Share

18. The Ambush

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2025-04-15 09:02:05
"Kairoo!!! Aaarrghh brengseekk!! Turunkaan!!"

Amanda masih saja berteriak dan meronta, dan Kairo masih tetap berjalan dan membopongnya di pundak dengan menulikan telinganya.

Bahkan dengan jahilnya, lelaki itu juga menepuk bokong sintal Amanda sambil tergelak.

Namun tiba-tiba saja langkah lebar Kairo pun terhenti, ketika tiga lelaki berbadan besar muncul dan menghadangnya dengan wajah yang beringas.

"Laiv," dengus sinis Kairo dengan tatapan tajamnya yang terarah pada lelaki yang berada beberapa meter di depannya.

Mereka kini telah berada di bagian luar taman, tepatnya di sisi jalanan yang cukup sepi dan dengan penerangan yang kurang memadai.

Lokasi yang akan dihindari oleh gadis-gadis yang berjalan sendirian di tengah malam seperti ini, karena terlihat seperti tempat-tempat yang rawan akan kejahatan.

Kairo pun segera menurunkan Amanda perlahan dari pundaknya tanpa melepaskan tatapan permusuhannya kepada Laiv.

Amanda yang menyadari adanya situasi mencekam ini pun tak pe
Black Aurora

Yang mau ketemu visual Kairo dan Amanda, mampir ke igku blackauroranovels yuk 🫶🫶🫶

| 4
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • I Love You, Mr. Devil!   19. The Heartbreak And The Forgiven

    "Aku mau bicara." Mendengar suara bariton itu, Amanda pun buru-buru melepaskan kukunya yang sejak tadi dia gigiti, lalu menatap Max yang baru saja memasuki apartemen dengan sorot mata yang nanar. Lelaki itu terlihat sangat dingin tak tersentuh. Dan juga marah. Sangat marah. Tentu saja dia marah! Max memergoki kekasihnya sendiri yang sedang bercumbu dengan lelaki lain di depan apartemen! Padahal malam ini Max memang sengaja ingin memberikan kejutan kepada Amanda dengan menyiapkan makan malam romantis di apartemen gadis itu. Sejak sore hari ia sudah berkutat di dapur Amanda, meramu berbagai bahan masakan dibantu oleh tutorial video memasak dari Youtube. Namun rasanya semua jerih payahnya sia-sia belaka, ketika kekasih yang ia nantikan kedatangannya ternyata malah asik berciuman dengan lelaki lain! Sejak kejadian penyerangan di rumah Harrison Davis yang mengakibatkan menghilangnya Amanda, diam-diam sebenarnya Max telah memasang GPS tracker di ponsel kekasihnya, sehingga ia pun

    Last Updated : 2025-04-16
  • I Love You, Mr. Devil!   20. The New Mission

    Amanda terbangun dengan tubuh yang masih polos tertutup selimut. Sisa-sisa pergumulan panasnya semalam bersama Max masih terasa membekas di sekujur tubuhnya, terutama perih dan panas di bagian bawah tubuhnya. Tidak, dia bukan perawan yang baru merasakan bercinta, namun gempuran Max semalam benar-benar kasar dan membuatnya meringis sakit. Amanda mendesah. Mungkin Max hanya ingin menghukumnya setelah semalam ia kepergok bersama Kairo. Wanita bersurai coklat panjang itu pun menghela napas dan menoleh ke samping tempat tidurnya. Kosong. Kemana Max? Apa dia sudah berangkat ke kantor? Amanda melirik jam dinding di atas pintu, dan mengernyit bingung ketika menyadari bahwa saat ini masih jam enam pagi--terlalu pagi bagi Max untuk berangkat kerja. Serta-merta Amanda menghirup aroma lezat yang menguar dari luar kamarnya, tepatnya dari arah dapur. Senyum manis pun seketika terkembang lebar di bibir penuh merah muda itu, sebelum akhirnya ia bangun dan berdiri dari tempat tidur tanpa s

    Last Updated : 2025-04-16
  • I Love You, Mr. Devil!   1. The Sexy Agent & The Mysterious Painter

