Share

Bab 85

Hazel hanya menggeleng pelan dan tidak menjawab.

Justin benar-benar sudah tidak tertolong lagi.

Dia terlalu malas untuk meladeni omongan Justin.

Mengingat keduanya pernah menjalin hubungan sebelumnya, jadi Hazel berbaik hati dan mengingatkannya, "Justin, aku harap suatu saat nanti kamu nggak akan menyesali pilihan yang kamu buat sekarang."

Justin sedikit mengernyit dan menatap kosong ke arah Kevin yang duduk di sampingnya.

Apa arti dari kata-kata Hazel? Kenapa dia tidak bisa memahaminya?

Kevin merentangkan tangannya, menandakan kalau dia juga tidak mengerti.

Justin tidak punya pilihan selain pergi ke Universitas Palapa esok hari.

Karena sudah tertangkap basah di tempat tidur, dia tidak bisa menegakkan kepalanya di depan Hazel.

Ketika kebenaran terungkap, dia harus mendapatkan kembali harga dirinya di depan Hazel.

"Satu hal lagi. Belakangan, apa kamu dekat sama Om Sergio?"

Gerakan tangan Hazel yang akan memutus panggilan pun terhenti, sudut bibirnya terkait membentuk cibiran. "Ini masal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status