Beranda / Romansa / Hello Mr. Niko / Bab 2 - Amerika Taylor

Share

Bab 2 - Amerika Taylor

Penulis: Ratna Fa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-12 07:43:40

Dari ujung kelopak matanya Niko bisa dengan mudah mengenali wajah gadis yang kini tengah menata rambutnya.

Ada bekas luka goresan pada jari tangan wanita ini.

Sudut bibir Niko berkedut saat dia sungguh mengenali gadis yang baru saja dia tolong dan sosok yang kini ada di sampingnya adalah orang yang sama.

Amerika tampak serius, kedua tangannya lincah menata rambut Niko meski dia menahan rasa sakit di siku tangan dan jari tangannya yang tadi sempat tergores aspal.

Tapi Amerika harus menahannya untuk beberapa menit saja, saat ini dia hanya fokus melayani kliennya yang sebentar lagi tampil.

Aspen yang berdiri tak jauh dari Niko memperhatikan Amerika, dalam benaknya dengan kedua mata memicing Aspen berpikir kalau gadis yang tengah menata rambut Niko, apakah sama dengan gadis yang dia lihat tadi saat mobil miliknya menabraknya.

Ah, tidak mungkin, gumam Aspen masih berdiri dengan tegak mengamati sekeliling ruang ganti itu.

“Amerika, setelah ini kalau tidak ada waktu bisa ikut bergabung dengan kami, bagaimana?” seorang wanita muda dengan penampilan menarik dan cantik mendekati Amerika.

“Hmm, terima kasih. Malam ini aku sungguh tidak bisa, maaf!” jawab Amerika sambil tersenyum.

Niko memperhatikan, gadis yang disapa Amerika ini terlihat berbohong.

Amerika menatap Niko dari cermin di depannya, mata mereka beradu lagi.

Tapi Amerika tidak mempedulikannya.

“Ah, Amerika sungguh sayang sekali. Pesta ini akan ada banyak model dan bintang serta para styles. Apa kau sungguh tidak ingin bergabung dengan kami?” tanya wanita itu sekali lagi.

“Maafkan aku, mungkin lain kali saja.” Jawab Amerika dengan sopan kali ini dia berusaha tersenyum lebar.

Niko meringis melihat wajah Amerika yang memaksakan diri untuk tersenyum.

Terlihat jelas kalau gadis yang kini tengah menata rambutnya itu menahan sakit. Mata jeli Niko tidak bisa dibohongi.

Saat itu juga Amerika menangkap senyuman mencibir Niko kepadanya, tapi dia abaikan. Perlakuan seperti ini sudah sering terjadi, beruntungnya model satu ini tidak banyak protes pada Amerika saat dia tidak mengenakan maskernya.

Dia lupa di mana masker miliknya terjatuh.

“Baiklah, kalau kau sudah selesai kau boleh pergi Amerika sisanya biar aku saja yang membereskan. Kau pasti ada kerjaan lagi setelah ini, bukan?”

“Hmm ... makasih Sista. Jangan lupa hubungi aku kalau kau butuh bantuan lagi.” Kata Amerika dengan wajah berseri.

Setelah beberapa menit Amerika sudah selesai dengan pekerjaannya.

Niko tertegun saat melihat penampilan dirinya malam ini, sungguh sangat jauh berbeda.

Dia lama menatap dirinya sendiri, bagaimana bisa gadis itu membuat dirinya menjadi sangat berbeda.

“Sista, aku pergi dulu. Maaf aku tidak bisa bergabung bersamamu kali ini.” Pamit Amerika pada salah seorang wanita.

“Baiklah Amerika, nanti aku transfer gajimu, ok.”

“Ok.”

Setelah membereskan semua peralatan miliknya Amerika langsung keluar ruangan tanpa sekali pun menatap Niko.

