Share

3. RAHASIA TERBONGKAR

Penulis: liliputputih
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-25 14:41:39

Saat bel berbunyi yang menandakan waktu istirahat, Livia langsung meninggalkan kelas. Dia berjalan cepat menuju tempat dimana dia pagi tadi bertabrakan dengan Nicky, yaitu di depan ruang Laboratorium. Tapi setibanya di sana, dia bingung saat melihat sekumpulan murid laki-laki dan perempuan tengah nongkrong. Akhirnya Livia cuma bisa mengamati tempat itu dari jauh, sembari matanya melihat-lihat area di sekitarnya. Matanya berbinar saat melihat lembaran putih seukuran dokumen kertas a4 berada di dekat kaki salah seorang murid. Livia yakin itu miliknya. Kertas itu tampak sudah lecek bekas diinjak-injak. 

"Ya Tuhan. Nggak pa-pa dokumen itu lecek tapi plis jangan ada yang notice, terus ngambil dokumen itu..." desis Livia lirih. 

Andai aja Sissy masuk sekolah hari ini. Dia pasti bisa meminta anak itu mengambil kertas tersebut. Karena Sissy kan ahli banget ngomong. Dia pasti punya banyak alasan untuk dikatakan terkait kertas itu. 

Livia putus asa dan kembali ke kelas. Dan saat jam pulang sekolah, dia kembali lagi ke sana. Livia bernapas lega saat mendapati tempat tersebut sepi dan buru-buru lari ke sana. Namun sayang, setibanya di sana dia tak menemukan apa yang dia cari. Bahkan kertas yang tadi dia kira dokumen penting miliknya, ternyata hanya kertas bekas undangan. 

"Kamu nyari ini?" sebuah suara mengejutkan Livia yang sedang membungkuk di samping bak taman pembatas antara koridor dan lapangan upacara. 

Livia berbalik dan melihat Nicky mengulurkan beberapa dokumen yang masih rapih dan mulus. Mulut Livia reflek menganga membentuk huruf O saking kagetnya dan tubuhnya seperti nge-freeze beberapa detik menyadari apa yang terjadi. Dokumen itu benar miliknya. Sebelum menghampiri Livia, Nicky sempat memperhatikan Livia yang mondar-mandir di area situ dari kejauhan.

"Jadi kamu udah nikah?" lanjut Nicky yang langsung membuat Livia membekap mulut cowok itu.

"Ssstt... jangan keras-keras..." pekik Livia lirih. Dia celingukan melihat sekeliling.

Khawatir kalau-kalau ada orang yang tak sengaja melihat atau menguping pembicaraan mereka.

Nicky tersenyum jahil. Saat Livia hendak mengambil dokumen itu dari tangannya, dia sengaja meledek dengan menyembunyikannya ke balik punggung.

"Kamu kan masih sekolah, kok udah nikah?" Nicky menggoda. "Hayo kenapa?"

"Aku bisa jelasin. Tolong siniin dokumennya, pliis," Livia memohon.

"Uhm oke, aku akan dengerin penjelasan kamu. Tapi jangan disini ya.

"Maksud kamu?" kening Livia mengernyit. 

"Ikut aku," tanpa rasa canggung sedikitpun, Nicky menarik lengan Livia mengajaknya pergi dari sana.

"T-tapi... dimana? Aku mau pulang... sopirku pasti udah nunggu di depan," Livia berusaha menolak. Dia menahan kakinya untuk tidak melangkah.

"Yaudah, kamu temui aja sopir kamu dan bilang kalau kamu masih ada urusan," ucap Nicky enteng.

"Nggak bisa gitu, aku nggak terbiasa pulang terlambat..."

"Takut suami kamu marah?"

"Nicky aku mohon!" gertak Livia tertahan. "Berhenti ngomongin ini disini."

Nicky terkekeh sekaligus kasihan melihat raut cemas di wajah Livia.

"Ya udah makanya ikut aku, kita ngomonginnya jangan disini. Yuk!" Nicky kembali menarik lengan Livia.

