Share

Bab 21

Penulis: Fransiscaroom
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-25 23:08:48

April pov

Seminggu kemudian, aku dan Jacob sudah mulai berinteraksi seperti biasa. Bahkan, kami berdua terlihat bersenda-gurau saat istirahat makan siang tiba. Hal itu tentunya mengundang sejumlah pasang mata dari orang-orang yang berlalu lalang.

"Lebih baik, kita tuntaskan makanan di piring masing-masing, Jac," pintaku seraya menyikut lengan Jacob perlahan.

Jacob pun menanggapi seraya berbisik, "Santai saja, April. Masih ada dua puluh menit lagi kok."

Bersama dengan ucapannya itu, laki-laki dengan rahang tegas ini melahap sisa sup macaroni di mangkuknya dengan lahap. Lalu, aku menjelaskan, "Kamu engga takut kalau kita disangka memiliki hubungan?"

"Kenapa harus takut? ditambah lagi, hal yang biasa bagi seorang atasan memiliki hubungan dengan sekretarisnya. Bukan sesuatu yang mengherankan, April." Jacob memaparkan.

Meski aku adalah seorang dewi, tak berarti aku mudah dikelabuhi. Selain itu, aku sudah cukup membaur dengan manusia, khususnya dengan sejumlah pekerja di per
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 22

    Sementara itu, di Gunung Olympus, Zeus sebagai dewa tertinggi mengawasi pergerakan April alias Aphrodite melalui monitor yang terinstal di ruang kerjanya. Monitor itu menampilkan setiap kejadian yang dialami oleh sang dewi cinta. Di saat yang sama, dewa Dyonisus turut hadir sembari membawa beberapa botol anggur untuk dinikmati oleh Yang Mulia Dewa Zeus. Sembari mengecap rasa asam dari anggur merah yang baru saja diteguknya, Dyonisus berkomentar setelah melihat adegan yang menampilkan Aphrodite di monitor, "Sepertinya, dia memang tak ingin pulang. Lihat lah, dia terlihat senang membaur dengan makhluk fana, khususnya laki-laki." Lalu, Zeus mengusap kumis putih yang menyelimuti dagu serta rahangnya perlahan dan berkata, "Apa pun itu. Kalau memamg dia tak ingin pulang kemari, dia akan tetap berada di bumi, tanpa kekuatannya sebagai seorang dewi." Dyonisus mengulum senyum simpul dan menanggapi, "Tapi dia tahu sendiri 'kan bahwa hidup di bumi sangat berbeda dengan di sini. Harusnya A

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 23

    Jacob pov Sepintas, aku pernah membayangkan bagaimana bila suatu hari April tak lagi merasa nyaman denganku. Penyebabnya adalah sifatku yang cemburuan dan sangat posesif padanya. Namun, bayangan tersebut hanya melintas sekilas di pikiran. Selebihnya, aku tak pernah berharap jika hal itu menjadi kenyataan. Akan tetapi, di malam ini, waktu yang paling aku harapkan untuk meminta maaf dan mencari solusi dengan orang yang sangat aku pentingkan berubah menjadi malam yang kelabu. Kata-kata bermakna tak menyenangkan itu terlontar dari bibir wanita yang selalu aku dambakan kehadirannya. Di saat yang sama, aku dapat merasakan rasa perih di hati ini. Rasa tak terima juga turut muncul, seakan aku telah melakukan kesalahan fatal terhadap dirinya. Maka dari itu, aku melayangkan protes, "Tapi kenapa? apa karena masalah-masalah yang datang silih berganti?" Wanita dengan rambut cokelat keemasan itu menatapku dingin dan menanggapi, "Bukan tentang masalahnya, Jac, tapi sifat posesif dan cembur