Saat itu juga Niko tercengang, baru kali ini dia melihat ada sosok wanita yang acuh padanya. Padahal semua wanita yang selalu bekerja bersamanya akan terlihat histeris atau setidaknya tertegun saat melihat dirinya tapi gadis yang baru saja itu, sepanjang waktu mengabaikannya.

“Julia ...” panggil Niko pada salah satu wanita yang ada di ruangan itu.

“Ya, Sir.”

“Siapa gadis tadi yang membantu menata rambutku.”

“Oh dia, Amerika. Ada apa?”

“Hmm ... apa dia karyawan baru di salon milikmu?”

“Tidak, dia hanya pegawai pengganti karyawanku yang berhalangan.”

“Oh, begitu.”

Setelah itu Julia mengganti pakaian Niko bersiap untuk tampil ke atas panggung.

“Aspen ... jangan lupa pastikan kau bisa menemukannya malam ini, aku tidak ingin kehilangan dia lagi.”

“Nik, apa kau yakin kalau Bella ada di sini?” kata Aspen dengan suara berbisik.

“Aku yakin akan itu, apa kau tidak tahu kalau wanita itu sangat senang dengan dunia seperti ini. Dan kalau analisaku tidak salah, dia pasti menginvestasikan uangnya untuk acara malam ini.”

“Siap Nik. Aku akan berkeliling dan mencarinya saat kau tampil nanti.”

“Sir, apa kau sudah siap?” tanya Julia pada Niko yang tengah serius mengobrol dengan Aspen.

“Ok, apa sudah waktunya?” kata Niko.

Julia hanya mengangkat ibu jari tangannya sambil tersenyum.

Mereka akhirnya keluar menuju panggung utama.

Saat berjalan di lorong menuju panggung utama, Niko melihat Amerika tengah berdiri di sekitarnya ada dua laki-laki bertubuh tegap dengan setelan jas warna hitam.

Niko sempat meliriknya wajah Amerika terlihat pucat dan menunduk.

“Amerika kau masih di sini?” sapa Julia saat mereka melewati Amerika yang tengah berdiri dan bersandar pada dinding.

Amerika hanya melambaikan tangan dengan wajah meringis.

Tatapan Niko tajam kepada Amerika, ada apa dengan gadis itu, gumam Niko.

Aspen yang berjalan di sisi kanan Niko sempat melihat Amerika dan dua orang lelaki bertubuh tegap dan gempal dengan wajah terlihat garang tengah mengelilingi Amerika.

“Sampai kapan kau akan menundanya?” tanya salah satu pria berjas itu.

“Aku akan segera membayarnya tapi tolong beri aku waktu.”

“Kau selalu berjanji gadis manis tapi ini sudah ketiga kalinya. Jangan sampai..”

“Kalau kau memaksaku saat ini pun percuma, aku tidak punya uang sama sekali. Kalian boleh memeriksa tas dan dompetku ini, silakan.” Amerika memberikan tas  miliknya tapi ditepis oleh pria itu.

“Hm … kalau kau tidak punya uang ...” pria itu berhenti berkata kedua matanya menatap Amerika dari ujung rambut hingga kaki dan berkata lagi, “Kenapa kau tidak jual saja tubuh indahmu ini.” Dia menyeringai.

"Sialan!” kata Amerika dengan reflek memukul dada pria itu dengan tasnya.

“Dasar wanita jalang!” saat salah satu pria hendak memukul wajah Amerika, ada tangan lain yang menahannya.

“Kau ... siapa kau ikut campur urusan orang lain.” Kata pria lainnya saat melihat ada orang lain ikut campur dengan urusan mereka.

Amerika mendongak dan membuka kedua matanya, sosok yang tak dia kenali kini ada di depannya sedang membantunya.

“Aku tidak suka melihat wanita lemah dianiaya.” Jawab pria itu yang ternyata Aspen.

“Jangan ikut campur, bajingan.” Pria lainnya sudah mengangkat tangan hendak meninju Aspen tapi ditahan oleh pria lain.

