Share

Chapter 44

Alin memeluk Tian dari belakang saat pria itu sedang minum. Alhasil Tian langsung tersedak dan membuatnya terbatuk. Ia langsung memutar tubuhnya ke belakang dan mendapati Alin tersenyum manis ke arahnya sembari lengan Alin masih memeluk pinggangnya.

Tian menatap dengan tatapan curiga, "Apa ada sesuatu yang akan kau minta?" Tanya Tian yang membuat senyum Alin semakin lebar. Bahkan mata kekasihnya itu sampai berbinar.

Tian menghela nafas panjang, "Ingin apa?" Tanyanya lembut.

Alin melepaskan pelukannya. Ia meraih jemari Tian yang tak menggenggam gelas.

"Minta Haris untuk datang ke rumahku." Ucap Alin.

"Haris? Ke rumahmu?" Alin mengangguk, "Untuk apa?"

"Membawa kak Naura ke sini."

Tian menatap Alin dengan tatapan yang sudah ditebak. Tak mungkin ia melakukan hal itu. Sama saja ia bermain dengan hukum. Bagaimana jika orang tua Alin melaporkannya atas kasus penculikan. Bagaimanapun juga, jika hal ini ia lakukan, tuntutan itu akan berlaku juga.

"Kenapa tak tunggu saja?"

"Tak bisa?"

"Bukannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status