Share

Mulai Berjuang

Naya berbaring di kasurnya sambil menatapi handphone. Dia tengah menunggu balasan dari Ghiyas. Dia menunggu di ruang obrolan mereka. Namun, Ghiyas sama sekali tak membalas pesannya.

Dari kemarin, Naya sudah mengirimkan foto bayi yang ada di rahim Naya pada suaminya. Sayang sekali, pria itu hanya membacanya pagi ini dan tak membalas. Membuat Naya menghela nafasnya panjang dan memejamkan matanya kala terasa mual lagi baginya.

Dia berharap Ghiyas di sini, memijitnya seperti saat dia mabuk dan mengomel tentang apa pun itu. Mungkin karena tidak makan atau terus berbaring di tempat tidur selama seharian penuh.

“Nay, makan dulu!” Edna memasuki kamar Naya tanpa permisi dan segera menghampirinya.

Naya menoleh dan menggelengkan kepalanya. Dia terus menatapi handphone. Dia ingin ada di sana ketika Ghiyas mengetikan pesan dan kemudian dirinya segera membalas pesan Ghiyas.

“Ayo makan! Habis makan minum obat sama vitaminnya,” ujar Edna.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status