Livia tak punya pilihan dan cuma bisa pasrah saat Nicky menyeret tubuhnya. Setibanya di depan sekolah, dia melihat mobil jemputannya sudah terparkir di depan gerbang seperti biasanya.

"Tunggu sebentar, aku temuin sopir aku dulu," tutur Livia sebelum mereka berjalan menuju tempat parkir motor khusus murid. 

Nicky mengangguk. Dengan wajah sedikit kesal Livia menghentakkan kakinya untuk menemui Pak Sam yang sudah menunggu. Terlihat dia ngobrol beberapa saat melalui jendela mobil yang terbuka, kemudian mobil itu berlalu. Livia menoleh ke arah Nicky yang masih menunggu. Dia menghela napas panjang sebelum akhirnya kembali menghampiri cowok itu.

***

Beberapa saat kemudian, Livia dan Nicky sudah berada di sebuah taman yang tak jauh dari sekolah. Mereka duduk di salah satu bangku yang ada di sana

"Tunggu sebentar," Nicky menahan Livia dengan tangannya kemudian menghampiri penjual minuman dan membeli dua botol coke. "Nih, minum dulu. Biar relax."

Livia menerima minuman tersebut dan langsung meneguknya. Kebetulan dia juga lagi haus. 

"Jadi, gimana bisa kamu udah nikah?" tanya Nicky to the point sesaat setelah Livia menutup botol minumannya. 

Livia menatap Nicky ragu. Tapi apapun keraguan itu sudah tidak berarti lagi sekarang. Nicky pasti sudah membaca isi surat keterangan dalam dokumen tersebut dan melihat fotonya kan? Jadi untuk apa aku berusaha menutupinya? Nicky kelihatannya juga bukan orang polos dan bodoh.

"Jadi gini...." Livia menarik napas panjang sebelum akhirnya melanjutkan ceritanya pada Nicky. Dia bercerita secara rinci bagaimana pernikahan itu bisa terjadi dan Nicky mendengarkan serta memperhatikan dengan seksama. 

***

Waktu menunjukkan pukul empat petang. Nolan tiba di rumah saat Pak Sam dan Bik Sum sedang berdebat perihal Livia yang belum ada di rumah. Terdengar suara Bik Sum yang menyalahkan Pak Sam kenapa dia mengizinkan Livia pergi sendiri dan kekhawatirannya kalau sampai Nolan mengetahui hal ini.

"Apa Pak?" sahut Nolan dari ambang pintu ruang tengah yang menghubungkan ke arah dapur. 

Sontak Pak Sam dan Bik Sum sama-sama kaget. Mereka bersamaan berbalik menghadap ke arah Nolan dengan kepala menunduk. 

"Livia pergi kemana? Kenapa Pak Sam ngizinin dia pergi sendiri?" Nolan berjalan dengan langkah gusar mendekati kedua asisten rumah tangganya tersebut. 

"Ee... a... anu pak.... t-tadi... Mbak Livia bilang katanya masih ada urusan sebentar sama temannya dan... s... saya diminta untuk pulang dulu..." jawab Pak Sam terbata. 

Jawaban itu membuat Nolan memejamkan matanya beberapa saat. Dia menyesalkan apa yang terjadi hari ini. Apalagi Livia tidak pernah pulang sekolah seterlambat ini biasanya. 

"Dia bilang nggak ke Pak Sam dia mau kemana? Ke rumah siapa?" cecar Nolan.

Pak Sam menggeleng lemah. Jawaban yang lagi-lagi membuat Nolan memejamkan mata menahan amarah. Tak mau bertanya lebih lanjut, Nolan langsung merogoh saku celananya, mengeluarkan gawai tipis dan mengecek pesan terakhirnya untuk Livia. Pesan yang dia kirim saat jam istirahat untuk mengingatkan Livia supaya tidak lupa makan siang. Namun ternyata pesan itu hanya menunjukkan centang dua abu-abu yang berarti tidak dibaca oleh Livia. 

