Share

Chapter 4(pertemuan)

Penulis: Suzy Wiryanty
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-31 12:23:59

"Njaaa! Senja! Bangun Nja!!" Senja yang sedang tertidur lelap mendadak terduduk saat merasakan tubuhnya ditarik paksa oleh tangan-tangan yang memaksakan dirinya untuk terjaga seketika.

"Hah! Kenapa? Ada apa?!" Senja yang nyawanya bahkan belum terkumpul semua kebingungan saat melihat Tita, Gading dan Marta tampak panik dan berkumpul dikamarnya.

"Itu Bude Yanti jatuh di kamar mandi Nja. Kepalanya luka dan badannya mendadak lemas Nja. Ayo kita bawa ke rumah sakit, kamu yang nyetir ya Nja?"

"Hoiii, cepetan dong geraknya, keburu kolaps ntar ini si Bude!" Rini dan lima penghuni kost yang lain tampak menggotong Bude Yanti yang sudah dimasukkan dan bersandar dikursi penumpang. Senja langsung melesat ke kursi pengemudi disusul tiga teman kost lainnya menjaga Bu Yanti di jok belakang. Senja pun mengebut pada pukul empat dini hari. Saking bingungnya melihat keadaan ibu kost mereka, empat gadis penghuni kost Bude Yanti sampai melupakan pakaian tempur mereka yang sangat tidak layak diperlihatkan di tempat umum.

Tita dengan daster pudar kesayangannya yang saking lusuhnya bisa saingan dengan kain pel. Gading dengan baju katun doraemon nya sampai tembus pandang karena sering cuci pakai yang terus berakumulasi. Belum lagi Marta yang memakai piyama kedodoran amang nya sebagai manifestasi pelipur laranya karena ayahnya yang tinggal jauh di Sidempuan sana. Dan yang paling parah adalah Senja, yang cuma memakai atasan tipis kemeja putih bekas Abimanyu yang memang selalu menjadi pakaian wajib nya alih-alih memakai lingerine seksi. Pada awal-awal pernikahan mereka, Abi bahkan mengatakan bahwa Senja seribu kali lebih seksi memakai kemeja tipis sepaha bekas kemejanya dibanding dengan lingerine merah nya.

Dan kebiasaan itu pun masih dilakukannya karena memang nyaman sekali memakai katun yang sudah menipis akibat sering cuci pakai.

Begitulah keadaan keempat gadis cantik itu saat ikut berlari disamping brankar yang mengangkut ibu kost mereka. Setibanya diruang UGD, mereka berempat cuma bisa duduk dan berdoa untuk kesembuhan Bude Yanti yang sangat mereka cintai. Bude Yanti bukanlah tipikal Ibu kost yang seperti ada difilm-film yang pelit dan kejam.

Bude Yanti selalu memperlakukan semua anak kostnya seperti putrinya sendiri. Bude Yanti bukanlah orang yang kekurangan uang sehingga menerima kost-kostan khusus wanita. Bude Yanti adalah istri seorang pensiunan polisi bintang tiga. Setelah kematian suaminya dia menjadi sangat kesepian dirumah sebesar dan seluas itu, sehingga anaknya yang juga seorang polisi yang ditugaskan di pulau Sumatera memberi ide pada ibunya untuk membuka kost-kost an khusus wanita untuk mengusir rasa kesepiannya.

Setelah Bude Yanti dimasukkan ke UGD, keempat gadis itu pun cuma bisa duduk menunggu di kursi panjang khusus untuk pengunjung pasien yang di rawat di UGD. Setelah berjam-jam menunggu, keempat gadis cantik itupun tertidur karena kelelahan bergadang di rumah sakit. Mereka berempat tertidur dalam keadaan duduk dikursi ruang tunggu UGD yang sudah mulai ramai oleh aktifitas rumah sakit pada pukul enam pagi.

Sementara itu Sabda dan Abi yang baru saja keluar dari ruang rawat inap setelah semalaman menunggui Mentari yang dini hari tadi perutnya mendadak kram, dan baru dipindahkan keruang rawat inap kaget melihat Senja yang tertidur saling tumpang tindih dengan teman-temannya dikursi pengunjung.

