Pada akhirnya Zack tidak jadi berlibur, karena malam harinya setelah Noah memastikan istrinya itu tidur. Dia bertemu dengan asistennya tersebut di vila yang tak jauh dari sana.
"Tuan Muda, ada unggahan seperti ini dari akun anonim. Tapi karena Emma saat ini sedang dalam masa percobaan, saya yakin jika yang melakukannya adalah Derrick.""Mereka belum jera," gumam Noah.Sebuah video yang menunjukkan jika Emma berlutut di hadapan Valerie diedit sebisa mungkin memperlihatkan jika Valerie adalah antagonis yang sebenarnya.Video itu terlihat diambil dari kamera tersembunyi yang sepertinya ada di dalam tas Emma."Kalau aku membongkar perbuatan Emma, Renata dan Derrick tidak akan terkena imbasnya, pikir Noah."Kamu gunakan rekaman suara ini untuk melawan video itu, aku yakin Emma menggunakan video ini untuk menarik simpati publik lagi agar hukumannya lebih ringan."Zack mengangguk setuju."Lalu ..." Noah tampak berpikirDerick menemui ayahnya yang saat ini sedang berada di ruang santai dan bermain catur."Ada apa?" tanya ayah Derick saat melihat anaknya berada di ambang pintu dengan kursi rodanya."Apa Hendrick sudah sadar?""Belum," jawab Derick. "Kalau terus seperti ini, perusahaan bisa dalam masalah. Bisakah ayah membuat keputusan agar aku bisa memimpin perusahaan selama Hendrick masih dirawat di rumah sakit?"Tanpa menatap Derick, ayahnya fokus dengan bidak catur di depannya. Helaan napas terdengar kasar lalu ia menyandarkan punggung di kursinya."Apa kamu bisa?" tanya ayahnya yang seakan tidak percaya dengan kemampuan Derick."Ayah belum pernah memberikanku kesempatan. Jadi, darimana aku bisa membuktikan kalau aku mampu menggantikan Hendrick."Ayahnya tiba-tiba berdiri. "Aku akan memikirkannya.""Lalu Emma ...""Ada apa dengan Emma?"Derick urung mengatakan niatannya."Tidak apa-apa.""D
Maxim terkejut saat mendapati sosok perempuan duduk di atas ranjangnya sambil memainkan ponselnya.Perempuan itu mengenakan celana pendek dan kaos yang tidak ada lengannya.Rambutnya kali ini pendek berwarna cokelat, dia diam saja di sana seolah tidak terganggu dengan kehadiran Maxim."Isadora!" ujar Maxim terkejut. "Sebaiknya kamu keluar dari sini sebelum nenek tahu," bisik Maxim. Dia langsung menarik tangan sepupunya itu agar keluar dari kamarnya."Kapan kamu tiba di sini?" tanya Maxim.Isadora tersenyum. "Rahasia," jawabnya. "Nenek tidak akan marah padaku, karena aku sedang menjalin hubungan dengan laki-laki yang baru. Aku sudah tidak tertarik padamu, Max!""Syukurlah.""Di mana Noah? Kudengar dia sudah menikah.""Bukan urusanmu." Maxim mendorong punggung Isadora sebelum nenek atau ibunya tahu jika perempuan itu sempat masuk ke kamarnya."Aku tidak peduli apakah kamu dengan lelaki baru atau tidak. Ak
Satu hari kemudianValerie duduk di teras vila, dia menunggu kedatangan Noah yang harusnya datang hari ini."Apa aku terlalu berharap? Ini masih terlalu pagi," gumam Valerie."Nona muda, kita sudah bisa sarapan, staff restoran sudah menyiapkan makanan untuk Anda."Valerie pun berdiri, baru satu hari dia ditinggal oleh Noah, ia sudah merasa kehilangan dan ingin bertemu dengan lelaki itu."Kalau rindu, sebaiknya telepon Tuan Noah, Nona," goda Joana.Wajah Valerie memerah. Sebenarnya ia ingin menelpon Noah sejak kemarin. Tapi dia urung melakukannya karena tahu pasti Noah sibuk dengan urusannya."Tidak, dia pasti sedang sibuk," balas Valerie."Sesibuknya Tuan, pasti dia mengangkat telepon dari Anda. Anda kan prioritas bagi Tuan Noah," goda Joana lagi."Jangan berkata seperti itu, kamu membuatku malu." Wajah Valerie memerah karena malu."Nona! Lihat siapa yang datang!"Valerie menoleh ke ar
Tiga minggu kemudianNoah terbangun dari tidurnya, ia melihat ke samping dan mendapati Valerie tidak ada di sebelahnya.Ke mana istrinya itu pergi?Tak lama berpikir seperti itu. Terdengar suara pintu didorong masuk. Valerie masuk dengan wajah yang pucat kemudian masuk ke kamar mandi."Valerie! Ada apa? Apa kamu sakit?" tanya Noah. Ia bangun dan mengikuti istrinya masuk ke kamar mandi.Valerie sedang mencuci tangannya lalu menoleh ke belakang."Aku baru saja membuang sesuatu.""Sesuatu? Kenapa tidak meminta pelayan untuk membuangnya. Memangnya apa sesuatu itu? Sampai kamu harus membuangnya sendiri.""Itu ... "Valerie ragu mengatakannya.Noah menaikkan kedua alisnya."Parfum milikmu," jawab Valerie. Sebenarnya dia merasa bersalah telah membuang parfum Noah, tetapi aroma parfum Noah entah mengapa tercium sangat kuat.Awalnya ia pikir tak apa-apa selama Noah tidak memakainya. Akan tetapi,