Nolan lantas mencoba menghubungi nomor Livia dan terhubung. Sayangnya pemilik nomor itu tak kunjung menjawab panggilan tersebut. 

"Angkat dong Liviaaaa...." desis Nolan lirih. Raut wajahnya menunjukkan kecemasan yang begitu jelas. 

Pak Sam dan Bik Sum masih terpaku di tempatnya dengan wajah terus menunduk.

Di tengah-tengah suasana genting tersebut, tiba-tiba terdengar suara deru motor sport yang gahar berhenti di depan rumah. Tak lama kemudian mesin motor itu mati dan Nolan langsung berjalan cepat menuju ke depan, disusul Pak Sam dan Bik Sum.

Nolan tercengang saat membuka pintu dan melihat Livia turun dari boncengan motor sport milik Nicky. 

"Makasih ya," ucap Livia lirih. Dia tahu Nolan sudah berada di ambang pintu tengah memperhatikan dirinya dan Nicky, dan itu membuatnya merasa tidak nyaman. Sesuatu pasti terjadi setelah ini, pikirnya.

"Aku yang terimakasih, udah ditemenin ngobrol," jawab Nicky. Dia sempat melirik Nolan dari balik helm yang menutupi kepalanya. "Yaudah, kamu masuk rumah gih. Udah ditunggu tuh," sempat-sempatnya dia menggoda.

Livia tak menjawab dan hanya berlalu meninggalkan Nicky dengan wajah menunduk. Lima langkah Livia berlalu, Nicky langsung menghidupkan motornya lagi dan cabut meninggalkan rumah Nolan.

Bab terkait

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 4. KEKECEWAAN NOLAN

    "Apa-apaan ini? Siapa dia? Kenapa kamu baru pulang sekolah? Jam berapa sekarang, Via? Ada urusan apa kamu sampai nggak mengizinkan Pak Sam nganter kamu? Urusan sama siapa?" cecar Nolan begitu Livia berhenti tepat di hadapannya. Melihat hal itu, Pak Sam dan Bik Sum langsung sama-sama ngibrit ke belakang. "Kamu kenapa sih, kak? Yang penting kan sekarang aku udah di rumah. Memangnya cuma kamu yang boleh punya urusan?" Livia tak mau kalah. "Tapi kamu nggak pernah pulang seterlambat ini. Kamu juga nggak jelas perginya kemana, sama siapa?" "Memangnya setiap hari harus sama? Enggak kan?" Livia memicingkan mata penuh kekesalan. "Selama ini aku udah jadi anak patuh yang selalu pulang tepat waktu, kalau semisal tiba-tiba hari ini aku ada urusan, harus aku abaikan gitu?" "Ya setidaknya kamu bilang mau pergi kemana. Kamu tau nggak sih udah bikin khawatir orang serumah? Kalau aja ayah kamu tahu kamu pulang ter....." "Stop!!" potong Livia sewot dengan mata sedikit melotot. "Kenapa sih harus

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • High School And Secretly Marriedย ย ย 5. SIKAP YANG BERBEDA

    Paginya, Livia dan Nolan keluar bersamaan dari kamar mereka masing-masing. Mereka berdua tampak sudah sama-sama rapi. Untuk beberapa saat keduanya saling tatap, namun setelahnya Nolan memilih berlalu mendahului Livia tanpa sapaan sepatah kata pun.Livia memutar bola matanya dan mendengus. Ada setitik perasaan kesal atas sikap Nolan pagi itu. Entah apa yang mendorong Livia untuk mengecek ponselnya saat itu juga dan dia kembali merasakan kejanggalan. Nolan yang biasanya setiap pagi mengirimi pesan 'manis', pagi ini tidak ada. Namun Livia tak mau ambil pusing. Bahkan dia sempat berpikir, mungkin karena mereka pagi ini bakal sarapan bareng, atau karena pada saat dia berangkat Livia sudah bangun atau..... lhoh... kenapa kesannya aku jadi mengharapin dia?Beberapa saat kemudian mereka sudah duduk bersama di ruang makan. Menikmati sarapan tanpa percakapan. Mereka memang jarang sekali sarapan bareng seperti ini. Karena seringnya Nolan berangkat jauh lebih dulu daripada Livia. Tapi entah kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • High School And Secretly Marriedย ย ย 6. BERMALAM DI RUMAH SAKIT