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 24

    April pov "Selamat sore. Selamat datang di Lockey Brewery. Dengan April, ada yang bisa dibantu?" Aku menyapa pelanggan laki-laki dengan rambut hitam bergaya potongan fox hawk. Di saat yang sama, aku meneliti alis tebal yang melengkapi kedua mata hitamnya, dari wajah orientalnya yang terbilang memikat. Sepertinya, laki-laki ini baru pertama kali kemari. "Pesan ice espresso shaken ukuran medium ya." Laki-laki dengan kaos polo putih yang membalut tubuh tegap dan tinggi itu berujar. "Gula dan esnya normal?" Aku kembali memastikan. "Gulanya sedikit, tapi esnya normal ya," ucapnya seraya mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompet kulitnya yang berwarna hitam. "Baik," tandasku sambil mendata pesanan pada mesin kasir. Kemudian, aku bertanya untuk kesekian kalinya, "Atas nama?" "Dave," ujarnya singkat. Nama tersebut segera aku tuliskan dengan pena pada cup plastik yang berada di genggaman tangan kiriku. "Pembayaran dengan credit card bisa?" suara tenor yang terbilang kon

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 25 (Ending)

    Hari berganti hari, April dengan pekerjaan dan kesibukannya dalam menangani client yang memiliki masalah asmara dan hubungan awalnya berpikir jika saran dan solusi darinya tak membuahkan hasil apa pun. Bahkan, di kala blog tempat curhat miliknya mulai sepi dan tak begitu banyak pengunjung, ia berminat untuk menutup blog tersebut. Namun, di bulan keenam, saat April kembali membuka blog website miliknya, kedua matanya melebar dengan sorot tak yakin. Pasalnya, aneka ucapan terima kasih serta review positif yang dituliskan oleh para client berderet rapi di kolom komentar. Selain itu, kedua manik indahnya juga menangkap jumlah tips yang nilainya hampir mendekati dua ribu dollar. "Apa aku sedang bermimpi? atau jumlah tips yang tertera ini hanya sebatas halusinasi, mengingat aku sangat terobsesi untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari jasa dadakan yang sedikit memakan tabunganku ini?" April bertanya-tanya sambil memeriksa cara penarikan uang tips melalui bank. Setelah memakan wak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 1

    Di suatu pagi, tepatnya di istana megah yang berlokasi di Gunung Olympus, seorang pria dengan rambut dan kumis putih sedang memeriksa catatan dari para dewa-dewi yang dipimpinnya. Pada wajah yang tak lagi muda itu juga tersemat kerutan-kerutan wajah, menandakan jika dirinya selalu memiliki sesuatu yang wajib diprioritaskan, termasuk istri sahnya, Dewi Hera."Siapa lagi yang membuat masalah?!" Pria tua tua dengan tubuh tegap dan lengan kekar itu mengomel seraya memeriksa deretan surat-surat peringatan di atas meja panjang miliknya.Dalam sekejap, ekspresi datar yang terlukis pada wajah tersebut berubah menjadi kesal saat mendapati nama 'Dyonisus' tertera pada secarik kertas."Hah! Dyonisus menyusul Ares dan Poseidon dalam daftar masalah alam." Pria tua itu menggelengkan kepalanya pelan, tak habis pikir jika sang dewa pesta bisa turut terlibat dalam perkara pengerusakan alam di bumi.Kemudian, ia meletakkan surat teguran untuk Dyonisus tersebut pada tumpukkan surat peringatan yang lain.

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-21
  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 2

    Saat dua dewi tersebut baru saja tiba di sudut lain dari Gunung Olympus, tangan kanan lain dari Dewa Zeus yang bernama Gregory menyambut, "Yang Mulia Dewa sudah menanti di istana."Athena dan Aphrodite hanya mengangguk pelan, menandakan jika mereka segera menghadap Dewa Zeus. Mereka pun melangkah lurus, melewati jalan yang di sisi kiri dan kanannya tertutup awan petang. Di saat yang sama, mereka juga berpapasan dengan dewa-dewi yang lain, termasuk, Artemis yang sedang siap-siap bertugas.Setibanya di istana, Athena dan Aphrodite memberi salam hormat pada Zeus yang duduk di singgasana dengan tatapan tajam. Rupanya, Raja dari segala dewa-dewi itu sedang menahan amarah yang meletup-letup dalam dada."Sebelumnya, ada perihal apa yang membuat Yang Mulia memanggil saya untuk menghadap?" Aphrodite memberanikan diri untuk bertanya usai memberikan salam hormat.Zeus menatap lurus pada sang dewi dan menanggapi, "Aku memanggilmu karena masalah yang sudah terjadi. Surat peringatan atas namamu sud

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-21
  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 3