    "Aaahhh!!" Amanda memegang kepalanya sambil mengernyit. Ia sedang berakting pura-pura pusing saat sedang berjalan menyusuri koridor pesawat, lalu dengan dramatis menjatuhkan tubuh indahnya di pangkuan seorang lelaki, yang duduk dua baris di belakangnya. Lelaki yang juga menjadi 'Sang Target' baginya. "Ah... ma-maafkan aku..." manik hijau zamrud itu pun mengerjap-kerjap, terlihat sungguh polos dan mempesona. Satu tangannya dibuat tanpa sengaja bertengger dengan manja di dada lelaki itu, sementara tangannya satu lagi bergerak dengan cepat menyusup ke dalam saku jas sang target. Dapat!! Amanda bersorak dalam hati ketika menemukan barang yang ia cari. Lalu seperti terburu-buru, ia pun berdiri dengan wajah yang dibuat merona, dan tak lupa juga membungkukkan tubuhnya dengan gestur meminta maaf. What a perfect acting! "Maafkan saya... saya tidak sengaja jatuh di tubuh Anda..." ucapnya dalam Bahasa Inggris dengan raut menyesal. Penerbangan ini adalah penerbangan Internasiona

    Last Updated : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   2. The Boss

    Mungkin karena masih shock, hanya beberapa detik kemudian Amanda pun pingsan.Ia bahkan sama sekali tidak sadar ketika Kairo mengangkat tubuhnya dari lantai dan membawanya keluar dari gudang tempat Enzio menyekap Amanda."Siapkan mobil!" Perintah lelaki bersurai legam itu kepada pria muda yang berdiri menunggunya di depan pintu gudang. Pria itu mengangguk hormat, lalu sekilas melirik penuh rasa ingin tahu kepada wanita yang berada di dalam dekapan Tuannya.Kairo membungkukkan badannya saat memasuki mobil Rolls Royce. Ia memasukkan tubuh Amanda perlahan untuk didudukkan di kursi bagian belakang. Lalu dengan setengah tubuh yang masih berada di luar mobil, ia menatap lelaki muda yang berada di bagian kemudi depan."Sam, apa barang-barang Amanda sudah dibawa semua?" Sam mengangguk kecil. "Sudah, Tuan. Koper Nona Amanda sudah aman di bagasi," sahutnya.“Bagus,” tukas Kairo puas, lalu ia pun ikut masuk ke dalam mobil untuk duduk di samping Amanda.Maniknya lekat menatap wajah cantik yang

    Last Updated : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   3. The Mission Has Not Been Completed

    Max menggigit sandwich daging asapnya sambil menatap lekat layar laptop di depannya. Ia sedang serius memeriksa flash disc yang berhasil diambil Amanda dari Enzio Morelli, dan mengirim seluruh isinya ke dalam e-mail. Max menghela napas lelah, namun tidak berhenti mengunyah sandwich yang dibuatkan Amanda untuknya. Bukti kuat untuk menjerat Enzio sudah ia pegang sekarang, meskipun Max sudah kehilangan jejak Dokter psikopat itu.Seluruh anak buahnya sudah dikerahkan untuk mencari Enzio Morelli. Namun Dokter gila itu hilang tanpa jejak seperti lenyap ditelan bumi. Mungkin ia sedang bersembunyi, sejak menyadari kalau flash disc yang berisi rekam jejak kejahatannya berupa pembunuhan serta data perdagangan organ tubuh ilegal telah menghilang. Well, Max sebenanarnya tidak terlalu cemas dengan menghilangnya penjahat itu. Toh, orang-orangnya yang bekerja di bawah organisasi The Golden Badges adalah orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa, selama ini tak sulit bagi mereka untuk mene

    Last Updated : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   4. The Masquarade Party

    Kairo menelisik perlahan penampilan Amanda dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan penuh kekaguman.Wanita itu sangat memukau dengan gaun merah menyala yang membuat kulit lembutnya yang keemasan terlihat semakin berkilau. Bagian atas gaun yang sangat ketat menyerupai bustier, memperlihatkan lengan yang ramping serta pundak yang indah. Kairo menatap tulang selangka di bawah leher Amanda yang menyembul dengan cantik, membayangkan keinginnya ia memberikan tanda kepemilikan di sana. Lalu pandangan lelaki itu pun turun hingga ke bagian dua aset Amanda yang terlihat sangat menggiurkan, bulat dan padat, membuat Kairo meneguk kasar salivanya. Aaarggh... Amanda membuat sekujur tubuhnya terasa panas dan gerah!Pandangan dari netra abu gelap itu semakin turun hingga ke perutnya yang datar dan pinggangnya yang sempit membuatnya mereka-reka sekecil apa pusarnya. 'Suatu saat aku akan melihat dan menjilatinya sampai puas,' batin Kairo sambil menyeringai.Tatapannya pu lalu berakhir di ba

    Last Updated : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   5. The Chase

