Share

21. Insecurity (2)

Televisi menyala, seorang wanita dari channel ramalan cuaca menginformasikan bahwa malam ini akan terjadi badai yang cukup buruk. Hujan lebat sudah turun membasahi kota, menutup gemerlapnya dengan tetesan-tetesan air lebat dan kabut yang cukup pekat. Awan-awan kelabu bergelung di langit, kilatan-kilatan terang saling bersahutan dengan gemuruh lantang.

Albert berdiri menghadap jendela dengan kedua tangan yang tenggelam di saku. Tatapannya tampak kosong walau dapat dipastikan bahwa saat ini pikirannya tidak begitu. Albert kemudian menoleh ke belakang, pada ponselnya yang tergeletak di meja.

“Bodoh!” rutuknya pada diri sendiri, kemudian berbalik, mengambil kasar ponselnya dan kunci mobil, kemudian melangkah dengan cepat pergi dari sana.

***

Dalam tidurnya, Sophia merasakan sepasang mata menatapnya tajam. Hal itu sangat mengusik. Dia pun terbangun, membuka pelan kelopak matanya untuk kemudian tertegun melihat siapa yang duduk bersandar pada tembok di hadapannya.

Sophia meloncat duduk, meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status