    Sementara itu, Aphrodite yang dikawal paksa oleh dua orang pengawal telah tiba di Kastil Hestia. "Lepaskan aku!" bentak Aphrodite sembari meloloskan pegangan dari dua pengawal di sampingnya.Namun, bentakan tersebut tak membuat dua pengawal Zeus luluh. Kedua pria bertubuh kekar dan tinggi itu masih menggiring sang dewi cinta masuk ke dalam kastil yang megah dengan interior mewah.Di saat yang hampir bersamaan, sang pemilik kastil turun dan menyambut kedatangan Aphrodite dengan senyum simpul. "Rupanya dewi cinta dan kecantikan yang dimaksud oleh dewa tertinggi," ujar Hestia dengan tatapan tenangnya."Lepaskan!" Aphrodite pun merasa malu dan berusaha melepaskan kedua tangannya saat mendengar suara dan kemunculan Hestia di depan matanya. Ia cukup segan dengan dewi yang bertanggung jawab atas perapian dan keluarga tersebut.Dua pengawal yang menjaga dirinya itu langsung melepaskan pegangan tangan daripada Aphrodite. Kini, salah satunya meminta persetujuan pada Hestia, "Dewi Hestia, boleh

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-21
  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 4

    Di beberapa hari berikutnya, terdengar lah perdebatan yang cukup sengit di ruang rapat para dewa-dewi. Perdebatan tersebut dilakukan oleh Zeus dan Hestia yang memiliki pendapat tak sejalan tentang perilaku Aphrodite selama menjalani masa hukuman."Kita semua sudah tahu jelas watak dari Aphrodite yang suka berganti pasangan itu. Tidak di sini atau di alam manusia, kelakuannya selalu seperti itu." Zeus menegaskan keputusannya untuk tidak memberi ijin terkait Aphrodite yang diminta untuk menemani Persephone bertugas di Bumi.Hestia yang mendengar fakta itu justru membelokkan dengan perihal perilaku dari Aphrodite yang sedikit demi sedikit berubah belakangan ini. "Maaf sebelumnya, Yang Mulia Dewa. Menurut observasi yang saya lakukan, Aphrodite sudah menunjukkan sedikit perubahan, terutama dalam hal bersikap," ucapnya sehalus mungkin.Zeus yang tak sejalan mengeram tangan kirimnya dan terdiam sejenak. Ia tak habis pikir jika Hestia dapat menyimpulkan kemajuan yang dimiliki dari seorang Aph

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-21

Bab terbaru

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 25 (Ending)

    Hari berganti hari, April dengan pekerjaan dan kesibukannya dalam menangani client yang memiliki masalah asmara dan hubungan awalnya berpikir jika saran dan solusi darinya tak membuahkan hasil apa pun. Bahkan, di kala blog tempat curhat miliknya mulai sepi dan tak begitu banyak pengunjung, ia berminat untuk menutup blog tersebut. Namun, di bulan keenam, saat April kembali membuka blog website miliknya, kedua matanya melebar dengan sorot tak yakin. Pasalnya, aneka ucapan terima kasih serta review positif yang dituliskan oleh para client berderet rapi di kolom komentar. Selain itu, kedua manik indahnya juga menangkap jumlah tips yang nilainya hampir mendekati dua ribu dollar. "Apa aku sedang bermimpi? atau jumlah tips yang tertera ini hanya sebatas halusinasi, mengingat aku sangat terobsesi untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari jasa dadakan yang sedikit memakan tabunganku ini?" April bertanya-tanya sambil memeriksa cara penarikan uang tips melalui bank. Setelah memakan wak

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 24

    April pov "Selamat sore. Selamat datang di Lockey Brewery. Dengan April, ada yang bisa dibantu?" Aku menyapa pelanggan laki-laki dengan rambut hitam bergaya potongan fox hawk. Di saat yang sama, aku meneliti alis tebal yang melengkapi kedua mata hitamnya, dari wajah orientalnya yang terbilang memikat. Sepertinya, laki-laki ini baru pertama kali kemari. "Pesan ice espresso shaken ukuran medium ya." Laki-laki dengan kaos polo putih yang membalut tubuh tegap dan tinggi itu berujar. "Gula dan esnya normal?" Aku kembali memastikan. "Gulanya sedikit, tapi esnya normal ya," ucapnya seraya mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompet kulitnya yang berwarna hitam. "Baik," tandasku sambil mendata pesanan pada mesin kasir. Kemudian, aku bertanya untuk kesekian kalinya, "Atas nama?" "Dave," ujarnya singkat. Nama tersebut segera aku tuliskan dengan pena pada cup plastik yang berada di genggaman tangan kiriku. "Pembayaran dengan credit card bisa?" suara tenor yang terbilang kon

