Share

Tiga Puluh Lima : Bertemu Kembali

Penulis: Rilla
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-05 02:02:11

Malam ini Tian tak bisa tidur sama sekali. Entah kenapa dirinya sangat merindukan Alin dan ingin memeluk gadis tersebut. Sebenarnya rasa rindu ini sudah ada sejak lama, Namun ia selalu memungkiri di hatinya jika ini bukanlah hal yang penting. Tapi sepertinya tidak untuk kali ini. Karena ia benar-benar dibuat uring-uringan. Seolah-olah ia akan mati jika tak bertemu dengan Alin.

Seperti biasa, Tian mengecek CCTV lagi untuk melepaskan rindunya pada Alin. Walaupun ia melihat Alin dari balik layar, Namun sepertinya hal itu tak berlaku untuknya saat ini. Mungkin karena rindu yang semakin tak bisa ia kontrol. Bertemu adalah jalan satu-satunya.

Tian menatap jam yang ada di pergelangan tangannya. Waktu masih menunjukkan pukul 08.00 malam dan memang dari layar besar yang ada di kamarnya pun terlihat jika Alin belum tidur sama sekali. Gadis itu sedang menikmati beberapa cemilan sembari menonton drama China yang ada di TV.

Tian kembali menatap layar besar yang ada di kamarnya, berharap hanya meli
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
herman hermin mitra usaha (Maulida)
so sweet. cerita yg sangat menarik....3>
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh Enam : Aku Merindukanmu

    "Buatkan aku nasi goreng." Teriak Tian dari ruang santai.Alin melirik sejenak lalu tersenyum tipis. Aku akan membuatkan yang spesial untukmu. Ucap Alin dalam hatinya.Alin mulai fokus memasak. Sesekali ia melirik ke arah Tian lalu tersenyum lagi. Namun saat asik memperhatikan Tian, tanpa sadar Alin melukai jari telunjuknya saat ia mengiris bawang membuatnya mengaduh.Mendengar ringisan Alin, Tian langsung berdiri dari duduknya dan mendekati gadis tersebut.Tian melihat jemari Alin yang terluka. Saat Alin ingin memasukkan ke dalam mulutnya, Tian langsung mencegah. Ia membawa Alin menuju wastafel, menyalakan air dingin dan menaruh tangan Alin di bawah guyuran air dingin tersebut."Dasar ceroboh." Ucap Tian.Alin menatap Tian sambil sesekali meringis perih."Kenapa kau bisa melukai jarimu sendiri? Apa terlalu fokus melihatku?" "Kau benar." Jawab Alin. Tian langsung menatapnya, "Kamu benar Tian

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh Tujuh : Mulai Cemburu

    Ponsel Alin berteriak keras sedari tadi. Namun yang punya barang masih asik bergelung di dalam selimut tebal serta di dalam pelukan seorang pria yang semalam membuatnya gila.Siapa lagi kalau bukan Tian. Pria itu muncul secara tiba-tiba di apartemen dan berakhir di ranjang. Eitts, berakhir di ranjang bukan berarti berbagi kenikmatan lagi. Mereka hanya saling memeluk sepanjang malam. Walaupun rasa untuk memakan Alin bagi Tian begitu besar, namun ia tak ingin melakukannya. Ia tak ingin Alin berpikir jika kedatangan dirinya hanya untuk tubuh gadis tersebut.Alin meraba-raba bantalnya dan mendapatkan apa yang ia cari. Alin langsung memfokuskan pandangannya pada layar ponselnya.Alin langsung terduduk kaget saat melihat nama Delon ada di sana. Ia spontan langsung duduk membuat Tian yang ada di sampingnya terganggu."Halo Delon." Ucap Alin terlebih dahulu."Kau dimana? Kenapa pintu apartemen tak bisa dibuka? Kau mengganti password-nya?""A itu, aku--" Alin terkejut saat ponselnya direbut

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Tiga Puluh Delapan : Hatiku sudah milik seseorang

