Share

Bab 77

Melihat sorot mata Hazel, Hendra merasa kalau kekhawatirannya bisa terbaca oleh Hazel.

Dia tersenyum dan setuju dengan perkataan Hazel, "Pihak kampus juga nggak akan membiarkan mahasiswanya dirugikan."

Hazel tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Hazel, Sergio dan Hendra saling berbincang singkat sebelum meninggalkan ruang rektor.

Hazel memandang Sergio dengan senyuman di matanya. "Om, terima kasih. Kalau Om nggak datang menyelamatkanku, nggak tahu aku akan terkurung berapa lama di sana."

Sergio menatap wajah mungilnya cukup lama, lalu mencubit wajah lembutnya.

"Aku pernah bilang apa, kenapa kamu melupakannya secepat ini?"

Hazel merasakan sentuhan hangat di pipinya dan pipinya tiba-tiba memerah.

Dia langsung mundur dua langkah dan menatap Sergio dengan tatapan kosong.

Karena saking paniknya, bahkan kata-katanya pun menjadi tersendat, "Om, jangan...."

Sergio mengangkat alisnya dan bertanya sambil tersenyum, "Jangan apa?"

Hazel menjawab, "Jangan lakukan apa pun. Nggak enak dilihat!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status