“Bro, jangan di sini. Ada banyak kamera dan petugas keamanan. Lepaskan saja mereka, kalian lihat nanti. Dan kau, gadis brengsek. Kalau sampai besok kau tidak membayarnya lihat saja nanti.”

Setelah berkata kedua pria itu akhirnya pergi.

Amerika mendesah lega, setelah itu dia berjalan menuju pintu keluar tanpa sekalipun mengucapkan terima kasih pada lelaki yang sudah menolongnya.

“Hah!”

Aspen tertawa sendiri melihat gadis yang dia bantu mengabaikannya dan pergi meninggalkan dia sendirian berdiri termangu.

“Sialan, aku sudah berusaha membantunya dia malah mengabaikan aku.”

Aspen meringis menertawakan dirinya sendiri.

Amerika menghilang di balik pintu, dengan cepat Aspen berlari menuju panggung pertunjukan.

bersambung ...

Bab terkait

  • Hello Mr. Niko   Bab 3 - Niko Sang Idola

    “Hah!”Aspen tertawa sendiri melihat gadis yang dia bantu mengabaikannya dan pergi meninggalkan dia sendirian berdiri termangu.“Sialan, aku sudah berusaha membantunya dia malah mengabaikan aku.”Aspen meringis menertawakan dirinya sendiri.Amerika menghilang di balik pintu, dengan cepat Aspen berlari menuju panggung pertunjukan.Aspen masuk ke area panggung, suara musik keras dan suara gemuruh para penonton yang menyaksikan semua model yang tengah berjalan di atas panggung membuat Aspen harus fokus.Kini giliran Niko tengah berlenggak lenggok di atas panggung, semua penonton terkesima melihat penampilannya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-20
  • Hello Mr. Niko   Bab 4 - Khawatir!

    Niko masih memandangi gadis itu, dan saat itu juga dia tersadar kalau gadis yang tengah terbaring adalah gadis yang sama, penata rambut yang beberapa saat yang lalu membantunya.Niko mendesah dalam dan terlihat khawatir, kenapa gadis ini sangat berani dan rela membantunya mengorbankan dirinya.Setelah Amerika dibawa oleh mobil ambulance, Niko dan Aspen dengan cepat juga menuju mobil miliknya lalu pergi meninggalkan tempat kejadian tanpa seorang pun yang tahu kepergian mereka, karena semua orang sibuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Dengan cepat mobil ambulance sudah tiba di rumah sakit terdekat.Di depan UGD beberapa perawat sudah bersiap dengan brankar dorong.Berita perihal penembakan model terkenal di

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-28
  • Hello Mr. Niko   Bab 5 - Donor Darah

    “Ada di sini.” Teriak Niko lantang dengan tangan kanan terangkat lurus ke atas, sontak semua orang yang ada di sana menengok ke tempatnya berdiri.Sementara itu Aspen yang berdiri di sisi kanan Niko terlihat pucat, dia paham dengan apa yang dilakukan Niko.Niko lalu menatapnya saat tangannya sudah kembali turun dan seorang perawat dengan sedikit berlari mendekat ke arah mereka.“Niko ...” gigi Aspen bergemeretak saat itu juga dia sadar kalau yang dimaksud oleh Niko adalah dirinya sendiri.“Hey, jangan bilang kau masih takut dengan jarum suntik Aspen Larsen.” Goda Niko menyeringai saat mendapati perubahan wajah Aspen, pucat pasi.Niko menahan senyum melihat Aspen gugup.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-29
  • Hello Mr. Niko   Bab 6 - Harapan

