Suasana di pantai yang sepi membuat ada gejolak di dalam dirinya yang entah mengapa menjadi merubah perasaannya.
"Tidak ada siapa siapa di sini," balas Noah.Valerie melihat di belakang mereka, tadi ia melihat beberapa staff mengintip. Tapi saat ini dia sudah tidak melihat lagi."Baiklah baiklah, turunkan aku," rengek Valerie.Noah langsung menurunkan Valerie. Tapi begitu Valerie turun, perempuan itu langsung membasahi wajah Noah dengan air yang ada di kedua tangannya lagi.Noah mengelap wajahnya dengan tangannnya. "Oh, kamu belum jera rupanya." Dia mengejar Valerie yang mencoba berlari, tapi sayangnya Valerie tertangkap lagi."Kali ini aku tidak akan membiarkan kamu pergi," bisik Noah di telinga Valerie.Wajah Valerie memerah, tubuhnya diangkat oleh suaminya dan dia tak dapat menolaknya.Noah membawa kembali Valerie ke vila dengan menggendong Valerie."Aku lapar Noah," kata Valerie tiba tiba.Keesokan paginya, Valerie bangun dan mendapati Noah masih tidur di sampingnya. Keduanya tidak mengenakan apa apa setelah apa yang mereka lakukan kemarin malam.Lengan Noah menjadi bantal Valerie entah sejak kapan, perempuan itu merasa bersalah karena pasti suaminya akan merasakan pegal di lengannya lantaran dirinya.Ia pun perlahan bergerak turun dari ranjang, setelah menjatuhkan kecupan yang hangat di bibir Noah.Valerie masuk ke kamar mandi, lalu merasakan ada yang hilang dari dirinya."Antingku?" Valerie kehilangan satu anting kirinya yang kemarin masih dia pakai.Anting itu adalah pemberian neneknya ketika dia berulang tahun ke dua puluh tahun waktu itu. Dan kini hilang entah ke mana."Jangan jangan waktu aku berenang kemarin?"Valerie buru buru membersihkan dirinya kemudian turun dari villa. Dia mencari anting kecil itu di antara pasir yang lembut di tepi pantai."Bagaimana ini?" gumam Valerie panik.
Pada akhirnya Zack tidak jadi berlibur, karena malam harinya setelah Noah memastikan istrinya itu tidur. Dia bertemu dengan asistennya tersebut di vila yang tak jauh dari sana."Tuan Muda, ada unggahan seperti ini dari akun anonim. Tapi karena Emma saat ini sedang dalam masa percobaan, saya yakin jika yang melakukannya adalah Derrick.""Mereka belum jera," gumam Noah.Sebuah video yang menunjukkan jika Emma berlutut di hadapan Valerie diedit sebisa mungkin memperlihatkan jika Valerie adalah antagonis yang sebenarnya.Video itu terlihat diambil dari kamera tersembunyi yang sepertinya ada di dalam tas Emma."Kalau aku membongkar perbuatan Emma, Renata dan Derrick tidak akan terkena imbasnya, pikir Noah."Kamu gunakan rekaman suara ini untuk melawan video itu, aku yakin Emma menggunakan video ini untuk menarik simpati publik lagi agar hukumannya lebih ringan."Zack mengangguk setuju."Lalu ..." Noah tampak berpikir
Derick menemui ayahnya yang saat ini sedang berada di ruang santai dan bermain catur."Ada apa?" tanya ayah Derick saat melihat anaknya berada di ambang pintu dengan kursi rodanya."Apa Hendrick sudah sadar?""Belum," jawab Derick. "Kalau terus seperti ini, perusahaan bisa dalam masalah. Bisakah ayah membuat keputusan agar aku bisa memimpin perusahaan selama Hendrick masih dirawat di rumah sakit?"Tanpa menatap Derick, ayahnya fokus dengan bidak catur di depannya. Helaan napas terdengar kasar lalu ia menyandarkan punggung di kursinya."Apa kamu bisa?" tanya ayahnya yang seakan tidak percaya dengan kemampuan Derick."Ayah belum pernah memberikanku kesempatan. Jadi, darimana aku bisa membuktikan kalau aku mampu menggantikan Hendrick."Ayahnya tiba-tiba berdiri. "Aku akan memikirkannya.""Lalu Emma ...""Ada apa dengan Emma?"Derick urung mengatakan niatannya."Tidak apa-apa.""D
Maxim terkejut saat mendapati sosok perempuan duduk di atas ranjangnya sambil memainkan ponselnya.Perempuan itu mengenakan celana pendek dan kaos yang tidak ada lengannya.Rambutnya kali ini pendek berwarna cokelat, dia diam saja di sana seolah tidak terganggu dengan kehadiran Maxim."Isadora!" ujar Maxim terkejut. "Sebaiknya kamu keluar dari sini sebelum nenek tahu," bisik Maxim. Dia langsung menarik tangan sepupunya itu agar keluar dari kamarnya."Kapan kamu tiba di sini?" tanya Maxim.Isadora tersenyum. "Rahasia," jawabnya. "Nenek tidak akan marah padaku, karena aku sedang menjalin hubungan dengan laki-laki yang baru. Aku sudah tidak tertarik padamu, Max!""Syukurlah.""Di mana Noah? Kudengar dia sudah menikah.""Bukan urusanmu." Maxim mendorong punggung Isadora sebelum nenek atau ibunya tahu jika perempuan itu sempat masuk ke kamarnya."Aku tidak peduli apakah kamu dengan lelaki baru atau tidak. Ak
