Share

Bab 54. Penculikan

Dua minggu berlalu, tapi amarah Adrian terhadap Hunter belum padam. Telepon dari Hunter siang itu membuat perasaan Adrian bercampur antara dendam dan keingintahuan. Di ujung telepon, Hunter mengajaknya bertemu di sebuah restoran privat. Adrian setuju, dengan harapan bisa mengakhiri semua ketegangan yang selama ini merundung pikirannya.

Di restoran, Hunter sudah menunggu di sebuah meja di sudut ruangan ketika Adrian tiba. Wajah Hunter terlihat lebih santai daripada yang Adrian duga, meskipun pipi yang masih sedikit memar menjadi pengingat perkelahian terakhir mereka.

Adrian duduk tanpa banyak bicara, hanya menatap Hunter dengan pandangan tajam.

Hunter tersenyum tipis, mencoba bersikap ramah. “Bagaimana keadaanmu, Adrian? Sudah sembuh, atau masih ada rasa sakit?”

Adrian memicingkan matanya, suaranya dingin. “Kau tidak perlu basa-basi. Jika kau punya sesuatu untuk dikatakan, langsung saja.”

Hunter menghela napas, lalu mengeluarkan sebuah amplop dari saku kemejanya. Dia menyerahkannya kep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status