"Astaga! Senja! Ngapain kamu tertidur disini?!" Abimanyu sangat terkejut melihat mantan istri yang selama ini dicari nya kemana-mana, sekarang tepat berada didepan matanya, lengkap dengan seragam tempur khas nya, yaitu kemeja bekas pakainya. Ternyata kebiasaan Senja tidak berubah walaupun sudah bercerai darinya.

"Mmm—Mas A—Abi, aaanu i—itu itu—" Senja yang dibangunkan secara paksa merasa kebingungan melihat sosok Abi didepan matanya. Dia kebingungan sendiri antara merasa berada dalam mimpi atau memang sosok didepannya ini nyata.

"Senja anu apa hah? Mas, Bapak dan Ibu sibuk mencari kamu selama berbulan-bulan karena kami semua sangat khawatir tahu?!! Kemana saja kamu selama ini? Kamu tinggal dimana sekarang? Sama siapa??!!" Abi langsung menarik kencang lengan Senja yang masih mengumpulkan nyawa karena baru saja terbangun dari tidur ayamnya.

"Senja kost di rumah Bude Yanti dan tadi malam Bude terkena serangan jantung, jadi kami buru-buru membawanya kesini, Kami  ta—aduhhhh!!! lepaskan tangan Senja Mas, sakit ih!!" Senja mencoba melepaskan cengkraman Abi yang memegangnya erat-erat seolah takut Senja kembali melarikan diri. Tapi makin Senja melawan, makin erat pula Abi mencengkram.

"Sakit Mas! Lepas!hiks..hiks.." Air mata Senja sudah mulai ikut berbicara karena cengkraman tangan Abi sudah meninggalkan jejak kemerahan yang sebentar lagi pasti akan membiru.

" Sudahlah Bi, lepaskan tangan Bu Senja. Sudah memar-memar itu tangannya." Sabda yang sedari tadi menjadi penonton setia mulai gerah melihat sikap kasar Abi pada adik bungsunya. Dari pembicaraan singkat yang tadi sempat di dengarnya, Sabda baru tahu bahwa Senja sudah cukup lama kabur dari rumah orang tuanya.

Segerombolan laki-laki berseragam putih-putih yang baru masuk dari pintu depan seketika terhenti langkahnya melihat penampilan Senja dan teman-temannya. Suara tarikan nafas yang tercekat terdengar mendominasi karena dilakukan hampir bersamaan. Suara canda tawa mereka pun mendadak terhenti dan pandangan mereka semua berfokus pada wajah cantik Senja dan kemeja tipis sepahanya.

Sabda yang menyadari pandangan para KOAS, Konsulen dan Residen yang sepertinya bertugas shift pagi di UGD pada Senja, langsung saja membuka bomber jaketnya dan memakaikannya pada Senja. Dibanding dengan tiga temannya, penampakan Senja lah yang paling spektakuker karena tubuh indahnya hanya dilapisi sehelai kemeja lengan panjang tipis sebatas paha, ditambah dengan warna nya yang putih, sehingga Senja seperti tidak memakai apapun untuk menutupi tubuhnya.

"Te—terima kasih Pak Sabda. Na—nanti kalau jaketnya sudah saya cuci, akan Saya kembalikan disekolah ya?"

"Keluarga Ibu Yanti Kusumaastuti, Ada?" Seorang perawat tiba-tiba memanggil pihak keluarga Bude Yanti.

"Dia, Sus." Ketiga temannya kompak menunjuk Senja mewakili keluarga Bude Yanti.

"Ibu silahkan ikut Saya ya? dokter Teguh baru saja memeriksa kondisi pasien dan ingin menjelaskan sesuatu pada Ibu di ruangannya. Baru saja Senja ingin melangkah, dia baru menyadari ternyata mereka berempat semua tidak ada yang memakai alas kaki alias nyeker.

"Ini pakai saja dulu sendal Saya, biar pun kebesaran tapi setidaknya bisa melindungi kaki ibu untuk sementara. Dan ayo Saya temani Ibu kedalam."