Satu hari kemudianValerie duduk di teras vila, dia menunggu kedatangan Noah yang harusnya datang hari ini."Apa aku terlalu berharap? Ini masih terlalu pagi," gumam Valerie."Nona muda, kita sudah bisa sarapan, staff restoran sudah menyiapkan makanan untuk Anda."Valerie pun berdiri, baru satu hari dia ditinggal oleh Noah, ia sudah merasa kehilangan dan ingin bertemu dengan lelaki itu."Kalau rindu, sebaiknya telepon Tuan Noah, Nona," goda Joana.Wajah Valerie memerah. Sebenarnya ia ingin menelpon Noah sejak kemarin. Tapi dia urung melakukannya karena tahu pasti Noah sibuk dengan urusannya."Tidak, dia pasti sedang sibuk," balas Valerie."Sesibuknya Tuan, pasti dia mengangkat telepon dari Anda. Anda kan prioritas bagi Tuan Noah," goda Joana lagi."Jangan berkata seperti itu, kamu membuatku malu." Wajah Valerie memerah karena malu."Nona! Lihat siapa yang datang!"Valerie menoleh ke ar
Tiga minggu kemudianNoah terbangun dari tidurnya, ia melihat ke samping dan mendapati Valerie tidak ada di sebelahnya.Ke mana istrinya itu pergi?Tak lama berpikir seperti itu. Terdengar suara pintu didorong masuk. Valerie masuk dengan wajah yang pucat kemudian masuk ke kamar mandi."Valerie! Ada apa? Apa kamu sakit?" tanya Noah. Ia bangun dan mengikuti istrinya masuk ke kamar mandi.Valerie sedang mencuci tangannya lalu menoleh ke belakang."Aku baru saja membuang sesuatu.""Sesuatu? Kenapa tidak meminta pelayan untuk membuangnya. Memangnya apa sesuatu itu? Sampai kamu harus membuangnya sendiri.""Itu ... "Valerie ragu mengatakannya.Noah menaikkan kedua alisnya."Parfum milikmu," jawab Valerie. Sebenarnya dia merasa bersalah telah membuang parfum Noah, tetapi aroma parfum Noah entah mengapa tercium sangat kuat.Awalnya ia pikir tak apa-apa selama Noah tidak memakainya. Akan tetapi,
Besoknya, sidang pertama Derick, Emma dan Renata di mulai.Di ruang sidang yang ramai dan penuh dengan wartawan juga penonton yang hadir. Derick, Emma dan Renata duduk di meja terpisah.Masing-masing didampingi oleh pengacara mereka.Derick terlihat tegang, sementara Emma dan Renata tampak tenang tapi penuh perhitungan.Hakim memulai sidang dengan membacakan dakwaan terhadap ketiganya. Jaksa penuntut kemudian membacakan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Emma mendorong Hendrick. Sementara Renata merencanakan pembunuhan dengan racun yang dapat menggerogoti tubuh Hendrick secara perlahan-lahan.Jaksa memutar video yang menjadi bukti bahwa Emma di tempat kejadian."Yang mulia, kami memohon agar video ini tidak diterima sebagai bukti yang sah. Video tersebut dapat dengan mudah dimanipulasi dan tidak mencerminkan kejadian sebenarnya, kata pengacara."Tapi Yang Mulia, video ini adalah bukti utama yang menunjukkan bahwa terdakw
Tiga bulan kemudianMeja makan keluarga Ivanov malam itu membuat Valerie terkejut, saat ia melihat hidangan di atas meja kebanyakan adalah makanan kesukaannya.Ia memandang nyonya tua, nenek Noah itu hanya tersenyum dan meminta Valerie untuk duduk.Tak hanya Valerie, Noah juga terkejut saat melihat hidangan di atas meja makan seperti menu sehat untuk ibu hamil.Valerie tertarik dengan sup ayam sejak dia tiba di ruang makan. Membuatnya kelaparan begitu melihat sup yang mengepulkan uap panas."Kamu harus makan yang banyak," kata nyonya tua."Baik, Nek," sahut Valerie."Apakah tadi kalian merebus kepiting ini dengan benar? Karena ini untuk ibu hamil, kalian harus mengolahnya dengan matang, tanya nyonya tua."Apakah itu artinya kalau bukan untuk ibu hamil mereka bisa memasaknya asal-asalan?" Ivana datang dengan wajah yang ditekuk. Felix menenangkan istrinya itu agar tidak marah-marah di meja makan.Sementar