Head Over Heels

Head Over Heels

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-03
Oleh:  nyctophiona  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
6Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Entah bagaimana nasib Raven Dewandaru yang tiba-tiba akan dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak dari teman ibunya. Parahnya lagi, gadis yang akan dijodohkan dengannya itu berusia sepuluh tahun lebih muda dari Raven alias masih bocah SMA. Tentu saja dirinya menolak usulan gila tersebut, tetapi memang nggak ada yang namanya makanan gratis di dunia ini. Maka sebagai gantinya, Raven harus menjadi guru les privat bocah SMA yang bernama Eliora Estella itu sampai ia lulus SMA. Raven dengan terpaksa menerima kenyataan bahwa dirinya harus menikahi Eliora atas perintah ayahnya sebelum beliau menghembuskan napas terakhirnya. Tentu saja pria itu kesal setengah mati mendapati gadis yang akan menjadi istrinya itu benar-benar jauh dari kriteria wanita idamannya selama ini. Meskipun keberatan, tetapi Raven tetap memilih untuk menjalankan amanat terakhir dari ayahnya. Raven ingat sekali, tiga pertemuan pertama mereka penuh dengan masalah dan kesalahpahaman. Namun, orang-orang bilang, pertemuan pertama adalah kebetulan, pertemuan kedua adalah jodoh, dan pertemuan ketiga adalah takdir. Jadi, apakah benar Eliora adalah takdir yang diberikan oleh semesta untuk Raven?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Head Over Heels - Prologue

Seorang gadis yang bernama Eliora baru saja keluar dari gerbang sekolahnya. Di tangannya, ada beberapa lembar kertas ujian yang sudah digabungkan menjadi satu map. Eliora meringis kecil sembari menatap nilai yang tertera di ujung pojok kanan kertas tersebut.Kaki Eliora melangkah menuju sebuah mobil sedan berwarna hitam yang terparkir di parkiran sekolahnya lalu masuk ke dalamnya.“Langsung pulang, Non?” tanya supir pribadi Eliora yang bernama Pak Santo. Pria paruh baya itu melirik anak majikannya yang duduk di kursi belakang dari kaca spion.Eliora menganggukkan kepalanya sembari berdeham sebagai jawaban. Namun, mata gadis itu tetap fokus dan nggak beralih dari kertas-kertas yang berada di tangannya. Alamat diomelin Mama lagi, deh, kalau begini ceritanya, batin Eliora yang dilanda rasa kalut.Eliora sedikit menyesal karena bermalas-malasan dan malah menonton drama Cina sepanjang minggu ujiannya. Ya, gadis itu hanya sedikit menyesal s

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Mrs.Juno
Lanjutt kakk, ditunggu loh kisah Raven dan El 😍😍
2021-04-10 22:35:27
1
6 Bab

Head Over Heels - Prologue

Seorang gadis yang bernama Eliora baru saja keluar dari gerbang sekolahnya. Di tangannya, ada beberapa lembar kertas ujian yang sudah digabungkan menjadi satu map. Eliora meringis kecil sembari menatap nilai yang tertera di ujung pojok kanan kertas tersebut.Kaki Eliora melangkah menuju sebuah mobil sedan berwarna hitam yang terparkir di parkiran sekolahnya lalu masuk ke dalamnya.“Langsung pulang, Non?” tanya supir pribadi Eliora yang bernama Pak Santo. Pria paruh baya itu melirik anak majikannya yang duduk di kursi belakang dari kaca spion.Eliora menganggukkan kepalanya sembari berdeham sebagai jawaban. Namun, mata gadis itu tetap fokus dan nggak beralih dari kertas-kertas yang berada di tangannya. Alamat diomelin Mama lagi, deh, kalau begini ceritanya, batin Eliora yang dilanda rasa kalut.Eliora sedikit menyesal karena bermalas-malasan dan malah menonton drama Cina sepanjang minggu ujiannya. Ya, gadis itu hanya sedikit menyesal s
Baca selengkapnya

Head Over Heels - Part 1

Seorang gadis bertubuh proposional cenderung kurus tampak sedang berolahraga di ruang kebugaran yang ada di rumahnya. Gadis itu menahan perutnya saat melakukan gerakan plank sampai peluh membasahi dahinya.“Hah ...,” desah gadis bernama Eliora itu kemudian jatuh menelungkup di atas matras yoga yang berada di bawah tubuhnya.“Gila, baru plank satu menit aja udah mau pingsan rasanya,” gumam Eliora pada dirinya sendiri.Eliora bangkit dari posisinya ketika mendengar suara ponsel yang berdering. Gadis itu mengerutkan keningnya, heran dengan penelepon yang menghubunginya di hari Minggu pagi seperti ini. Saat mendapati layar ponselnya tertera nama ‘Papa’, Eliora langsung menekan ikon tombol hijau yang menandakan untuk menerima panggilan tersebut.“Halo, El. Kamu lagi ngapain, Sayang?” tanya ayah Eliora dari seberang sana.“Baru siap olahraga, Pa. Kenapa?”“Rajin ba
Baca selengkapnya