Setelah melepaskan sendalnya dan memakaikannya pada Senja, Sabda menghela lembut bahu Senja kemudian mengikuti langkah suster yang akan membawa mereka menemui dokter yang menangani penyakit Bude Yanti. Sehingga saat ini gantian Sabda lah yang jadi nyeker.

Sementara Abimanyu yang ditinggal bersama dengan tiga gadis cantik dengan penampilan amburadul lainnya, mulai mengintrogasi mereka.

"Kalian semua teman satu kost adik Saya?" Tiga kepala imut mengangguk serentak.

"Sudah berapa lama Adik Saya kost disana?"

"Kurang lebih enam bulan Kak." Kali ini Gading yang menjawab.

"Ini ponsel Saya, silahkan kalian ketik nomor kalian masing-masing beserta nomor Senja, sehingga jika saya membutuhkan informasi tentang adik saya, Saya jadi gampang untuk menghubungi kalian."

Baru saja Tita mengembalikan ponsel Abi, tampak seorang pria berseragam aparat negara bertubuh kekar dan berambut cepak berlarian menuju ruang UGD.

"Bang Elang!! dan pria berwajah datar itu pun menoleh pada tiga orang gadis cantik yang sudah dikenalnya dengan baik itu.

"Tita, Gading, Martha, Bagaimana keadaan Bunda? Tadi setelah Mbok Yayuk mengabari, Abang langsung mencari penerbangan paling pagi kesini." Irjen Elang Pramudya, anak tunggal Bude Yanti menyapa sopan tiga gadis penghuni kost ibunya.

"Bude tadi sih udah mendingan keadaannya, walau pun masih di UGD, Tadi dokter baru saja memanggil pihak keluarganya untuk diberi penjelasan. Dan Senja yang tadi menyopiri kami mewakili pihak keluarga Bude yang mendengarkan penjelasannya. Nah itu dia si Senja."

Tita langsung mengarahkan jemarinya menunjuk Senja yang saling berjalan beriringan dengan Sabda dan seorang dokter muda.

Setelah berbasa basi sejenak mengucapkan terima kasih pada Senja yang telah bersusah payah membawa ibunya kerumah sakit, Elang pun kembali berbincang dengan dokter Teguh perihal kesehatan ibunya.

"Ayo Nja, sekarang kamu ikut Mas pulang."

"Senja nggak mau Mas!" ucap Senja sambil menantang tatapan tajam Abangnya.


Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
egois nih Abi udah cerai masih aja sok berkuasa sama Senja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 5(kesalahpahaman)

    "Begitu? Baiklah kalau kamu tidak mau ikut Mas secara baik-baik, jangan salahin kalau Mas pakai cara ini."Dan Abimanyu pun langsung saja memanggul tubuh mungil Senja seperti sekarung beras di bahunya.Tapi satu hal yang di lupakan oleh Abimanyu adalah bomber jacket Sabda cuma menutupi tubuh Senja sebatas paha. Keadaan Senja yang dipanggul di bahu sukses mengekspose bokong seksinya yang cuma di balut panty putih berenda. Elang yang kaget melihat keadaan Senja, langsung melepaskan jaket kulitnya untuk menutupi bokong mulusnya.Jeritan ngeri Senja dan ketiga temannya sontak menyadarkan Abimanyu yang sedang marah tingkat dewa pada Senja. Dia sungguh berterima kasih pada jaket kulit Elang yang menutupi asset berharga Senja sebelum menimbulkan keributan berjamaah disana."Mas Abi apa-apain sih!turunin Senja nggak? Pagi-pagi sudah membuat Senja malu aja sih Mas!""Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-31
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 6(kembali)

    Dan pada akhirnya Abimanyu lah yang mengantarkan Senja mengajar keesokan paginya. Bayangkan jam enam pagi Abi sudahngetemdi depan rumahnya. Mau marah juga bagaimana, karena ini kan juga rumahnya. Disepanjang perjalanan, Senja terus saja menekuk mukanya karena kesal diintilin terus oleh Abi. Senja baru bereaksi saat tiba-tiba Abi mengambil rute yang berbeda dari arah yang seharusnya."Lho..lho Mas, Kita mau kemana ini? Perasaan kalau mau ke tempat Senja mengajar nggak lewat sini deh Mas. Mas nggak salah jalan?""Lho mana Mas tahu lokasi kamu mengajar itu dimana, orang kamu gak bilang, diem aja dari tadi. Ya Mas pikir kali aja Kamu mau ikut Mas ke kantor karena rindu banget sama Mas." Abi menjawab santai."Kalau nggak tahu ya tanya dong Mas. Itu punya mulut buat apa coba?" Senja rasanya pengen bangetngegetokkepala Abi dengan dongkrak mobil."Selain buat nyium kamu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 7(tawuran)

