Share

Chapter 40

Penulis: Rilla
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-07 00:46:00

Sudah hampir setengah hari Tian cemberut pada Alin. Pasalnya wanita itu setelah memiliki seekor kucing, Alin justru lebih memperhatikan kucing tersebut daripada Tian sendiri.

Alasan Alin semakin membuat Tian kesal, yaitu Tian bisa mengambil ini dan itu sendirian sedangkan anak kucing tersebut harus dibuatkan makanan dan susu.

Seperti yang terjadi saat ini. Tian baru saja selesai makan siang yang ia ambil sendiri Walaupun memang makanan tersebut dibuatkan oleh Alin. Namun Ia juga ingin Alin menyiapkan untuknya, tapi apa boleh buat wanitanya itu sekarang lebih terfokus pada Tina.

"Sampai kapan kamu mau main-main sama kucing itu?" tanya Tian cemberut.

"Kenapa memangnya?"

"Bukan kenapa-napa. aku juga butuh perhatian dari kamu."

Mendengar rengekan Tian, Alin pun seketika tersenyum geli. Secara kodrat Tian adalah manusia yang bisa bekerja sendiri, mengambil ini dan itu sendirian. Karena pria tersebut masih memiliki tubuh yang sehat dan lengkap. Dan lagi ia dan Tian juga bukan pasangan sua
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 41

    "Saatnya makan pria pemalas." Alin memeluk Tian yang masih tertidur pulas. Padahal Tian baru saja pulang dari perjalanan kerja keluar kota selama lima hari. Tian mengeliat malas. Ia menarik Alin ke dalam pelukannya. Alin memberontak. Pasalnya ia meminta Tian untuk bangun, tapi kenapa dirinya yang ditarik untuk tidur."Makan dulu." Ucap Alin.Pelukan Tian melonggar. "Aku ngantuk. Nanti saja ya.""Ya sudah. Terserah kamu saja. Aku mau ke toko milik Tiara dulu. Hampir seminggu aku tak mengabari statusku pada Tiara."Mendengar itu, Tian langsung membuka matanya lebar, "Kamu pergi denganku." Alin mendelik kesal, "Aku bisa sendiri. Bukannya kamu lelah? Ngantuk? Akan bahaya jika menyetir.""Justru membiarkanmu pergi sendirian jauh lebih bahaya.""Aku hanya ke tokonya Tiara.""Aku tahu sayang. Tapi tidak pergi sendirian. Aku siap-siap dulu." Tian langsung duduk dari tidurnya. "Makan dulu.!" Perintah Alin kembali. "Oke. Tapi perginya bareng aku.""Iya iya. Turun dulu ke bawah. Makanannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-07
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 42

    "kalau om bisa bawa Alin untuk bertemu saya, saya akan berikan om uang lima ratus juta secara cuma-cuma." Yanto menatap Zaki dengan serius. Awalnya ia menatap remeh ke arah Zaki, namun setelah Zaki memperlihatkan uang 500 juta tersebut, Yanto langsung bersemangat. Ia Bahkan tak melepaskan pandangannya dari uang yang ada di dalam brankas di kantor Zaki."Apa jaminannya sebagai penanda kau tak menipuku?" tanya Yanto dengan wajah serius."Kau tahu kantorku kan? Kau tahu cafe ini bukan? dan kau lihat itu. Di sana ada CCTV. Dan CCTV itu sedari tadi sudah merekam kehadiranmu di sini. Dan lagi, kau bisa minta polisi mengecek CCTV itu jika nanti aku berbohong."Yanto mengangguk mencoba mempercayai ucapan Zaki."Tapi, Kau juga akan menerima ganjarannya Jika kau tak menepati janjimu untuk membawa Alin di hadapanku."Yanto tersenyum remeh. "Kalau soal itu kau tenang saja. Putriku itu sangat penurut. Jadi aku yakin dia akan menuruti apa yang aku minta padanya." Zaki mengangguk pelan, namun terli