    Langkah kaki ketiganya dan suara roda brankar yang melewati lorong itu terdengar kencang malam itu. Beberapa orang yang melihatnya ikut panik dan menatap dengan rasa was-was juga meski mereka tidak tahu apa yang tengah terjadi tapi mereka berpikir pasti ada seseorang yang sedang sekarat saat ini.Sampai di depan ruang operasi Niko melepas mereka dan duduk di kursi tunggu yang dingin dengan gusar.Niko hanya bisa duduk terdiam tanpa sedikit pun bergerak, sudut kedua matanya menggenang air yang berusaha dia tahan.Sudah hampir dua jam lebih lampu itu belum juga berubah warna, saat Niko menoleh untuk memastikannya.Apa yang harus dia lakukan pada gadis itu.Bagaimana dengan keluarganya, Niko semakin memikirkannya dia semakin cem

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-29
  • Hello Mr. Niko   Bab 7 - Kurang Nutrisi

    Aspen sudah kembali seperti semula setelah istirahat beberapa jam.Setelah menyelesaikan segalanya baik administrasi rumah sakit dan kamar inap VIP yang dia pesan dua kamar, satu untuk dia dan Niko dan satunya untuk Amerika.Aspen sudah kembali ke ruangan saat itu Niko tengah tertidur pulas.“Ada apa denganmu sepupuku, tidak biasanya kau bersikap seperti ini.” Kata Aspen lirih menatap Niko dengan tersenyum kecil.Suara ponsel Aspen berbunyi, dia langsung memeriksanya.Ada banyak foto yang diterimanya dari pesan pribadi Aspen.Foto-foto itu adalah tempat tinggal Amerika yang dia minta kepada anak buahnya beberapa jam yang lalu setelah dia berdiskusi dengan Niko.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-30
  • Hello Mr. Niko   Bab 8 - Malaikat Tampan

    Tanpa disadarinya Aspen tertidur di sofa bersama Amerika sementara Niko terbangun dan terkejut saat melihat isi ruangan kosong tidak ada Aspen di sana.Bergegas Niko bangun dari tempat tidur, dia berjalan keluar.Niko langsung menuju ruangan yang ada di sebelahnya, saat dia membuka pintu Aspen ada di sana.Niko mendengus saat menemukan Aspen, dia sudah panik sebelumnya khawatir terjadi sesuatu pada Aspen.Bukan tanpa alasan, kejadian donor danar membuatnya merasa bersalah.“Aspen bangunlah.” Niko menyentuh lengan Aspen yang tertidur dengan duduk di sofa.“Hmm ...” Aspen membuka matanya, melihat Niko sudah berdiri di hadapannya dia sedikit terkejut, kedua al

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-31
  • Hello Mr. Niko   Bab 9 - Jangan Menangis!

    “Nona, bisakah kau sedikit sopan.” Kata Aspen pada Amerika.Amerika terdiam untuk beberapa saat, dia menunduk mengapa hidupnya setragis ini. Dia hanya ingin dengan begitu semua masalah hidupnya akan terselesaikan.Tapi pada kenyataannya peluru itu justru membuatnya masuk ke dalam masalah lagi, dua orang ini tidak akan membiarkan dirinya lepas begitu saja.Lalu bayangan para penagih hutang yang selalu mengejarnya membuatnya semakin bergidik. Amerika terisak tanpa dia sadari air mata jatuh dengan deras.Aspen dan Niko bingung melihat Amerika menangis histeris.Tiba-tiba ruangan itu hening …Suara tangisan Amerika pecah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Hello Mr. Niko   Bab 10 - Salah Kamar

    Di sebuah apartemen pinggiran kota Paris yang sedikit kumuh, beberapa orang pria dengan tubuh kekar dan tampan seram tengah mendobrak sebuah kamar tak berpenghuni, setelah pintu terbuka salah satu dari mereka mendengus kesal.“Sialan! Ke mana kaburnya gadis jalang itu.”Pria itu mengepalkan tinju, rahangnya mengeras.“Bro Dimitri, sepertinya dia sudah melarikan diri.” Kata salah satu anak buahnya setelah dia mengitari kamar itu.“Ah, sialan!” Pria yang disebut Dimitri itu langsung menendang sembarang benda dengan kesal.Klontang!Suara benda-benda yang jatuh ke lantai membuat keributan.Sementara di