    Melihat Nolan tak sadarkan diri membuat Livia panik. Dia berteriak memanggil siapapun yang ada di rumah itu. Pak Sam dan Bik Sum kaget melihat kondisi Nolan yang sudah tergeletak di lantai. "Ya Allah... Pak Nolan kenapa non?" Bik Sum menyentuh dahi, lengan, dan meraba tubuh Nolan. Tanpa sadar Livia sudah terisak. Dia takut sekali dan meminta supaya Pak Sam segera membawa Nolan ke mobil. Dengan sekuat tenaga, Pak Sam yang postur tubuhnya lebih kecil dari Nolan berusaha membopong majikannya itu dibantu Livia dan Bik Sum. Perjalanan ke klinik sebenarnya tidak butuh waktu lama kalau jalanan nggak macet, hanya sekitar 15 menit. Tapi tahu sendiri kan bagaimana jalanan di kota Jakarta? Mereka tiba di klinik sekitar 25 menit kemudian. Setibanya di sana, Nolan langsung dibawa beberapa perawat menuju ruang UGD. "Kakak tunggu di luar saja ya. Dokter akan segera menangani pasien," seorang perawat menahan tubuh Livia yang hampir menerobos pintu UGD. Livia mengangguk pasrah dan duduk di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • High School And Secretly Marriedย ย ย 7. PERMINTAAN KHUSUS

    Livia terbangun dan menyadari Bu Monika tidak lagi berada di dekatnya. Semalam mereka tidur berdampingan di ranjang khusus penunggu pasien. Saat menatap ponsel untuk melihat jam berapa sekarang, ekor mata Livia sempat melirik ke ranjang Nolan dan melihat suaminya sudah dalam posisi duduk. Syukurlah, Livia bernapas lega. Sekarang pukul 6.45 dan dia sudah terlambat untuk berangkat ke sekolah. Akhirnya Livia mengirim pesan pada Sissy untuk memberitahukan bahwa dia hari ini tidak masuk karena ada urusan penting. Sesaat setelah pesan terkirim, ponselnya berdering nyaring. Sissy menelfon. "Lo ada urusan apa Liv sampai nggak masuk sekolah?" cecar Sissy begitu telfonnya dijawab. "Kak Nolan sakit. Semalam dia dibawa ke rumah sakit," jawab Livia lirih. Dia sempat melirik ke arah Nolan yang sedang melihatnya. Pria itu melontarkan senyum manis yang entah kenapa membuat Livia sedikit salah tingkah. "Oh ya? Sakit apa?" "Kata dokter karena capek. Ya udah ya Sy gitu aja. Tolong buatin gue s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • High School And Secretly Marriedย ย ย 8. KEMBALI BERDEBAT

    "Dingin nih, kembali ke kamar yuk," ajak Livia sembari mengusap-usapkan kedua tangannya.Suasana mulai gelap dan beberapa orang yang tadinya menikmati senja di taman rumah sakit mulai beranjak satu per satu."Yuk," Nolan berdiri perlahan. Dia masih sedikit terhuyung, beruntung Livia dengan sigap membantu menahan tubuhnya. Mereka terkekeh bersamaan karena hal itu.Keduanya lalu berjalan beriringan menuju kamar rawat Nolan.Saat melintasi kamar tulip nomor 05, seseorang keluar dengan koper kecil di belakangnya, membuat Livia dan Nolan sama-sama kaget."Hai Livia," sapa Nicky dengan senyum mengembang. Selang infus di tangannya sudah tidak ada lagi dan dia juga sudah tidak memakai baju pasien.Livia tersenyum getir membalas senyuman itu sedangkan Nolan cuma menatap Nicky datar. Nolan berusaha menyembunyikan kekagetannya saat melihat sosok lelaki yang pernah membawa istrinya pulang terlambat dan membuatnya berdebat hebat dengan Livia kala itu."Kamu, udah mau pulang?" tanya Livia.Pulang?

