminan hidup segala?" Kayshan memutar bola mata malas. Adiknya terlalu polos atau memang sama sekali tidak paham situasi. Apakah Kemal tak pernah berpikir jauh tentang Khadijah yang terus bungkam di sisa hidupnya, pikir Kay."Gitu aja nggak paham! ... ibumu menuduh Mama cemburu karena memintanya menjaga jarak. Lagian papa bahagia sekali saat kamu lahir sampai lupa bahwa beliau memiliki Ken dan aku!" hardik Kayshan. Kamala melambaikan tangan pada Kayshan sebagai isyarat agar putranya

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 35.

    Farhana celingukan melihat sekelilingnya. Dia bingung dengan pertanyaan Kemal."Hana? ... maksudnya?" tanya Kamala ragu-ragu.Bukan hanya sang mama, Kayshan pun ikut menunggu jawaban Farhana. Kecurigaannya sejak dulu akhirnya menemui titik terang.Jangan salahkan sikapnya yang berubah drastis pada Farhana. Ini adalah akumulasi kekecewaan masa lalu Kayshan. Hana mengendikkan bahu. Sejujurnya dia tidak paham tujuan Kemal bertanya demikian padanya. "Aku nggak paham maksud Kakak," cicit Hana pelan sembari menunduk."Ck, sejak kapan kamu manggil dia Kakak?" sinis Kayshan melirik istrinya.Kemal tersenyum simpul. Boleh jadi untuk hal lain, Kayshan paham detail kisah pelik keluarga Ghazwan. Tapi yang satu ini, sang CEO takkan tahu sejarahnya. "Entah, aku lupa." Farhana memilih mengelak, dia enggan menjelaskan bagaimana dirinya mengenal Kemal. Lelaki santun berparas bagai blasteran Timur Tengah dan Sunda. Idola para khidmah dan staf wanita bahkan santriwati Tahfiz di lingkungannya.Farhan

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 36.

    Kayshan mendekati istrinya. "Maaf untuk apa, Hana?" bisiknya sembari menyeka air mata Farhana."Maaf kalau aku tanpa sengaja melukai Kakak," tutur Hana pelan melihat Kemal. Ingatan masa kecilnya belum jelas betul, dia takut salah arti. "Pokoknya maaf."Kayshan tersenyum manis seraya berkata, "Wajar kalau lupa, kamu masih piyik." Pria itu mengusap pucuk kepala istrinya, ada rasa lega semua luka lamanya tak terbuka bersamaan.Sementara Kemal lagi-lagi diterpa kehampaan. Harapannya terlalu tinggi pada Farhana. "Iya, nggak apa-apa ... aku cuma merasa lucu. Pertemuan orang tuaku kok seperti ki--" Dia menunduk, urung melanjutkan kalimatnya. Percuma, siapalah dirinya kala itu, tidak terlihat bahkan sampai saat ini. Kemal pun memilih pergi meninggalkan hunian Kamala. Wanita senja itu mengejar putra bungsunya. Dia meminta Kemal untuk datang ke GE esok pagi. Rencana awal harus tetap berjalan, meskipun Kayshan masih mengungguli hasil voting meeting hari ini.Kemal hanya mengangguk, bersedia men

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 37.

    Khuzaemah mengangguk. Di waktu itu, Kay ditantang Ghazwan untuk menggarap proyek iklan bagi Tazkiya. Terlalu sering berinteraksi dengan Tazkiya apalagi pemuda itu piawai berkomunikasi, membuatnya mendapat kepercayaan Ahmad.Kayshan pun mengajukan permintaan pada Ghazwan. Tapi, entah mengapa setelah itu dia tak lagi nampak berseliweran."Persisnya nggak tahu, papamu bilang apa ke Kayshan." Khuzaemah hanya menghela napas berat. Kemal pun duduk kembali di sisi bibinya itu. Sedikit demi sedikit paham perjalanan cinta keluarganya."Masih sakit?" tanya Khuzaemah, menunjuk dada Kemal pelan."Ehm. Rasanya sakit liat dia begitu, tapi mau bagaimana lagi ... kisahku, dia juga ... bagai Mughit dan Barirah." Kemal memejam, merasakan lelah berharap pada manusia.Mughit yang sangat mencintai Barirah tapi justru bertepuk sebelah tangan. Sahabat Rasulullah itu selalu mengitari Barirah hingga seisi Mekah tahu. Namun, sang wanita enggan kembali padanya membuat Mughit putus asa hingga akhir hayat menan

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 38.