    Pagi ini keributan terjadi antara Alin dan Tian. Alin sudah terlambat pergi bekerja, sedangkan Tian bersikeras agar Alin tak pergi. Jikapun Alin pergi, Tian harus mengantarnya dan tak boleh pergi sendirian."Tian, aku punya motor.""Aku tahu. Aku punya mobil."Alin mendelik kesal, "Tian, aku sudah terlambat. Tiara bisa memarahiku.""Bahkan membeli toko Tiara saja aku bisa."Tian masih bersikeras dengan kekuasaannya. Membuat Alin sangat ingin menggigit Tian dengan sangat keras."Pilihannya hanya dua Alin, pergi denganku atau tak boleh pergi sama sekali.""Tapi--""Aku hitung sampai tiga. Tentukan pilihanmu cepat, satu, dua," Tian melirik Alin dari sudut matanya. Alin hanya diam. "Dua setengah,""Tiga. Kenapa harus berlama -lama. Langsung tiga saja. Aku tak ingin main hitung-hitungan, aku ingin pergi bekerja."Tian berdecak kesal. Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Tiara."Kau menghubungi siapa?" Tanya Alin."Halo, Ra. Hari ini Alin tak ma--"Pip!Alin mematikan ponsel tersebut d

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 39 : Sebuah Janji

    "Aku tadi menemui Irene." Alin seketika menengadah menatap Tian yang berdiri di sampingnya sementara ia sedang memberi makan anak kucing yang ia temui di tepi jalan saat ia dan Tian mampir ke sebuah tempat makan."Lalu?""Aku hanya memberi tahumu. Aku tak ingin kau berpikir hal yang aneh."Alin seketika tertawa. Ia berdiri dari jongkoknya dan menatap Tian lekat, "Memangnya ada urusannya denganku? Kita bukan siapa-siapa." Ucap Alin santai. Alin melangkah meninggalkan Tian namun dengan cepat ditahan oleh pria tersebut. "Satu detik yang lalu kita memang bukan siapa-siapa. Tapi tidak untuk satu detik saat ini sampai seterusnya."Tatapan Alin mendadak berubah. Ia fokus pada Tian dan tak mau memalingkan wajahnya pada pria tersebut. Apa kalimat yang akan Tian katakan ini sama dengan yang hatinya inginkan?"Satu detik yang akan datang? Kita--""Kamu milikku Alin. Mulai detik ini sampai kapanpun."Sungguh. Apa ia harus melompat kesenangan? Atau apa ia harus berlarian berteriak mengatakan jika

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 40

    Sudah hampir setengah hari Tian cemberut pada Alin. Pasalnya wanita itu setelah memiliki seekor kucing, Alin justru lebih memperhatikan kucing tersebut daripada Tian sendiri.Alasan Alin semakin membuat Tian kesal, yaitu Tian bisa mengambil ini dan itu sendirian sedangkan anak kucing tersebut harus dibuatkan makanan dan susu. Seperti yang terjadi saat ini. Tian baru saja selesai makan siang yang ia ambil sendiri Walaupun memang makanan tersebut dibuatkan oleh Alin. Namun Ia juga ingin Alin menyiapkan untuknya, tapi apa boleh buat wanitanya itu sekarang lebih terfokus pada Tina."Sampai kapan kamu mau main-main sama kucing itu?" tanya Tian cemberut. "Kenapa memangnya?""Bukan kenapa-napa. aku juga butuh perhatian dari kamu."Mendengar rengekan Tian, Alin pun seketika tersenyum geli. Secara kodrat Tian adalah manusia yang bisa bekerja sendiri, mengambil ini dan itu sendirian. Karena pria tersebut masih memiliki tubuh yang sehat dan lengkap. Dan lagi ia dan Tian juga bukan pasangan sua

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-07
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 41

    "Saatnya makan pria pemalas." Alin memeluk Tian yang masih tertidur pulas. Padahal Tian baru saja pulang dari perjalanan kerja keluar kota selama lima hari. Tian mengeliat malas. Ia menarik Alin ke dalam pelukannya. Alin memberontak. Pasalnya ia meminta Tian untuk bangun, tapi kenapa dirinya yang ditarik untuk tidur."Makan dulu." Ucap Alin.Pelukan Tian melonggar. "Aku ngantuk. Nanti saja ya.""Ya sudah. Terserah kamu saja. Aku mau ke toko milik Tiara dulu. Hampir seminggu aku tak mengabari statusku pada Tiara."Mendengar itu, Tian langsung membuka matanya lebar, "Kamu pergi denganku." Alin mendelik kesal, "Aku bisa sendiri. Bukannya kamu lelah? Ngantuk? Akan bahaya jika menyetir.""Justru membiarkanmu pergi sendirian jauh lebih bahaya.""Aku hanya ke tokonya Tiara.""Aku tahu sayang. Tapi tidak pergi sendirian. Aku siap-siap dulu." Tian langsung duduk dari tidurnya. "Makan dulu.!" Perintah Alin kembali. "Oke. Tapi perginya bareng aku.""Iya iya. Turun dulu ke bawah. Makanannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-07
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 42