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • High School And Secretly Marriedย ย ย 9. SISI LAIN NICKY

    Livia menyusuri koridor klinik dengan perasaan kesal. Dia sendiri sebenarnya juga bingung kenapa harus semarah itu pada Nolan. Padahal yang diucapkan suaminya ke Nicky juga nggak ada yang salah. Tapi entahlah... mungkin karena Nicky yang sudah mengetahui rahasianya dan dia tidak nyaman kalau keduanya bertemu lama-lama. Takut Nicky keceplosan di depan Nolan. Suaminya itu pasti marah besar kalau sampai tahu bahwa sebenarnya Nicky sudah mengetahui rahasia itu karena keteledorannya. Baru memergoki dokumen yang dibawa ke sekolah aja Nolan sudah semarah itu kemarin. Aaaarggghhh!! Kenapa sih gue harus dihadapkan sama situasi seperti ini?!! Livia menelfon Pak Sam meminta untuk segera menjemput, sembari terus berjalan. Dia cuma pengen cepet-cepet sampai rumah dan tidur. Jiwa dan raganya merasakan letih bersamaan. "Saya tunggu di depan klinik pak," pungkasnya. Livia berhenti di ambang pagar klinik sembari merapatkan jaketnya. Saat sedang sibuk memperhatikan suasana jalan depan klinik ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • High School And Secretly Marriedย ย ย 10. HATI YANG BERBUNGA-BUNGA

    Setibanya di rumah, Livia langsung mandi sementara Sissy menunggu di dalam kamar. Lalu setelahnya mereka makan malam bareng makanan yang sudah disiapkan Bik Sum. Setelah selesai mereka kembali lagi ke kamar dan ngobrol-ngobrol. Tidak jauh-jauh, Sissy banyak bertanya perihal Nicky dan lama-lama hal itu membuat Livia muak. "Iiih lo apa-apaan sih Sy? Kepo banget jadi orang. Kalau lo pengen tahu banyak tentang dia, besok deh lo temui sendiri dia di sekolah trus lo introgasii langsung," ujar Livia sebal. Sissy terkikik. "Hihihihi... iya-iya maaaaap. Jangan marah dong," godanya. "Ya habis dari tadi lo nanyain diaaaa mulu. Lo pikir gue baby sitternya Nicky apa yang tahu banyak soal dia. Orang gue juga baru kenal. Lagian lo kenapa sih segitunya banget? Lo naksir sama dia?" tanya Livia penuh selidik. Jari telunjuknya menuding lurus ke arah hidung Sissy. Sissy memainkan bola matanya sembari mengangkat kedua bahunya. "Mmmmm.... I don't know then.... tapi dia emang keren sih. Nggak je

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • High School And Secretly Marriedย ย ย 11. KHAWATIR

    Pagi itu Livia bangun lebih awal. Setelah bersiap dia langsung turun ke lantai bawah menemui Bik Sum yang sudah sibuk di dapur. Melihat Livia sudah turun di waktu yang tak biasa, wanita paruh baya itu kaget dan tampak tergesa-gesa menyiapkan sarapan. "Bik Sum nggak usah siapin sarapan, aku mau sarapan di kantin sekolah aja," ucap Livia. Dia hanya meneguk susu yang sudah terhidang di meja makan dan meminumnya setengah gelas. Bik Sum bengong beberapa saat. Tangannya sudah memegang piring yang akan dia letakkan di meja makan. "Non Livia ada apa kok berangkat pagi-pagi banget?" Bik Sum melirik jam dinding yang saat itu baru menunjukkan pukul setengah enam. "Iya soalnya aku mau mampir ke klinik dulu. Ya udah ya, aku berangkat sekarang," jawab Livia dan langsung bergegas meninggalkan Bik Sum yang masih bengong. Namun setelah Livia menghilang, bibir Bik Sum mengukir senyum penuh arti. Dia lalu melanjutkan pekerjaannya dengan perasaan bahagia. Suasana di sekitaran klinik masih