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 43

    "Kamu jangan sok peduli dengan anak itu Diana."Gadis itu mengumpat kesal saat nama Diana, disebut oleh mama kembali menghela nafas panjang. Liburannya ke Indonesia berbuah kabar buruk. Ia tak tahu sama sekali jika sang adik dijadikan penebus hutang oleh orang tuanya sendiri. "Harusnya mama malu sama Alin, Ma. Mama sama papa yang bikin hutang, kenapa justru adik aku yang kalian jadikan tumbalnya."PLAAK!!"Jaga mulut kamu Naura." Wanita itu menatap anaknya Tajam setelah ia layangkan sebuah tamparan pada sang anak."Kamu harus ingat juga satu hal. Alin bukan adik kandung kamu.""Naura tahu. Tahu banget. Tapi buat Naura, dia harta berharga Naura ma.""Cih! Harta berharga. Dia itu bukan anak kandung mama dan juga bukan saudara kandung kamu.""Naura nggak mikirin itu. Yang jelas, Alin dan Naura tumbuh besar bersama ma. Dan mama hancurin semuanya! Naura kecewa sama mama." dengan perasaan kesal, Naura keluar dari kamar orang tuanya. Ia berlalu menuju kamar Alin. Ia tak menyangka sama sekal

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 44

    Alin memeluk Tian dari belakang saat pria itu sedang minum. Alhasil Tian langsung tersedak dan membuatnya terbatuk. Ia langsung memutar tubuhnya ke belakang dan mendapati Alin tersenyum manis ke arahnya sembari lengan Alin masih memeluk pinggangnya.Tian menatap dengan tatapan curiga, "Apa ada sesuatu yang akan kau minta?" Tanya Tian yang membuat senyum Alin semakin lebar. Bahkan mata kekasihnya itu sampai berbinar.Tian menghela nafas panjang, "Ingin apa?" Tanyanya lembut.Alin melepaskan pelukannya. Ia meraih jemari Tian yang tak menggenggam gelas."Minta Haris untuk datang ke rumahku." Ucap Alin."Haris? Ke rumahmu?" Alin mengangguk, "Untuk apa?""Membawa kak Naura ke sini."Tian menatap Alin dengan tatapan yang sudah ditebak. Tak mungkin ia melakukan hal itu. Sama saja ia bermain dengan hukum. Bagaimana jika orang tua Alin melaporkannya atas kasus penculikan. Bagaimanapun juga, jika hal ini ia lakukan, tuntutan itu akan berlaku juga."Kenapa tak tunggu saja?""Tak bisa?""Bukannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 45

    "Haris itu siapa?"Tian menundukkan wajahnya, melirik Alin yang tengah menelungkup di atas tubuhnya. "Kenapa tiba-tiba menanyai siapa Haris?""Hanya penasaran saja. Dia terlihat cukup bebas jika bersamamu. Sama halnya seperti Delon bersamamu."Tian menghela nafas panjang. Ia lalu menatap langit-langit kamarnya, "Haris itu, anak yang terbuang."Alin turun dari tubuh Tian lalu duduk di samping pria tersebut. "Terbuang maksudnya?"Tian menatap wajah Alin yang terlihat sangat cantik, "Kamu cantik." Celetuk Tian yang seketika mendapatkan pukulan dari Alin, "Serius bisa nggak? Malah bercanda." Ketusnya.Tian tertawa, "Iya sayang. Gitu aja ngambek.""Makanya jangan dibercanda in.""Iyaaa." Tian menarik nafas dalam. "Haris itu kasusnya sebelas dua belas denganku. Bedanya, aku melihat ayahku menghabisi nyawa ibuku sedangkan Haris, ia melihat kedua orang tuanya dihabisi oleh orang kepercayaan keluarga mereka." Alin terdiam. Kenapa orang yang dekat dengannya punya masalah yang rumit semua?.A

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-06
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 46

    Suara bel yang terdengar membuat Alin langsung berlari-lari kecil untuk membukakan pintu. Awalnya Alin tersenyum karena ia mengira yang datang adalah Tian. Pasalnya sudah satu Minggu ini Tian tak ada di rumah karena harus ke Jepang untuk menemui seseorang.Tapi senyumnya seketika lenyap saat ia melihat sosok papanya ada di hadapannya."Papa?" Panggil Alin dengan nada bertanya."Apa kabar nak? Kenapa susah hubungi kamu sekarang? Papa boleh masuk?"Alin melirik ke belakang papanya. Tak ada satupun penjaga rumah Tian. Pantas saja papanya bisa masuk dengan bebas."Alin nggak bisa. Setiap yang masuk ke sini harus ada izin dari Tian." Ucap Alin. Ia sangat sadar mengatakan hal itu pada papanya. Ia tahu apa tujuan papanya ada di sini. "Sebentar saja nak.""Nggak bisa pa. Kalau mau bicara, kita ke depan saja." Yanto melirik pondokan yang Alin tunjuk. Ia ingin protes sekali lagi, namun ia mengurungkan niatnya karena sepertinya Alin memang tidak akan mengizinkan ia masuk ke dalam."Ya sudah, ki

