Share

Bab 49. Sandiwara yang Menyakitkan

Adrian berdiri mematung di depan pintu, menatap kosong ke arah ruang tamu. Cahaya matahari senja yang masuk melalui jendela besar membanjiri ruangan dengan kehangatan, tetapi tubuhnya terasa dingin. Pandangannya terpaku pada Briella yang tengah berpelukan erat dengan Hunter. Jantungnya terasa dihantam ribuan pukulan. Ada gemuruh amarah yang tak tertahan di dadanya, tetapi lebih dari itu, rasa cemburu yang tajam menusuk relung hatinya.

Briella menoleh dan melihat Adrian. Seketika tubuhnya kaku. Namun, bukannya merenggangkan pelukannya, Briella justru membalas tatapan Adrian dengan dingin. Dia tahu apa yang dilihat Adrian, dan dia dengan cepat menyusun skenario dalam otaknya untuk membuat semua rencananya menjadi lebih mudah.

Adrian melangkah mendekat, setiap langkahnya berat seolah terbelenggu oleh rasa sakit yang luar biasa. “Briella ... Hunter ...” suaranya terdengar serak, penuh rasa perih yang tak bisa disembunyikan. “Apa yang sedang kalian lakukan?”

Briella menatap Adrian dengan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status