    "kalau om bisa bawa Alin untuk bertemu saya, saya akan berikan om uang lima ratus juta secara cuma-cuma." Yanto menatap Zaki dengan serius. Awalnya ia menatap remeh ke arah Zaki, namun setelah Zaki memperlihatkan uang 500 juta tersebut, Yanto langsung bersemangat. Ia Bahkan tak melepaskan pandangannya dari uang yang ada di dalam brankas di kantor Zaki."Apa jaminannya sebagai penanda kau tak menipuku?" tanya Yanto dengan wajah serius."Kau tahu kantorku kan? Kau tahu cafe ini bukan? dan kau lihat itu. Di sana ada CCTV. Dan CCTV itu sedari tadi sudah merekam kehadiranmu di sini. Dan lagi, kau bisa minta polisi mengecek CCTV itu jika nanti aku berbohong."Yanto mengangguk mencoba mempercayai ucapan Zaki."Tapi, Kau juga akan menerima ganjarannya Jika kau tak menepati janjimu untuk membawa Alin di hadapanku."Yanto tersenyum remeh. "Kalau soal itu kau tenang saja. Putriku itu sangat penurut. Jadi aku yakin dia akan menuruti apa yang aku minta padanya." Zaki mengangguk pelan, namun terli

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 43

    "Kamu jangan sok peduli dengan anak itu Diana."Gadis itu mengumpat kesal saat nama Diana, disebut oleh mama kembali menghela nafas panjang. Liburannya ke Indonesia berbuah kabar buruk. Ia tak tahu sama sekali jika sang adik dijadikan penebus hutang oleh orang tuanya sendiri. "Harusnya mama malu sama Alin, Ma. Mama sama papa yang bikin hutang, kenapa justru adik aku yang kalian jadikan tumbalnya."PLAAK!!"Jaga mulut kamu Naura." Wanita itu menatap anaknya Tajam setelah ia layangkan sebuah tamparan pada sang anak."Kamu harus ingat juga satu hal. Alin bukan adik kandung kamu.""Naura tahu. Tahu banget. Tapi buat Naura, dia harta berharga Naura ma.""Cih! Harta berharga. Dia itu bukan anak kandung mama dan juga bukan saudara kandung kamu.""Naura nggak mikirin itu. Yang jelas, Alin dan Naura tumbuh besar bersama ma. Dan mama hancurin semuanya! Naura kecewa sama mama." dengan perasaan kesal, Naura keluar dari kamar orang tuanya. Ia berlalu menuju kamar Alin. Ia tak menyangka sama sekal

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31

Bab terbaru

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 92 (END)

    Tak jauh beda dengan Delon, Haris dan Naura pun baru saja merasakan pelepasan mereka. Dan kini keduanya sedang berada di bawah selimut, setelah tadi Haris berkali-kali melepaskan benihnya dalam rahim Naura. "Capek?" Tanya Haris pada sang istri.Naura mengangguk, "Ngantuk yank." Ucapnya."Ya udah, kamu tidur ya. Aku mandi dulu." Naura lagi-lagi mengangguk. Ia mengeratkan selimutnya untuk kembali tidur, sementara Haris memilih untuk mandi. Tubuhnya terasa begitu lengket setelah pertempuran penuh nikmat yang ia lakukan bersama Naura.Seperempat jam setelahnya, Haris selesai dan kembali masuk ke dalam selimut. Ia memeluk Naura Yang sudah terlelap dan sama-sama mengarungi mimpi.*****Paginya, Kediaman Tian sedang Tak baik-baik saja. Pasalnya sang istri merajuk karena perkara ia minum pakai gelas warna merah. Bahkan keributan itu menarik perhatian pengantin baru.Naura yang saat itu baru masuk ke dalam langsung dibuat heran dengan Alin yang sedang menangis sesenggukan di sofa keluarga. Di

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 91

    Tita masih syok. satu kalimat yang tak ia bayangkan akan keluar dari mulut Mas Delon, satu kalimat yang tak pernah ia bayangkan akan ada yang meminta itu padanya, berhasil membuat kerja jantungnya meningkat. Tita menyentuh dadanya lalu menatap Delon. "Mas, Jantung aku." bisik Tita. Delon langsung panik. ia mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang, namun langsung dicegat Tita. "Mas mau ngapain?" tanya Tita cepat."Nelpon dokter. tapi jantung kamu--""Iiiihh Mas Delon. kok dokter sih." Dengan tanpa sadar dan spontan, Tita menarik telapak tangan Delon dan meletakkannya tepat di dadanya. sebenarnya tujuan Tita ingin meminta Delon merasakan detaknya, namun sepertinya yang Tita lakukan adalah sebuah kesalahan. karena bukan merasakan detak jantung Tita, justru Delon yang dibuat berdetak tak karuan."Kerasa nggak?" Tanya Tita polos.Delon belum menjawab. Ia menatap Tita Lamat. Sampai Tita sadar jika ia sudah sedikit keterlaluan. Tia langsung menarik tangan Delon dari dadany