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18

Bab terbaru

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 11. KHAWATIR

    Pagi itu Livia bangun lebih awal. Setelah bersiap dia langsung turun ke lantai bawah menemui Bik Sum yang sudah sibuk di dapur. Melihat Livia sudah turun di waktu yang tak biasa, wanita paruh baya itu kaget dan tampak tergesa-gesa menyiapkan sarapan. "Bik Sum nggak usah siapin sarapan, aku mau sarapan di kantin sekolah aja," ucap Livia. Dia hanya meneguk susu yang sudah terhidang di meja makan dan meminumnya setengah gelas. Bik Sum bengong beberapa saat. Tangannya sudah memegang piring yang akan dia letakkan di meja makan. "Non Livia ada apa kok berangkat pagi-pagi banget?" Bik Sum melirik jam dinding yang saat itu baru menunjukkan pukul setengah enam. "Iya soalnya aku mau mampir ke klinik dulu. Ya udah ya, aku berangkat sekarang," jawab Livia dan langsung bergegas meninggalkan Bik Sum yang masih bengong. Namun setelah Livia menghilang, bibir Bik Sum mengukir senyum penuh arti. Dia lalu melanjutkan pekerjaannya dengan perasaan bahagia. Suasana di sekitaran klinik masih

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 10. HATI YANG BERBUNGA-BUNGA

    Setibanya di rumah, Livia langsung mandi sementara Sissy menunggu di dalam kamar. Lalu setelahnya mereka makan malam bareng makanan yang sudah disiapkan Bik Sum. Setelah selesai mereka kembali lagi ke kamar dan ngobrol-ngobrol. Tidak jauh-jauh, Sissy banyak bertanya perihal Nicky dan lama-lama hal itu membuat Livia muak. "Iiih lo apa-apaan sih Sy? Kepo banget jadi orang. Kalau lo pengen tahu banyak tentang dia, besok deh lo temui sendiri dia di sekolah trus lo introgasii langsung," ujar Livia sebal. Sissy terkikik. "Hihihihi... iya-iya maaaaap. Jangan marah dong," godanya. "Ya habis dari tadi lo nanyain diaaaa mulu. Lo pikir gue baby sitternya Nicky apa yang tahu banyak soal dia. Orang gue juga baru kenal. Lagian lo kenapa sih segitunya banget? Lo naksir sama dia?" tanya Livia penuh selidik. Jari telunjuknya menuding lurus ke arah hidung Sissy. Sissy memainkan bola matanya sembari mengangkat kedua bahunya. "Mmmmm.... I don't know then.... tapi dia emang keren sih. Nggak je

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 9. SISI LAIN NICKY

    Livia menyusuri koridor klinik dengan perasaan kesal. Dia sendiri sebenarnya juga bingung kenapa harus semarah itu pada Nolan. Padahal yang diucapkan suaminya ke Nicky juga nggak ada yang salah. Tapi entahlah... mungkin karena Nicky yang sudah mengetahui rahasianya dan dia tidak nyaman kalau keduanya bertemu lama-lama. Takut Nicky keceplosan di depan Nolan. Suaminya itu pasti marah besar kalau sampai tahu bahwa sebenarnya Nicky sudah mengetahui rahasia itu karena keteledorannya. Baru memergoki dokumen yang dibawa ke sekolah aja Nolan sudah semarah itu kemarin. Aaaarggghhh!! Kenapa sih gue harus dihadapkan sama situasi seperti ini?!! Livia menelfon Pak Sam meminta untuk segera menjemput, sembari terus berjalan. Dia cuma pengen cepet-cepet sampai rumah dan tidur. Jiwa dan raganya merasakan letih bersamaan. "Saya tunggu di depan klinik pak," pungkasnya. Livia berhenti di ambang pagar klinik sembari merapatkan jaketnya. Saat sedang sibuk memperhatikan suasana jalan depan klinik ya