    Farhana buru-buru meraih gawai lamanya. Dia mencari sesuatu di sana. Jemarinya lincah menggulir koleksi foto dalam galery yang didominasi oleh seseorang.Tak lama, jarinya berhenti di salah satu baris slide. Mata sipit itu memicing, dan seketika memegangi kepalanya. Dia berusaha mengingat sesuatu tapi tak jua muncul ingatan yang ingin digali. "Sudah terlalu lama, ya Allah, apa aku melupakan sesuatu?" lirih Hana. Dia mencatat waktu yang dibacanya pada bagian bawah foto. 13 belas tahun silam, Farhana masih bocah SD kala gambar ini diambil."Kemana aku waktu itu? Mengapa pernyataan kakak begitu?"Farhana disibukkan dengan gelut ingatan yang memudar. Tidak semua momen dapat dia ingat sempurna tanpa bantuan orang lain. Bukankah memori otak hanya merekam kejadian kuat nan berkesan, pikirnya.Seberkas ide terbetik, Farhana mencari kontak para sahabat yang melanjutkan studi dengannya di satu sekolah."Do your magic." Manik mata Hana dengan cepat mengikuti nama kontak yang menggulir. "Teme

Bab terbaru

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 115.

    Farhan langsung mendekat dan mengusap tengkuk Mehru. Dia lalu menuntun istrinya kembali duduk di sebelah Dewiq yang juga terlihat cemas."Tolong ambilkan itu," kata Dewiq pada Farhan, menunjuk ke box putih berisi peralatannya di bawah meja sofa.Lelaki itu gegas meraih benda yang dimaksud dan langsung menyodorkan pada sang mama. Dewiq lantas memeriksa menantunya seksama. Setelah beberapa menit, dia melihat pada Farhan, bergantian dengan Mehru. "Beli testpack, deh. Coba kalian hitung sendiri," katanya sembari bangun meninggalkan mereka.Farhan melihat ke arah istrinya lalu menoleh memanggil sang mama. "Lah, Nyak?" "Masa dokter dan suster nggak peka, hadeuh!" kekeh Dewiq sembari melambaikan tangan."Mas?""Kayaknya sih iya, Yang." Farhan meraih ponselnya dari saku celana. Dia lalu duduk disamping istrinya sambil mengingat dan menghitung masa subur Mehru. "Palingan baru sepekan lebih deh. Pas private party di spa itu 'kan aku haid hari pertama," ujar Mehru mengingat acara satu bulan

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 114.

    Setelah semua dokumen selesai dirapikan, Farhan di ajak Kemal masuk ke dalam untuk menemui Mehru. Debaran jantungnya mulai tak normal ketika nyaris mencapai ambang pintu. Meski dilakukan serba mendadak, tapi dirinya yakin bahwa Dewiq pasti memberikan segala yang terbaik.Langkah kaki Farhan terhenti ketika melihat wanita cantik dalam balutan kebaya serba putih, berdiri dan menunduk malu-malu. Tidak ada singer seperti Hana. Hanya Tiara mungil sebagai penghias sekaligus penahan agar hijab panjangnya tak mudah bergeser."Neng Eru, suaminya datang," bisik Khuzaemah, mengusap lembut punggung Mehru agar mendongakkan kepalanya.Lengan Farhan ditarik Dewiq agar dia melangkah masuk. Tapi lelaki itu malah menahan tangan ibunya."Nyak, bentaran ngapah. Kagak paham amat ni bunyi jantung dah kek bedug lebaran," sungutnya sambil mengusap dada."Tandanya idup brati. Ayo, waktunya mepet ... kamu 'kan harus kuliah nanti malam," balas sang mama tersenyum lebar.Farhan menepuk wajahnya. "Etdah ... kek

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 113.

