Share

Tiada Guna

Plaak ... plaak ... !

Dua tamparan mendarat di sisi kiri dan kanan Aldo. Pukulan itu dari sang ayah yang murka akan perbuatan anaknya.

Wijaya menarik kerah kemeja Aldo. "Di mana cucu dan menantuku? Kamu apakan sampai mereka lari, huh?"

"Aku minta maaf, Pa," lirih Aldo.

"Minta maaf? Tidak ada gunanya lagi kamu minta maaf. Sudah lama kamu tidak diberi pelajaran." Wijaya melirik pelayan. "Ambilkan sapu. Anak ini sudah sangat keterlaluan."

Rina melotot pada suaminya. "Apa dengan menyiksa anakmu, akan mengubah segalanya? Apa Rere akan langsung kembali? Kamu hanya akan menyakiti Aldo saja. Jika sampai putraku terluka, aku akan meninggalkanmu."

Wijaya mengepal geram. "Bela saja dia. Lihat putramu ini ... dia menjadi kurang ajar karena sifat manjanya. Dari kecil kamu selalu memanjakan dirinya."

Sepasang suami istri itu saling menyalahkan. Aldo memang dilengkapi dua orangtua yang utuh. Tapi sejak kecil Aldo dibesarkan oleh pengasuh.

Papa dan mamanya sibuk dengan urusan masing-masing. Rina se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status