    Setibanya dikantor polisi, mereka semua dikumpulkan pada satu ruangan yang cukup besar sebenarnya. Tetapi karena jumlah mereka yang sangat banyak, ruangan itu menjadi langsung sesak dengan banyaknya manusia dan berkuranganya pasokan O2 diruangan yang sekarang rasanya perlu tambahan oksigen itu.Baru sebentar begini aja di kantor polisi Senja sudah merasa sesak nafas. Apa kabar yang dipenjara seumur hidup ya?"Aduhhh!!"Senja kesakitan saat secara tidak sengaja bahunya bersinggungan dengan siswa SMA lawan yang sedang mencoba meregangkan tubuhnya."Maaf ya Sis, Gue nggak sengaja. Habisnya sempit banget nih ruangan. Pegel semua badan Gue nggak digerakin dari tadi."Seorang remaja belia seumuran Revan meminta maaf singkat sambil kembali memiringkan badannya ke kiri, agar muat diruangan yang rasanya semakin lama semakin mirip dengan ruangan sauna ini."Hati-hati lo Nyet!! Ni

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 8(terpaksa)

    "Mas nggak habis pikir, bagaimana Kamu yangnotabenenya adalah sebagai seorang guru, bisa-bisanya ikutan tawuran sepertiabegekurang kerjaan begitu, Nja!! Otak kamu itu di taruh dimana hah?!!"Abi langsung menyalak saat tiba diruang tahanan yang penuh dengan murid-murid nya sendiri maupun siswa -siswa sekolah sebelah.Selebar wajah Senja sudah memerah menahan malu dan kesal karena di bentak-bentak didepan mata para anak didiknya. Senja lelah, lapar, kesal dan yang terlebih diatas segalanya dia MALU!!Bagaimana dia bisa menasehati siswa-siswa nya dengan dagu terangkat lagi, kalau saat ini saja dia sudah di maki-maki tanpa diberi kesempatan membela diri."Bu Senja gak ikut tawuran Mas. Tadi ojek Bu Senja pas melewati lokasi tawuran. Karena Bu Senja melihat kami dalam kesulitan, maka nya beliau berhenti Mas. Ibu Senja sama sekali tidak bersalah Mas, jangan dimarah-marahin

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 9(kesalahpahaman)

    Abimanyu terus menerus melirik jam dipergelangan tangannya. Waktu saat ini sudah menunjukkan pukul 10.40 WIB, itu berarti dia sudah meninggalkan Senja selama 3 jam 40 menit. Dia tidak tahu pasti apa yang sedang dilakukan Senja saat ini. Mau menelepon tidak enak dengan para pesertameetingyang merupakan pentolan-pentolan penanam saham besar di JagaKarsa Group ini. Mau meninggalkan pesan? itu berarti dia juga harus mengeluarkan ponsel ditengah-tengah rapat penting begini. Karena perasaannya terus saja tidak enak,bkursi empuk begini pun rasa-rasanya seperti penuhi duri.Segala kegelisahan Abimanyu pun ternyata tidak luput dari pandangan Sabda. Dia tahu sedari dia masuk tadipun, Abi sebenarnya sudah tidak fokus untuk mendengarkan semua poin poin penting selamameetingkali ini. Selama Abi bekerja pada perusahaan mereka, tidak pernah satu kalipun dia gagal fokus. Tetapi kali ini, dia bahkan sampai kehilangan orientasi. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 10(keseruan)