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 23

    Jacob pov Sepintas, aku pernah membayangkan bagaimana bila suatu hari April tak lagi merasa nyaman denganku. Penyebabnya adalah sifatku yang cemburuan dan sangat posesif padanya. Namun, bayangan tersebut hanya melintas sekilas di pikiran. Selebihnya, aku tak pernah berharap jika hal itu menjadi kenyataan. Akan tetapi, di malam ini, waktu yang paling aku harapkan untuk meminta maaf dan mencari solusi dengan orang yang sangat aku pentingkan berubah menjadi malam yang kelabu. Kata-kata bermakna tak menyenangkan itu terlontar dari bibir wanita yang selalu aku dambakan kehadirannya. Di saat yang sama, aku dapat merasakan rasa perih di hati ini. Rasa tak terima juga turut muncul, seakan aku telah melakukan kesalahan fatal terhadap dirinya. Maka dari itu, aku melayangkan protes, "Tapi kenapa? apa karena masalah-masalah yang datang silih berganti?" Wanita dengan rambut cokelat keemasan itu menatapku dingin dan menanggapi, "Bukan tentang masalahnya, Jac, tapi sifat posesif dan cembur

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 22

    Sementara itu, di Gunung Olympus, Zeus sebagai dewa tertinggi mengawasi pergerakan April alias Aphrodite melalui monitor yang terinstal di ruang kerjanya. Monitor itu menampilkan setiap kejadian yang dialami oleh sang dewi cinta. Di saat yang sama, dewa Dyonisus turut hadir sembari membawa beberapa botol anggur untuk dinikmati oleh Yang Mulia Dewa Zeus. Sembari mengecap rasa asam dari anggur merah yang baru saja diteguknya, Dyonisus berkomentar setelah melihat adegan yang menampilkan Aphrodite di monitor, "Sepertinya, dia memang tak ingin pulang. Lihat lah, dia terlihat senang membaur dengan makhluk fana, khususnya laki-laki." Lalu, Zeus mengusap kumis putih yang menyelimuti dagu serta rahangnya perlahan dan berkata, "Apa pun itu. Kalau memamg dia tak ingin pulang kemari, dia akan tetap berada di bumi, tanpa kekuatannya sebagai seorang dewi." Dyonisus mengulum senyum simpul dan menanggapi, "Tapi dia tahu sendiri 'kan bahwa hidup di bumi sangat berbeda dengan di sini. Harusnya A

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 21

    April pov Seminggu kemudian, aku dan Jacob sudah mulai berinteraksi seperti biasa. Bahkan, kami berdua terlihat bersenda-gurau saat istirahat makan siang tiba. Hal itu tentunya mengundang sejumlah pasang mata dari orang-orang yang berlalu lalang. "Lebih baik, kita tuntaskan makanan di piring masing-masing, Jac," pintaku seraya menyikut lengan Jacob perlahan. Jacob pun menanggapi seraya berbisik, "Santai saja, April. Masih ada dua puluh menit lagi kok." Bersama dengan ucapannya itu, laki-laki dengan rahang tegas ini melahap sisa sup macaroni di mangkuknya dengan lahap. Lalu, aku menjelaskan, "Kamu engga takut kalau kita disangka memiliki hubungan?" "Kenapa harus takut? ditambah lagi, hal yang biasa bagi seorang atasan memiliki hubungan dengan sekretarisnya. Bukan sesuatu yang mengherankan, April." Jacob memaparkan. Meski aku adalah seorang dewi, tak berarti aku mudah dikelabuhi. Selain itu, aku sudah cukup membaur dengan manusia, khususnya dengan sejumlah pekerja di per