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 90

    Pesta pernikahan sudah usai. yang tersisa hanyalah lelahnya saja. namun beda dengan penagntin baru. bukan sisa, melainkan hal baru. bagaimana tidak, keduanya bahkan tak canggung lagi sama sekali berbicara soal malam pertama. dan itu membuat Delon menatap keduanya kesal. adn saat ini mereka sedang berkumpul di rumah Tian. di sana juga ada Tita."Bisa disortir sedikit kalimat kalian?" Ucap Delon sewot. Naura menatap Delon dengan tatapan usil, "Makanya, buruan nikah. jangan sampai Tita disalip yang lain."Tita langsung tersipu. sementara Delon menggerutu kesal."Bro, kalimat yang di pesta tadi serius?" kini giliran Tian mengambil alih."Yang mana?""Kamu lihat? Dia yang saat ini sedang abang--"Buugghh!Sebuah bantal kursi melayang ke arah Tian. dan pelakunya adalah Delon sendiri. gugupnya Delon membuat semuanya tertawa."Ngapain malu. kalau benar ya diakui saja. toh nggak ada yang salah kok. kalau Tita sendiri, mau nggak sama om om seperti Delon?" Delon menatap tajam Alin. namun hanya

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 89

    Hari pernikahan."Kak, selamat ya. Akhirnya nikah juga." Ucap Alin dengan bahagia. Ia tak menyangka jika kakaknya akhirnya berakhir di pelaminan dengan kak Haris.Dan status Naura berubah menjadi istri orang tepat satu jam yang lalu. Pesta pernikahan yang bertemakan white garden itu dihadiri banyak tamu. Khususnya dari rekan-rekan Haris dan Tian di perusahaan dan kawan nongkrong.Di tengah-tengah tamu yang hadir, juga ada Delon dan Tita. Gadis itu terlihat begitu cantik. Delon berhasil menyulap Tita menjadi seorang ratu yang begitu sempurna. Dan selama pesta berlangsung, Tita hanya duduk dan sesekali saja berdiri. Delon juga terlihat melayani Tita dengan sangat baik. Sepertinya pria itu sudah tersihir dengan pesona Tita.Sebelum h-1 pernikahan Haris dan Naura berlangsung, Delon datang ke kediaman Tian. Pria itu berkunjung untuk berkumpul bersama sekaligus mengatakan jika besok Tita akan datang ke pesta dan Delon juga mengatakan bagaimana kondisi Tita sebenarnya membuat Naura dan Alin

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 88

    Haris dan Naura melihat tim dari WO sedang menyulap aula gedung perusahaan di kantor Tian menjadi ruangan yang dipenuhi berbagai jenis bunga dan lebih mendominasi warna putih. Dan persiapan itu sudah hampir rampung. Setelah dua Minggu pengurusan semuanya, mulai dari surat-surat yang dibutuhkan sampai penentuan konsep pernikahan, bahkan Haris menemui ayah kandung Naura yang sudah pindah ke Bandung untuk memberitahukan rencananya tersebut. Dan kini tibalah saatnya memasuki H-3 pernikahan dirinya dan Naura.Haris merangkul pinggang Naura. "Kamu suka?" Tanyanya pada Naura. Naura mengangguk. "Sangat." Jawab Naura penuh haru. Ia tak menyangka jika dirinya dan Haris akan menikah juga. Dan setelah menikah, mereka tak perlu dipisahkan jarak, karena Haris sudah mendapat izin cuti dari Tian untuk menemani dirinya selama kuliah di Aussie."Oya, kamu sudah dapat info terbaru dari Delon?" Haris menatap Naura yang tiba-tiba menanyakan soal Delon. "Jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Kamu sadar nggak