    Senja melipat rapi jaket pinjaman dari ayah Cakra ke dalampaper bag. Rencananya setelah pulang mengajar, dia akan singgah ke sekolah sebelah untuk menitipkan jaket kepada Cakra.GadingCute :Njaaa,ntar malem jadi kita ikutan galang dana buat gempa di Lombok?SenjaSetrong:Jadi Bu,Lolangsung aja ke TKP,kita ketemuan disana aja ya?MarthaSitumorang :Guentar disana ikut stand live music aja ya Nja?!!TitaImoet :Gue ikutan stand jualan aja,biar bisa sekalian ngemil hahahaha...teutep makan.SenjaSetrong :Apa aja deh yang pentingLo Lop

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 11(emosi)

    Sabda baru saja tiba di kediaman adik bungsu nya, saat telinganya mendengar tangisan memilukan adiknya yang berasal dari arah dapur. Dia sengaja singgah ke rumah adiknya saat membaca komen instagram adiknya yang mengatakan bahwa dia sedang sendirian dirumah, sementara suami sialannya itu sibuk menjadiherderdi acara galang dana adikjadi-jadiannya.Didapur Sabda melihat adik kesayangannya itu sedang menangis sedih sambil membersihkan meja makan. Bermacam-macam hidangan yang tampak menggugah selera, telah dimasukkan oleh adiknya kedalam lemari es. Perut buncitnya tampak membuat gerakan adiknya yang biasanya begitu gesit itupun menjadi lamban."Kamu kenapa Tari? Koq nangis hmmm? Apa yang kamu sedihkan? Sini ceritakan sama Abang."Tari yang melihat sosok sang kakak sedang bersandar di pintu dapur, langsung menghambur dan memeluk sosok gagah itu dengan berurai air mata."Mas

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 12(berbahaya)

    Setengah berlari Senja mengitarilobbyhotel mewah yang luas ini dan berhenti tepat didepan meja resepsionis di hotel Dirga Surya."Se la mat malam Mbak. Saya Senjahari, kemarin malam Pak Aryasatya sudah mendaftarkan nama saya sebagai salah satu peserta yang akan mengikuti wawancaraprivatedengan Bapak Guntur Permadi di President Suite 156. Bisa sekarang saya langsung ke sana Mbak?"Dengan nafas terengah-engah sehabis berlari cukup jauh Senja menjelaskan maksud kedatangannya kepada petugas resepsionis. Kemacetan panjang yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas menjadikan Senja terlambat dua puluh menit dari waktu yang dijadwalkan."Oh benar, semalam diinstruksikan di kamar 156, tetapi baru saja tadi staff beliau mengatakan Bu Senja dipersilahkan masuk ke kamar 157, Bu. Ada perubahan mendadak katanya. Nanti ibu langsung masuk saja."Ujar resepsionis cantik bername

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02

Bab terbaru

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 48(extra part)

    Bintang sedang menekuri tugas kuliahnya yang sepertinya tidak akan pernah ada habisnya itu. Matanya sampai sepet karena terus menerus dipaksa memelototi laptop yang juga balas memelototi nya galak.Saolohhh... tugas oh tugas, kapanlah engkau menjauhi diriku!TOK!!! TOK!!! TOK!!!"Masuk aja, Bu. Tidak di kunci."Bintang menyahut lemas dari dalam kamar. Perlahan seraut wajah teduh ibunya muncul dibalik pintu. Ibu nya Senjahari, masih tampak cantik di usia pertengahan empat puluhan."Bi, itu ada Kak Tian di depan. Sana temani dulu ya, Nak. Langit masih dalam perjalanan pulang. Katanya macet banget dijalan. Ayo Bi, sana temani dulu Nak Tian. Perasaan dulu waktu kecil Kamu malah bilang mau jadi istrinya Tian kan ya?"Hahahahaha...Senja tertawa menggoda putri bungsunya ini. Walau pun Langit lahir hanya lima menit lebih dulu dari Binta

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 47(hari-hari bahagia/end)