    Bab 5 : The Chase'Ini tidak bisa dibiarkan,' batin Max geram melihat Amanda yang sedang berdansa tango dengan seorang lelaki asing yang memakai topeng hijau tua.'Siapa lelaki itu? Kenapa Amanda memilih berdansa dengan orang asing dibandingkan denganku?Bukankah dia adalah pasanga kencanku malam ini?!'Max sendiri tidak merasa bahwa apa yang dilakukan Amanda sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang dia lakukan dengan gadis pirang tadi.Tanpa berpikir panjang, Max pun mulai melangkahkan kakinya untuk menarik Amanda menjauh. Namun baru selangkah kakinya berjalan, terdengar suara ledakan keras yang membuat situasi kacau balau dan jeritan-jeritan sontak membahana di udara. Lalu tiba-tiba saja semua lampu yang menerangi ballroom besar itu pun seketika padam, membuat suasana menjadi gelap gulita tanpa cahaya. Ada asap tipis yang masuk dari luar rumah mewah itu melalui sela-sela ventilasi dan pintu, membuat suasana yang ada semakin mencekam. Max menarik senjata yang tersampir di sabuknya

    Last Updated : 2025-04-11
  • I Love You, Mr. Devil!   6. The Moonlight Kiss

    "Kau bukanlah seorang pelukis atau bartender, bukan? Lalu siapa kau sebenarnya?!" Sentak Amanda dengan mata hijaunya yang beradu tatap dengan netra abu gelap Kairo. Tangannya yang menggenggam pisau bermata dua dengan sengaja menggores kulit leher lelaki itu, yang hanya beberapa senti dari urat nadinya.Kairo hendak mengucapkan sesuatu, namun tiba-tiba saja suara rentetan peluru terdengar, dan desingnya yang terasa panas tertuju kepada mereka berdua. "Tiarap!" Seru Kairo sambil menarik Amanda dan menjatuhkan tubuh mereka di atas tanah. Tanpa berpikir panjang, Kairo pun refleks menempatkan dirinya di atas tubuh Amanda, menjadi tameng dari serbuan timah panas yang bisa melukai wanita itu.Amanda tersentak dan mengerjap-kerjapkan matanya, tak menyangka dengan perbuatan heroik lelaki itu yang lagi-lagi bertujuan untuk menyelamatkan dirinya.Di antara suara desing peluru, Amanda menelisik wajah tampan yang kini sedang berada di atasnya itu. Wajah tegang yang sedang menoleh waspada ke ar

    Last Updated : 2025-04-11

Latest chapter

  • I Love You, Mr. Devil!   20. The New Mission

    Amanda terbangun dengan tubuh yang masih polos tertutup selimut. Sisa-sisa pergumulan panasnya semalam bersama Max masih terasa membekas di sekujur tubuhnya, terutama perih dan panas di bagian bawah tubuhnya. Tidak, dia bukan perawan yang baru merasakan bercinta, namun gempuran Max semalam benar-benar kasar dan membuatnya meringis sakit. Amanda mendesah. Mungkin Max hanya ingin menghukumnya setelah semalam ia kepergok bersama Kairo. Wanita bersurai coklat panjang itu pun menghela napas dan menoleh ke samping tempat tidurnya. Kosong. Kemana Max? Apa dia sudah berangkat ke kantor? Amanda melirik jam dinding di atas pintu, dan mengernyit bingung ketika menyadari bahwa saat ini masih jam enam pagi--terlalu pagi bagi Max untuk berangkat kerja. Serta-merta Amanda menghirup aroma lezat yang menguar dari luar kamarnya, tepatnya dari arah dapur. Senyum manis pun seketika terkembang lebar di bibir penuh merah muda itu, sebelum akhirnya ia bangun dan berdiri dari tempat tidur tanpa s

  • I Love You, Mr. Devil!   19. The Heartbreak And The Forgiven

    "Aku mau bicara." Mendengar suara bariton itu, Amanda pun buru-buru melepaskan kukunya yang sejak tadi dia gigiti, lalu menatap Max yang baru saja memasuki apartemen dengan sorot mata yang nanar. Lelaki itu terlihat sangat dingin tak tersentuh. Dan juga marah. Sangat marah. Tentu saja dia marah! Max memergoki kekasihnya sendiri yang sedang bercumbu dengan lelaki lain di depan apartemen! Padahal malam ini Max memang sengaja ingin memberikan kejutan kepada Amanda dengan menyiapkan makan malam romantis di apartemen gadis itu. Sejak sore hari ia sudah berkutat di dapur Amanda, meramu berbagai bahan masakan dibantu oleh tutorial video memasak dari Youtube. Namun rasanya semua jerih payahnya sia-sia belaka, ketika kekasih yang ia nantikan kedatangannya ternyata malah asik berciuman dengan lelaki lain! Sejak kejadian penyerangan di rumah Harrison Davis yang mengakibatkan menghilangnya Amanda, diam-diam sebenarnya Max telah memasang GPS tracker di ponsel kekasihnya, sehingga ia pun