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 8. KEMBALI BERDEBAT

    "Dingin nih, kembali ke kamar yuk," ajak Livia sembari mengusap-usapkan kedua tangannya.Suasana mulai gelap dan beberapa orang yang tadinya menikmati senja di taman rumah sakit mulai beranjak satu per satu."Yuk," Nolan berdiri perlahan. Dia masih sedikit terhuyung, beruntung Livia dengan sigap membantu menahan tubuhnya. Mereka terkekeh bersamaan karena hal itu.Keduanya lalu berjalan beriringan menuju kamar rawat Nolan.Saat melintasi kamar tulip nomor 05, seseorang keluar dengan koper kecil di belakangnya, membuat Livia dan Nolan sama-sama kaget."Hai Livia," sapa Nicky dengan senyum mengembang. Selang infus di tangannya sudah tidak ada lagi dan dia juga sudah tidak memakai baju pasien.Livia tersenyum getir membalas senyuman itu sedangkan Nolan cuma menatap Nicky datar. Nolan berusaha menyembunyikan kekagetannya saat melihat sosok lelaki yang pernah membawa istrinya pulang terlambat dan membuatnya berdebat hebat dengan Livia kala itu."Kamu, udah mau pulang?" tanya Livia.Pulang?

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 7. PERMINTAAN KHUSUS

    Livia terbangun dan menyadari Bu Monika tidak lagi berada di dekatnya. Semalam mereka tidur berdampingan di ranjang khusus penunggu pasien. Saat menatap ponsel untuk melihat jam berapa sekarang, ekor mata Livia sempat melirik ke ranjang Nolan dan melihat suaminya sudah dalam posisi duduk. Syukurlah, Livia bernapas lega. Sekarang pukul 6.45 dan dia sudah terlambat untuk berangkat ke sekolah. Akhirnya Livia mengirim pesan pada Sissy untuk memberitahukan bahwa dia hari ini tidak masuk karena ada urusan penting. Sesaat setelah pesan terkirim, ponselnya berdering nyaring. Sissy menelfon. "Lo ada urusan apa Liv sampai nggak masuk sekolah?" cecar Sissy begitu telfonnya dijawab. "Kak Nolan sakit. Semalam dia dibawa ke rumah sakit," jawab Livia lirih. Dia sempat melirik ke arah Nolan yang sedang melihatnya. Pria itu melontarkan senyum manis yang entah kenapa membuat Livia sedikit salah tingkah. "Oh ya? Sakit apa?" "Kata dokter karena capek. Ya udah ya Sy gitu aja. Tolong buatin gue s

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 6. BERMALAM DI RUMAH SAKIT

    Melihat Nolan tak sadarkan diri membuat Livia panik. Dia berteriak memanggil siapapun yang ada di rumah itu. Pak Sam dan Bik Sum kaget melihat kondisi Nolan yang sudah tergeletak di lantai. "Ya Allah... Pak Nolan kenapa non?" Bik Sum menyentuh dahi, lengan, dan meraba tubuh Nolan. Tanpa sadar Livia sudah terisak. Dia takut sekali dan meminta supaya Pak Sam segera membawa Nolan ke mobil. Dengan sekuat tenaga, Pak Sam yang postur tubuhnya lebih kecil dari Nolan berusaha membopong majikannya itu dibantu Livia dan Bik Sum. Perjalanan ke klinik sebenarnya tidak butuh waktu lama kalau jalanan nggak macet, hanya sekitar 15 menit. Tapi tahu sendiri kan bagaimana jalanan di kota Jakarta? Mereka tiba di klinik sekitar 25 menit kemudian. Setibanya di sana, Nolan langsung dibawa beberapa perawat menuju ruang UGD. "Kakak tunggu di luar saja ya. Dokter akan segera menangani pasien," seorang perawat menahan tubuh Livia yang hampir menerobos pintu UGD. Livia mengangguk pasrah dan duduk di