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03

Bab terbaru

  • Hello Mr. Niko   Bab 105 - Because I Love You

    Di ruang sidang dewan istana, beberapa anggota dewan terdiri dari sepuluh orang salah satunya Mister Launch, ayah Karina. Semalam Karina sudah ketakutan begitu mendapat kabar dari Amanda bahwa Niko sudah membuat Alex tidak bisa berjalan dan membawa ibunya pergi dari kediaman mereka. Karina tidak bisa tidur semalaman, tadi pagi saat ayahnya hendak pergi ke istana dia juga berpesan agar ayahnya bisa membantu membujuk Niko untuk tidak membuatnya menderita karena dia sudah menyesali atas apa yang sudah dia lakukan pada Amerika. Mister Launch menghela napas dalam saat dia duduk dengan gelisah, semua mata tertuju kepadanya. Karena dari kesepuluh anggota dewan istana keluarga Launch selalu yang membuat keputusan sepihak dan terlihat jelas tidak mendukung Niko dengan alasan karena putrinya tidak dilirik Niko sama sekali.

  • Hello Mr. Niko   Bab 104 - Dua Hati

    Tidak berapa lama Niko sudah keluar dari gedung tersebut.Masuk ke dalam mobil dengan raut wajah dingin membuat Aspen tidak banyak bertanya kepadanya.Suara ponsel Niko berbunyi, sebuah nama tertera di layar depannya.Dimitri …“Hallo …”“Bos, semua yang sudah bos perintahkan, sudah aku lakukan.”“Bagus, lalu …”“Kondisi ayahnya Amerika sudah membaik, awalnya perempuan itu menolak bantuaku tapi setelah aku jelaskan dia menjadi senang entah apa yang dia pikirkan.”“Aku tahu.”

  • Hello Mr. Niko   Bab 103 - Sebuah Kejutan

    Dalam waktu singkat setelah membawa pulang Amerika kembali ke kastil tempat mereka tinggal selama di Rosen. Niko meminta ibunya dan juga bibinya, ibunya Aspen untuk menjaga Amerika, karena gadis itu masih trauma.“Bibi, maaf merepotkanmu kali ini.” Ucap Niko pada Lucia yang juga sebagai kepala pelayan di kediaman ibunya.“Tidak apa-apa Pangeran, selama kau pergi, biar aku yang akan menjaganya.” Jawab Lucia.“Terima kasih.” Ucap Niko.“Nik, semuanya sudah siap. Apa kita pergi sekarang?” tanya Aspen.Niko menatap Amerika yang masih tertidur dengan tubuh diselimuti, sebelumnya seorang dokter istana sudah memeriksa Amerika dan diberikan obat penenang sehingga dia mengantuk lalu tert

  • Hello Mr. Niko   Bab 102 - Ketakutan!

    “APA? ADA APA?” Amina bergegas menuju kamar Alex yang sudah dipenuhi para pelayan.Semua orang menyingkir memberikan jalan kepada Amina.“DIA KENAPA?” teriak Amina suaranya memekakan telinga.“Amina tenangkan dirimu.” Ucap Adrian pada istrinya.“Bagaimana bisa kau berkata seperti itu, hah? Dia anakmu. Apa kau tidak melihatnya dia terluka.”“Dia hanya pingsan dan menurut dokter istana lukanya juga tidak parah.”“Adrian …” bola mata Amina melotot.“Kalian semua bisa keluar.” Perintah Adrian pada semua pelayan.

