Share

Bab 13. Apa Benar, Lembur!

“Sudah Naya, tidak perlu dipikirkan masakanmu tidak akan mubazir, aku dan Fatia akan menghabiskannya,”kata Mas Hanan, yang sepertinya mencoba menenangkanku.

Tapi bukan soal masakan yang sedang aku pikirkan saat ini, Mas Fandi! Dialah yang ada di pikiranku saat ini. Apa benar Mas Fandi sedang lembur?

“Naya!”panggil, Mas Hanan.

“Iya, Mas.”

“Kenapa?”

“Tidak ada, kalau begitu aku masuk dulu, ya Mas,”pamit ku.

“Ya, masuklah! Naya!”panggil Mas Hanan sebelum aku masuk ke kamar.

“Iya, Mas?”

“Aku harap, kamu tidak terpengaruh dengan apapun yang kamu dengar di luar sana.”

Ucapan Mas Hanan, yang terdengar ambigu membuatku bingung. Apa maksudnya bicara seperti itu?

Saat aku ingin memperjelas maksud dari ucapan kakak iparku ini, ponselku keburu berdering dan ternyata suamiku yang menelpon. Aku langsung masuk ke dalam kamar dan mengabaikan perkataan Mas Hanan, tadi.

(“Naya, maafkan aku yang tidak bisa pulang tepat waktu, karena aku harus lembur. Banyak pekerjaan yang tidak bisa d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status