Share

Pergilah Sebelum Terlambat

“Tuan, Nona, saya pamit pulang dulu. Di luar sudah mendung dan mungkin listrik akan padam lagi seperti kemarin. Anak saya yang paling kecil sering menangis ketakutan kalau gelap,” keluh Pak Asep usai menghidangkan makanan.

“Bapak tidak mau makan sebentar bersama kami?” tanya Mayzura.

“Tidak usah, Non, saya makan di rumah saja. Selamat malam,” ujar Pak Asep mohon diri dengan tergesa-gesa.

Sadewa mengernyitkan alis, merasa heran dengan perilaku Pak Asep yang seperti dikejar-kejar sesuatu. Padahal sang penjaga villa biasanya tak bosan untuk mengobrol cukup lama dengannya. Mungkinkah Pak Asep mendapat tugas baru dari Abimana atau pria itu memang ditunggu oleh keluarganya?

Sadewa segera berdiri dari kursinya untuk menyusul Pak Asep. Sebenarnya, dia ingin menanyakan langsung kepada Pak Asep perihal Abimana. Hanya saja karena ada Mayzura di antara mereka, ia urung menanyakan hal tersebut. Sadewa tidak ingin gadisnya mendengarkan percakapan mereka dan bertanya-tanya mengenai sosok Abimana. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status