    Sabda melenguh penuh kepuasaan saat meraih puncak asmara tertingginya. Begini ini nikmatnya rasa bercinta setelah berpuasa cukup lama akibat puerperium atau masa nifas setelah Senja melahirkan. Hari-harinya yang gelap penuh penyiksaan akibat junior yang kebingungan mencari pelampiasan usai sudah terhitung sejak hari ini.Senja yang terlihat kelelahan setelah di mesrainya habis-habisan tampak mulai mengantuk. Bukan hal mudah mengurus dua orang bayi kembar yang kalau sudah menangis, bisa membuat kelabakan seluruh penghuni rumah."Selamat malam jummat Sayang. Mau tidur atau mau lagi?" Bisik Sabda sambil menggigit mesra telinga Senja."Astaghfirullahaladzim..Emangnya Abang nggak capek udah berkali-kali begituan masih aja nggak puas-puas?" Senja sampai ngeri melihat nafsu Sabda yang tidak puas-puas juga. Balas dendamnya niat banget sepertinya."Abang kan nunggunya ud

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 46(kelahiran si kembar)

    Senja sedang dilanda kebosanan yang luar biasa saat menanti kelahiran putra putrinya. Hasil USG bulan lalu memperlihatkan kalau ternyata dirinya mengandung anak kembar. Sejak kabar itu diketahui Sabda, suaminya yang memang posesif akut itu pun naik level menjadi suami paranoid pangkat tiga.Bagaimana tidak, suami galaknya itu bahkan sama sekali tidak memperbolehkannya melakukan kegiatan apapun, catat apapun. Ke bengkel hanya sekedar untuk bercengkrama dengan Pak Wijayakesuma atau Bang Abyaz, tidak boleh. Ngemall bareng si Lily somplak tidak diizinkan. Pengen sekedar nyamperin Tita ke kost-an, tidak ridho katanya. Bahkan saat dia ingin ke rumah Ayahnya saja, harus bersama dengan dirinya. Padahal kalau Sabda ke sana, ayahnya selalu melihatnya sebagai mahkluk tak kasat mata, alias tidak terlihat dan tidak dianggap.Hari ini Senja ingin sekali memberi kejutan pada suami kulkasnya itu dengan cara membawakan makan siang untuknya. Sedari

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 45(malam pertama)

    Perhelatan akbar pun akhirnya usai sudah. Senja yang tengah duduk di kursi rias, merasa kakinya seperti hendak patah karena terus berdiri dalam waktu yang lama. Ia harus menyalami beberapa ribu tamu yang ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya. Ketika akhirnya semua usai, barulah ia bisa bernafas lega.Sebenarnya sewaktu di gedung tadi pun diam-diam ia telah mengganti highheelsnya dengan sendal hotel yang dibawakan Sabda. Karena menurut Sabda, dirinya sedang hamil, jadi tidak boleh berlama-lama memakai sepatu hak tinggi. Namun kendati pun telah memakai sendal yang nyaman, tetap saja kakinya kram karena berdiri diselingi duduk selama berjam-jam.Pintu kamar mandi terbuka. Menghadirkan sosok suaminya yang baru saja selesai mandi. Titik-titik air masih tampak menghiasi ujung-ujung rambutnya yang sedikit basah. Tubuh pelukable suaminya hanya ditutup oleh lilitan handuk putih yang menggantung seksi di pinggang ra

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 44(pernikahan)

    "Saya terima nikah dan kawinnya Senjahari Semesta Alam binti Aryasatya Wisesa dengan mas kawin 100 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"Sabda dengan suara tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas."Bagaimana saksi? Sah?" tanya Pak Penghulu."Sahhhh!"Koor dari para saksi dan semua tamu undangan yang menyaksikan ijab kabul terdengar lantang."Alhamdullilahhhh."Setelah acara ijab kabul selesai, penghulu meminta Senja untuk keluar dan duduk di samping suaminya. Saat mata keduanya bertemu pada satu titik, Senja melihat sorot mata Sabda begitu mesra sekaligus lega. Akhirnya seperti inilah akhir kisah cintanya. Senja yang seumur hidup hanya mengenal seorang pria yang sedekat nadi di sepanjang usian

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 43(harapan baru)