    Kemal tak henti menciumi pipi Farhana dan merangkulnya mesra sejak keluar dari ruangan dokter obgyn. Dia masih setengah tak percaya jika saat ini Hana mengandung buah hati mereka. "Baru tiga pekan." Hana melingkarkan lengannya pada pinggang sang suami. "Alhamdulillah. Kita sementara pindah ke rumah ibu atau mama aja gimana, Za. Biar aku tenang kalau ke toko," ujar Kemal sembari menarik tuas pintu mobil di basement."Nggak mau. Aku pengen di Parung. Kuliah sudah online lagi ... ada mbak yang bantu ngasuh Arsha, bibi pun pasti sering ke rumah liat aku," pinta Hana ketika suaminya sudah duduk di belakang kemudi."Tapi, Sayang ...."Farhana menggenggam jemari kiri Kemal lalu mengecupnya. "Aku tenang dan betah karena di sana ada bau Kakak. Please, nggak mau pindah," tuturnya lembut sambil memandangi wajah teduh sang suami.Putra Khadijah terdiam sesaat, lalu tersenyum mengangguk. "Kalah dah kalau ibun sudah begini," balasnya seraya mengusap pipi Hana yang mulai chubby.Perjalanan mereka

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 112.

    Farhan gegas ke tangga belakang. Dia menggantikan Hana memapah Kemal naik ke atas."Kenapa, Bang?" "Entah, tiba-tiba pusing banget sampai muter-muter gini," tuturnya lirih sambil menahan kepala.Mehru yang sedang menggendong Farshad, buru-buru merapikan bale di teras belakang. Tapi Hana langsung berlari masuk dan membuka kamar mereka. Dia meminta Farhan memapah suaminya masuk, dan memeriksanya.Kembaran Hana itu gegas turun ke bawah mengambil tas kerja darurat yang ada di bagasi mobilnya.Farhan memeriksa iparnya ini, kemudian meminta Mehru mengambil cairan infus di mobilnya."Pusingnya range berapa, Bang? 1-10," tanya Farhan."7, bukan pusing sakit kepala tapi semua berputar-putar cepat." Kemal masih memejam, sambil memijat tengkuknya."Kalau nyeri parah di bagian tertentu, bilang ya, Bang. Nanti kuresepkan pereda nyeri sebelum cek lab.""Kayaknya Kakak kecapean deh. Pergi pulang antar aku ngampus, ke kantor, ke toko parfum ... ikut ngasuh Arsha, kadang kebangun malam beberapa kali

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 111.

    Segimanapun lelahnya, Kemal takkan tidur sebelum Hana kembali rileks. Seperti saat ini, dia mengusap lembut pundak mulus istrinya sembari membicarakan tentang rencana Hana.Deep talk mulai jadwal kuliah, kegiatan Kemal, sikon Arsha juga hal lain yang saling berkaitan.Hana serasa menemukan teman sebaya, yang membuatnya bebas mengeluarkan pendapat. Sekaligus figur seperti sang ayah, penyabar juga memiliki visi ke depan.Dengan Kemal dia merasa menjadi dirinya sendiri. Farhana mulai manja, kekanakan meskipun sikap anggunnya sebagai keturunan Tazkiya tetap melekat. Ibun menduselkan kepalanya di dada sang suami. Mendengar detak jantung Kemal sebelum tidur kini bagai candu, selalu membuatnya mudah masuk ke alam mimpi.Rengekan Farshad terdengar oleh Kemal satu jam ke depan. Dia juga lelah tapi tak tega membangunkan Hana.Kemal perlahan melepaskan dekapannya lalu turun dari ranjang mendekati box Arsha. "Hai boy, sama abi, ya. Jangan ganggu ibun, oke?" ucapnya lirih seraya menggendong kepo

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 110.

    Kemal menjawab Kamala hanya dengan gelengan kepala, dia mengejar Hana yang masuk ke kamar mandi belakang.Tok. Tok."Zaa, buka bentar," pinta Kemal mengetuk pintu, saat mendengar suara mual muntah dari dalam kamar mandi. "Sayang ...."Beberapa detik kemudian, panel itu terbuka. Hana menyembulkan kepalanya di celah pintu.Kemal mendorong pelan, kuatir istrinya kenapa-napa di dalam. "Buka, Sayang."Hana menggeleng sembari menahan pintu. "Kak, bawa daleman aku nggak di mobil?"Dia ingat, pernah melihat satu kontainer di bagasi Innova Zenix milik suaminya. Ketika Hana tanya apa isinya, sang suami menjawab itu adalah pakaian mereka.Untuk berjaga-jaga jika mendadak menginap di suatu tempat. Semua perlengkapan pribadi sudah tertata rapi dalam satu box."Bawa, kenapa?" tanyanya sembari merapikan rambut Hana yang menyembul dari ujung pashmina.Hana menarik lengan sang suami agar mendekat. "Ada pembalut juga?" bisiknya.Kemal mengernyit, sedang mengingat apakah dirinya sudah membeli barang sa

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 109.

