Share

Bertengkar

Naya mengerjapkan matanya beberapa kali. Dan lihatnya sosok Ghiyas yang kini duduk di dekatnya. Naya mencium aroma kayu putih, dan melihat tangan Ghiyas yang sedang memeganginya di dekat wajahnya. Naya melihat ke sekeliling, tempat yang asing baginya.

Melihat Naya yang sadar, Ghiyas mengambilkan teh manis yang hangat, yang disediakan oleh para staf di sana. Ghiyas mendekatkan gelasnya mendekati Naya. Naya menatap Ghiyas sejenak sebelum dia meminumnya lewat sedotan.

Tangan Ghiyas terulur untuk memegangi pipinya. Dan dia merasa pipi Naya sangat dingin saat itu.

“Lain kali jangan keseringan bergadang! Kamu bisa kelelahan akut yang nanti berefek pada janinnya yang ikut melemah!” ujar Ghiyas sambil menaruh gelas berisi teh hangat.

Setelah Naya merasa baikan, Ghiyas mengantarkan Naya untuk pulang. Naya tidak menggunakan mobil ke supermarket karena jaraknya cukup dekat dengan apartemennya.

Ghiyas mengantarkan Naya dengan mobilnya, sekalian dia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status