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 47

    Haris masih setia duduk di ruang tamu rumah Tian. Biasanya jika sudah jam sepuluh malam, ia tak akan berkeliaran lagi dan menetap di kediamannya.Sebenarnya ia di sini hanya sampai Tian tiba. Pria itu sudah di perjalanan dan tentu saja masih di pesawat.Haris melirik Naura yang duduk di kursi meja makan. Entah kapan gadis itu akan pulang. Haris berdiri dari duduknya dan berjalan menuju dapur. Ia membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sekaleng jus dari dalam sana dan menyerahkannya pada Naura, "Kau tak ingin pulang?" Tanya Haris santai."Kau mengusirku?""Anggap saja begitu.""Ck! Aku tak berani pulang. Aku pulang malam ini, belum tentu besok nyawaku masih di badan." Ucapnya membuat Haris seketika meringis. Menurutnya Naura terlalu lebai menanggapi masalah ini. "Kau sendiri? Kenapa masih di sini?""Kau lihat pondokan kecil di sudut rumah ini? Itu tempat tinggalku. Aku tinggal keluar dari sini dan melangkah ke sana, masuk ke kamarku dan tidur. Apa yang harus aku cemaskan?""Pondoka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 48

    Suasa hening terjadi di ruang TV rumah Tian dan itu sudah berlangsung 2 menit."Jadi, bisa diceritakan kenapa semua ada di sini?" Tian menatap Naura yang seketika langsung tertunduk. Sementara Haris hanya diam tak peduli."Tian, apa kak Naura bisa--""Papa tadi datang lagi menemui Alin." Haris melirik Naura yang bicara namun masih tertunduk. "Masalah uang lagi."Kali ini rahang Tian mengeras. Ia menatap lurus pada Haris, "Bisa kau ceritakan Haris?"Haris menghela nafas. Ia sudah yakin jika dirinyalah yang akan ditanya."Yanto datang lagi untuk membawa Alin. Mungkin digadaikan lagi.""Shit!" Umpat Tian."Tapi Alin menolak. Saat perdebatan itu, Naura muncul dan membongkar jika Alin bukanlah adik kandungnya. Alin anak kandung dari Yanto namun bukan dengan istri pria tersebut karena anak kandung istrinya adalah Naura." Haris menatap Naura, "Pengakuan itu membuat gadis gila ini tak mau pulang karena takut besok tubuhnya sudah terpisah dari raga. Jadi, itulah kenapa alasannya ada penyusup g

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17

Bab terbaru

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 92 (END)

    Tak jauh beda dengan Delon, Haris dan Naura pun baru saja merasakan pelepasan mereka. Dan kini keduanya sedang berada di bawah selimut, setelah tadi Haris berkali-kali melepaskan benihnya dalam rahim Naura. "Capek?" Tanya Haris pada sang istri.Naura mengangguk, "Ngantuk yank." Ucapnya."Ya udah, kamu tidur ya. Aku mandi dulu." Naura lagi-lagi mengangguk. Ia mengeratkan selimutnya untuk kembali tidur, sementara Haris memilih untuk mandi. Tubuhnya terasa begitu lengket setelah pertempuran penuh nikmat yang ia lakukan bersama Naura.Seperempat jam setelahnya, Haris selesai dan kembali masuk ke dalam selimut. Ia memeluk Naura Yang sudah terlelap dan sama-sama mengarungi mimpi.*****Paginya, Kediaman Tian sedang Tak baik-baik saja. Pasalnya sang istri merajuk karena perkara ia minum pakai gelas warna merah. Bahkan keributan itu menarik perhatian pengantin baru.Naura yang saat itu baru masuk ke dalam langsung dibuat heran dengan Alin yang sedang menangis sesenggukan di sofa keluarga. Di

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 91

    Tita masih syok. satu kalimat yang tak ia bayangkan akan keluar dari mulut Mas Delon, satu kalimat yang tak pernah ia bayangkan akan ada yang meminta itu padanya, berhasil membuat kerja jantungnya meningkat. Tita menyentuh dadanya lalu menatap Delon. "Mas, Jantung aku." bisik Tita. Delon langsung panik. ia mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang, namun langsung dicegat Tita. "Mas mau ngapain?" tanya Tita cepat."Nelpon dokter. tapi jantung kamu--""Iiiihh Mas Delon. kok dokter sih." Dengan tanpa sadar dan spontan, Tita menarik telapak tangan Delon dan meletakkannya tepat di dadanya. sebenarnya tujuan Tita ingin meminta Delon merasakan detaknya, namun sepertinya yang Tita lakukan adalah sebuah kesalahan. karena bukan merasakan detak jantung Tita, justru Delon yang dibuat berdetak tak karuan."Kerasa nggak?" Tanya Tita polos.Delon belum menjawab. Ia menatap Tita Lamat. Sampai Tita sadar jika ia sudah sedikit keterlaluan. Tia langsung menarik tangan Delon dari dadany