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 20

    Di ruang meeting, pukul 08.10 AM Dengan suasana serius dan terarah, seluruh karyawan dari J Company mendengarkan penjelasan dari Louis selaku perwakilan dari Benoit Enterprise. Setiap kata dan lafal yang diujarkan oleh laki-laki berusia dua puluh enam tahun itu menambah daya tarik dan kharismanya. Hal itu lah yang membuat April terus memusatkan pandangan pada pria yang notabene baru ditemuinya sebagai rekan bisnis Jacob. "Sekian presentasi dari saya. Jika ada yang mau ditanyakan, kalian bisa bertanya satu per satu dengan tertib." Louis mulai menekan tombol pause pada laptop miliknya agar slide presentasi dari komputernya tidak berganti menjadi background desktop. Kemudian suasana yang semula hening di ruang meeting berubah menj

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 19

    Mia PovSaat pagi-pagi buta menyapa, aku mulai menyibukkan diri di dapur dengan bahan-bahan makanan yang sudah ku beli dua hari sebelumnya. Bayang-bayang akan kedekatanku dengan Marcel yang kembali menghangat membuatku bersemangat dalam meracik bumbu dan mengolah aneka menu sarapan dan bekal untuk suamiku. Hingga di pukul 06.10, beberapa menu sederhana yang ku masak tersaji dengan rapi di atas meja makan. Pemandangan tersebut membuat Marcel yang sudah rapi dengan jas abu-abu dan kemeja putih yang berhiaskan dasi hitam menatap heran padaku. "Tumben kamu masak buat sarapan? Biasanya, kamu minta aku buat beli." Marcel bertanya padaku dengan sorot mata menuntut penjelasan atas tindakan yang sudah ku lakukan. "Ada beberapa hal yang mau aku obrolin, terkait hubungan kita," jelasku to-the-point pada pria yang memiliki iris netra berwarna hijau muda itu. "Maksudmu? Hubungan kita baik-baik aja, Mia. Memang ada masalah apa?" Marcel mengerutkan kening sembari bertanya. Sepertinya, ia sengaja

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 18

    Di kala waktu makan siang tiba, Jacob melangkah keluar dari ruangan menuju elevator. Dengan perasaan tak sabar bercampur gembira, ia memasuki elevator dan menekan tombol lantai tempat ruangan April berada. Seperti di hari sebelumnya, ia akan mengajak April untuk menemaninya makan siang di restoran yang memang ingin dikunjunginya sejak lama. Ketika dirinya sudah tiba di lantai tujuan, Jacob melangkah tanpa ragu dan menghampiri ruang kerja April yang memang tak begitu jauh dari elevator. Mujurnya, ia mendapati wanita incarannya itu sedang melayani telepon dari client. "Baik, nanti saya tanyakan dulu pada Pak Direktur. Terima kasih atas informasinya. Selamat siang." April menyudahi obrolan dari telepon, menatap Jacob dan mengulas senyum lembut. "Udah selesai?" Jacob bertanya dan membalas senyuman dari lawan bicaranya dengan hal serupa yang tak kalah manis. "Udah. Ayo cari makan." April segera bangkit dari tempat duduk dan menghampiri Jacob. Ia menatap lekat pada pria yang dikaguminya

  • Hukuman untuk Sang Dewi Tercantik   Bab 17

    Aphrodite PovRasanya lelah jika harus berhadapan dengan Dewa tua yang juga gemar selingkuh itu. Memang jabatan dan kekuatannya sangat berpengaruh di Gunung Olympus. Akan tetapi, kelakuannya di belakang Dewi Hera, juga tak ada bedanya denganku. Ia mudah tergoda dengan kaum hawa, baik dari kalangan manusia maupun Dewa-Dewi. Yang lebih mengesalkan lagi, Dewa tua bangka itu berani melancarkan hukuman yang membuatku gelisah. Hukumannya berupa menyatukan seribu pasangan suami-istri yang rumah tangganya bermasalah. Hal itu tidak lah mudah jika dilakukan tanpa kekuatan yang ku miliki. Setelah menyatakan hukuman padaku, Dewa hidung belang itu turut lenyap di bawah sinar putih yang turun dari langit. Huft! betapa arogannya sosok menyebalkan dan sok bijak itu!Dengan rasa gelisah dan sedih yang bercampur, ku paksakan diriku masuk ke dalam rumah Jacob dengan langkah pelan. "Pril, kok lesu gitu wajahnya? Kenapa?" Jacob menghampiriku dengan tatapan panik sel

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status