  • I Love You, Mr. Devil!   18. The Ambush

    "Kairoo!!! Aaarrghh brengseekk!! Turunkaan!!" Amanda masih saja berteriak dan meronta, dan Kairo masih tetap berjalan dan membopongnya di pundak dengan menulikan telinganya. Bahkan dengan jahilnya, lelaki itu juga menepuk bokong sintal Amanda sambil tergelak. Namun tiba-tiba saja langkah lebar Kairo pun terhenti, ketika tiga lelaki berbadan besar muncul dan menghadangnya dengan wajah yang beringas. "Laiv," dengus sinis Kairo dengan tatapan tajamnya yang terarah pada lelaki yang berada beberapa meter di depannya. Mereka kini telah berada di bagian luar taman, tepatnya di sisi jalanan yang cukup sepi dan dengan penerangan yang kurang memadai. Lokasi yang akan dihindari oleh gadis-gadis yang berjalan sendirian di tengah malam seperti ini, karena terlihat seperti tempat-tempat yang rawan akan kejahatan. Kairo pun segera menurunkan Amanda perlahan dari pundaknya tanpa melepaskan tatapan permusuhannya kepada Laiv. Amanda yang menyadari adanya situasi mencekam ini pun tak pe

  • I Love You, Mr. Devil!   17. The Evil Man

    Laiv hanya bisa menatap tajam dan penuh kecemburuan kepada Kairo yang sedang beraksi di depan kamera. 'Si anak baru itu benar-benar sialan! Kenapa keberuntungan selalu menyertainya? Setelah merebut semua perhatian para wanita di Distrik 9, kini dia malah menjadi model pengganti dan bisa berpose bersama si supermodel seksi itu?' Stronzo (bajingan)! Padahal ia juga tak kalah tampan dengan tubuh yang lebih berotot dibandingkan lelaki itu! "Pablo, Nic! Bersiaplah. Hari ini kita akan 'bermain' bersama Kairo," titah Laiv sambil menyeringai kepada kedua temannya yang berbadan sama besar dengan dirinya. Pablo dan Nic saling berpandangan untuk beberapa saat. Mereka paling tahu apa yang dimaksud dengan 'bermain' oleh Laiv. Yang pasti melibatkan penculikan dan sesuatu yang menyakitkan. Pablo mendehem pelan. "Laiv, bukankah kamu sudah berjanji kepada tua madre (ibumu) untuk tidak berbuat onar lagi?" Ucap lelaki itu hati-hati. Laiv melirik Pablo tajam. "Kalau begitu, jangan memberi tahu

  • I Love You, Mr. Devil!   16. The Thrilling Touch

    "Jadi model?" Kairo terlihat bergidik ngeri, saat membayangkan dirinya yang harus berpose dan difoto di hadapan banyak orang, serta kamera blitz yang berkedip menerpanya. Seorang bos mafia kejam seperti dirinya yang tiba-tiba harus berpose untuk sebuah majalah, tak pelak membuatnya ingin tertawa pelan. Dia tidak merendahkan profesi model, hanya saja rasanya dirinya memang tak cocok berkutat di sana. Nira mengangguk antusias. "Bayarannya juga lumayan banget lho!" Nira masih bersikeras merayu Kairo yang tampaknya terlihat tidak tertarik. Amanda pun sontak memutar kedua bola matanya, saat mendengar Nira yang menawarkan sejumlah bayaran yang pasti nggak ada seujung kuku bagi Kairo. Dia kan CEO Daydream Technology, halooo!!! Dasar Nira blo'on! Tapi kalau dipikir-pikir ya si blo'on Nira nggak salah juga sih, karena Amanda pun juga awalnya mengira Kairo itu hanyalah pemuda labil yang hobinya bergonta-ganti pekerjaan! Kairo tersenyum minta maaf kepada Nira. "Terima kasih