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 5. SIKAP YANG BERBEDA

    Paginya, Livia dan Nolan keluar bersamaan dari kamar mereka masing-masing. Mereka berdua tampak sudah sama-sama rapi. Untuk beberapa saat keduanya saling tatap, namun setelahnya Nolan memilih berlalu mendahului Livia tanpa sapaan sepatah kata pun.Livia memutar bola matanya dan mendengus. Ada setitik perasaan kesal atas sikap Nolan pagi itu. Entah apa yang mendorong Livia untuk mengecek ponselnya saat itu juga dan dia kembali merasakan kejanggalan. Nolan yang biasanya setiap pagi mengirimi pesan 'manis', pagi ini tidak ada. Namun Livia tak mau ambil pusing. Bahkan dia sempat berpikir, mungkin karena mereka pagi ini bakal sarapan bareng, atau karena pada saat dia berangkat Livia sudah bangun atau..... lhoh... kenapa kesannya aku jadi mengharapin dia?Beberapa saat kemudian mereka sudah duduk bersama di ruang makan. Menikmati sarapan tanpa percakapan. Mereka memang jarang sekali sarapan bareng seperti ini. Karena seringnya Nolan berangkat jauh lebih dulu daripada Livia. Tapi entah kenap

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 4. KEKECEWAAN NOLAN

    "Apa-apaan ini? Siapa dia? Kenapa kamu baru pulang sekolah? Jam berapa sekarang, Via? Ada urusan apa kamu sampai nggak mengizinkan Pak Sam nganter kamu? Urusan sama siapa?" cecar Nolan begitu Livia berhenti tepat di hadapannya. Melihat hal itu, Pak Sam dan Bik Sum langsung sama-sama ngibrit ke belakang. "Kamu kenapa sih, kak? Yang penting kan sekarang aku udah di rumah. Memangnya cuma kamu yang boleh punya urusan?" Livia tak mau kalah. "Tapi kamu nggak pernah pulang seterlambat ini. Kamu juga nggak jelas perginya kemana, sama siapa?" "Memangnya setiap hari harus sama? Enggak kan?" Livia memicingkan mata penuh kekesalan. "Selama ini aku udah jadi anak patuh yang selalu pulang tepat waktu, kalau semisal tiba-tiba hari ini aku ada urusan, harus aku abaikan gitu?" "Ya setidaknya kamu bilang mau pergi kemana. Kamu tau nggak sih udah bikin khawatir orang serumah? Kalau aja ayah kamu tahu kamu pulang ter....." "Stop!!" potong Livia sewot dengan mata sedikit melotot. "Kenapa sih harus

  • High School And Secretly Marriedย ย ย 3. RAHASIA TERBONGKAR

    Saat bel berbunyi yang menandakan waktu istirahat, Livia langsung meninggalkan kelas. Dia berjalan cepat menuju tempat dimana dia pagi tadi bertabrakan dengan Nicky, yaitu di depan ruang Laboratorium. Tapi setibanya di sana, dia bingung saat melihat sekumpulan murid laki-laki dan perempuan tengah nongkrong. Akhirnya Livia cuma bisa mengamati tempat itu dari jauh, sembari matanya melihat-lihat area di sekitarnya. Matanya berbinar saat melihat lembaran putih seukuran dokumen kertas a4 berada di dekat kaki salah seorang murid. Livia yakin itu miliknya. Kertas itu tampak sudah lecek bekas diinjak-injak. "Ya Tuhan. Nggak pa-pa dokumen itu lecek tapi plis jangan ada yang notice, terus ngambil dokumen itu..." desis Livia lirih. Andai aja Sissy masuk sekolah hari ini. Dia pasti bisa meminta anak itu mengambil kertas tersebut. Karena Sissy kan ahli banget ngomong. Dia pasti punya banyak alasan untuk dikatakan terkait kertas itu. Livia putus asa dan kembali ke kelas. Dan saat jam pulang seko

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status