Share

Perangkap Berbahaya

”Jam berapa kamu berangkat, Sayang? Apa kamu mau naik mobilku?” tanya Mayzura sambil bersandar pada bahu Sadewa. Saat ini, mereka berdua sedang duduk di taman belakang sembari menikmati semilir angin malam.

“Aku akan berangkat sekitar jam lima pagi dengan taksi. Aku tidak mau kepergianku menarik perhatian kelompok The Cat,” kata Sadewa.

“Kalau begitu aku akan bangun pagi-pagi untuk mengantarmu.”

Sadewa pun membenamkan sebagian wajahnya ke helaian rambut Mayzura dan menghirup aroma bunga dari rambut sang kekasih.

“Tidurlah, Baby Girl, kamu butuh istirahat. Jika kamu mengantarku, bisa saja Bi Darti atau Pak Benu akan melaporkannya kepada Tuan Agam. Aku tidak mau kamu mendapat masalah selama aku pergi.”

Sadewa lantas meraih telapak tangan Mayzura dan mengaitkan jari jemari mereka menjadi satu.

“Berjanjilah untuk tidak mencemaskan apa pun, aku pasti kembali secepatnya. Sekarang lebih baik kamu tidur, angin di sini semakin dingin.”

Mayzura mendongakkan kepalanya untuk menatap paras tampan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status