  • I Love You, Mr. Devil!   15. The Perfect Male Model For Amanda

    Sebenarnya, sejak tadi Kairo sengaja memposisikan dirinya dengan berdiri di dekat Amanda dan Laiv, tepatnya ketika melihat lelaki kurang ajar itu dengan wajah tanpa dosa mengalungkan tangannya di bahu Amanda. Ingin rasanya Kairo menarik kasar tangan itu lalu memukuli wajah Laiv dengam brutal, namun niatnya terpaksa diurungkan setelah melihat Amanda yang bergerak cepat memuntir pergelangan tangan lelaki tak sopan itu. 'Good job, Amanda,' batin Kairo sambil mengulum senyum melihat Laiv yang menjerit kesakitan. Dia memang pantas mendapatkannya. Apalagi setelah melihat betapa kasarnya lelaki itu memperlakukan Chiara, gadis mungil baik hati yang juga salah satu pacar Laiv. Cih. Hampir saja Kairo menarik kerah kaus si brengsek itu dan melayangkan bogem mentahnya ketika melihat Laiv mendorong kasar tubuh Chiara hingga jatuh terjerembab di atas aspal yang keras, namun lagi-lagi sikap Amanda yang tiba-tiba berdiri dan menyapa Laiv membuatnya terkejut. Kairo hanya bisa mengernyit b

  • I Love You, Mr. Devil!   14. The Encounter

    Hari telah beranjak sore, ketika Kairo tiba-tiba dihadang oleh tiga pria berbadan besar sekaligus. Yang membuat langkahnya yang hendak berjalan menuju ke minimarket untuk membeli air mineral pun seketika terhenti. Senyum smirk dan tatapan elangnya terhunus mengamati ketiga lelaki yang menatapnya penuh permusuhan. "1 on 1," ucap salah seorang dari mereka dengan wajah mengerut karena gusar, lalu melemparkan sebuah bola basket kepada Kairo. Dengan santai, Kairo menangkap bola itu sambil menaikkan satu alisnya. "Lagi?" Ucapnya dengan serigai mengejek yang disengaja. "Lalu jika kali ini aku menang SEKALI LAGI, apa yang bisa kau berikan, Laiv?" Lelaki bertampang sangar bernama Laiv itu pun tertawa kasar. "Kali ini kamu pasti kalah, Kairo! Ingat, jangan pernah kabur jika itu terjadi!" ancamnya dengan mata berkilat penuh emosi.Sebuah tawa mengejek terdengar serak membahana, membuat Laiv serta teman-temannya mengeratkan rahang mereka karena gusar. Jelas sekali Kairo sudah meremehkan kem

  • I Love You, Mr. Devil!   13. The Best Confession of The Year

    Amanda terus melipat bibirnya ke dalam mulut, berusaha untuk menahan senyum atau tawa yang hampir saja menyembur keluar.Sepanjang meeting, ia melihat Max seperti cacing kepanasan. Berulangkali lelaki itu melonggarkan dasi, menyugar rambut, bahkan menghembuskan napas keras. Sikap pimpinan The Golden Badges cabang Milan yang tidak seperti biasanya itu pun tak pelak membuat seluruh anggota yang mengikuti meeting terlihat bingung, namun tak ada satu pun yang berani bertanya kepadanya.Amanda tahu lelaki itu sedang bergairah. Hasrat yang Max keluarkan tadi di ruang kerjanya belumlah tuntas. Amanda hanya berharap semoga saja tidak ada yang menyadari sesuatu di antara mereka.Amanda mengerang dalam hati karena sejak tadi Max selalu mencuri-curi pandang ke arahnya. Aneh sekali. Sebelumnya pria ini begitu dingin dan seakan tak tersentuh, bahkan godaan Amanda pun tak pernah ia tanggapi. Tiba-tiba saja setelah mereka satu kali bercinta, Max pun berubah drastis seperti anak remaja yang kasmara

  • I Love You, Mr. Devil!   12. The Love Amulet

    Max tak bisa berhenti tersenyum sejak saat pertama kali kedua kelopak matanya terpisah, lalu memalingkan wajahnya untuk mendapati sosok menawan yang masih nyenyak terlelap dan bersandar di dadanya. Ia yang lebih dulu terbangun daripada Amanda. Satu lengannya yang terulur untuk mengelus-elus ubun-ubun Amanda, dan yang satu lagi masih betah mendekap erat pinggang ramping itu hingga tubuh telanjang mereka pun saling menempel. Tawa kecil menghiasi bibir Max, mengingat betapa panasnya petualangan liar yang barusan mereka lalui bersama di sofa sempit ini. Yang pasti, mulai saat ini sofa ini akan menjadi benda bersejarah yang akan dikenangnya. Dimana Max menyentuh dan bercinta dengan Amanda, wanita yang sangat ia sukai untuk pertama kalinya. Pergerakan lembut dan desahan kecil membuat Max menurunkan pandangannya untuk mengamati gerakan halus bahu berkulit keemasan milik Amanda. Dan ketika mata hijau zamrud yang membius para lelaki itu membuka, tanpa sadar Max pun tersenyum teduh.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status