    Farhan menarik kaca spion dalam. Dia memastikan penampilannya sudah rapi. "Apeeeee?" sambar Dewiq kali ini tak kalah judes. Farhan menunjuk ke arah saudaranya juga keluarga Kusuma yang hadir. Mereka tampak membawa kotak hias berisi beberapa barang."Itu apaan?" cicit Farhan. Jantungnya sudah berdebar kencang tapi Dewiq malah keluar dari mobil tanpa menjawab pertanyaannya, begitupun dengan sang ayah.Ahmad hanya menaik-turunkan alisnya ketika Farhan turun dari mobil. Sang ayah menepuk pundak putranya lalu menggamit lengan Farhan.Farhan bertanya pada Mahendra dan Aiswa tapi mereka bilang tidak tahu apa-apa. Hanya diminta datang ke sini pagi ini.Sang dokter mulai gugup ketika melihat kediaman Mehru. Teras rumah gadis itu dipenuhi pria sepuh yang menyambut kedatangan keluarganya.Netra jeli putra Ahmad sibuk melihat sana sini, barangkali ada sosok yang bisa memberi penjelasan singkat, tapi harapannya kosong. Bahkan kembarannya pun entah kemana.Rombongan dipersilakan masuk hunian. Set

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 108.

    Ahmad keluar dari ruang baca dan langsung diberondong pertanyaan oleh Farhan."Dalem, Kak, daleeeeemmmm ...." kata Ahmad, menyahuti panggilan putranya yang terlihat gusar. (Dalem bentuk sangat halus dari iya, selain nggih, dalam budaya Jawa)Farhan menarik lengan Ahmad untuk duduk di ruang tengah. "Babeh ingkar janji?" Dahi sang yai mengernyit. "Janji apa?""Janjiku kepadamu, kek lagu lawas." Farhan merengut sebal, entah kemana larinya emosi tadi. Begitu melihat wajah teduh Ahmad semua seketika sirna. "Yang tentang jodohin itu, loh!" "Enggak. Ayah memang masih menerima beberapa proposal baru. Tapi semuanya dikembalikan ... termasuk milik donatur Banten itu," beber Ahmad sambil menunjuk ke arah meja console tempat biasa dia menaruh map-map proposal. "Tuh, kosong."Farhan mendadak termenung. Jadi, penolakan Mehru tadi apakah dia sedang menyembunyikan sesuatu? Ucapan Dewiq yang mengatakan pada Mehru bahwa dirinya akan menggelar lamaran ... jadi ditujukan pada gadis mana? Pikir Farhan.

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE Ā Ā Ā BAB 107.

    Mehru melangkah tegap meninggalkan taman penghubung antar cluster itu. Kepalanya menunduk, menyembunyikan senyum getir.Dia mawas diri. Mehru sempat mencari tahu silsilah keluarga Reezi dari Mifyaz. Pemuda itu memang tak bercerita banyak, dia hanya mengatakan bahwa sang dokter adalah cucu dari tokoh terpandang nan alim di daerahnya.Habrizi juga merupakan putra pertama Raden Hasbi, seorang pebisnis ulung di Singapura. Ibunya adalah putri pemilik salah satu perusahaan penyuplai obat-obatan dan alat medis. Posisi dokter itu terlalu tinggi untuknya. Bahkan jika Reezi menunduk pun, belum tentu keluarga besarnya setuju.Jika saja ayahnya masih hidup, mungkin Mehru bisa sedikit menegakkan kepala. Dulu, saat pabrik kerupuk mereka masih berjaya, keluarganya dipandang mampu lagi disegani. Namun, semua itu cuma masa lalu. Mehru buru-buru menepis kekecewaannya dengan menggeleng kepala sembari terus melangkah ke suster station.Satu pekan berlalu begitu saja. Sikap Farhan masih sama. Dan sudah

DMCA.com Protection Status