Share

Bab 81

Setelah itu, Darra kembali menimpali, "Aku nggak tahu sejak kapan Kakak sedekat itu dengan Tuan Sergio sampai bisa membuatnya datang ke kampus. Casey benar-benar nggak sengaja ...."

Begitu mendengar Darra menangis tersedu-sedu seperti itu, Justin langsung merasa tidak tega.

Dia rasanya ingin segera menemui Darra, menariknya ke dalam pelukannya dan menenangkannya.

Dia mencoba menenangkan, "Darra, sudah, jangan nangis. Om Sergio bukan orang yang nggak bisa bedain mana yang benar dan mana yang salah. Nanti aku telepon Om buat tanya situasinya."

"Nggak usah, Kak Justin. Aku nggak mau kalian bermasalah cuma karena aku. Aku juga nggak tahu Kakak sudah bilang apa saja sama Om. Di kampus tadi, aku sapa Om saja nggak digubris."

Darra duduk di tempat tidur dengan air mata membasahi wajahnya. Suaranya tercekat, terdengar sangat sedih.

Hati Justin terasa mau remuk saat mendengar suara tangisan Darra.

Dia mencoba menenangkan pelan, "Nggak akan, Darra. Kamu sangat lembut dan baik, Om pasti bakal suk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status