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 90

    Pesta pernikahan sudah usai. yang tersisa hanyalah lelahnya saja. namun beda dengan penagntin baru. bukan sisa, melainkan hal baru. bagaimana tidak, keduanya bahkan tak canggung lagi sama sekali berbicara soal malam pertama. dan itu membuat Delon menatap keduanya kesal. adn saat ini mereka sedang berkumpul di rumah Tian. di sana juga ada Tita."Bisa disortir sedikit kalimat kalian?" Ucap Delon sewot. Naura menatap Delon dengan tatapan usil, "Makanya, buruan nikah. jangan sampai Tita disalip yang lain."Tita langsung tersipu. sementara Delon menggerutu kesal."Bro, kalimat yang di pesta tadi serius?" kini giliran Tian mengambil alih."Yang mana?""Kamu lihat? Dia yang saat ini sedang abang--"Buugghh!Sebuah bantal kursi melayang ke arah Tian. dan pelakunya adalah Delon sendiri. gugupnya Delon membuat semuanya tertawa."Ngapain malu. kalau benar ya diakui saja. toh nggak ada yang salah kok. kalau Tita sendiri, mau nggak sama om om seperti Delon?" Delon menatap tajam Alin. namun hanya

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 89

    Hari pernikahan."Kak, selamat ya. Akhirnya nikah juga." Ucap Alin dengan bahagia. Ia tak menyangka jika kakaknya akhirnya berakhir di pelaminan dengan kak Haris.Dan status Naura berubah menjadi istri orang tepat satu jam yang lalu. Pesta pernikahan yang bertemakan white garden itu dihadiri banyak tamu. Khususnya dari rekan-rekan Haris dan Tian di perusahaan dan kawan nongkrong.Di tengah-tengah tamu yang hadir, juga ada Delon dan Tita. Gadis itu terlihat begitu cantik. Delon berhasil menyulap Tita menjadi seorang ratu yang begitu sempurna. Dan selama pesta berlangsung, Tita hanya duduk dan sesekali saja berdiri. Delon juga terlihat melayani Tita dengan sangat baik. Sepertinya pria itu sudah tersihir dengan pesona Tita.Sebelum h-1 pernikahan Haris dan Naura berlangsung, Delon datang ke kediaman Tian. Pria itu berkunjung untuk berkumpul bersama sekaligus mengatakan jika besok Tita akan datang ke pesta dan Delon juga mengatakan bagaimana kondisi Tita sebenarnya membuat Naura dan Alin

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 88

    Haris dan Naura melihat tim dari WO sedang menyulap aula gedung perusahaan di kantor Tian menjadi ruangan yang dipenuhi berbagai jenis bunga dan lebih mendominasi warna putih. Dan persiapan itu sudah hampir rampung. Setelah dua Minggu pengurusan semuanya, mulai dari surat-surat yang dibutuhkan sampai penentuan konsep pernikahan, bahkan Haris menemui ayah kandung Naura yang sudah pindah ke Bandung untuk memberitahukan rencananya tersebut. Dan kini tibalah saatnya memasuki H-3 pernikahan dirinya dan Naura.Haris merangkul pinggang Naura. "Kamu suka?" Tanyanya pada Naura. Naura mengangguk. "Sangat." Jawab Naura penuh haru. Ia tak menyangka jika dirinya dan Haris akan menikah juga. Dan setelah menikah, mereka tak perlu dipisahkan jarak, karena Haris sudah mendapat izin cuti dari Tian untuk menemani dirinya selama kuliah di Aussie."Oya, kamu sudah dapat info terbaru dari Delon?" Haris menatap Naura yang tiba-tiba menanyakan soal Delon. "Jangan mikir yang aneh-aneh dulu. Kamu sadar nggak