  • Hello Mr. Niko   Bab 101 - Sang Pewaris

    Dari tempat Amerika, dia bisa mendengar suara letusan senjata yang sangat keras tapi di luar kamar tidak terdengar apa-apa.“Nik, maafkan aku! Huwaaaa … Mama … tolong aku.” Setelah berbicara Alex melihat darah segar keluar dari kakinya tak lama kemudian dia pingsan.Niko mengambil pistol miliknya lalu dia pergi meninggalkan Alex yang masih tergeletak di lantai tidak sadarkan diri.“Niko …” seru Aspen.“Bereskan semuanya seperti biasa, aku hanya memberinya peringatan. Dia sendiri yang menembak kakinya.” Kata Niko raut wajahnya dingin, dia memberikan pistol yang ada di tangannya pada Aspen.“Baiklah!” kata Aspen, dia langsung masuk ke kamar setelah itu menghub

  • Hello Mr. Niko   Bab 100 - Sebuah Penghakiman

    Alex membuka resleting baju Amerika saat pintu didobrak dari luar dengan keras.BRAK!Seketika Niko masuk bersama dengan Aspen dan dua orang pengawalnya.Alex terkejut bola matanya melebar saat dia melihat Niko yang langsung berjalan berlari menerjangnya.“Dasar bajingan!” teriak Niko dengan keras.Tendangannya mengenai wajah Alex.“AUW … PENGAWAL.” Teriak Alex sambil memegang wajahnya yang terasa sakit akibat tendangan keras Niko.Aspen dan yang lain langsung menghajar para pengawal yang ada di kamar sebelah saat mereka tahu bahwa ada orang lain di dalamnya.

  • Hello Mr. Niko   Bab 99 - Target

    Aspen dengan cepat mengirimkan share lokasi pada Caesar.Saat Caesar sudah keluar dan berada di halaman istana dia mendengar suara ponselnya bergetar dari saku celananya.Dengan cepat Caesar meraih ponsel miliknya lalu dia mendesah dan sedikit berteriak pada beberapa pengawal Niko.“Semuanya ikuti mobilku sekarang juga.” Seru Caesar.“Siap Tuan!” jawab mereka langsung masuk ke dalam mobil yang lainnya.Rombongan mobil itu melaju kencang ke luar istana.Penjaga gerbang istana dengan cepat membuka pintu gerbang otomatis ketika mereka melihat iring-iringan mobil Pangeran Niko bergerak keluar.Dari pesta kebun Amand

  • Hello Mr. Niko   Bab 98 - Maafkan Aku, Yang Mulia ...

    “Aspen bawa alatnya kemari.” Perintah Niko, dia berjongkok menatap tajam bola mata Bella. “A-apa yang akan kau lakukan, Niko jangan macam-macam.” Teriak Bella mengancam dan juga ketakutan saat dia sadar Niko sepertinya tahu sesuatu. Niko menyeringai jahat saat sudut bibirnya berkedut, sangat menyeramkan. Semua orang yang melihat ekspresi Niko saat ini pastinya bakalan kencing di celana seperti yang dirasakan Bella. “Aku akan menjemput anakmu, tapi sebelumnya ada yang harus aku lakukan terlebih dahulu kepadamu. Sepertinya aku sudah memberimu begitu banyak waktu tapi ternyata kau saja yang tidak tahu diri dan jangan salahkan aku kalau aku bertindak seperti ini kepadamu, wahai Bibiku.” “Niko, aku mohon jangan lakukan

  • Hello Mr. Niko   Bab 97 - Sesuai Rencana

    “Amerika, aku ada keperluan lain sebentar kau bisa kembali ke kastil bersama Caesar.” Ucap Niko, dia memajukan badannya pada Amerika, berbisik di telinganya. Karina dan juga Amanda yang sedari tadinya tanpa berkedip sekalipun mengawasi mereka dengan intens. “Kamu mau ke mana?” tanya Amerika bola matanya melebar. “Aku ada urusan yang harus aku selesaikan saat ini juga.” Jawab Niko, dia sudah berdiri. Saat itu juga Aspen pun berjalan mendekati Niko. Tapi Niko berbelok sebentar kea rah ayahnya yang sedang berbicara dengan seseorang. “Yang Mulia bisa kita mengobrol sebentar.” Niko berbisik pada ayahnya. Si tamu menundukkan bad

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status