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 87

    Alin dan Tian baru saja sampai di Jakarta setelah satu minggu lamanya mereka berbulan madu. dan kedatangan mereka siang ini di sambut oleh Haris dan Naura di bandara. dan sepasang kekasih itu sudah menunggu pengantin baru sejak setangah jam yang lalu.Naura asik menyantap es krim yang Haris belikan di cafe bandara. "Enak banget kayaknya." Goda Haris pada gadis itu."Banget yank. kamu mau?"Haris menggeleng, "Kamu aja. aku lagi nggak mau makan es krim.""Kenapa? panas-panas gini mending makan atau minum yang dingin dingin." Tak tergoda sama sekali, Haris tetap menggeleng. Naura mencibir. Ia kembali menyantap es krim coklat kesukaannya. Dari tempatnya berdiri, Haris bisa melihat pengantin baru tersebut keluar dari pintu kedatangan. Ia segera melambaikan tangannya memberi kode pada Tian di mana posisinya saat ini.Naura yang melihat kehadiran sang adik langsung keluar dari mobil dan berlari mengejar Alin. "Aaaaa kangeeennn." Teriak Naura yang langsung memeluk Alin saat dia sudah sampai

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 86

    Alin melenguh dalam tidurnya. ia merasakan tubuhnya remuk seketika saat ia baru saja terbangun. ia membuka matanya dan melihat suaminya masih terlelap. Alin menatap wajah tenang Tian. ia sangat suka dengan pahatan wajah Tian yang sempurna baginya. bahkan saking sempurnanya, ia akan memasang mata elangnya saat ada perempuan yang melirik pada sang suami. bahkan saat mereka di sini pun, Tian tak lepas dari tatapan para pemangsa. dan ia tak akan pernah mengizinkan pemangsa itu mendekati miliknya.Alin menyentuh pipi Tian lembut membuat Tian terbangun. "Suamiku tersayang, bangun." bisik Alin. Tian tersipu. ia menarik Alin semakin masuk dalam pelukannya membuat Alin tertawa. "bangun sayangku. sudah jam sebelas. kita melewatkan sarapan kita sayang." "Sebentar lagi istriku. atau aku ganti sarapan saja gimana?"Alin menautkan alisnya tak paham. "Ganti sarapan? maksudnya?"Tian tersenyum penuh makna. ia masuk ke dalam selimut dan detik berikutnya Alin memekik saat Tian bermain dengan puncak ke

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 84

    Tian menatap istrinya yang sudah terlelap. Seharian jalan-jalan membuat Alin lelah dan memilih untuk cepat tidur. Baginya juga tak masalah, biar besoknya Alin punya tenaga lagi untuk kembali menjelajahi Jepang. Masih banyak tempat yang ingin ia tunjukkan pada Alin. Tian turun dari tempat tidur. Ia meraih ponselnya lalu berjalan keluar menuju balkon. Ia mencari kontak ponsel Haris dan langsung menghubungi pria tersebut.Tak lama panggilan itu pun tersambung dan langsung diangkat oleh Haris."Bagaimana di Indonesia?" Tanya Tian tanpa basa-basi."Ck! apa kau tak bisa basa-basi terlebih dahulu?" ucap Haris membuat Tian berdecak kesal.. "Kau tahu aku tak terlalu suka hal itu. bahkan darahku mendidih saat melihat pria sialan itu berani masuk ke dalam rumahku. sialnya aku tak meminta orang-orangku untuk berjaga di sana." jawab Tian dengan nada suara yang begitu dingin.Haris paham itu. ia sangat tahu jika Tian tak suka rumahnya dimasuki oleh orang sembarangan. bahkan untuk Naura bisa di sa

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 83

    Haris dan Naura menikmati makanan yang mereka pesan dengan sangat nikmat. Naura yang awalnya ingin Haris makan bersamanya di tempat tidur rumah sakit, berubah menjadi ia yang mengikuti Haris makan di meja beserta sofa yang sudah di siapkan di ruangan tersebut.Setelah makanan habis, Naura belum ingin kembali ke tempat tidur. Toh ia juga tak butuh apa di tempat tidur. Makanya ia mengatakan jika ia sudah bisa pulang sebenarnya. Namun karena dokter mengatakan belum, jadi ia pasrah saja. Dari pada ia ribut lagi dengan pria yang ada di sampingnya ini."Alin kapan balik?" Tanya Naura pada Haris yang sedang mengupas buah."Katanya sih cuma liburan seminggu. Kamu tahu sendiri Tian. Dia bos nya di sini. Jadi seminggu katanya, belum tentu seminggu. Bisa jadi sebulan.""Ih jangan. Kok sebulan."Haris langsung menatap Naura,"kenapa kalau sebulan?""Kalau sebulan, berarti aku udah balik dong ke Aussie, terus kita nikahnya kapan?" Ucapnya cemberut. Tawa Haris nyaris meledak kalau ia tak menahannya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status