Share

27. Bicara (1)

Sophia merasakan tenggorokannya kering dan sakit karena tanpa sadar di tidurnya tadi dia terus merintih dan menangis. Sophia pun turun dari ranjang, pergi ke dapur untuk mengambil air.

Setelah itu, saat Sophia hendak kembali ke kamar, dia berpapasan dengan Albert yang menuruni tangga. Sophia sudah siap untuk menghiraukannya karena dia masih teringat dengan perseteruan mereka tadi, namun sepertinya Albert berpikir sebaliknya.

“Sophie?” kata lelaki itu, mencekal lengan Sophia dan menahannya.

Sophia tidak menoleh atau pun mencoba menghindar, dia hanya bergeming di sana.

Albert di hadapannya mengerutkan kening, menunduk dan menyipitkan mata menatap wajah Sophia.

“Kau menangis?” suara Albert.

Barulah Sophia menoleh dan balas menatapnya. Dia sendiri tidak tahu, apakah aku menangis? Ah ya, dia memang selalu dibuat sekacau ini saat mimpi itu datang. Tapi bedanya, yang sebelum-sebelumnya Albert tidak akan tahu, karena dia jarang berada di rumah.

“Mimpi buruk?” tebak Albert saat Sophia hanya ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status