Head Over Heels - Part 2

“Permisi, Mbak.” Suara itu menarik Eliora kembali ke dunia nyata. Tubuh gadis itu tersentak kecil.“Majikan Mbak ada di rumah?” lanjut pria yang berada di hadapan Eliora itu bertanya.Eliora mengernyitkan kening dan hidungnya dengan ekspresi wajah yang tampak bingung. Gadis itu sudah hendak menyemburkan omelan pada pria berkemeja itu Namun, kalimat Eliora tertahan di ujung lidah ketika pria itu menyodorkan sebuah kotak kue dari bakery ternama di kota ini pada gadis itu.“Apa ini?” tanya Eliora sebelum menerima sodoran kotak kue tersebut.“Ini ada kue dari saya sebagai salam perkenalan, Mbak. By the way, perkenalkan nama saya Raven, tetangga baru di seberang sana,” tunjuk pria yang kini Eliora ketahui bernama Raven. Pria itu kemudian menunjuk rumah barunya yang berada di seberang sana dengan jari telunjuknya.“Semoga majikan Mbak suka, ya. Kalau begitu, saya balik dulu, Mbak. Pe
Baca selengkapnya

Head Over Heels - Part 3

Eliora menyeruput isi cup di hadapannya yang hanya tersisa sedikit. Hampir satu jam yang lalu, gadis itu sudah menandaskan New York Cheesecake yang ia pesan tadi ke dalam perutnya.Selama tiga jam duduk di kedai kopi ini, Eliora hanya duduk seorang diri sambil menonton drama Cina yang belum sempat ia selesaikan beberapa hari yang lalu. Bukan hanya makanan dan minuman enak yang menarik Eliora ke tempat itu, melainkan juga jaringan nirkabelnya yang gratis dan cepat.“Bosan juga duduk sendirian di sini,” gumam Eliora pada dirinya sendiri sembari mematikan layar ponselnya. Pasalnya, di lantai atas kedai kopi berlogo putri duyung ini benar-benar sepi. Hanya ada Eliora seorang diri di sini.Setelah menimbang-nimbang, Eliora memutuskan untuk meninggalkan kedai kopi ini dan melanjutkan acara cabut sekolahnya ke destinasi berikutnya. Kaki Eliora baru menuruni setengah anak tangga yang menuju ke lantai bawah, tetapi kesialan kembali menimpany
Baca selengkapnya

Head Over Heels - Part 4

Eliora menutup mulut dengan sebelah tangannya setelah troli miliknya menabrak tubuh seorang pria yang sedang berdiri di depannya. Mampus aku, batin Eliora pada dirinya sendiri. Kalau orang itu kenapa-kenapa gimana? lanjut gadis itu bertanya di dalam hati.“Hei.”Mata Eliora yang awalnya masih tampak biasa, kini tiba-tiba terbelalak ketika mendapati sosok yang baru saja ia tabrak dengan troli tadi.Ini ... ini ‘kan Mas Tetangga yang kemarin? batin Eliora dengan ekspresi kaget yang kentara di wajahnya.“Ma—maaf, aku ... aku nggak sengaja,” gumam Eliora dengan nada bersalahnya.“Lain kali lebih hati-hati dan fokus pada pandangan di depanmu!” balas pria yang Eliora ingat bernama Raven itu dengan nada sekaligus ekspresi yang nggak bersahabat. Meskipun suara pria itu hanya datar, tetapi raut ketidaksukaan jelas tergambar di wajahnya dan itu sukses membuat Eliora merasa kikuk.
Baca selengkapnya

Head Over Heels - Part 5

“Loh? Uangnya kok belum dikasih, Non?” berondong Mbok Marni bertanya ketika menemukan anak majikannya itu kembali masuk ke dalam rumah dengan wajah lesu.Pasalnya saat pulang tadi, Eliora langsung meletakkan dua kantungan plastik di meja ruang tamu dan segera berlari ke kamarnya. Gerakan gadis itu bahkan terlihat seperti dikejar oleh setan saking tergesa-gesanya. Tentu saja Mbok Marni penasaran dengan apa yang terjadi pada anak yang sudah diasuhnya sejak kecil itu.Beberapa saat kemudian, Eliora pun turun dengan membawa beberapa lembar uang di tangannya. Mbok Marni menanyakan kenapa Eliora terburu-buru dan untuk apa uang tersebut. Eliora hanya menjawab untuk membayar utangnya pada si Om Tetangga Baru mereka di seberang sana.Mbok Marni yang mendengar jawaban itu pun kebingungan. Namun, belum sempat ia bertanya lebih banyak, Eliora sudah lebih dulu berlalu dari hadapannya dan keluar dari rumah. Maka dari itu, Mbok Marni pun memutuskan untuk bertanya l
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status