    Begitu mobil Abi memasuki pekarangan rumah dan terus lurus memasuki garasi, Sabda mengejar dan membuka paksa pintu pengemudi. Abi bahkan belum sempat mematikan mesin mobil, saat Sabda sudah menyeretnya keluar. Sabda menghempaskan tubuh Abi ke tanah dan memukulinya habis-habisan."Udah! Udahh! Bang Sabda. Jangan saling berkelahi lagi. Senja sudah capek seharian ini. Senja jadi berasa sedang shooting film The Raid2nya Iko Uwais, sejak dari bengkel tadi. Udah dong semuanya!"Sabda yang sedang menarik kerah baju Abi, seketika melepaskan Abi begitu saja. Ia segera memeluk erat Senja."Kamu nggak apa-apa Sayang? Ada yang sakit?" Dan saat pandang mata Sabda menemukan pipi Senja yang membengkak dan mulai membiru, ia kembali menerjang Abimanyu yang baru saja duduk."Banci Lo, bangsat! Lo mukul Senja hah? Kalo lo emang laki-la-""Bukan, Bang. Bukan Mas Abi yang mukul Senja. Tapi pr

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 42(keikhlasan)

    Senja duduk diam dalam mobil Abi yang melaju gila-gilaan. Sesekali ia memegang sisi mobil sembari memejamkan matan. Ia merasa begitu ngeri dengan cara mengemudi Abi yang begitu emosional.Perutnya mulai mual karena terus terguncang-guncang setiap kali Abi membelokkan mobilnya. Karena Abi berbelok tanpa sedikitpun mengurangi kecepatannya. Keringat dingin kini bermanik di kening Senja. Ditambah dengan pipi bengkak dan membiru di sekitar rahangnya, membuat penampilannya mirip seperti korban KDRT."Mmm... Mas. Bisa berhenti sebentar? Senja mu-mual Mas..."Senja pun mencoba mengambil nafas pendek-pendek dan berusaha sekuat tenaga, menahan rasa mual yang sepertinya sudah mencapai tenggorokannya.Mobil pun seketika terhenti. Senja dengan segera berlari ke sudut jalan yang agak sepi. Di sana ia mengeluarkan semua isi makan siangnya di sisi jalan.Suara muntahnya yang berusaha di tahan sebenarnya s

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 41(pemaksaan)

    @HallilintarSabdaAI can't wait to marry the love of my life@Senjahari#ILoveYou#couplegoals#holdinghands#theloveofmylife#TheoneandonlyDisukai oleh @DayuWijayaKesuma@BadaiPutraAlam@AbyazWijayaKesuma@CakraWisesa@ZahraZulfa@PrastithaLasmana@MarthaSitumorang@GadingPermana@ElangPramudya dan 697.632 lainnya.@ZahraZulfa Akhirnyaaaaa...kesampaian juga ya Pak, tekadnya untuk menikahi Bu @Senjahari, semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah ya?Aamin.@AbyazWijayaKesuma Wohooooo...ada yang nggak sabar pengen belah duren jilid II ini?hahaha#tertawamesum@PrastithaLaksmanaSelamat ya Pak Sabda, semoga langgeng sampai kakek ne

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 40(pikiran jahat)

    Badai sedang duduk termenung di kebun belakang, saat menyaksikan Sabda mengantarkan Senja pulang ke kos-annya. Dalam hati, Badai malu sendiri karena mempunyai perasaan-perasaan yang mulai tumbuh terhadap 'milik' abangnya lagi. Padahal baru beberapa hari lalu ia berjanji untuk tidak lagi 'mengambil' apa yang sudah menjadi milik abangnya seperti dulu. Dalam kediamannya itu, Badai tidak menyadari kalau sang ibu menyusulnya."Dai, ibu boleh bicara?" Bu Ajeng perlahan mendekati kursi malas yang sedang diduduki Badai. Menyadari kehadiran sang ibu, Badai menegakkan tubuh. Ia mengangguk dan menggeser duduknya. Memberikan tempat agar sang ibu bisa menempatkan diri di sana."Boleh dong, Bu. Ibu mau bicara apa?" Badai mencoba bersikap santai. Padahal ia tau, pasti ada hal penting yang ingin disampaikan sang ibu. Tidak biasanya ibunya bersikap serius seperti ini."Ibu mau bicara dari hati ke hati denganmu. Bisa 'kan Nak?" Badai terdia

DMCA.com Protection Status