Besoknya, sidang pertama Derick, Emma dan Renata di mulai.Di ruang sidang yang ramai dan penuh dengan wartawan juga penonton yang hadir. Derick, Emma dan Renata duduk di meja terpisah.Masing-masing didampingi oleh pengacara mereka.Derick terlihat tegang, sementara Emma dan Renata tampak tenang tapi penuh perhitungan.Hakim memulai sidang dengan membacakan dakwaan terhadap ketiganya. Jaksa penuntut kemudian membacakan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Emma mendorong Hendrick. Sementara Renata merencanakan pembunuhan dengan racun yang dapat menggerogoti tubuh Hendrick secara perlahan-lahan.Jaksa memutar video yang menjadi bukti bahwa Emma di tempat kejadian."Yang mulia, kami memohon agar video ini tidak diterima sebagai bukti yang sah. Video tersebut dapat dengan mudah dimanipulasi dan tidak mencerminkan kejadian sebenarnya, kata pengacara."Tapi Yang Mulia, video ini adalah bukti utama yang menunjukkan bahwa terdakw
Tiga bulan kemudianMeja makan keluarga Ivanov malam itu membuat Valerie terkejut, saat ia melihat hidangan di atas meja kebanyakan adalah makanan kesukaannya.Ia memandang nyonya tua, nenek Noah itu hanya tersenyum dan meminta Valerie untuk duduk.Tak hanya Valerie, Noah juga terkejut saat melihat hidangan di atas meja makan seperti menu sehat untuk ibu hamil.Valerie tertarik dengan sup ayam sejak dia tiba di ruang makan. Membuatnya kelaparan begitu melihat sup yang mengepulkan uap panas."Kamu harus makan yang banyak," kata nyonya tua."Baik, Nek," sahut Valerie."Apakah tadi kalian merebus kepiting ini dengan benar? Karena ini untuk ibu hamil, kalian harus mengolahnya dengan matang, tanya nyonya tua."Apakah itu artinya kalau bukan untuk ibu hamil mereka bisa memasaknya asal-asalan?" Ivana datang dengan wajah yang ditekuk. Felix menenangkan istrinya itu agar tidak marah-marah di meja makan.Sementar
Valerie sengaja tidak berangkat bekerja dengan Noah, dia mengatakan bahwa dia akan berangkat agak siang karena harus mengurus sesuatu.Tapi, yang sebenarnya Valerie lakukan adalah ingin bicara dengan Maxim saat ini.Maxim pun setuju saat Valerie mengajaknya bertemu di bangunan tua di belakang bangunan utama.Lelaki itu sudah duduk menunggu kedatangan Valerie."Ada apa kakak ipar ingin mengajakku bertemu?" tanya Maxim sambil tersenyum."Maaf menganggu waktumu, Max. Tapi aku ingin bertanya padamu mengenai Noah, karena aku tidak bisa bertanya langsung padanya."Valerie tahu jika Noah sangat menutupi hal itu karena menurutnya hal itu adalah kekurangan yang dia miliki selama hidupnya."Apa?" tanya Maxim serius saat Valerie memandangnya dengan serius."Tadi malam Noah bermimpi buruk. Aku tidak mau berlebihan. Tapi Noah selalu seperti ketakutan saat hujan petir, apa ada hal yang tidak aku tahu?"Maxim merasa t
Saat sampai di kediaman Ivanov, nyonya tua menyambut kedatangan Valerie dan Noah dengan hangat.Dia sudah tahu ketika dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa cicitnya kembar tiga."Selamat Valerie, Noah, akhirnya kalian bisa memenuhi harapanku!" ujarnya dengan sangat bersemangat."Aku sudah menelpon kakekmu, dia akan pulang dari luar negeri setelah cicitnya lahir.""Nenek tidak menggunakan hal ini untuk membawa kakek pulang, kan?" tanya Noah.Kakeknya lebih senang tinggal di luar negeri, melakukan perjalanan dan bersenang-senang. Sementara neneknya lebih suka tinggal di rumahnya dan tidak pergi terlalu jauh seperti suaminya."Ya, salah satunya itu. Kakekmu akan terus berkeliling dunia kalau aku tidak mengatakan dia akan memiliki cicit. Apalagi kembar tiga.""Itu terserah nenek saja," kata Noah. "Tapi tolong jaga Valerie dari wanita itu. Yang dimaksud Noah adalah ibunya.Ia berkata setelah Valerie pamit naik ke