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 87

    Alin dan Tian baru saja sampai di Jakarta setelah satu minggu lamanya mereka berbulan madu. dan kedatangan mereka siang ini di sambut oleh Haris dan Naura di bandara. dan sepasang kekasih itu sudah menunggu pengantin baru sejak setangah jam yang lalu.Naura asik menyantap es krim yang Haris belikan di cafe bandara. "Enak banget kayaknya." Goda Haris pada gadis itu."Banget yank. kamu mau?"Haris menggeleng, "Kamu aja. aku lagi nggak mau makan es krim.""Kenapa? panas-panas gini mending makan atau minum yang dingin dingin." Tak tergoda sama sekali, Haris tetap menggeleng. Naura mencibir. Ia kembali menyantap es krim coklat kesukaannya. Dari tempatnya berdiri, Haris bisa melihat pengantin baru tersebut keluar dari pintu kedatangan. Ia segera melambaikan tangannya memberi kode pada Tian di mana posisinya saat ini.Naura yang melihat kehadiran sang adik langsung keluar dari mobil dan berlari mengejar Alin. "Aaaaa kangeeennn." Teriak Naura yang langsung memeluk Alin saat dia sudah sampai

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 86

    Alin melenguh dalam tidurnya. ia merasakan tubuhnya remuk seketika saat ia baru saja terbangun. ia membuka matanya dan melihat suaminya masih terlelap. Alin menatap wajah tenang Tian. ia sangat suka dengan pahatan wajah Tian yang sempurna baginya. bahkan saking sempurnanya, ia akan memasang mata elangnya saat ada perempuan yang melirik pada sang suami. bahkan saat mereka di sini pun, Tian tak lepas dari tatapan para pemangsa. dan ia tak akan pernah mengizinkan pemangsa itu mendekati miliknya.Alin menyentuh pipi Tian lembut membuat Tian terbangun. "Suamiku tersayang, bangun." bisik Alin. Tian tersipu. ia menarik Alin semakin masuk dalam pelukannya membuat Alin tertawa. "bangun sayangku. sudah jam sebelas. kita melewatkan sarapan kita sayang." "Sebentar lagi istriku. atau aku ganti sarapan saja gimana?"Alin menautkan alisnya tak paham. "Ganti sarapan? maksudnya?"Tian tersenyum penuh makna. ia masuk ke dalam selimut dan detik berikutnya Alin memekik saat Tian bermain dengan puncak ke

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 84

    Tian menatap istrinya yang sudah terlelap. Seharian jalan-jalan membuat Alin lelah dan memilih untuk cepat tidur. Baginya juga tak masalah, biar besoknya Alin punya tenaga lagi untuk kembali menjelajahi Jepang. Masih banyak tempat yang ingin ia tunjukkan pada Alin. Tian turun dari tempat tidur. Ia meraih ponselnya lalu berjalan keluar menuju balkon. Ia mencari kontak ponsel Haris dan langsung menghubungi pria tersebut.Tak lama panggilan itu pun tersambung dan langsung diangkat oleh Haris."Bagaimana di Indonesia?" Tanya Tian tanpa basa-basi."Ck! apa kau tak bisa basa-basi terlebih dahulu?" ucap Haris membuat Tian berdecak kesal.. "Kau tahu aku tak terlalu suka hal itu. bahkan darahku mendidih saat melihat pria sialan itu berani masuk ke dalam rumahku. sialnya aku tak meminta orang-orangku untuk berjaga di sana." jawab Tian dengan nada suara yang begitu dingin.Haris paham itu. ia sangat tahu jika Tian tak suka rumahnya dimasuki oleh orang sembarangan. bahkan untuk Naura bisa di sa

  • Hutang Dua Milyar Menjadikanku Tawanan Pria Asing   Chapter 83

    Haris dan Naura menikmati makanan yang mereka pesan dengan sangat nikmat. Naura yang awalnya ingin Haris makan bersamanya di tempat tidur rumah sakit, berubah menjadi ia yang mengikuti Haris makan di meja beserta sofa yang sudah di siapkan di ruangan tersebut.Setelah makanan habis, Naura belum ingin kembali ke tempat tidur. Toh ia juga tak butuh apa di tempat tidur. Makanya ia mengatakan jika ia sudah bisa pulang sebenarnya. Namun karena dokter mengatakan belum, jadi ia pasrah saja. Dari pada ia ribut lagi dengan pria yang ada di sampingnya ini."Alin kapan balik?" Tanya Naura pada Haris yang sedang mengupas buah."Katanya sih cuma liburan seminggu. Kamu tahu sendiri Tian. Dia bos nya di sini. Jadi seminggu katanya, belum tentu seminggu. Bisa jadi sebulan.""Ih jangan. Kok sebulan."Haris langsung menatap Naura,"kenapa kalau sebulan?""Kalau sebulan, berarti aku udah balik dong ke Aussie, terus kita nikahnya kapan?" Ucapnya cemberut. Tawa Haris nyaris meledak kalau ia tak menahannya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status